1
Dokumentasi SMK NU Cendekia
dalam memilih. 5 (lima) alasan memilih SMK, antara lain: Setiap siswa
akan dibebekal mengenai ilmu pengetahuan khusus yang sesuai dengan
minat serta kemampuan masing-masing siswa.Siswa akan didorong untuk
memiliki bakat berwirausaha (enterpreneurship atau kewirausahaan).
Nantinya, setiap siswa SMK terbiasa memiliki etika serta etos kerja yang
tinggi. Siswa SMK akan selalu diberikan dasar ilmu (basic) tentang
pelatihan kerja atau biasa disebut dengan Pendidikan Sistem Ganda (PSG).
Siswa akan diberikan kemampuan guna menentukan pilihan bidang
keterampilan serta keahlian yang harus dikembangkan.
Lulusan SMK cepat memperoleh pekerjaan, seiring dengan
banyaknya perusahaan yang menginginkan pekerja dari lulusan SMK
dengan ilmu yang segar atau fresh graduate. Ini lah latar belakang
berdirinya SMK NU Cendekia Kembang semoga saja dengan berdirinya
SMK tersebut menambah maju bangsa Indonesia terutama dalam bidang
Pendidikan. Adapun Tokoh-tokoh yang terlibat dalam pendirian sekolah
SMK NU Cendekia Kembang tidak hanya 1 atau 2 orang saja tetapi
melibatkan banyak orang, yang mana setiap orang memiliki tupoksi yang
berbeda diantaranya ada yang sebagai Konseptor dan ada pula sebagai
Exsekutor. Diantaranya tokoh-tokoh sebagai Berikut2 :
Konseptor :
a) Drs. Sutikno
b) Kosim, S.Pd
c) Sulhan, S.Pd.I
d) Nasuka, S.Pd
e) Sutamat, S.Pd
f) Suharto, S.Pd
Tokoh Exsekutor :
a) Setiawan Sumedi, SE
b) Ahmad Sifronul Wildan, S.Pd.I
c) Abdul Jalil, S.Pd.I
2
Dokumentasi SMK NU Cendekia
d) Rustamto, S.Pd
e) Ahmad Rois, S.Pd.I
2. Visi, Misi dan Tujuan sebagai berikut :
a. Visi
Unggul Dalam Mutu, Bertindak Atas Dasar Ilmu, Serta Santun Dalam
Berperilaku.
b. Misi
1. Membimbing Siswa dengan ajaran Agama Islam (Ahlu Sunah Wal
Jama’ah)
2. Menyiapkan tenaga kerja yang trampil dan handal
3. Meningkatkan sumber daya manusia khususnya dalam bidang
informatika
4. Melaksanakan pembelajaran aktif, kreatif serta partisipatoris;
5. Menanamkan karakter serta perilaku Ala Aswaja dalam kehidupan
sehari-hari
c. Tujuan
1. Mempersiapkan peserta didik agar menjadi manusia produktif,
mampu bekerja mandiri, mengisi lowongan pekerjaan yang ada di
DU/DI sebagai tenaga kerja tingkat menengah, sesuai dengan
kompetensi dalam program keahlian pilihannya.
2. Membekali peserta didik agar mampu memilih karir, ulet dan gigih
dalam berkompetisi, beradaptasi di lingkungan kerja dan
mengembangkan sikap profesional dalam bidang keahlian yang
diminatinya.
3. Membekali peserta didik dengan ilmu pengetahuan, teknologi, dan
seni agar mampu mengembangkan diri di kemudian hari baik
secara mandiri maupun melalui jenjang pendidikan yang lebih
tinggi.
3. Letak Geografis Madrasah
SMK NU Cendekia terletak di tengah-tengah pemukiman penduduk,
di dukuh Tretes RT 02 RW 03, desa Jinggotan Kec. Kembang
Kabupaten Jepara, dengan jarak kurang lebih 0.7 km dari kota
kecamatan dan 15 km dari pusat Kota Kabupaten Jepara. Adapun desa
Jinggotan berbatasan dengan desa-desa lain yaitu :
1) Sebelah utara : Desa Pendem
2) Sebelah timur : Desa Cepogo
3) Sebelah selatan : Desa Kancilan
4) Sebelah barat : Desa Banjaragung3
4. Struktur Organisasi Sekolah, Keadaan Guru dan peserta didik.
1) Struktur Organisasi
Struktur organisasi dimaksudkan agar hubungan dan mekanisme
kerja dapat berjalan dengan harmonis dan dinamis. Dengan adanya
struktur yang teratur akan terdapat pembagian tugas dan
tanggungjawab yang merata diantara personil-personil yang terlibat
didalamnya.
SMK NU Cendekia sebagai lembaga formal dalam pendidikan
mempunyai banyak kegiatan yang harus dilaksanakan dalam rangka
mencapai keberhasilan Sekolah maka dibentuklah struktur organisasi.
Untuk mengetahui gambaran tentang organisasi SMK NU
Cendekia dapat dilihat pada bagan struktur di bawah ini;
STRUKTUR ORGANISASI
SMK NU CENDEKIA KEMBANG
Periode 2013 – 2014
YAYASAN PENDIDIKAN ISLAM
KH. ABDUL LATIF KEMBANG
KEPALA SEKOLAH
SETYAWAN SUMEDI, S.E
KA. TU
A. ZAENAL ARIFN, S.Pd
SISWA-SISWI
SMK NU CENDEKIA
3
Hasil observasi di SMK NU Cendekia dikutip pada tanggal 9 Januari 2018
2) Keadaan Guru
Berdasarkan data yang ditemukan oleh penulis tentang keadaan
jumlah guru dan kualifikasi akademiknya maka dapat disimpulkan
sebagai berikut :
Luas
Lahan Terbuka Jumlah Keterangan
(m2)
Lapangan Sepak bola 1 8000 Tanah berumput
Lapangan volley 1 162 Tanah keras
Lapangan Bendera 1 100 Paving stone/block
Lahan Kosong 1 1500 Berumput & Pepohonan
(Teduh)
Taman 1 30 Berumput, bunga & tanaman hias
Fasilitas gedung/ruang yang dimiliki terdiri dari :
Luas setiap
Gedung/Ruang Jumlah Keterangan
ruangan (m2)
Ruang Kelas 1 48 Kondisi Baik
Ruang Praktek 1 48 Kondisi Baik
Ruang Kepala 1 64 Kondisi Baik
TU 1 18/25 Kondisi Baik
Laboratorium Komputer 1 50 Kondisi Baik
Ruang Aula - - Kondisi Baik
Gudang - - Kondisi Baik
Ruang OSIS 1 16 Kondisi Baik
Toilet 2 12 Kondisi Baik
5) Struktur Kurikulum
Struktur dan muatan kurikulum pada jenjang pendidikan dasar dan
menengah tertuang dalam Standar Isi meliputi lima kelompok mata
pelajaran sebagai berikut :
• Kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia
• Kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian
• Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi
• Kelompok mata pelajaran estetika
• Kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga dan kesehatan
Kelompok mata pelajaran tersebut dilaksanakan melalui muatan
dan/atau kegiatan pembelajaran sebagaimana diuraikan dalam Peraturan
Pemerintah no. 19/2005 Pasal 7. Berikut adalah uraian cakupan materi
setiap kelompok mata pelajaran :
1 2 3 4 5 6
I. Kelompok Normatif
1. Pendidikan Agama 2 2 2 2 2 2
2. Pendidikan Kewarganegaraan 2 2 2 2 2 2
3. Bahasa Indonesia 3 3 3 3 3 3
5. Seni Budaya 1 1 1 1 1 1
1. Bahasa Inggris 4 4 4 4 4 4
2. Matematika 5 5 5 5 5 5
6. Kimia 2 2 2 2 2 2
7. Fisika 2 2 2 2 2 2
8. Kewirausahaan 2 2 2 2 2 2
3.1
Dasar Kompetensi Kejuruan
.
Mendiagnosis Permasalahan
3.2.3. Pengoperasian PC 2
dan Peripherial
Mendiagnosis Permasalahan
3.2.10
Pengoperasian PC Yang Tersambung 2
.
Jaringan
STANDAR
KOMPETENS KOMPETENSI DASAR
I
Memahami dasar-dasar pemrograman berbasis
Mengoperasikan web
Bahasa
pemrograman Membuat program dengan bahasa
berbasis Web pemrograman berbasis web
Mengisi check list hasil pengujian
Mendesain homepage
Membuat Web
Membuat Web sederhana
B. Paparan Data
1. Pendekatan yang dilakukan guru BK dan orang tua dalam menanggulangi
Kenakalan Remaja di SMK Nahdlatul Ulama Cendekia Kembang Adalah:
Kepala sekolah bersama guru bimbingan konseling (BK)
mengadakan pendekatan yang digunakan dalam bimbingan dan konseling
mempunyai pandangan yang berbeda tentang sifat manusia, pribadi
manusia, kondisi manusia, dan lain-lain. Pandangan tentang manusia akan
melahirkan konsep dan landasan filosofis mengenai bimbingan dan
konseling yang sesuai dengan pendekatannya para ahli. Adanya
pendekatan bimbingan dan konseling dapat mengantarkan siswa pada
pencapaian standar dan kemampuan professional dan akademis, serta
perkembangan diri yang sehat dan produktif.
4
KS, Wawancara pada tanggal,
5
G-1, Wawancara pada tanggal,
bahwa seks bukanlah semata-mata masalah kebutuhan fisik atau masalah
saling mencintai. Jauh lebih agung dan lebih berat dari itu ada masalah
komitmen, adalah masalah institusi pernikahan yang diakui masyarakat
dan yang paling penting adalah di atur oleh Tuhan sendiri. Sewaktu tidak
dilaksanakan sesuai dengan kehendak Tuhan itu menjadi dosa.
6
OR, Wawancara
7
Observasi, pada tanggal
sekolah) dengan orang tua dalam menanggulangi kebebasan seksual di
kalangan siswa.
8
G-2, Wawancara pada tanggal
Dalam menanggulangi kenakalan siswa langkah yang dilakukan
adalah:
9
G-5, Wawancara tanggal
10
OR, Wawancara
…pihak sekolah secara langsung mengadakan penggeledahan
terhadap siswa untuk melihat HP siswa, dan melihat secara
langsung saat pergantian jam, jika ada masalah siswa tersebut
segera di bawa ke ruang BP dan orang tua harus memenuhi
panggilan kepala sekolah guna menyikapi siswa yang
bermasalah….11
Guru BK juga menambahkan:
11
KS, Wawancara pada tanggal
12
G-1, Wawancara pada tanggal
13
KS, Wawancara pada tanggal
14
G-1, Wawancara pada tanggal
15
G-6, Wawancara pada tanggal
3. Peran Guru BK dalam Menanggulangi kenakalan remaja di SMK
Nahdlatul Ulama Kembang Jepara
16
G-7, wawancara tanggal
17
G-8, wawancara tanggal
benteng-benteng keimanan kepada siswa dan itu sudah diterapkan dalam
pendidikan mereka.
A. Temuan Penelitian
B. Pembahasan
1) Pendekatan krisis
Adalah upaya bimbingan yang diarahkan kepada individu yang
mengalami krisis atau masalah-masalah yang dialami individu. Dalam
pendekatan krisis ini, konselor menunggu klien yang datang,
selanjutnya mereka memberikan bantuan sesuai dengan masalah yang
dirasakan klien.
18
Syamsu Yusuf, Landasan Bimbingan…,hlm. 81
2) Pendekatan remedial
Adalah upaya bimbingan yang diarahkan kepada individu yang
mengalami kesulitan. Dalam pendekatan ini konselor memfokuskan
pada kelemahan-kelemahan individu yang selanjutnya berupaya untuk
memperbaikinya.
3) Pendekatan preventif
Pendekatan preventif adalah upaya bimbingan yang diarahkan
untuk mengantisipasi masalah-masalah umum individu dan mencoba
mencegah jangan sampai terjadi masalah tersebut pada individu.
Konselor berupaya untuk mengajarkan pengetahuan dan keterampilan
untuk mencegah masalah tersebut.
4) Pendekatan perkembangan
Bimbingan dan konseling yang berkembang pada saat ini
adalah bimbingand an konseling perkembangan. pengembangan
karena titik tujuan bimbingan dan konseling adalah perkembangan
optimal dan strategi upaya pokonya ialah memberikan kemudahan
perkembangan bagi individu melalui perekayasaan lingkungan
perkembangan.
19
Elfi Mu’awanah, Bimbingan dan Konseling…., hlm. 138
terbebas dari belenggu kebebasan seksual yang melanda bangsa
Indonesia.20
20
http://www.penanggulangan-seks-bebas-dikalangan-remaja.diakses4 Mei2011
21
Elfi Mu’awanah dan Rifa Hidayah, Bimbingan Konseling Islami…, hlm. 140
siswa yang memerlukan pelayanan bimbingan dan konseling kepada guru
pembimbing/konselor; 4) menerima siswa alih tangan dari guru
pembimbing memerlukan pelayanan khusus; 5) memberikan kesempatan
dan kemudahan kepada siswa yang memerlukan bimbingan konseling; 6)
berpartisipasi dalam kegiatan khusus penanganan masalah siswa; 7)
membantu mengumpulkan informasi yang diperlukan dalam rangka
penilaian pelayanan bimbingan dan konseling serta upaya tindak
lanjutnya.