Anda di halaman 1dari 37

RANCANGAN AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR CALON

PEGAWAIN NEGERI SIPIL PADA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH


KOTA SUBULUSSALAM

Optimalisasi kepatuhan pasien penderita TB Paru tentang pentingnya minum OAT rutin dan teratur di
Rumah Sakit Umum Daerah Kota Subulussalam melalui APEL “ Ajak Pengawas, Edukasi dan
Leaflet”

Disusun oleh:

dr. Ricken Dwi Putra. S


NIP. 19911006 202012 1 007
NDH 23
Peserta Latsar CPNS Golongan III Angkatan II

BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA (BPSDM) ACEH


TAHUN 2021
LEMBAR PENGESAHAN

RANCANGAN AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR CALON PEGAWAI NEGERI


SIPIL PADA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA SUBULUSSALAM

Optimalisasi kepatuhan pasien penderita TB Paru tentang pentingnya minum OAT rutin dan teratur di
Rumah Sakit Umum Daerah Kota Subulussalam melalui APEL “ Ajak Pengawas, Edukasi dan
Leaflet”

NAMA : dr. Ricken Dwi Putra. S


NIP : 19911006 202012 1 007
NDH : 23
UNIT KERJA : Rumah Sakit Umum Daerah Kota Subulussalam

Telah Disetujui untuk diseminarkan dalam seminar Rancangan Aktualisasi nilai-nilai dasar
ASN pada hari kamis, tanggal 08 September 2021 di BPSDM Aceh.

Gayo Lues, 08 September 2021


Peserta

dr. RICKEN DWI PUTRA. S


NIP 19911006 202012 1 007

Menyetujui:

COACH/Pembimbing MENTOR

ZULKHAIDIR, MA dr. DEWI SARTIKA


NIP 19770128 200604 1 001 NIP 19761215 201003 2 001
LEMBAR PERSETUJUAN

1. Nama Pelatihan : Pelatihan Dasar CPNS Golongan III Angkatan II


2. Judul : Optimalisasi kepatuhan pasien penderita TB Paru tentang
pentingnya minum OAT rutin dan teratur di Rumah Sakit Umum
Daerah Kota Subulussalam melalui APEL “ Ajak Pengawas,
Edukasi dan Leaflet”
1. Peserta
a. Nama : dr. Ricken Dwi Putra. S
b. NIP : 19911006 202012 1 007
c. NDH : 23

2. Mentor
a. Nama : dr. Dewi Sartika
b. NIP : 19761215 201003 2 001
c. Jabatan : Direktur

3. Coach
a. Nama : Zulkhaidir, MA
b. NIP : 19770128 200604 1 001
a. Jabatan : Widyaiswara Ahli Madya

Rancangan Aktualisasi tersebut telah dievaluasi/disahkan oleh tim evaluasi seminar


Rancangan Aktualisasi Latsar CPNS Golongan III Angkatan II Kelompok 2 yang
dilaksanakan di BKPSDM Gayo Lues pada hari Rabu tanggal 08 September 2021.

Peserta

dr. RICKEN DWI PUTRA. S


NIP. 19911006 202012 1 007

Coach/Pembimbing Mentor

ZULKHAIDIR, MA dr. DEWI SARTIKA


NIP 19770128 200604 1 001 NIP. 19820920 201003 1 001
KATA PENGANTAR

Segala puji kita panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan nikmat dan rahmat-
Nya kepada kita semua untuk dapat menyelesaikan laporan rancangan Aktualisasi
Pelatihan Dasar Golongan III Angkatan II di Kabupaten Gayo Lues Tahun 2021,
diharapkan menjadi PNS yang profesional yang karakternya dibentuk nilai-nilai
dasar profesi PNS.

Tujuan penulisan laporan rancangan Aktualisasi kegiatan ini adalah untuk


mengetahui kegiatan yang dilaksanakan sesuai dengan nilai dasar ANEKA dan
menjadi salah satu syarat untuk menjadi PNS.

Harapan kami, laporan ini dapat bermanfaat untuk pelaksanaan kegiatan dan
rencana kerja selanjutnya. Tidak lupa kami ucapkan terima kasih kepada instansi-
instansi terkait yang telah banyak membantu sehingga terselesaikan laporan ini.
Saran, masukan dan koreksi sangat diharapkan untuk perbaikan laporan dan
antisipasi kegiatan selanjutnya.

Gayo Lues, September 2021

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .............................................................................................................. i

DAFTAR ISI ........................................................................................................................... i

DAFTAR TABEL ................................................................................................................... ii

BAB 1 PENDAHULUAN .................................................................................................... 1-3


1.1 Latar Belakang Masalah ............................................................................. 1-3
1.2 PROFIL INSTANSI ...................................................................................... 1-5
1.3 Visi Dan Misi RSUD Kota Subulussalam :.................................................... 1-6
1.4 STRUKTUR ORGANISASI .......................................................................... 1-7
1.5 Nilai-Nilai Organisasi ...................................................................................... 8

BAB 2 RANCANGAN AKTUALISASI ................................................................................. 11


2.1 Landasan Teori ............................................................................................. 11
2.1.1 Nasionalisme .................................................................................... 12
2.1.2 Etika publik........................................................................................ 15
2.1.3 Komitmen Mutu ................................................................................. 17
2.1.4 Anti Korupsi....................................................................................... 18
2.2 PERAN ASN DALAM NKRI .......................................................................... 20
2.3 PENGGALIAN CORE ISU ............................................................................ 23
2.4 RANCANGAN AKTUALISASI .................................................................... 2-25
2.5 JADWAL AKTUALISASI ............................................................................ 2-33

i
DAFTAR TABEL

Tabel 2-1 Analisis isu menggunakan USG ....................... Error! Bookmark not defined.
Tabel 2-2 Rancangan Aktualisasi ................................................................................ 2-26
Tabel 2-3 Jadwal aktualisasi ........................................................................................ 2-33

ii
BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG MASALAH

Aparatur Sipil Negara (ASN) adalah profesi bagi pegawai negeri sipil dan
pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja yang bekerja pada instansi
pemerintah. Profesi PNS yang berprinsip Nilai Dasar (ND) tertuang dalam
pasal 3 dan 4 Undang-Undang No 5 tahun 2014 tentang ASN.
PNS dalam melaksanakan cita-cita bangsa mewujudkan tujuan Negara
sebagaimana tercantum dalam pembukaan Undang-Undang Dasar Republik
Indonesia tahun 1945, perlu dibangun Aparatur Sipil Negara yang memiliki
cara pandang, perilaku, etika moral yang disebut Nilai Dasar Profesi PNS,
serta memiliki integritas, profesional, netral dan bebas dari intervensi politik,
bersih dari praktek korupsi, kolusi dan nepotisme, serta patuh kepada
undang-undang, mampu menyelenggarakan pelayanan public bagi
masyarakat dan mampu menjalankan peran sebagai unsure perekat dan
persatuan bangsa berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945.
Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 11 Tahun 2017 tentang Manajemen
Pegawai Negeri Sipil, Pasal 34 ayat (7) memandang perlu dilaksanakan
Pelatihan Dasar (Latsar) Calon Pegawai Negeri Sipil. Pelatihan Dasar CPNS
sesuai Pasal 1 no 8 Peraturan Kepala LAN No 12 tahun 2018. Pendidikan dan
pelatihan dalam Masa Prajabatan dilakukan secara terintegrasi untuk
membangun integritas moral, kejujuran, semangat dan motivasi, nasionalisme
dan kebangsaan, karakter kepribadian yang unggul dan bertanggung jawab
serta memperkuat profesionalisme kompetensi bidang.
Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) sebagai pelayanan publik yang
profesional harus memiliki kompetensi nilai dasar sesuai Pasal 5 Ayat 2
Peraturan Kepala LAN No 12 tahun 2018 Tentang Pelatihan Dasar CPNS,
sebagai berikut :

1-3
a. Menunjukkan sikap perilaku bela negara;
b. Mengaktualisasikan nilai-nilai dasar PNS dalam pelaksanaan tugas
jabatannya;
c. Mengaktualisasikan kedudukan dan peran PNS dalam kerangka NKRI
d. Penguasaan Kompetensi Teknis yang dibutuhkan sesuai dengan bidang
tugas.

Pegawai Negeri Sipil sebagai bagian dari ASN maka harus mampu
memenuhi standar kompetensi jabatannya sehingga mampu melaksanakan
tugas jabatannya secara efektif dan efesien agar CPNS memahami konsep
nilai-nilai dasar profesi PNS, nilai-nilai dasar profesi PNS di implementasikan
menjadi habituasi dalam segala kegiatan dan tingkah-laku PNS, dalam upaya
mencapai sasaran kinerjanya dan memelihara nilai-nilai yang terinternalisasi
dalam sikap dan perilaku ASN.

1. Tujuan Aktualisasi Habituasi

Tujuan aktualisasi habituasi nilai nilai dasar profesi Aparatur Sipil Negara
adalah
a. Penerapan Aktualisasi kelima nilai dasar yang diperoleh dari pelatihan dasar
Golongan III angkatan II.
b. Mengerti dan memahami lebih dalam tentang tentang nilai nilai profesi
Aparatur Sipil Negara yang mencakup Akuntabiltas, Nasionalisme, Etika
Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi.
c. Memperoleh pengalaman nyata tentang penerapan nilai dasar ANEKA dalam
bentuk sikap, prilaku dan disiplin dalam kedudukan dan perannya sebagai
Aparatur Sipil Negara yang akan diterapkan di istansi tempat bekerja.

2. Ruang Lingkup Aktualisasi


Ruang lingkup nilai-nilai dasar profesi ASN yang dilakukan meliputi kegiatan
aktualisasi dari Sasaran Kinerja Pegawai (SKP) dan tugas atasan. Penulisan
rancangan aktualisasi ini mencakup nilai-nilai dasar ANEKA dalam profesi PNS yaitu
Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi yang
dilaksanakan di Poli Interna RSUD Kota Subulussalam.

1-4
1.2 PROFIL INSTANSI

1. Gambaran Umum

Rumah Sakit Umum Daerah Kota Subulussalam pada awal diresmikannya


adalah sebagai Rumah Sakit Ibu dan Anak Kota Subulussalam. Peresmiannya
dilakukan oleh Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat pada hari Jumat
tanggal 8 Juli 2011. Sedangkan untuk pembukaan kegiatan pelayanannya secara
resmi dimulai pada hari Kamis tanggal 23 Februari 2012.

Rumah Sakit Umum Daerah Kota Subulussalam yang beralamat di Jalan


Hamzah Fansyuri Subulussalam Barat Kecamatan Simpang Kiri pada saat
terbentuk adalah rumah sakit dengan Tipe D sesuai Qanun Kota Subulussalam
Nomor 4 Tahun 2012 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Rumah Sakit
Umum Daerah Kota Subulussalam. Berjalan seiringnya waktu Rumah Sakit Umum
Daerah Kota Subulussalam meningkatkan kelas pelayanannya menjadi rumah sakit
Tipe C berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.02.03/ I/ 0429/ 2015
tentang Penetapan Kelas Rumah Sakit Umum Daerah Kota Subulussalam tanggal
26 Februari 2015. Perihal struktur organisasi mengikuti Qanun Kota Subulussalam
Nomor 2 Tahun 2016 tanggal 17 Nopember 2016 tentang Pembentukan dan
Susunan Perangkat Daerah Kota Subulussalam. Pada tanggal 18 September 2017
RSUD Kota Subulussalam ditetapkan sebagai BLUD dengan nomor surat
188.45/257/2017 tentang Penetapan Pola Pengelolaan Keuangan RSUD Kota
Subulussalam menjadi Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) .

Rumah Sakit Umum Daerah Kota Subulussalam lulus akreditasi


dengan predikat PERDANA dengan nomor sertifikat KARS-SERT/47/XII/2018
melalui penilaian dari Komisi Akreditasi Rumah Sakit yang ditanda tangani oleh
Ketua Eksekutif yaitu Dr.dr. Sutoto,M.Kes pada tanggal 01 Desember 2018 yang
berlaku sampai dengan 21 Nopember 2021.

Pada Tahun 2019 BLUD RSUD Kota Subulussalam Mengadakan


pergantian Direktur dari dr. Sarifin Usman Kombih digantikan dengan dr. Dewi
Sartika.

1-5
1.3 VISI DAN MISI RSUD KOTA SUBULUSSALAM :
- Visi
‘Terwujudnya Pusat Pelayanan Kesehatan Unggulan Yang Berkualitas dan
Islami Tahun 2024”

- Misi

1. Memberikan Pelayanan yang terbaik, mudah, cepat, dan berkeadilan


sosial bagi seluruh masyarakat ;
2. Meningkatkan Sarana dan Prasarana Rumah Sakit ;
3. Menjunjung tinggi Profesionalisme Pelayanan melalui pendekatan keilmuan
dan spiritual ;
4. Mengikuti perkembangan ilmu Pengetahuan, teknologi dan ketrampilan ;
5. Menjadi Rumah Sakit yang Terakreditas, Mandiri, dan mengutamakan
Patient Safety ;
6. Mewujudkan tata kelola Rumah Sakit

1-6
1.4 STRUKTUR ORGANISASI
STRUKTUR ORGANISASI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH
KOTA SUBULUSSALAM TIPE C

DIREKTUR

BAGIAN TU

KOMITE MEDIK KOMITE KELOMPOK SUBBAG. SUBBAG TU DAN SUBBAG


KEPERAWATAN JABATAN PROGRAM KEPEGAWAIAN KEUANGAN
FUNGSIONAL

BID. PELAYANAN BIDANG BIDANG PEUNJANG


MEDIK KEPERAWATAN MEDIK

SEKSI RAWAT TINDAKAN SEKSI RAWAT RAWAT


DARURAT, MEDIK JALAN INAP
RAWAT
INTENSIF &

SEKSI ASUHAN SEKSI ETIKA SEKSI PENUNJANG SEKSI


KEPERAWATAN PROFESI DAN KLINIK DAN LOGISTIK PENUNJANG
MUTU DIAGNOSTIK
PELAYANAN

Gambar ‎1.1 Struktur Organisasi RSUD Kota Subulussalam

1-7
1.5 NILAI-NILAI ORGANISASI

1. Profesional
Aparatur Negeri Sipil Adalah aparat yang bekerja keras untuk mencapai
tujuan organisasi melalui penguasaan bidang tugasnya, menunjang tinggi
etika dan integritas professional.
2. Akuntabilitas.
Setap kegiatan dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan dapat
dipetanggung jawab kepada masyarakat sesuai dengan ketentuan atau
peraturan yang berlaku.
3. Sinergi.
Komitmen untuk membangun dan memastikan hubungan kerjasama yang
produktif serta kemitraan yang harmonis dengan para pemangku
kepentingan untuk menemukan dan melaksanakan solusi terbaik,
bermamfaat dan berkualitas.
4. Transparan
Aparatur Sipil Negara menjamis akses atau kebebasan kerja sama setiap
orang untuk memperoleh informasi tentang penyelenggaraan
pemerintahan, yakni informasi tentang kebijakan proses pembuatan dan
pelaksanaannya, serta hasil hasil yang dicapai
5. Inovatif.
Aparatur Sipil Negara mendukung kreatifitas dan mengembangkan inisiatif
untuk selalu melakukan dalam menyelenggarakan tugas dan fungsinya.
6. Tugas Pokok dan Fungsi
Tugas dokter umum untuk memberikan pelayanan kesehatan pada
sarana pelayanan kesehatan yang meliputi promotif, preventif, kuratif dan
rehabilitatif untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, serta
membina peran serta masyarakat dalam rangka kemandirian di bidang
kesehatan kepada masyarakat.
Tugas :
1. Melakukan pelayanan medic umum rawat jalan tingkat pertama;
2. Melakukan pelayanan spesialistik rawat jalan tingkat pertama;
3. Melakukan tindakan khusus tingkat sederhana oleh dokter umum;
4. Melakukan tindakan khusus tingkat sedang oleh dokter umum;

8
5. Melakukan tindakan spesialistik tingkat sederhana;
6. Melakukan tindakan darurat medik / pertolongan pertama pada
kecelakaan (P3K) tingkat sederhana;
7. Melakukan kunjungan (visite) kepada pasien rawat inap;
8. Melakukan pemulihan mental tingkat sederhana;
9. Melakukan pemulihan mental komplek tingkat I;
10. Melakukan pemulihan fisik tingkat sederhana;
11. Melakukan pemulihan mental komplek tingkat I
12. Melakukan pemeliharaan kesehatan ibu;
13. Melakukan pemeliharaan kesehatan bayi dan balita;
14. Melakukan pemeliharaan kesehatan anak;
15. Melakukan pelayanan keluarga berencana
16. Melakukan pelayanan imunisasi;
17. Melakukan pelayanan gizi;
18. Membuat catatan medik pasien rawat inap;
19. Membuat catatan medik pasien rawat jalan;
20. Melayani konsultasi dari luar atau keluar;
21. Melayani konsultasi dari dalam;
22. Menguji kesehatan individu;
23. Menjadi tim penguji kesehatan;
24. Melakukan visum et repertum tingkat sederhana
25. Melakukan visum et repertum kompleks tingkat 1;
26. Melakukan otopsi dengan pemeriksaan laboraturium;
27. Melakukan tugas jaga panggilan atau on call;
28. Melakukan tugas jaga di tempat atau rumah sakit;
29. Melakukan tugas jaga sepi pasien;

Dalam melaksanakan tugasnya RSUD Kota Subulussalam memiliki


fungsi sebagai berikut :

1. Pelaksanaan urusan ketatausahaan rumah sakit ;


2. Penyusunan program kerja tahunan, jangka menengah dan jangka
panjang ;

9
3. Penyusunan kebijakan teknis dibidang pelayanan medis,
keperawatan, penunjang medis dan non medis ;
4. Penyelenggaraan asuhan keperawatan ;
5. Penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan ;
6. Penyelenggaraan penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan
serta teknologi kedokteran ;
7. Penyelenggaraan pelayanan rujukan ;
8. Penyelenggaraan administrasi umum dan keuangan ;
9. Pelaksanaan tugas-tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh
Walikota sesuai dengan tugas dan fungsinya.

10
BAB 2 RANCANGAN AKTUALISASI

2.1 LANDASAN TEORI

Akuntabilitas adalah kewajiban pertanggung-jawaban yang harus


dicapai. Akuntabilitas merujuk pada kewajiban setiap individu,
kelompok atau institusi untuk memenuhi tanggung jawab yang
menjadi amanahnya. Nilai-nilai dasar akuntabilitas yaitu
1) Kepemimpinan: Pimpinan memberi contoh pada orang lain,
adanya komitmen yang tinggi dalam melakukan pekerjaan.
2) Transparansi: keterbukaan informasi akan mendorong
tercapainya akuntabilitas
3) Integritas: mematuhi hukum dan peraturan yang berlaku
4) Responsibilitas: kewajiban bagi setiap individu dan lembaga,
bahwa ada suatu konsekuensi dari setiap tindakan yang telah
dilakukan, karena adanya tuntutan untuk bertanggung jawab
atas keputusan yang telah dibuat
5) Keadilan: landasan utama dari akuntabilitas yng harus
dipelihara dan dipromosikan karena ketidakadilan dapat
menghancurkan kepercayaan dan kredibilitas organisasi yang
mengakibatkan kinerja tidak optimal.
6) Kepercayaan: rasa keadilan akan membawa pada sebuah
kepercayaan

11
7) Keseimbangan: keseimbangan kapasitas sumber daya dan
keahlian yang yang dimiliki
8) Kejelasan: mengetahui kewenangan, peran dan tanggungjawab,
misi organisasi, kinerja yang diharapkan organisasi, dan
system pelaporan kinerja.
9) Konsistensi: menjamin stabilitas untuk mencapai lingkungan
yang akuntabel.

2.1.1 Nasionalisme

Nasionalisme adalah pandangan atau paham kecintaan terhadap


bangsa dan tanah air Indonesia yang didasarkan pada pancasila. Nilai-
nilai Nasionalisme sesuai dengan lima sila pancasila, yaitu:
a) Pertama: Ketuhanan Yang Maha Esa
1) Bangsa Indonesia menyatakan kepercayaannya dan
ketakwaannya terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
2) Manusia Indonesia percaya dan takwa terhadap Tuhan Yang
Maha Esa, sesuai dengan agama dan kepercayaannya masing-
masing menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradab.
3) Mengembangkan sikap hormat menghormati dan bekerjasama
antara pemeluk agama dengan penganut kepercayaan yang
berbedabeda terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
4) Membina kerukunan hidup di antara sesama umat beragama
dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
5) Agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa
adalah masalah yang menyangkut hubungan pribadi manusia
dengan Tuhan Yang Maha Esa.
6) Mengembangkan sikap saling menghormati kebebasan
menjalankan ibadah sesuai dengan agama dan
kepercayaannya masing-masing.

12
7) Tidak memaksakan suatu agama dan kepercayaan terhadap
Tuhan Yang Maha Esa kepada orang lain.
b) Kedua: Kemanusiaan Yang Adil Dan Beradab
1) Mengakui dan memperlakukan manusia sesuai dengan harkat
dan martabatnya sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa.
2) Mengakui persamaan derajat, persamaan hak, dan kewajiban
asasi setiap manusia, tanpa membeda-bedakan suku,
keturunan, agama, kepercayaan, jenis kelamin, kedudukan
sosial, warna kulit dan sebagainya.
3) Mengembangkan sikap saling mencintai sesama manusia.
4) Mengembangkan sikap saling tenggang rasa dan tepa selira.
5) Mengembangkan sikap tidak semena-mena terhadap orang
lain.
6) Menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan.
7) Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan.
8) Berani membela kebenaran dan keadilan.
9) Bangsa Indonesia merasa dirinya sebagai bagian dari seluruh
umat manusia.
10) Mengembangkan sikap hormat menghormati dan
bekerjasama dengan bangsa lain.
c) Ketiga: Persatuan Indonesia
1) Mampu menempatkan persatuan, kesatuan, serta kepentingan
dan keselamatan bangsa dan negara sebagai kepentingan
bersama di atas kepentingan pribadi dan golongan.
2) Sanggup dan rela berkorban untuk kepentingan negara dan
bangsa apabila diperlukan.
3) Mengembangkan rasa cinta kepada tanah air dan bangsa.
4) Mengembangkan rasa kebanggaan berkebangsaan dan
bertanah air Indonesia.

13
5) Memelihara ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan,
perdamaian abadi, dan keadilan sosial.
6) Mengembangkan persatuan Indonesia atas dasar Bhinneka
Tunggal Ika.
7) Memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa.
d) Keempat: Kerakyatan Yang Dipimpin Hikmat Kebijaksanaan
Dalam Permusyarawatan / Perwakilan
1) Sebagai warga negara dan warga masyarakat, setiap manusia
Indonesia mempunyai kedudukan, hak, dan kewajiban yang
sama.
2) Tidak boleh memaksakan kehendak kepada orang lain.
3) Mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan
untuk kepentingan bersama.
4) Musyawarah untuk mencapai mufakat diliputi oleh semangat
kekeluargaan.
5) Menghormati dan menjunjung tinggi setiap keputusan yang
dicapai sebagai hasil musyawarah.
6) Dengan iktikad baik dan rasa tanggung jawab menerima dan
melaksanakan hasil keputusan musyawarah.
7) Di dalam musyawarah diutamakan kepentingan bersama di
atas kepentingan pribadi dan golongan.
8) Musyawarah dilakukan dengan akal sehat dan sesuai dengan
hati nurani yang luhur.
9) Keputusan yang diambil harus dapat dipertanggungjawabkan
secara moral kepada Tuhan Yang Maha Esa, menjunjung tinggi
harkat dan martabat manusia, nilai-nilai kebenaran dan
keadilan mengutamakan persatuan dan kesatuan demi
kepentingan bersama.
e) Kelima: Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia

14
1) Mengembangkan perbuatan yang luhur, yang mencerminkan
sikap dan suasana kekeluargaan dan kegotongroyongan.
2) Mengembangkan sikap adil terhadap sesama.
3) Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban.
4) Menghormati hak orang lain.
5) Suka memberi pertolongan kepada orang lain agar dapat
berdiri sendiri.
6) Tidak menggunakan hak milik untuk usaha-usaha yang
bersifat pemerasan terhadap orang lain.
7) Tidak menggunakan hak milik untuk hal-hal yang bersifat
pemborosan dan gaya hidup mewah.
8) Tidak menggunakan hak milik untuk bertentangan dengan
atau merugikan kepentingan umum.
9) Suka bekerja keras.
10) Suka menghargai hasil karya orang lain yang bermanfaat bagi
kemajuan dan kesejahteraan bersama.
11) Suka melakukan kegiatan dalam rangka mewujudkan
kemajuan yang merata dan berkeadilan sosial.

2.1.2 Etika publik

Etika publik merupakan refleksi tentang standar/ norma yang menentukan


baik/ buruk, benar/ salah perilaku, tindakan dan keputusan untuk
mengarahkan kebijakan publik dalam rangka menjalankan tanggung jawab
pelayanan publik. Berdasarkan Undang-Undang ASN, kode etik dan kode
perilaku ASN yakni sebagai berikut:
1. Melaksanakan tugasnya dengan jujur, bertanggung jawab, dan
berintegritas tinggi.
2. Melaksanakan tugasnya dengan cermat dan disiplin.
3. Melayani dengan sikap hormat, sopan, dan tanpa tekanan.
4. Melaksanakan tugasnya sesuai dengan peraturan perundangan
yan berlaku.

15
5. Melaksanakan tugasnya sesuai dengan perintah atasan atau Pejabat
yang berwenang sejauh tidak bertentangan dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan dan etika pemerintahan.
6. Menjaga kerahasiaan yang menyangkut kebijakan negara.
7. Menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara
bertanggung jawab, efektif dan efisien.
8. Menjaga agar tidak terjadi konflik kepentingan dalam melaksanakan
tugasnya.
9. Memberikan informasi secara benar dan tidak menyesatkan kepada
pihak lain yang memerlukan informasi terkait kepentingan
kedinasan.
10. Tidak menyalahgunakan informasi intern negara, tugas, status,
kekuasaan, dan jabatannya untuk mendapat atau mencari
keuntungan atau manfaat bagi diri sendiri atau untuk orang lain.
11. Memegang teguh nilai dasar ASN dan selalu menjaga reputasi dan
integritas ASN.
12. Melaksanakan ketentuan peraturan perundang-undangan mengenai
disiplin pegawai ASN.
Nilai-nilai dasar etika publik sebagaimana tercantum dalam Undang-Undang
ASN, yakni sebagai berikut:
i. Memegang teguh nilai-nilai dalam ideologi Negara Pancasila.
ii. Setia dan mempertahankan Undang-Undang Dasar Negara Kesatuan
Republik Indonesia 1945.
1. Menjalankan tugas secara profesional dan tidak berpihak.
2. Membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian.
3. Menciptakan lingkungan kerja yang non diskriminatif.
4. Memelihara dan menjunjung tinggi standar etika luhur.
5. Mempertanggungjawabkan tindakan dan kinerjanya kepada publik.
6. Memiliki kemampuan dalam melaksanakan kebijakan dan program
pemerintah.
7. Memberikan layanan kepada publik secara jujur, tanggap, cepat,
tepat, akurat, berdaya guna, berhasil guna, dan santun.
8. Mengutamakan kepemimpinan berkualitas tinggi.

16
9. Menghargai komunikasi, konsultasi, dan kerjasama.
10. Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja pegawai.
11. Mendorong kesetaraan dalam pekerjaan.
12. Meningkatkan efektivitas sistem pemerintahan yang demokratis
sebagai perangkat sistem dan karir demokratis sebagai perangkat
sistem karir

2.1.3 Komitmen Mutu

Komitmen mutu adalah janji pada diri kita sendiri atau pada
oranglain yang tercermin dalam tindakan kita untuk menjaga mutu
kinerja pegawai. Komitmen mutu merupakan pelaksanaan pelayanan
publik dengan berorientasi pada kualitas hasil, dipersepsikan oleh
individu terhadap produk/ jasa berupa ukran baik/ buruk. Bidang
apapun yang menjadi tanggungjawab pegawai negeri sipil semua mesti
dilaksanakan secara optimal agar dapat memberi kepuasan kepada
stakeholder. Nilai nilai dasar dari komitmen mutu adalah :
Indikator komitmen mutu meliputi:
1) Orientasi mutu, berkomitmen untuk senantiasa melakukan
pekerjaan dengan arah dan tujuan untuk kualitas pelayanan
2) Efisien adalah berdaya guna, dapat menjalankan tugas dan
mencapai hasil tanpa pemborosan sumber daya dan hemat
waktu
3) Efektif adalah berhasil guna, menunjukkan tingkat ketercapaian
target yang telah direncanakan, baik menyangkut jumlah
maupun mutu hasil kerja.
4) Inovatif adalah suatu yang baru sebagai perwujudan ide
kreatifitas untuk meningkatkan mutu pelayanan

17
2.1.4 Anti Korupsi

Korupsi secara harafiah adalah kebusukan, keburukan, kebejatan,


ketidakjujuran, dapat disuap, tidak bermoral, penyimpangan dari
kesucian. Kata kunci untuk menjauhkan diri dari korupsi adalah
internalisasi integritas pada diri sendiri dan hidup atau bekerja dalam
lingkungan yang menjalankan integritas dengan baik. Identifikasi nilai
dasar anti korupsi memberikan nilainilai dasar anti korupsi yang
prioritas dan memiliki signifikansi yang tinggi bagi kita. Nilai – nilai
dasar anti korupsi penting untuk mencegah terjadinya korupsi dan
mendukung prinsip – prinsip anti korupsi yang meliputi akuntabilitas,
transparansi, kewajaran, kebijakan dan kontrol kebijakan supaya
semua dapat berjalan dengan baik serta, untuk mencegah faktor
eksternal penyebab korupsi. Adapun Nilai – nilai dasar anti korupsi
adalah meliputi:
1) Kejujuran Menurut Sugono (2008) kata jujur dapat
didefinisikan sebagai lurus hati, tidak berbohong, dan tidak
curang. Jujur adalah salah satu sifat yang sangat penting
dalam kehidupan pegawai, tanpa sifat jujur pegawai tidak akan
dipercaya dalam kehidupan sosialnya.
2) Kepedulian Peduli adalah mengindahkan, memperhatikan dan
menghiraukan. Nilai kepedulian sangat penting bagi seorang
pegawai dalam kehidupan di tempat kerja dan di masyarakat.
3) Kemandirian Kondisi mandiri dapat diartikan sebagai proses
mendewasakan diri yaitu dengan tidak bergantung pada orang
lain untuk mengerjakan tugas dan tanggung jawabnya.
Dengan karakter kemandirian pegawai dituntut untuk
mengerjakan semua tanggung jawab dengan usahanya sendiri
dan bukan orang lain.
4) Kedisiplinan Disiplin adalah ketaatan (kepatuhan) kepada
peraturan (Sugono, 2008). Manfaat dari hidup yang disiplin

18
adalah kita dapat mencapai tujuan hidup dengan waktu yang
lebih efisien, dan juga dapat membuat orang lain percaya
dalam mengelola suatu kepercayaan.
5) Tanggung Jawab Tanggung jawab adalah keadaan wajib
menanggung segala sesuatunya (kalau terjadi apa – apa boleh
dituntut, dipersalahkan dan diperkarakan) (Sugono: 2008).
Tanggung jawab adalah menerima segala sesuatu perbuatan
yang salah baik itu disengaja maupun tidak disengaja.
Tanggung jawab tersebut berupa perwujudan dan kesadaran
akan kewajiban menerima dan menyelesaikan semua masalah
yang telah dilakukan.
6) Kerja Keras Bekerja keras didasari dengan adanya kemauan,
dimana kemauan menimbulkan asosiasi dengan ketekadan,
ketekunan, daya tahan, tujuan jelas, daya kerja, pendirian,
pengendalian diri, keberanian, ketabahan, keteguhan, tenaga,
kekuatan dan pantang mundur.
7) Sederhana Gaya hidup sederhana dibiasakan untuk tidak
hidup boros, hidup sesuai dengan kemampuannya dan dapat
memenuhi semua kebutuhannya. Prinsip hidup sederhara
merupakan parameter penting dalam menjalin hubungan
antara sesama karena prinsip ini akan mengatasi
permasalahan kesenjangan sosial, iri, dengki, tamak, egosi dan
juga menghindari dari keinginan yang berlebihan.
8) Keberanian Keberanian diperlukan untuk mencapai
kesuksesan, untuk mengembangkan sikap keberanian demi
mempertahankan pendirian dan keyakinan harus
mempertimbangkan masalah dengan sebaik – baiknya.Nilai
keberanian dapat dikembangkan dan diwujudkan dalam
bentuk berani mengatakan dan membela kebenaran, berani

19
mengakui kesalahan, berani bertanggungjawab dan lain
sebagainya.
9) Keadilan Adil berarti adalah sama berat, tidak berat sebelah,
tidak memihak. Nilai keadilan dapat diwujudkan dalam bentuk
memberikan pujian yang tulus kepada yang berprestasi,
memberikan saran perbaikan dan semangat pada yang tidak
berprestasi, tidak memilih kawan berdasarkan latar belakang
sosial dan lain – lain.

2.2 PERAN ASN DALAM NKRI


A. Manajemen ASN

Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan Pegawai ASN


yang professional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari intervensi
politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme. Manajemen ASN
lebih menekankan kepada pengaturan profesi pegawai sehingga diharapkan
agar selalu tersedia sumber daya aparatur sipil Negara yang unggul selaras
dengan perkembangan jaman.

Hak PNS sesuai dengan ketentuan dalam UU ASN adalah PNS berhak
memperoleh: 1) gaji, tunjangan, dan fasilitas; 2) cuti; 3) jaminan pensiun dan
jaminan hari tua; 4) perlindungan; dan 5) pengembangan kompetensi.

Sedangkan kewajiban dan tanggung jawab pegawai ASN disebutkan dalam


UU ASN adalah: 1) setia dan taat pada pancasila, undang-undang dasar
negara republik indonesia tahun 1945, negara kesatuan republik indonesia,
dan pemerintah yang sah; 2) menjaga persatuan dan kesatuan bangsa; 3)
melaksanakan kebijakan yang dirumuskan pejabat pemerintah yang
berwenang; 4) menaati ketentuan peraturan perundang undangan; 5)
melaksanakan tugas kedinasan dengan penuh pengabdian, kejujuran,
kesadaran, dan tanggung jawab; 6) menunjukkan integritas dan keteladanan
dalam sikap, perilaku, ucapan dan tindakan kepada setiap orang, baik di
dalam maupun di luar kedinasan; 7) menyimpan rahasia jabatan dan hanya
dapat mengemukakan rahasia jabatan sesuai dengan ketentuan peraturan

20
perundang-undangan; dan 8) bersedia ditempatkan di seluruh wilayah negara
kesatuan republik indonesia.

B. Pelayanan Publik

Pelayanan publik yang baik didasarkan pada prinsip-prinsip yang digunakan


untuk merespon berbagai kelemahan yang melekat pada tubuh birokrasi.
Berbagai literatur administrasi publik menyebut bahwa prinsip pelayanan
publik yang baik untuk mewujudkan pelayanan prima adalah:
1. Partisipatif. Dalam penyelenggaraan pelayanan publik yang dibutuhkan
masyarakat pemerintah perlu melibatkan masyarakat dalam
merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi hasilnya.
2. Transparan. Dalam penyelenggaraan pelayanan publik, pemerintah
sebagai penyelenggara pelayanan publik harus menyediakan akses bagi
warga negara untuk mengetahui segala hal yang terkait dengan
pelayanan publik yang diselenggarakan tersebut.
3. Responsif. Dalam penyelenggaraan pelayanan publik pemerintah wajib
mendengar dan memenuhi tuntutan kebutuhan warga negaranya.
Tidak hanya terkait dengan bentuk dan jenis pelayanan publik yang
mereka butuhkan akan tetapi juga terkait dengan mekanisme
penyelenggaraan layanan, jam pelayanan, prosedur, dan biaya
penyelenggaraan pelayanan.
4. Tidak diskriminatif. Pelayanan publik yang diselenggarakan oleh
pemerintah tidak boleh dibedakan antara satu warga negara dengan
warga negara yang lain atas dasar perbedaan identitas warga negara.
5. Mudah dan Murah. Penyelenggaraan pelayanan publik dimana
masyarakat harus memenuhi berbagai persyaratan dan membayar fee
untuk memperoleh layanan yang mereka butuhkan harus diterapkan
prinsip mudah, artinya berbagai persyaratan yang dibutuhkan tersebut
masuk akal dan mudah untuk dipenuhi.
6. Efektif dan Efisien. Penyelenggaraan pelayan publik harus mampu
mewujudkan tujuan-tujuan yang hendak dicapainya (untuk
melaksanakan mandat konstitusi dan mencapai tujuan-tujuan

21
strategis negara dalam jangka panjang) dan cara mewujudkan tujuan
tersebut dilakukan dengan prosedur yang sederhana, tenaga kerja yang
sedikit, dan biaya yang murah.
7. Aksesibel. Pelayanan publik yang diselenggarakan oleh pemerintah
harus dapat dijangkau oleh warga negara yang membutuhkan dalam
arti fisik (dekat, terjangkau dengan kendaraan publik, mudah dilihat,
gampang ditemukan, dan lain-lain.) dan dapat dijangkau dalam arti
non-fisik yang terkait dengan biaya dan persyaratan yang harus
dipenuhi oleh masyarakat untuk mendapatkan layanan tersebut.
8. Akuntabel. Penyelenggaraan pelayanan publik dilakukan dengan
menggunakan fasilitas dan sumber daya manusia yang dibiayai oleh
warga negara melalui pajak yang mereka bayar.
9. Berkeadilan. Penyelenggaraan pelayanan publik yang dilakukan oleh
pemerintah memiliki berbagai tujuan. Salah satu tujuan yang penting
adalah melindungi warga negara dari praktik buruk yang dilakukan
oleh warga negara yang lain.

C. Whole of Goverment

WoG adalah sebuah pendekatan penyelenggaraan pemerintahan yang


menyatukan upaya- upaya kolaboratif pemerintahan dari keseluruhan sektor
dalam ruang lingkup koordinasi yang lebih luas guna mencapai tujuantujuan
pembangunan kebijakan, manajemen program dan pelayanan publik. Oleh
karenanya WoG juga dikenal sebagai pendekatan interagency, yaitu
pendekatan yang melibatkan sejumlah kelembagaan yang terkait dengan
urusan-urusan yang relevan.

Jenis pelayanan publik yang dikenal dengan pendekatan WoG adalah:


1. Pelayanan yang Bersifat Adminisitratif. Pelayanan publik yang
menghasilkan berbagai produk dokumen resmi yang dibutuhkan warga
masyarakat.
2. Pelayanan Jasa. Pelayanan yang menghasilkan berbagai bentuk jasa
yang dibutuhkan warga masyarakat, seperti pendidikan, kesehatan,
ketenagakerjaan, perhubungan, dan lainnya.

22
3. Pelayanan Barang. Pelayanan yang menghasilkan jenis barang yang
dibutuhkan warga massyarakat, seperti misalnya jalan, perumahan,
jaringan telepon, listrik, air bersih, dan seterusnya.
Pelayanan Regulatif. Pelayanan melalui penegakan hukuman dan
peraturan perundang-undangan, maupun kebijakan publik yang
mengatur sendi-sendi kehidupan masyarakat

2.3 PENGGALIAN CORE ISU

Berdasarkan hasil pengamatan selama kurang lebih 9 (sembilan) bulan


menjalani masa percobaan pada RSUD Kota Subulussalam, terdapat
beberapa identifikasi isu yang dapat diambil diantaranya yaitu:
1. Kurangnya kepatuhan pasien penderita TB Paru tentang
pentingnya minum OAT rutin dan teratur di Rumah Sakit
Umum Daerah Kota Subulussalam
2. Kurangnya edukasi cuci tangan enam langkah pada keluarga
dalam perawatan pasien rawat inap yang berkaitan dengan infeksi
nosocomial
3. Kurangnya kepatuhan tenaga kesehatan dalam penggunaan APD di
IGD Rumah Sakit Umum Daerah Kota Subulussalam

Isu yang diangkat :Kurangnya kepatuhan pasien penderita TB Paru


tentang pentingnya minum OAT rutin dan teratur
di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Subulussalam

Gagasan : Optimalisasi kepatuhan pasien penderita TB


Pemecahan Isu Paru tentang pentingnya minum OAT rutin dan

teratur di Rumah Sakit Umum Daerah Kota


Subulussalam melalui APEL “ Ajak Pengawas,
Edukasi dan Leaflet”

Untuk memilih isu dari semua permasalahan di atas, maka dilakukan


analisis core issue untuk menyaring ketiga permasalahan utama menjadi satu
core issue yang akan diangkat menjadi permasalahan dalam aktualisasi ini.

23
Tabel Pemilihan Prioritas Isu (Analisis Core Issue)

NO ISU U S G TOTAL RANGKING

1 Kurangnya kepatuhan pasien


penderita TB Paru tentang
5 5 5 15 1
pentingnya minum OAT rutin
dan teratur di Rumah Sakit
Umum Daerah Kota
Subulussalam

2 Kurangnya edukasi cuci tangan


enam langkah pada keluarga
2 3 3 8 3
dalam perawatan pasien rawat
inap yang berkaitan dengan
infeksi nosocomial

3 Kurangnya kepatuhan tenaga


kesehatan dalam penggunaan
4 4 5 13 2
APD di IGD Rumah Sakit Umum
Daerah Kota Subulussalam

Keterangan :

Skala 1-5

U = Urgent

S = Serious

G = Growth

24
2.4 RANCANGAN AKTUALISASI

Setelah menentukan isu langkah selanjutnya adalah membuat tabel rancangan


aktualisasi. Rancangan aktualisasi merupakan sebuah proses perencanaan
strategis. Perencanaan strategis sebagai mana dijelaskan oleh Robert N. Anthony
adalah proses memutuskan program-program yang akan dilaksanakan oleh
organisasi dan perkiraan jumlah sumber daya yang akan dialokasikan. Oleh sebab
itu sebuah Rancangan aktualisasi haruslah menjadi sebuah tools yang
menjembatani problematik masa kini dan prospektif masa depan dengan
pengalokasian sumber daya untuk menjamin pelaksanaanya menjadi kegiatan
aktualisasi yang kreatif, inovatif dan susteinable. Adapun tabel rancangan kegiatan
aktualisasi dalam pemecahan masalah ini dapat dilihat pada Tabel 2-2 berikut ini:

2-25
Tabel ‎2-1 Rancangan Aktualisasi

KETERKAITAN KONTRIBUSI
PENGUATAN
OUTPUT/ SUBSTANSI TERHADAP VISI
NO KEGIATAN TAHAPAN KEGIATAN NILAI
HASIL MATA MISI
ORGANISASI
PELATIHAN ORGANISASI

1 2 3 4 5 6 7
1. Menjumpai Anti Korupsi
1 Menjumpai -Foto dan Dengan Integritas
mentor/atasan sesuai - Disiplin
mentor/atasan Video melakukan
jadwal kesepakatan
untuk kegiatan tersebut,
dengan mengucapkan Etika Publik:
konsultasi dan maka hal ini
salam, memperkenalkan - Kesopanan
meminta ijin sesuai visi RS
diri dan tujuan
kegiatan. yaitu Islami
kedatangan.
adalah RSUD Kota
Akuntabilitas:
Subulussalam
2. Melakukan konsultasi - Kejelasan selalu
rencana kegiatan, metode
- Transparan memberikan
rancangan aktualisasi.
pelayanan yang
tempat dan waktu
Nasionalisme: berpedoman
pelaksanaan.
- Menghargai dalam Norma-
orang lain norma Agama
3. Meminta arahan
dansaran dengan sikap - Saling
ramah dan menghargai. menghormati
- Konsultasi
4. Meminta izin secara
lisan dan tertulis untuk
melakukan kegiatan WOG

2-26
KETERKAITAN KONTRIBUSI
PENGUATAN
OUTPUT/ SUBSTANSI TERHADAP VISI
NO KEGIATAN TAHAPAN KEGIATAN NILAI
HASIL MATA MISI
ORGANISASI
PELATIHAN ORGANISASI

1 2 3 4 5 6 7
- Koordinasi
1. Menjumpai dokter Anti Korupsi
2 Menjumpai -Foto dan Dengan Integritas
spesialis sesuai jadwal - Disiplin melakukan
dokter Video
kesepakatan dengan kegiatan tersebut,
spesialis
mengucapkan salam, Etika Publik: maka hal ini
terkait untuk
memperkenalkan diri - Kesopanan sesuai visi RS
meminta izin yaitu Islami
dan tujuan kedatangan.
kegiatan. adalah RSUD Kota
Akuntabilitas: Subulussalam
2. Melakukan konsultasi
selalu
rencana kegiatan, - Kejelasan memberikan
metode rancangan pelayanan yang
aktualisasi. tempat dan - Transparan berpedoman
waktu pelaksanaan. dalam Norma-
Nasionalisme: norma Agama
3. Meminta arahan dan - Menghargai
saran dengan sikap orang lain
ramah dan menghargai. - Saling
menghormat
4. Meminta izin secara - Konsultasi
lisan dan tertulis untuk
melakukan kegiatan
WOG
- Koordinasi

2-27
KETERKAITAN KONTRIBUSI
PENGUATAN
OUTPUT/ SUBSTANSI TERHADAP VISI
NO KEGIATAN TAHAPAN KEGIATAN NILAI
HASIL MATA MISI
ORGANISASI
PELATIHAN ORGANISASI

1 2 3 4 5 6 7

1. Mengutip Sumber - Draft - Integritas


3 Menyusun Akuntabilitas: Dengan
Keputusan Menteri Materi - Profesional
materi - Tanggung melakukan
Kesehatan Republik - Draft - Inovatif
Edukasi dan jawab kegiatan tersebut,
Indonesia Nomor Leaflet
leaflet - Kejelasan maka hal ini
Hk.01.07/Menkes/755/2
sesuai visi RS
019 Tentang Pedoman
yaitu Terwujudnya
Nasional Pelayanan Nasionalisme:
adalah rencana
Kedokteran Tata Laksana - Menelaah
kegiatan yang
Tuberkulosis dokumen
telah disusun
Negara
dapat menjadi
2. Menyusun materi dari
kenyataan
peraturan yang telah
dibaca Etika public
- Kesopanan
3. Mengkonsultasikan
materi yang telah
disusun kepada mentor Komitmen
mutu:
4. Memperbaiki dan - Efisien
memfinalkan materi - Efektif

5. Menyiapkan Leaflet
Anti Korupsi

2-28
KETERKAITAN KONTRIBUSI
PENGUATAN
OUTPUT/ SUBSTANSI TERHADAP VISI
NO KEGIATAN TAHAPAN KEGIATAN NILAI
HASIL MATA MISI
ORGANISASI
PELATIHAN ORGANISASI

1 2 3 4 5 6 7
6. Mencetak Leaflet - Kerja keras
- Mandiri

WOG
- Koordinasi

1. Pergi ke RUmah Sakit - Foto dan Akuntabilitas - Integritas


4. Melakukan Dengan
Umum Daerah Kota Video - Kejelasan - Professional
Edukasi ke melakukan
Subulussalam - Leaflet - Integritas - Inovatif
Pengawas kegiatan tersebut,
- Peduli
Minum Obat maka hal ini
2. Mengunjungi Poliklinik Nasionalisme
sesuai visi RS
Paru - Kerjasama
yaitu Pelayanan
- Diskusi
Kesehatan adalah
3. Mengumpulkan - Menghargai
bentuk layanan
pendamping pasien orang lain
yang diberikan
untuk di edukasi - Saling
RSUD Kota
menghormati
4. Melakukan edukasi Subulussalam
- Konsultasi
pendamping pasien untuk
- Musyawarah
untuk menjadi pengawas meningkatkan
Etika public
minum obat status kesehatan
- Sopan
- Santun

2-29
KETERKAITAN KONTRIBUSI
PENGUATAN
OUTPUT/ SUBSTANSI TERHADAP VISI
NO KEGIATAN TAHAPAN KEGIATAN NILAI
HASIL MATA MISI
ORGANISASI
PELATIHAN ORGANISASI

1 2 3 4 5 6 7
5. Membagikan Leaflet - Ramah
- Peduli

Komitmen
mutu
- Efektif
- Efisien
- Kreatif
- Inovatif

Anti korupsi
- Peduli
- Mandiri
- Sederhana

1. Pergi ke Rumah Sakit Akuntabilitas - Integritas


5. Melakukan Dengan
Umum Daerah Kota - Kejelasan - Professional
edukasi ke - Foto dan melakukan
Subulussalam - Integritas - Inovatif
penderita TB Video kegiatan tersebut,
- Peduli
Paru - Leaflet maka hal ini
Nasionalisme
2. Mengunjungi Poliklinik sesuai visi RS
- Kerjasama
Paru yaitu Pelayanan
- Diskusi
Kesehatan adalah

2-30
KETERKAITAN KONTRIBUSI
PENGUATAN
OUTPUT/ SUBSTANSI TERHADAP VISI
NO KEGIATAN TAHAPAN KEGIATAN NILAI
HASIL MATA MISI
ORGANISASI
PELATIHAN ORGANISASI

1 2 3 4 5 6 7
3. Mengumpulkan pasien - Menghargai bentuk layanan
penderita TB Paru untuk orang lain yang diberikan
di edukasi - Saling RSUD Kota
menghormati Subulussalam
4. Melakukan edukasi ke - Konsultasi untuk
Pasien Penderita TB - Musyawarah meningkatkan
Paru untuk Patuh Etika public status kesehatan
Minum OAT - Sopan
- Santun
5. Memberika Leaflet - Ramah
- Peduli

Komitmen
mutu
- Efektif
- Efisien
- Kreatif
- Inovatif

Anti korupsi
- Peduli
- Mandiri
- Sederhana

2-31
KETERKAITAN KONTRIBUSI
PENGUATAN
OUTPUT/ SUBSTANSI TERHADAP VISI
NO KEGIATAN TAHAPAN KEGIATAN NILAI
HASIL MATA MISI
ORGANISASI
PELATIHAN ORGANISASI

1 2 3 4 5 6 7

1. Melakukan evaluasi - Foto dan Akuntabilitas - Integritas


6. Evaluasi dan Dengan
Video - Kejelasan - Professional
pembuatan melakukan
2. Membuat laporan - Laporan - Integritas - Inovatif
laporan kegiatan tersebut,
aktualisasi - Peduli
maka hal ini
Anti korupsi
sesuai visi RS
- Jujur
yaitu
Terwujudnya
Komitmen
adalah rencana
mutu
kegiatan yang
- Efektif
telah disusun
- Efisien
dapat menjadi
- Berorientasi
kenyataan
mutu

2-32
2.5 JADWAL AKTUALISASI

Pelaksanaan aktualisasi ini dilaksanakan di Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi


Kota Subulussalam mulai Tanggal 10 September-08 Oktober 2021 dengan melakukan
tujuh kegiatan, yang didalamya terkandung nilai-nilai dasar profesi PNS yaitu
Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen mutu dan Anti Korupsi
(ANEKA). Adapun jadwal aktualisasi dapat dilihat pada Tabel 2-3.

Tabel ‎2-2 Jadwal aktualisasi

Bulan September Bulan Oktober


No Kegiatan
I II III IV I

Menjumpai mentor/atasan untuk


1 √
konsultasi dan meminta ijin kegiatan

Menjumpai dokter spesialis terkait untuk


2 √
meminta izin kegiatan.

3 Me Menyusun materi Edukasi dan leaflet √

Melakukan Edukasi ke Pengawas Minum


4 √ √
Obat

5 Melakukan edukasi ke penderita TB Paru √ √

6 Melakukan evaluasi dan pelaporan √

2-33

Anda mungkin juga menyukai