Anda di halaman 1dari 29

NOVLI ARDIANSYAH

Pembimbing
dr. Muntadhar, Sp.B, Sp. BA
dr. Dian Adi Saputra, Sp. BA

PENDAHULUAN
OPERASI HERNIA INGUINAL MERUPAKAN
OPERASI YANG PALING SERING DILAKUKAN
OLEH DOKTER BEDAH ANAK
PEMBEDAHAN HERNIA SECARA MODERN
DIMULAI ABAD 19 KETIKA ANATOMI CANALIS
INGUINAL DIPAHAMI SECARA AKURAT

Epidemiology
Incidence : 0.8 4,4%
Age : Peak age in premature infants
Sex : male- female range 3:1 to

10:1

Side : 60 % right side

10 % Bilateral
Family history : 11,5 % patients have
family history

Faktor yang berperan dalam


menyebabkan Hernia
Inguinal

Turunnya testis dari cavum


abdomen di usia 7 9 bulan
gestasi

Configurations of hydrocele and hernia in


relation to patency of the processus
vaginalis

PROSESSUS VAGINALIS
PROSESSUS VAGINALIS MERUPAKAN SUATU
INVAGINASI DARI PERITONEUM MELALUI
CINCIN INTERNA YANG PERTAMA SEKALI DAPAT
DIIDENTIFIKASI SELAMA BULAN KETIGA
KEHIDUPAN JANIN. BEBERAPA AHLI
BERPENDAPAT BAHWA PROSESUS VAGINALIS
HASIL DARI TEKANAN INTRA ABDOMEN DAN
ADA JUGA YANG BERPENDAPAT BAHWA INI
PROSES AKTIF

Clinical manifestation
Found during bath time by parents and

during well-child examination


History of intermittent bulge in groin, labia,
or scrotum.
Bulging apparent when pressure intraabdominal increases
Older children complain groin or inguinal
discomfort

Physical examination
Inspection

Pasien dalam posisi supine di atas meja pemeriksa, tanpa


busana. Amati adanya massa/benjolan/asimetris di regio
pubis.
Pada anak yang lebih besar, pasien dalam posisi berdiri
dan melakukan valsava manuver
Palpation

Bulging, mobile
(Older Child) Valsava maneuver
(Infant ) Allow to strain or cry,
Silk string sign

Time of surgery
If hernia does not resolve
spontaneously , surgical closure
always indicated
Recommend repair as soon as
possible

EKSPLORASI KONTRA LATERAL TIDAK


DIBENARKAN

Management
HERNIA INGUINALIS TIDAK DAPAT SEMBUH
SECARA SPONTAN. KARENA RESIKO TINGGI
TERJADINYA INCARSERATA, MAKA
PENDEKATAN SECARA PEMBEDAHAN
SELALU DIINDIKASIKAN

Jika saat pemeriksaan fisik hernia tidak


muncul, pembedahan tetap
diindikasikan jika sebelumnya telah
pernah tampak hernia oleh
pemeriksa, atau jika orang tua pasien
menerangkan cerita dengan jelas
perihal benjolan yang timbul

Tehnik operasi
Pasien dalam posisi supine dan dilakukan anestesi umum.
Dilakukan aseptik dan antiseptik pada lapangan operasi
Lapangan operasi ditutup dengan doek steril
Dilakukan insisi transversal 1/3 tengah pada skin crease abdomino inguinal

sejajar ligamentum inguinale


Insisi diperdalam sampai tampak aponeurosis MOE
Aponeurosis MOE dibuka secara tajam searah serabut
Funikulus spermatikus diidentifikasi, kemudian dicari kantong hernia di
antromedial
Isi hernia dimasukan ke dalam cavum abdomen ( Jika masih Viable )
Kantong hernia dipotong pada jembatan kantong proximal dan distal.
Kemudian kantong proximal diikat setinggi lemak preperitonium
Perdarahan dirawat, dilanjutkan menutup luka operasi lapis demi lapis
Operasi Selesai

Teknik operasi hernia pada wanita


lebih simple dari laki-laki
dikarenakan kita tidak perlu
mengidentifikasi spermatic cord

HERNIA STRANGULATA
Kebanyakan hernia dengan mudah
dikoreksi dengan memasukkan
kembali ke cavum abdomen.
hernia strangulata terjadi ketika
pembuluh darah viscera
terperangkap, dikarenakan konstriksi
dari cincin interna dan eksterna. Hal
ini juga dapat menyebabkan
kerusakan dari testis

POST OPERATIVE
COMPLICATIONS

Intestinal Injury
Recurrence
Injury to Spermatic Cord
Pembengkakan scrotum
Atropi testis

Management non operatif


Pada pasien tanpa tanda shock atau peritonitis, dicoba terlebih
dahulu tindakan nonoperatif.
Anak ditidurkan terlentang dan ditenangkan tanpa diberi
makanan, dengan kaki di elevasi jika memungkinkan.
Pemeriksa berdiri di sisi ipsilateral pasien atau dikakinya
dielevasi.
Letakkan jari telunjuk dan jari tengah di ipsilateral crista iliaca
anterior superior, dan sapukan jari kebawah sepanjang
canalis inguinalis ke ipsilateral scrotum.
Sementara scrotum tetap ditegangkan dengan tangan kiri
pemeriksa
Traksi secara konstan pada kulit scrotum membuat alignmet
kantung hernia dan canalis inguinal sama.

Lanjutan
Di level ipsilateral cincin interna, dibuat tekanan
dengan telunjuk kanan dan jempol di sisi lain
kantung hernia.
Dengan traksi pada skrotum, dapat membuat
alignment antara cincin eksterna dengan cincin
interna menjadi lurus.
Akhirnya, dengan tangan kiri di ujung massa, dan
dengan tekanan konstan di cincin interna dari jari
telunjuk dan jempol, sapukan jari tangan kiri
perlahan-lahan dari selangkangan ke cincin eksterna
Manuver ini memakan waktu beberapa menit

Jika management non operatif ini gagal, atau


pasien mengalami tanda-tanda shock atau
peritonitis, maka pembedahan harus
dilakukan

Terima kasih

References
Grosfeld, Jay L. ONeill, James A. Pediatric

Surgery6th edtion. Philadelphia. Mosby


Elsevier. : 2006
Modul teknik operasi

Anda mungkin juga menyukai