Anda di halaman 1dari 23

LAPORAN KEGIATAN

PENGABDIAN PADA MASYARAKAT

Penyuluhan Kesehatan
“Keterlambatan Penanganan Patah Tulang dan Dislokasi Sendi”

Oleh :
dr. Rudiansyah Harahap, Sp.OT
NIDK. 8884823420

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG
2023
IDENTITAS DAN PENGESAHAN LAPORAN AKHIR
HASIL PENGABDIAN PADA MASYARAKAT

Judul : Penyuluhan Kesehatan “Keterlambatan Penanganan Patah


Tulang dan Dislokasi Sendi”
Pelaksana
a. Nama Lengkap : dr. Rudiansyah Harahap, Sp.OT
b. Pangkat/Gol/NIK :
c. Jabatan Fungsional : Pengajar
d. Unit Kerja/Jurusan : RSUD Tugurejo

Waktu Pelaksanaan : 31 Juli 2023


Biaya Keseluruhan : Rp. 1.000.000
Dana internal : Rp. 1.000.000
Dana mandiri : Rp.-

Mengetahui Semarang, 31 Juli 2023


Dekan, Pelaksana

dr.Wahyu Budi M,SpTHT-KL,MSi.Med dr. Rudiansyah Harahap,Sp.OT


NIK I. 1026.013 NIK 8884823420

Menyetujui,
Ketua LPPM Unimus

Prof. Dr.Purnomo,M.Eng
NIK. 26.6.1026.104

2
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum, Wr. Wb
Segala puji bagi Allah SWT, Rabb semesta alam, shalawat dan salam
terlimpahkan kepada Rasulullah Nabi Muhammad SAW beserta keluarga dan
sahabatnya sampai akhir zaman. Alhamdulillah, Kegiatan pengabdian masyarakat
dengan judul Penyuluhan Kesehatan “Keterlambatan Penanganan Patah Tulang dan
Dislokasi Sendi”, telah selesai dilaksanakan dengan lancar dan tanpa halangan
berarti.
Kegiatan ini merupakan salah satu bentuk pelaksanaan Tri Darma Bakti
Perguruan Tinggi. Pelaksanaan kegiatan ini diharapkan dapat membantu
meningkatkan kesadaran masyarakat terutama masyarakat dengan patah tulang dan
dislokasi sendi yang memilih untuk berobat ke sangkal putung tentang pentingnya
penanganan medis segera terkait patah tulang guna meminimalisir komplikasi
terkait keterlambatan penanganan patah tulang.
Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada pengurus dan pasien poli
orthopedi RSUD Tugurejo Semaran, serta seluruh pihak yang telah membantu
pelaksanaan kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat ini. Kami berharap semoga
kegiatan ini memberi manfaat bagi masyarakat.

Wassalamualaikum, Wr. Wb

Semarang, 31 Juli 2023


Pelaksana kegiatan

dr. Rudiansyah Harahap, Sp.OT.

3
RINGKASAN

Patah tulang atau dalam istilah kedokteran yaitu fraktur adalah hilangnya
kontinuitas jaringan tulang yang ditandai oleh rasa nyeri, pembengkakan,
deformitas dan gangguan fungsi pada area fraktur, biasanya disebabkan akibat
trauma pada tulang tergantung pada jenis trauma, kekuatan, dan arahnya.
Dislokasi sendi adalah kondisi ketika tulang di sendi bergeser atau keluar dari
posisi normalnya. Semua persendian di tubuh dapat mengalami dislokasi,
terutama bila terjadi benturan akibat kecelakaan atau terjatuh ketika
berolahraga.
Kegiatan pengabdian masyarakat berjudul Penyuluhan “Keterlambatan
Penangan Patah Tulang dan Dislokasi Sendi” di poli orthopedi RSUD Tugurejo
Semarang ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang
keterlambatan penangan patah tulang dan dislokasi sendi meliputi gejala, penyebab,
faktor risiko dan cara pencegahan serta meningkatkan kesadaran masyarakat untuk
segera mencari bantuan medis saat patah tulang dan dislokasi sendi Kegiatan
berupa penyuluhan. Diharapkan para peserta kegiatan memahami materi yang
disampaikan.

Kata kunci : patah tulang, dislokasi sendi

4
DAFTAR ISI

IDENTITAS DAN PENGESAHAN LAPORAN AKHIR ......................................2


KATA PENGANTAR .............................................................................................3
RINGKASAN ..........................................................................................................4
DAFTAR ISI PENDAHULUAN ............................................................................6
I.1 Latar Belakang ................................................................................................6
I.2 Tujuan Kegiatan ..............................................................................................8
I.3. Manfaat Kegiatan ...........................................................................................8
BAB II TARGET DAN LUARAN ..........................................................................9
II.1. Sasaran Kegiatan ..........................................................................................9
II.2. Luaran Kegiatan............................................................................................9
BAB III METODE PELAKSANAAN ..................................................................10
III.1. Bentuk kegiatan .........................................................................................10
III.2. Waktu dan Tempat Pelaksanaan................................................................10
III.3. Susunan Tim Pelaksana Kegiatan .............................................................11
III.4. Anggaran kegiatan.....................................................................................11
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ...............................................................12
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ................................................................13
V.1 Kesimpulan ..................................................................................................13
V.2. Saran ...........................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................14
LAMPIRAN ...........................................................................................................15

5
BAB I
PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang

Patah tulang (fraktur) dan dislokasi sendi adalah cedera


muskuloskeletal yang umum terjadi akibat trauma fisik, seperti kecelakaan,
olahraga, atau jatuh. Penanganan yang tepat dan segera sangat penting untuk
meminimalkan komplikasi dan mempercepat proses penyembuhan. Namun,
keterlambatan dalam penanganan patah tulang dan dislokasi sendi sering
terjadi dan dapat berdampak negatif pada pasien.1

Beberapa faktor dapat menyebabkan keterlambatan dalam penanganan


cedera ini. Salah satunya adalah kurangnya kesadaran tentang pentingnya
tindakan segera setelah cedera terjadi. Ketika mengalami patah tulang atau
dislokasi sendi, pasien mungkin mengalami rasa sakit yang hebat atau bahkan
kehilangan kesadaran akibat cedera tersebut. Hal ini dapat menyebabkan
mereka tidak mampu atau enggan mencari pertolongan medis dengan segera.
Selain itu, dalam beberapa kasus, pasien mungkin meremehkan tingkat
keparahan cederanya dan berharap bahwa rasa sakitnya akan mereda seiring
berjalannya waktu.1

Departemen Kesehatan Republik Indonesia tahun 2013 yang paling


sering menyebabkan fraktur adalah kecelakaan lalu lintas, terdapat 5,8%
korban cedera atau sekitar delapan juta orang mengalami fraktur dengan jenis
fraktur yang paling banyak terjadi yaitu fraktur di daerah ekstremitas atas
sebesar 36,9 % dan ekstremitas bawah sebesar 65,7%. Sedangkan dislokasi
sendi umumnya disebabkan oleh cedera traumatis, seperti kecelakaan mobil,
jatuh, atau olahraga yang berisiko tinggi. Sebuah studi di Taiwan melaporkan
insidensi tahunan dislokasi bahu sebesar 15,3 per 100.000 populasi. Studi di
Oslo melaporkan insidensi dislokasi bahu sebesar 56,3 per 100.000 orang-
tahun 2,3

6
Tatalaksana fraktur dan dislokasi sendi melibatkan serangkaian
langkah untuk mengatasi cedera tersebut. Proses dimulai dengan evaluasi
medis yang komprehensif menggunakan pemeriksaan fisik dan penunjang,
seperti sinar-X atau MRI, untuk mengidentifikasi jenis dan tingkat keparahan
cedera. Setelah diagnosis ditegakkan, langkah selanjutnya adalah reduksi, di
mana tulang atau sendi yang terkena dikembalikan ke posisi normalnya.
Imobilisasi kemudian dilakukan dengan menggunakan gips atau perangkat
penyangga lainnya untuk memungkinkan proses penyembuhan. Pengobatan
nyeri dan peradangan diberikan untuk mengurangi rasa sakit dan membantu
proses penyembuhan. Setelah fase imobilisasi, rehabilitasi dan fisioterapi
menjadi fokus untuk memulihkan fungsi normal sendi dan otot-otot
sekitarnya.4 Sebagian besar fraktur dan dislokasi sendi tidak mengalami
penyulit apabila dilakukan penanganan yang tepat. Tatalaksana yang sesuai
pada pasien diharapkan mampu memulihkan pasien tanpa disabilitas
setelahnya. Hal ini tentu saja dilakukan oleh dokter ahli orthopaedi dan
dilakukan di fasilitas kesehatan atau RS yang mendukung.3

Komplikasi fraktur dan dislokasi sendi dapat melibatkan berbagai


masalah kesehatan yang serius. Beberapa komplikasi yang mungkin terjadi
adalah infeksi, kerusakan pada pembuluh darah atau saraf, kelumpuhan,
gangguan pertumbuhan tulang pada anak-anak, gangguan sirkulasi, dan
kekakuan sendi. Infeksi dapat terjadi jika cedera terbuka atau ketika prosedur
bedah dilakukan untuk menangani fraktur atau dislokasi. Kerusakan pada
pembuluh darah atau saraf di sekitar cedera dapat menyebabkan masalah
sirkulasi atau kelumpuhan.4

Tingginya kasus komplikasi yang diakibatkan penanganan patah tulang


dan dislokasi sendi yang tidak tepat yaitu dilakukan oleh tenaga yang tidak ahli
serta tidak dilakukan di fasilitas kesehatan yang seharusnya. Kurangnya
pengetahuan tentang patah tulang dan penanganan yang tepat membuat
masyarakat awam memutuskan berobat ke fasilitas yang tidak tepat (dukun

7
patah tulang). Hal ini juga ditambah dengan stigma yang salah dan ketakutan
yang berlebihan tentang suatu prosedur operasi atau pembedahan.3

I.2 Tujuan Kegiatan


Peyuluhan ini bertujuan untuk :
1. Meningkatkan pengetahuan masyarakat mengenai “Keterlambatan
Penangan Patah Tulang dan Dislokasi Sendi”.
2. Meningkatkan pengetahuan masyarakat mengenai gejala, penyebab, faktor
risiko dan cara pencegahan patah tulang dan dislokasi sendi.
3. Meningkatkan kesadaran masyarakat untuk segera mencari bantuan medis
saat patah tulang dan dislokasi sendi.

I.3. Manfaat Kegiatan


Penyuluhan ini bermanfaat untuk meningkatkan pengetahuan dan
kesadaran masyarakat tentang penanganan yang benar terkait patah tulang dan
dislokasi sendi.

8
BAB II
TARGET DAN LUARAN

II.1. Sasaran Kegiatan


Target kegiatan penyuluhan ini adalah:
Pasien dan pengantar di lingkungan Poli orthopedi Rumah Sakit
Umum daerah Tugurejo Semarang.

II.2. Luaran Kegiatan


1. Meningkatkan pengetahuan masyarakat mengenai “Keterlambatan
Penangan Patah Tulang dan Dislokasi Sendi”.
2. Meningkatkan pengetahuan masyarakat mengenai gejala gejala, penyebab,
faktor risiko dan cara pencegahan patah tulang dan dislokasi sendi.
3. Meningkatkan kesadaran masyarakat untuk segera mencari bantuan medis
jika mengalami patah tulang dan dislokasi sendi.

9
BAB III
METODE PELAKSANAAN

III.1. Bentuk kegiatan


Tabel 3.1 bentuk kegiatan
No. Kegiatan Waktu
1. Pembuatan materi penyuluhan 27-30 Juli 2023
2. Intervensi penyuluhan 31 Juli 2023
3. Pelaporan 1-4 Agustus 2023

Pelaksanaan intervensi / kegiatan dengan penyuluhan kesehatan, yang


dilaksanakan di Poli Orthopedi .
Langkah-langkah intervensi adalah sebagai berikut :
Persiapan

Pretest

Penyuluhan kesehatan

Sesi tanya jawab

Postest

Penutup

III.2. Waktu dan Tempat Pelaksanaan


Hari/tanggal : Senin, 31 Juli 2023
Waktu : Pk 08.00 – 09.00 WIB
Tempat : Poli Orthopedi RSUD Tugurejo Semarang

10
III.3. Susunan Tim Pelaksana Kegiatan
Penasihat : Dekan FK Unimus
dr. Wahju Budi M,Sp.THT-KL, Msi, Med
Ketua Tim : dr. Rudiansyah Harahap, Sp.OT
Anggota : Alfian Akbar Dwi Agustian
Akmalia Muchlis
Alya Nasirah Hadi
Ghiffari Satrya Pratama
Elmathiana Delstiene Henyda Nugroho
Ana Fauzia
Anggita Pungki Leksani
Nurfiyan Wahyu Utama Umar Said
Bayu Ajie Jatmiko
Syifa Fatma Sabila
III.4. Anggaran kegiatan
Pelaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat Penyuluhan Kesehatan
“Keterlambatan Penanganan Patah Tulang dan Dislokasi Sendi” menggunakan
biaya dari Institusi Fakulas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Semarang.
Adapun rincian pembiayaan kegiatan adalah sebagai berikut :
Tabel 3.2. Anggaran kegiatan
No Jenis biaya Volume Rincian Satuan Jumlah
harga
1. Pembuatan laporan 1 paket 100.000 100.000
2 Hadiah 6 50.000 300.000
3. Konsumsi 30 20.000 600.000
Total 1.000.000

11
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

Kegiatan Penyuluhan Kesehatan “Keterlambatan Penanganan Patah Tulang


dan Dislokasi Sendi” pada pasien poli orthopedi di RSUD Tugurejo Semarang telah
dilaksanakan pada hari Senin, tanggal 31 Juli 2023. Kegiatan ini mendapat
sambutan baik dari peserta. Peserta yang hadir sejumlah 25 orang. Seluruh peserta
tampak antusias mengikuti kegiatan sampai selesai.
Kegiatan dimulai dengan penyuluhan kesehatan. Seluruh peserta menyimak
materi penyuluhan dengan semangat namun tetap santai. Pada saat sesi diskusi, ada
beberapa pertanyaan yang diajukan peserta.
Untuk mengetahui tingkat pemahaman peserta, kami melakukan tanya
jawab secara lisan sesudah melakukan penyuluhan. Dilakukan diskusi secara acak
terhadap beberapa peserta. Dari hasil diskusi ini, kami menyimpulkan bahwa
sebagian besar peserta memahami materi penyuluhan yang telah dilakukan.
Selanjutnya acara ditutup dengan pembacaan doa.
Faktor pendukung keberhasilan penyuluhan yang dilaksanakan adalah sikap
kooperatif peserta, rasa ingin tahu yang cukup besar dari peserta penyuluhan, dan
jumlah peserta yang tidak terlalu banyak membuat suasana tidak terlalu ramai,
sehingga setiap peserta menyimak materi penyuluhan dengan baik.

12
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

V.1 Kesimpulan
Kegiatan Penyuluhan Kesehatan “Keterlambatan Penanganan Patah Tulang
dan Dislokasi Sendi” di Poli Orthopedi RSUD Tugurejo Semarang telah
dilaksanakan pada hari Senin, tanggal 31 Juli 2023. Seluruh rangkaian acara
berjalan lancar, dan disambut antusias oleh peserta. Sebagian besar peserta
memahami materi penyuluhan.

V.2. Saran
Perlu dilakukan kegiatan serupa secara berkala. Perlu dilakukan tindak
lanjut berupa KIE (Komunikasi, Intervensi, Edukasi) tentang penanganan patah
tulang dan dislokasi sendi.

13
DAFTAR PUSTAKA

1. Tak S, Kim JH, Park DH, Lee YH. Emergency department delay in the
management of open fracture and dislocation. J Trauma Inj. 2016;29(3):84-90.
doi: 10.20408/jti.2016.29.3.84.
2. Musthofa FD, Suhanto S, Marjono T. Neglected fracture tibia dextra with
gangrene pedis, post treatment by traditional bone setter. J Kedokt dan Kesehat
Indones. 2018;9(3):202–6.
3. Pepadu P, Mataram LU. Penyuluhan penanganan tepat kasus patah tulang pada
masyarakat di desa senggigi. 2020 p. 2–3.
4. Court-Brown CM, Heckman JD, McQueen MM, Ricci WM, Tornetta P, editors.
Rockwood and Green's Fractures in Adults. 8th edition. Philadelphia, PA:
Lippincott Williams & Wilkins; 2014.

14
LAMPIRAN
Lampiran Rincian Uraian Tugas Ketua dan Anggota Pelaksana
Nama Jabatan Rincian Tugas
dr. Rudiansyah Harahap, Sp.OT. Ketua Tim 1. Koordinasi dan
kontrol pelaksanaan
kegiatan
penyuluhan
2. Pembuatan laporan
pelaksanaan
3. Penanggungjawab
kegiatan

• Alfian Akbar Dwi Agustian Anggota 1. Koordinasi


• Akmalia Muchlis tim lapangan
• Alya Nasirah Hadi 2. Melaksanakan
• Ghiffari Satrya Pratama penyuluhan
• Elmathiana Delstiene H.N 3. Pembuatan laporan
• Ana Fauzia pelaksanaan
• Anggita Pungki Leksani
• Nurfiyan Wahyu Utama U.S
• Bayu Ajie Jatmiko
• Syifa Fatma Sabila

15
Lampiran daftar hadir

16
17
18
19
Lampiran Surat Tugas

20
Lampiran foto kegiatan

21
Lampiran materi penyuluhan

22
23

Anda mungkin juga menyukai