Anda di halaman 1dari 12

IMAN, RAMADHAN DAN

TAQWA

Pembukaan
BISMILLAAHIR RAHMAANIR RAHIIMI
ASSALAAMU ALAIKUM WA RAHMATULLAAHI WA BARAKAATUHU
INNALHAMDULILLAAH,
NAHMADUHUU WA NASTAIINUHUU WA NASTAGHFIRUHU
WA NAUUDZUBILLAAHI MIN SYURUURI ANFUSINAA
WA MIN SYAYYI-AATI AMAALINAA
MAN YAHDILLAAHU FALAA MUDHILLALAHU
WA MAN YUDHLILHU FALAA HAADIYALAHU
ASYHADU ANLAA ILAAHA ILLALLAH WAHDAHU LAA SYARIIKALAAHU
WA ASYHADU ANNAA MUHAMMADAN ABDUHUU WA RASUULUHUU
LAA NABIYYA BADAHU
ALLAAHUMMA SHALLI ALAA SYAYYIDINAA MUHAMMADIN
WA ALAA AALIHII WA SHAHBIHII AJMAIIN
QAALALLAAHU TAAALA FIIL QURAANIL KARIIM
AUUDZUBILLAAHI MINASY SYAITHOONIR RAJIIM

PEMBUKAAN
183. Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas
kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orangorang sebelum kamu agar kamu bertakwa,

184.pada hari-hari tertentu.. sesungguhnya


berpuasa itu leih baik bagimu jika engkau
mengetahui

185.yaitu pada bulan ramadhan

Pengertian Iman
Imam Ali bin Abi Talib: "Iman itu ucapan dengan lidah dan
kepercayaan yang benar dengan hati dan perbuatan dengan
anggota."
Aisyah r.a. berkata: "Iman kepada Allah itu mengakui dengan lisan
dan membenarkan dengan hati dan mengerjakan dengan anggota."
Imam Syafii berkata, Iman itu meliputi perkataan dan perbuatan.
Dia bisa bertambah dan bisa berkurang. Bertambah dengan sebab
ketaatan dan berkurang dengan sebab kemaksiatan.
Imam Ahmad berkata, Iman bisa bertambah dan bisa berkurang. Ia
bertambah dengan melakukan amal, dan ia berkurang dengan sebab
meninggalkan amal.
Imam Bukhari mengatakan, Aku telah bertemu dengan lebih dari
seribu orang ulama dari berbagai penjuru negeri, aku tidak pernah
melihat mereka berselisih bahwasanya iman adalah perkataan dan
perbuatan, bisa bertambah dan berkurang.

Ramadhan dan Puasa


RAMADHAN secara etimologi berasal
dari kata ramidha, yar-madhu,
ramadhan yang artinya terik, sangat
panas atau terbakar (pembakaran).
Ramadhan dapat diartikan sebagai
pembakaran, peleburan atau
penghapusan atas segala macam
dosa.

Ramadhan
1.

2.

3.
4.

5.

6.
7.

8.
9.

Syahr al-Quran (bulan Alquran), karena pada bulan inilah Alquran pertama kali diturunkan kepada Nabi
Muhammad SAW. Selain itu, kitab-kitab suci yang lain: Zabur, Taurat, dan Injil, juga diturunkan pada
bulan yang sama.
Syahr al-Shiyam (bulan pua sa wajib), karena hanya Ramadhan me ru pakan bulan di mana Muslim
diwajibkan berpuasa selama sebulan penuh. Dan hanya Ramadhan, satu-satunya, nama bulan yang
disebut dalam Alquran. (QS al-Baqarah [2]: 185).
Syahr al-Tilawah (bulan membaca Alquran), karena pada bulan ini Jibril AS menemui Nabi SAW untuk
melakukan tadarus Alquran bersama Nabi dari awal hingga akhir.
Syahr al-Rahmah (bulan penuh limpah an rahmat dari Allah SWT), karena Allah menurunkan aneka
rahmat yang tidak dijumpai di luar Ramadhan. Pintu-pintu kebaikan yang mengantarkan kepada surga
dibuka lebar-lebar.
Syahr al-Najat (bulan pembebasan dari siksa neraka). Allah menjanjikan pengampunan dosa-dosa dan
pembebesan diri dari siksa api neraka bagi yang berpuasa karena iman dan semata-mata mengharap
ridha-Nya.
Syahr al-Id(bulan yang berujung/ berakhir dengan hari raya). Ramadhan disambut dengan kegembiraan
dan diakhiri dengan perayaan Idul Fitri yang penuh kebahagiaan juga, termasuk para fakir miskin
Syahr al-Judd (bulan kedermawanan), karena bulan ini umat Islam dianjurkan banyak bersedekah,
terutama untuk meringankan beban fakir dan miskin. Nabi SAW memberi keteladanan terbaik sebagai
orang yang paling dermawan pada bulan suci.
Syahr al-Shabr (bulan kesabaran), karena puasa melatih seseorang untuk bersikap dan berperilaku
sabar, berjiwa besar, dan tahan ujian.
Syahr Allah (bulan Al lah), karena di dalamnya Allah melipatgandakan pahala bagi orang berpuasa.

Lailatul Qadar

Lailatul Qadr ( malam kemuliaan ) adalah suatu malam yang ada pada 10
hari terakhir di bulan Ramadhan, satu malam tersebut lebih baik dari seribu
bulan.
Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al Quran) pada malam
kemuliaan.Dan tahukah kamu Apakah malam kemuliaan itu?Malam
kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan.Pada malam itu turun malaikatmalaikat dan Malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala
urusan.Malam itu (penuh) Kesejahteraan sampai terbit fajar ( Al Qadr : 15)
Carilah lailatul qadar pada sepuluh malam terakhir dari bulan Ramadhan.
(HR. Bukhari)
Carilah lailatul qadar di malam ganjil dari sepuluh malam terakhir di bulan
Ramadhan. (HR. Bukhari)
Sesungguhnya aku diperlihatkan lailatul qodr lalu aku dilupakan, ia ada di
sepuluh malam terakhir. Malam itu cerah, tidak panas dan tidak dingin
bagaikan bulan menyingkap bintang-bintang. Tidaklah keluar setannya
hingga terbit fajarnya. (HR. Ibnu Hibban)
Tandanya adalah matahari terbit pada pagi harinya cerah tanpa sinar. (HR.
Muslim)

Adab batiniah dalam


berpuasa

Berapa banyak orang yang berpuasa tetapi ia tidak mendapatkan dari puasanya itu apapun
kecuali lapar dan dahaga (HR. Ibu Majah dan Nasai)

Menjaga pandangan Sesuangguhnya pandangan adaah salah satu panah


beracun dinatara anak panah iblis (HR. Hakim)
Menjaga lisan ..Sesungguhnya puasa adalah perisai maka ap[abila
seseorang diantara kamu berpuasa janganlah berkata kotor. Jika ada
seseorang yang menyerangnya atau mencacinya, maka katakanlah aku
sednag berpuasa (HR. Muttafaqu alaih)
Menahan pendengaran
Menahan anggota badan lainnya dari berbuat dosa
Tidak berlebihan pada saat berbuka
Selalu berusaha memperbaiki kualitas puasa setiap harinya

Taqwa

taqwa berasal dari waqa yaqi wiqayatan yang berarti


menjaga, melindungi, hati-hati, waspada, memerhatikan,
dan menjauhi.
Umar bin Abdul Aziz : Ketakwaan kepada Allah bukan
sekedar dengan berpuasa di siang hari, sholat malam, dan
menggabungkan antara keduanya. Akan tetapi hakikat
ketakwaan kepada Allah adalah meninggalkan segala yang
diharamkan Allah dan melaksanakan segala yang
diwajibkan Allah.
Karena itu siapa yang tidak menjaga dirinya dari perbuatan
dosa, berarti dia bukanlah orang yang bertaqwa. Maka
orang yang melihat dengan kedua matanya apa yang
diharamkan Allah, atau mendengarkan dengan kedua
telinganya apa yang dimurkai Allah, atau mengambil
dengan kedua tangannya apa yang tidak diridhai Allah,
atau berjalan ke tempat yang dikutuk Allah, berarti ia tidak
menjaga dirinya dari dosa.

Taqwa
Orang-orang yang bersungguh-sungguh untuk (mencari
keridhaan) Kami, benar- benar akan Kami tunjukkan kepada
mereka jalan-jalan kami. dan Sesungguhnya Allah benar-benar
beserta orang-orang yang berbuat baik. (QS. Al-Ankabut: 69)

Faedah Taqwa

ALLAH bersamanya (QS. 2:194)

Bertakwalah kepada Allah dan ketahuilah, bahwa Allah beserta orang-orang yang bertakwa.

ALLAH menyukainya(QS. 9:4)

Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertakwa

Diberi jalan keluar serta rezeki dari tempat yang tak diduga-duga(QS. 65:2-Dimudahkan urusannya (QS. 65:4)
Dilimpahkan berkah dari langit dan bumi (QS. 7:96)
Mendapat petunjuk dan pengajaran (QS. 2:2, 5:46, 2:282)
Mendapat Furqan (QS. 8:29)
Cepat sadar akan kesalahan (QS. 7:201)
Tidak terkena mudharat akibat tipu daya orang lain (QS.3:120)
Mendapat kemuliaan, nikmat dan karunia yang besar (QS. 49:13, 3:147)
Tidak ada kekhawatiran dan kesedihan (QS. 7:35)
Sebaik baik bekal (QS. 2:197)
Mendapat keberuntungan(QS. 3:200)
Diperbaiki amalnya dan diampuni dosanya (QS. 33:70-71)
Mendapat rahnmat (QS. 6:155)
Tidak disiasiakan pahala mereka (QS. 12:90)
Diselamatkan dariapi neraka (QS. 19:71-72)

Tingkatan orang bertaqwa


Orang-orang beriman yang banyak melanggar ketentuan Islam secara lahiriah maupun secara
batiniah, sadar maupun tak sadar disebut Zhalim.
Orang-beriman dan bertakwa yang disebutmuqtashid. Yaitu orang yang menegah iman dan amalnya.
Orang-orang yang searah keimanan hatinya dan fisiknya yang beriman sehingga menjadi orang-orang
yang komitmen dengan ajaran Islam lahir dan batin (istiqamah).
Orang beriman dan bertakwa yang mencapai tingkat keimanan maksimal dan amalan yang
profesional. Mereka dikenal sebagai orang-orang pionir dalam ilmu dan amal (sabiq bi al-Khaerat).
Kemudian Kitab itu Kami wariskan kepada orang-orang yang Kami pilih di antara
hamba-hamba Kami, lalu di antara mereka ada yang suka menganiaya diri mereka
sendiri dengan banyaknya pelanggaran terhadap aturan al-Quran (zhalim)dan di
antara mereka ada yang pertengahan (muqtashid) dan di antara mereka ada
(pula) yang lebih dahulu berbuat kebaikan (sabiq bil khairat) dengan izin Allah.
Yang demikian itu adalah karunia yang amat besar. (QS Fathir [35]: 32)

Adapun jika dia (orang yang mati) termasuk orang yang


didekatkan (kepada Allah) (muqarrabun), 89. maka dia
memperoleh ketenteraman dan rezeki serta surga kenikmatan.
90. Dan adapun jika dia termasuk golongan kanan (ashabul
yamin), 91. maka keselamatan bagimu karena kamu dari
golongan kanan. 92. Dan adapun jika dia termasuk golongan
orang yang mendustakan lagi sesat (mukazzibindandhallin),
93. maka dia mendapat hidangan air yang mendidih, 94. dan
dibakar di dalam neraka. (QS al-Waqiah [56]: 88-94).

Anda mungkin juga menyukai