Berencana :
Pola,
Perbedaan,
Trend,
kebijakan di
negara lain
1
BIRTH
AVERTED
80 juta
(tahun 2000)
3.
MDGs:
Pasal 24 ayat 1:
Pelayanan kontrasepsi diselenggarakan dgn
cara berdaya guna dan berhasil guna serta
diterima dan dilaksanakan secara bertanggung
jawab oleh pasangan suami istri sesuai dgn
pilihan dan mempertimbangkan kondisi
kesehatan suami atau istri.
Pasal 26 Ayat 1:
Penggunaan Alat,obat dan cara
Kontrasepsi yang menimbulkan
resiko terhadap kesehatan dilakukan
atas persetujuan suami istri setelah
mendapatkan informasi dari tenaga
kesehatan memiliki keahlian dan
kewenangan
8
Keluarga Berencana
Upaya untuk mengatur jumlah, jarak , dan waktu
kelahiran anak dalam rangka mencapai tujuan
reproduksi keluarga
9
Modern
Alamiah
Tradisional
Modern dikelompokkan menjadi:
10
12
ukuran evaluasi
Beberapa ukuran dalam kegiatan Keluarga Berencana sebagai pengendali
kelahiran menyangkut :
a) Pernah Pakai KB (Ever users)
Persentase Pernah Pakai KB (Ever User) adalah banyaknya perempuan usia
15-49 yang berstatus kawin (PUS) yang pernah memakai sesuatu cara KB dari
seluruh perempuan usia subur yang berstatus kawin.
13
ukuran evaluasi
b) Angka Prevalensi Kontrasepsi (contraceptive prevalence rate)/CPR
Persentase PUS yang sedang pakai alat/cara KB
PUS yang sedang ber KB
CPR =
x 100
Jumlah PUS
14
ukuran evaluasi
Contoh :
Hasil SDKI 2007 menunjukkan jumlah perempuan berstatus kawin usia 1549 tahun adalah 43.021.000. Jumlah perempuan usia 15-49 tahun
berstatus kawin yang sedang menggunakan alat/cara KB di data dalam
SDKI 2007 adalah sebesar 26.414.894 , maka CPR :
26.414.894
CPR =
x 100
43.021.000
.
61,4
Artinya dari setiap 100 orang PUS di Indonesia pada tahun 2007,
ditemukan 61 orang yang sedang memakai alat/acara KB
15
ukuran evaluasi
c) Angka Kelangsungan Penggunaan Kontrasepsi (Contraceptive
Continuation Rate)/CCR
Proporsi prngguna alat/cara KB yang masih menggunakan alat/cara KB
tertentu setelah suatu periode terpapar, misal satu tahun, terhadap
risiko tidak meneruskan penggunaan alat/cara KB
d) Angka Ketidaklangsungan Penggunaan Kontrasepsi
(Contraceptive Discontinuation Rate)/CDR
Proporsi yang tidak menggunakan alat/cara KB pada periode terpapar
termasuk karena kegagalan atau tidak meneruskan penggunaan karena
.
alasan lain
CDR = 1-CCR
e) Angka Kegagalan Kontrasepsi (contraceptive Failure Rate)
Rasio kelahiran yang tidak diinginkan terhadap durasi keterpaparan
kontrasepsi
16
ukuran evaluasi
f) Efektifitas Kontrasepsi (Contrceptive effectiveness)
Tingkat dimana penggunaan alat/cara KB menurunkan kemampuan
untuk subur
g) Bulan Pasangan Perlindungan (Couple Months of ProtectionCMP), atau Tahun Pasangan Perlindungan (Couple-Years of
Protection (CYP)
17
ukuran evaluasi
h) Kontraseptif mix (contraceptive use mix)
Persentase pemakai alat/cara KB menurut alat/cara KB (contraceptive
use mix) adalah banyaknya PUS yang memakai alat/cara KB tertentu
per 100 pasangan usia subur (PUS).
.
Persentase pemakai alat/cara KB menurut alat/cara KB bermanfaat
untuk mengetahui alat/cara KB yang mana yang paling disukai oleh
PUS didaerah tertentu pada waktu tertentu. Persentase penggunaan
KB menurut cara KB yang digunakan sering disebut dengan mix
kontrasepsi (contraceptive mix).
18
19
Untuk kelompok yang memiliki ALH 0 dan 1, kelompok usia muda (15-19
tahun) masih menunjukkan perentase pemakaian KB yang tinggi karena
mereka ingin mengatur jarak kelahiran anak.
20
21
Indikator Pencapaian
Indikator MakroProgram
Program KB dan Kesehatan Reproduksi
TFR (Total Fertility Rate)
ASFR 15-19
MMR (Maternal Mortality Ratio)
IMR (Infant Mortality Rate)
Median umur perkawinan pertama usia 25-49
Median umur melahirkan anak pertama usia 25-49
Kelahiran yang terjadi pada perempuan usia 15-19
Kehamilan yang tidak diinginkan
CPR (Contraceptive Prevalence Rate)
KB untuk menjarangkan kelahiran
KB untuk membatasi kelahiran
Kesertaan KB Pria (Kondom dan MOP)
Kebutuhan KB yang belum terpenuhi (Unmet Need)
Unmet need untuk penjarangan kelahiran
Unmet need untuk pembatasan kelahiran
22
23
Walaupun TFR turun dari waktu ke waktu, namun gambaran yang ada secara nasional masih
belum mencapai angka ideal, yaitu 2,1. SDKI 2007=2,6.
Masih terdapat variasi TFR yang menyolok antar wilayah (Provinsi) dan antar SES.
Isu kedua
Masih terdapat perbedaan menyolok dalam CPR antar prov dan SES
Belum semua PUS (Pasangan Usia Subur) yang ingin ber KB mendapat pelayanan sebagaimana
mestinya
Tingkat unmet need (SDKI 2007
) = 8,6
Alasan belum terlayani a.l: tidak terjangkau pelayanan, jenis kontrasepsi tdk sesuai dgn yang
diinginkan.
Isu keempat
Salah satu kebijakan dalam program KB adalah mendukung program MPS (Making Pregnancy
Safer) yaitu menjamin bahwa seluruh kehamilan diinginkan.
SDKI 2002-03 = 16,8% kehamilan belum/tdk diinginkan. Angka ini turun sedikit dari keadaan 1997
= 17,1% (tdk bermakna)
26
Kesehatan Ibu dan bayi erat kaitannya dengan 4 T MMR dan IMR
(Chart)
Isu keenam
27
Isu kesembilan
Era desentralisasi dan keterbukaan mengakibatkan adanya
kecenderungan sebagian anggota masyarakat untuk memiliki anak
dalam jumlah besar. Karena merasa bahwa itu adalah hak asasi
mereka.
28
SELESAI
29