RIA AFRIYANTI
1410029047
PEMBIMBING: dr. P.M.T Mangalindung Ompusunggu, Sp. B
DEFINISI
Fistula ani adalah hubungan abnormal
antara epitel dari kanalis anal dan
epidermis dari kulit perianal.
Biasanya merupakan kelanjutan dari abses
anorektal, sehingga fistula ani merupakan
bentuk kronis dari abses anorektal.
ETIOLOGI
Hampir semua fistel anus, yang biasa disebut fistula perianal atau
fistula perforasi atau penyaliran abses anorektum, sehingga
kebanyakan fistula mempunyai satu muara di kripta di perbatasan
anus dan rectum dan lubang lain di perineum di kulit perianal.
PATOFISIOLOGI
PATOFISIOLOGI
KLASIFIKASI
KLASIFIKASI
. Fistula intersfingterik
Fistula jenis ini diakibatkan
oleh abses perianal.
Traktus berjalan di dalam
ruang intersfingterik. Jenis
juga merupakan tipe yang
paling sering dengan kisaran
70% dari semua fistula.
Pada fistula intersfingterik
juga dapat didapatkan
sebuah traktus buntu yang
tinggi dengan arah ke atas
dari ruang intersfingterik
menuju ruang supralevator.
Muara eksternalnya biasanya
pada kulit perianal yang
dekat dengan pinggiran anal.
Fistula Transsfingterik
Merupakan fistula kedua
yang tersering,
mencakup 23% dari
semua fistula yang
didapatkan.
Traktus fistula berjalan
dari ruang intersfingterik
melewati sfingter
eksternal, menuju ke
dalam fossa ischiorektal,
dan kemudian berakhir
pada kulit.
c. Fistula Suprasfingterik
Fistula jenis ini diakibatkan
oleh abses supralevator
dan mencakup 5% dari
semua jenis fistula.
Traktus berjalan di atas dari
puborektalis setelah naik
seperti abses
intersfingterik.
Traktus kemudian berbelok
ke arah bawah lateral
menuju sfingter eksternal
dalam ruang ischioanal dan
kulit perianal (tapal kuda).
Fistel Ekstrasfingterik
Merupakan jenis yang paling
jarang dan hanya 2% dari
semua fistula.
Traktus berjalan dari rektum di
atas dari levator ani dan
melewatinya untuk menuju ke
kulit perianal via ruang
ischioanal.
Fistul ini dapat terjadi akibat
penetrasi benda asing pada
rectum disertai drainase melalui
levator, akibat cedera penetrasi
pada perineum, akibat penyakit
Crohn, atau kanker serta
penatalaksanaannya.
DIAGNOSIS
Dari anamnesis tanda dan gejala sebagai
berikut:
Nyeri pada saat bergerak, defekasi dan batuk
Ulkus
Keluar cairan purulen
Benjolan (Massa fluktuasi)
Pruritus ani
Demam
Kemerahan dan iritasi kulit di sekitar anus
General malaise
Pemeriksaan Fisik
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Fistulogra
fi
USG
MRI
CT Scan
Anal
Manometri
Barium
Enema
Hukum
Goodsall
PENATALAKSANAAN
Fistulektomi
Jaringan granulasi harus di eksisi keseluruhannya
untuk menyembuhkan fistula. Terapi terbaik pada
fistula ani adalah membiarkannya terbuka.
Fistulotomi
Pada fistula sederhana, dengan membelah saluran
dan membersihkan dindingnya fistel dibuka dari
lubang asalnya sampai ke lubang kulit. Luka
dibiarkan terbuka sehingga penyembuhan mulai
dari dasar per sekundum intentionem. Luka
biasanya akan sembuh dalam waktu singkatan dan
penyembuhan total kemungkinan dapat tercapai.
KOMPLIKASI
Komplikasi dini pasca operasi, sebagai berikut :
Retensi urin
Pendarahan
Impaksi tinja
Komplikasi tertunda pascaoperasi, sebagai
berikut :
Kambuh
Inkontinensia alvi
PROGNOSIS