Anda di halaman 1dari 29

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN

A. Deskripsi Objek Penelitian


1. Gambaran Umum SMK Nahdlatul Ulama Kecamatan Kembang
Kabupaten Jepara1.
SMK NU Cendekia Kembang adalah salah satu Sekolah yang
berada di kecamatan Kembang tepatnya berada di Desa Jinggotan RT 01
RW 03 Kecamatan Kembang Kabupaten Jepara yang berdiri pada Tahun
2013 Latar belakang pendirian SMK berawal dari Keprihatinan Pengurus
Yayasan Abdul Latief Kembang, yang melihat para genarasi muda usia
sekolah yang mempunyai potensi keahlian tidak tersalurkan dan belum ada
tempat untuk mengembangkan potensi tersebut, terutama dibidang
Komputer.
Inilah membuat motivasi dan semangat pengurus Yayasan Abdul
Latif untuk mendirikan sekolah Baru yang berbasis keahlian walaupun
pada hakekatnya saat itu sudah memiliki Lembaga Pendidikan Formal
tingkat MTs dan MA yang berjalan atau berdiri cukup lama, dengan tekat
positif dari Pembina Yayasan (Drs. Sutikno) bersama dengan Ketua
Yayasan (Nasuka, S,Pd) mencoba mendirikan SMK (Sekolah Menengah
Kejuruan) jurusan TKJ (Teknik Komputer dan Jaringan) dengan
dikandung maksud dengan berdirinya SMK TKJ ini menambah warna
pendidikan di Jepara khususnya di Kecamatan Kembang, jurusan TKJ ini
dipilih karena saat ini pertumbuhannya sangat luar biasa dan dimana-mana
serba IT (computer) sehingga nantinya bisa memberikan keahlian dan
bekal untuk para lulusan langsung kerja dalam bidang keahliannya.
Saat ini peran SMK tidak bisa dianggap remeh, tidak adalagi
kedudukan SMK sebagai sekolah cadangan yang menjadi pilihan kedua
apabila tidak bisa masuk ke SMA yang diinginkan. Paling tidak ada
beberapa alasan kuat kenapa harus memilih SMK sebagai pilihan utama

1
Dokumentasi SMK NU Cendekia
dalam memilih. 5 (lima) alasan memilih SMK, antara lain: Setiap siswa
akan dibebekal mengenai ilmu pengetahuan khusus yang sesuai dengan
minat serta kemampuan masing-masing siswa.Siswa akan didorong untuk
memiliki bakat berwirausaha (enterpreneurship atau kewirausahaan).
Nantinya, setiap siswa SMK terbiasa memiliki etika serta etos kerja yang
tinggi. Siswa SMK akan selalu diberikan dasar ilmu (basic) tentang
pelatihan kerja atau biasa disebut dengan Pendidikan Sistem Ganda (PSG).
Siswa akan diberikan kemampuan guna menentukan pilihan bidang
keterampilan serta keahlian yang harus dikembangkan.
Lulusan SMK cepat memperoleh pekerjaan, seiring dengan
banyaknya perusahaan yang menginginkan pekerja dari lulusan SMK
dengan ilmu yang segar atau fresh graduate. Ini lah latar belakang
berdirinya SMK NU Cendekia Kembang semoga saja dengan berdirinya
SMK tersebut menambah maju bangsa Indonesia terutama dalam bidang
Pendidikan. Adapun Tokoh-tokoh yang terlibat dalam pendirian sekolah
SMK NU Cendekia Kembang tidak hanya 1 atau 2 orang saja tetapi
melibatkan banyak orang, yang mana setiap orang memiliki tupoksi yang
berbeda diantaranya ada yang sebagai Konseptor dan ada pula sebagai
Exsekutor. Diantaranya tokoh-tokoh sebagai Berikut2 :
Konseptor :
a) Drs. Sutikno
b) Kosim, S.Pd
c) Sulhan, S.Pd.I
d) Nasuka, S.Pd
e) Sutamat, S.Pd
f) Suharto, S.Pd
Tokoh Exsekutor :
a) Setiawan Sumedi, SE
b) Ahmad Sifronul Wildan, S.Pd.I
c) Abdul Jalil, S.Pd.I

2
Dokumentasi SMK NU Cendekia
d) Rustamto, S.Pd
e) Ahmad Rois, S.Pd.I
2. Visi, Misi dan Tujuan sebagai berikut :
a. Visi
Unggul Dalam Mutu, Bertindak Atas Dasar Ilmu, Serta Santun Dalam
Berperilaku.
b. Misi
1. Membimbing Siswa dengan ajaran Agama Islam (Ahlu Sunah Wal
Jama’ah)
2. Menyiapkan tenaga kerja yang trampil dan handal
3. Meningkatkan sumber daya manusia khususnya dalam bidang
informatika
4. Melaksanakan pembelajaran aktif, kreatif serta partisipatoris;
5. Menanamkan karakter serta perilaku Ala Aswaja dalam kehidupan
sehari-hari
c. Tujuan
1. Mempersiapkan peserta didik agar menjadi manusia produktif,
mampu bekerja mandiri, mengisi lowongan pekerjaan yang ada di
DU/DI sebagai tenaga kerja tingkat menengah, sesuai dengan
kompetensi dalam program keahlian pilihannya.
2. Membekali peserta didik agar mampu memilih karir, ulet dan gigih
dalam berkompetisi, beradaptasi di lingkungan kerja dan
mengembangkan sikap profesional dalam bidang keahlian yang
diminatinya.
3. Membekali peserta didik dengan ilmu pengetahuan, teknologi, dan
seni agar mampu mengembangkan diri di kemudian hari baik
secara mandiri maupun melalui jenjang pendidikan yang lebih
tinggi.
3. Letak Geografis Madrasah
SMK NU Cendekia terletak di tengah-tengah pemukiman penduduk,
di dukuh Tretes RT 02 RW 03, desa Jinggotan Kec. Kembang
Kabupaten Jepara, dengan jarak kurang lebih 0.7 km dari kota
kecamatan dan 15 km dari pusat Kota Kabupaten Jepara. Adapun desa
Jinggotan berbatasan dengan desa-desa lain yaitu :
1) Sebelah utara : Desa Pendem
2) Sebelah timur : Desa Cepogo
3) Sebelah selatan : Desa Kancilan
4) Sebelah barat : Desa Banjaragung3
4. Struktur Organisasi Sekolah, Keadaan Guru dan peserta didik.
1) Struktur Organisasi
Struktur organisasi dimaksudkan agar hubungan dan mekanisme
kerja dapat berjalan dengan harmonis dan dinamis. Dengan adanya
struktur yang teratur akan terdapat pembagian tugas dan
tanggungjawab yang merata diantara personil-personil yang terlibat
didalamnya.
SMK NU Cendekia sebagai lembaga formal dalam pendidikan
mempunyai banyak kegiatan yang harus dilaksanakan dalam rangka
mencapai keberhasilan Sekolah maka dibentuklah struktur organisasi.
Untuk mengetahui gambaran tentang organisasi SMK NU
Cendekia dapat dilihat pada bagan struktur di bawah ini;
STRUKTUR ORGANISASI
SMK NU CENDEKIA KEMBANG
Periode 2013 – 2014
YAYASAN PENDIDIKAN ISLAM
KH. ABDUL LATIF KEMBANG

KEPALA SEKOLAH
SETYAWAN SUMEDI, S.E
KA. TU
A. ZAENAL ARIFN, S.Pd

WAKA. KURIKULUM WAKA. KESISWAAN WAKA. SARPRAS WAKA. HUMAS


IIN KRISTIYANA, S.S EKO AGUS, S.E RUSTAMTO, S.Pd Abdul Jalil, S.Pd.I
WIDYANINGSIH,S.Kom WIDYANINGSIH,S.Kom

KA. PROG DEWAN GURU WALI KELAS


TITIK, S.Kom

SISWA-SISWI
SMK NU CENDEKIA

3
Hasil observasi di SMK NU Cendekia dikutip pada tanggal 9 Januari 2018
2) Keadaan Guru
Berdasarkan data yang ditemukan oleh penulis tentang keadaan
jumlah guru dan kualifikasi akademiknya maka dapat disimpulkan
sebagai berikut :

Nomor Kualifikasi Frekwensi Persentase


/jumlah (%)
1 < S1 (Belum Sarjana) - - %
2 S1 (Sarjana) 11 90 %
3 S2 (Pasca Sarjana) 1 10 %
Jumlah 13 100 %
Menurut tabel tampak bahwa tenaga pendidik dan kependidikan
sudah memenuhi kualifikasi pendidikan sebagaimana yang disebutkan
dalam UU Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen yang
didalamnya disebutkan bahwa prinsip profesional guru mencakup
karakteristik yang antara lain memiliki kualifikasi pendidikan dan
latar belakang pendidikan sesuai dengan bidang tugas. Pendidik dan
Tenaga Kependidikan di SMK NU latar belakang pendidikannya
sudah sesuai dengan tugas mereka.
3) Keadaan Siswa
SMK NU Cendekia setiap tahun mengalami fase peniingkatan dan
penurubab jeadaan siswa hal ini terbukti dari gambaran table berikut
Jenis Kelamin Jumlah
Tahun
Laki-Laki Perempuan
2013 - 2014 7 5
2014 - 2015 13 7
2015 - 2016 20 8
2016 - 2017
2017 – 2018
2018 – 2019
4) Sarana Prasarana
Letak Sekolah : Lokasi strategis, karena berada di tengah Kecamatan
Kembang, dapat dijangkau dari berbagai penjuru, akses transportasi
sangat mudah.
Luas Tanah : 24220 m2
Fasilitas Lahan Terbuka

Luas
Lahan Terbuka Jumlah Keterangan
(m2)
Lapangan Sepak bola 1 8000 Tanah berumput
Lapangan volley 1 162 Tanah keras
Lapangan Bendera 1 100 Paving stone/block
Lahan Kosong 1 1500 Berumput & Pepohonan
(Teduh)
Taman 1 30 Berumput, bunga & tanaman hias
Fasilitas gedung/ruang yang dimiliki terdiri dari :
Luas setiap
Gedung/Ruang Jumlah Keterangan
ruangan (m2)
Ruang Kelas 1 48 Kondisi Baik
Ruang Praktek 1 48 Kondisi Baik
Ruang Kepala 1 64 Kondisi Baik
TU 1 18/25 Kondisi Baik
Laboratorium Komputer 1 50 Kondisi Baik
Ruang Aula - - Kondisi Baik
Gudang - - Kondisi Baik
Ruang OSIS 1 16 Kondisi Baik
Toilet 2 12 Kondisi Baik
5) Struktur Kurikulum
Struktur dan muatan kurikulum pada jenjang pendidikan dasar dan
menengah tertuang dalam Standar Isi meliputi lima kelompok mata
pelajaran sebagai berikut :
• Kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia
• Kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian
• Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi
• Kelompok mata pelajaran estetika
• Kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga dan kesehatan
Kelompok mata pelajaran tersebut dilaksanakan melalui muatan
dan/atau kegiatan pembelajaran sebagaimana diuraikan dalam Peraturan
Pemerintah no. 19/2005 Pasal 7. Berikut adalah uraian cakupan materi
setiap kelompok mata pelajaran :

KelompokMata Mata Pelajaran/


No Cakup
Pelajaran Komponen
1. Agama dan Akhlak Kelompok mata pelajaran Agama,
TerkaitPendidikan
Mulia agama dan akhlak mulia Kewarganegaraan,
dimaksudkan untuk Pengembangan Diri,
membentuk peserta didik IPA, Seni Budaya,
menjadi manusia yang IPS, Penjaskes,
beriman dan bertakwa Matematika dan
kepada Tuhan Yang Maha Kejuruan.
Esa serta berakhlak mulia.
Akhlak mulia mencakup
etika, budi pekerti, atau
moral sebagai perwujudan
dari pendidikan agama.
2. Kewarganega- Kelompok mata pelajaran Agama,
raan dan kewarganegaraan dan Kewarganegaraan,
Kepribadian kepribadian dimaksudkan Bahasa Indonesia,
untuk peningkatan Bahasa Inggris, Seni
kesadaran dan wawasan Budaya, Penjaskes,
peserta didik akan status, dan Pengembangan
hak, dan kewajibannya Diri.
dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa,
dan bernegara, serta
peningkatan kualitas
dirinya sebagai manusia.
Kesadaran dan wawasan
termasuk wawasan
kebangsaan, jiwa dan
patriotisme bela negara,
penghargaan terhadap
hak-hak asasi manusia,
kemajemukan bangsa,
pelestarian lingkungan
hidup, kesetaraan gender,
demokrasi, tanggung
jawab sosial, ketaatan
pada hukum, ketaatan
membayar pajak, dan
sikap serta perilaku anti
korupsi, kolusi, dan
nepotisme.
3. Ilmu Pengetahuan Kelompok mata pelajaran Bahasa Indonesia,
dan Teknologi ilmu pengetahuan dan Bahasa Inggris,
teknologi pada Matematika, IPA,
SMK/MAK dimaksudkan IPS, Kejuruan,
untuk menerapkan ilmu KKPI, dan Muatan
pengetahuan dan Lokal.
teknologi, membentuk
kompetensi, kecakapan,
dan kemandirian kerja.

4. Estetika Kelompok mata Bahasa Indonesia,


pelajaran estetika Bahasa Inggris,
dimaksudkan untuk Seni Budaya,
meningkatkan KKPI,
sensitivitas, kemampuan
mengekspresikan dan
kemampuan
Kelompok Mata Pelajaran/
No Cakup
Mata Komponen Terkait
Pelajaran mengapresiasi keindahan dan Kejuruan dan Muatan
harmoni. Kemampuan Lokal.
mengapresiasi dan
mengekspresikan keindahan
serta harmoni mencakup
apresiasi dan ekspresi, baik
dalam kehidupan individual
sehingga mampu menikmati
dan mensyukuri hidup,
maupun dalam kehidupan
kemasyarakatan sehingga
mampu menciptakan
kebersamaan yang harmonis.

5. Jasmani, Kelompok mata pelajaran Penjaskes, IPA, dan


Olahraga jasmani, olahraga dan Muatan Lokal.
dan kesehatan pada SMK/MAK
Kesehatan dimaksudkan untuk
meningkatkan potensi fisik
serta membudayakan sikap
sportif, disiplin, kerja sama,
dan hidup sehat.
Budaya hidup sehat termasuk
kesadaran, sikap, dan perilaku
hidup sehat yang bersifat
individual ataupun yang
bersifat kolektif
kemasyarakatan seperti
keterbebasan dari perilaku
seksual bebas, kecanduan
narkoba, HIV/AIDS, demam
berdarah, muntaber, dan
penyakit lain yang potensial
untuk mewabah.

Muatan Kurikulum meliputi sejumlah mata pelajaran yang keluasan


dan kedalamannya merupakan beban belajar bagi peserta didik, termasuk
didalamnya muatan lokal dan kegiatan pengembangan diri. Mata pelajaran
beserta alokasi waktu tertuang didalam tabel berikut :
KELAS /
SEMESTER
Komponen
X XI XII

1 2 3 4 5 6

I. Kelompok Normatif

1. Pendidikan Agama 2 2 2 2 2 2

2. Pendidikan Kewarganegaraan 2 2 2 2 2 2

3. Bahasa Indonesia 3 3 3 3 3 3

4. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan 2 2 2 2 2 2

5. Seni Budaya 1 1 1 1 1 1

II. Kelompok Adaptif

1. Bahasa Inggris 4 4 4 4 4 4

2. Matematika 5 5 5 5 5 5

3. Ilmu Pengetahuan Alam 2 2 2 2 2 2

4. Ilmu Pengetahuan Sosial 1 1 1 1 1 1

Keterampilan Komputer dan Pengelolaan


5. 2 2 2 2 2 2
Informasi

6. Kimia 2 2 2 2 2 2

7. Fisika 2 2 2 2 2 2

8. Kewirausahaan 2 2 2 2 2 2

III. Kelompok Produktif

3.1
Dasar Kompetensi Kejuruan
.

3.1.1. Merakit Personal Komputer 3

Melakukan Instalasi Sistem Operasi


3.1.2. 3
Dasar

Menerapkan Keselamatan, Kesehatan


3.1.3. 2
Kerja dan Lingkungan Hidup (K3LH)
3.2
Kompetensi Kejuruan
.

Menerapkan Teknik Elektronnika


3.2.1. Analog dan 4
Digital

Menerapkan Fungsi Peripherial dan


3.2.2. 2
Instalasi PC

Mendiagnosis Permasalahan
3.2.3. Pengoperasian PC 2
dan Peripherial

Melakukan Perbaikan dan / atau


3.2.4. 4
Setting Ulang Sistem PC

3.2.5. Melakukan Perbaikan Peripherial 3

3.2.6. Melakukan Perawatan PC 2

Melakukan Instalasi Sistem Operasi


Berbasis
3.2.7. 4
Graphical User Interface (GUI) dan
Command Line Interface (CLI)

3.2.8. Melakukan Instalasi Software 3

Melakukan Instalasi Perangkat


3.2.9. 5
Jaringan Lokal (Local Area Network)

Mendiagnosis Permasalahan
3.2.10
Pengoperasian PC Yang Tersambung 2
.
Jaringan

3.2.11 Melakukan Perbaikan dan/ atau Setting


3
. Ulang Koneksi Jaringan

Melakukan Instalasi Sistem Operasi


3.2.12
Jaringan Berbasis GUI (Graphical 6
.
User Interface) dan Text

Melakukan Instalasi Perangkat


3.2.13
Jaringan Berbasis Luas (Wide Are 8
.
Network)
Mendiagnosis Permasalahan Perangkat
3.2.14
Yang Tersambung Jaringan Berbasis 8
.
Luas (Wide Area Network)

3.2.15 Membuat Desain Sistem Keamanan


3
. Jaringan

Melakukan Perbaikan dan/atau Setting


3.2.16
Ulang Koneksi Jaringan Berbasis Luas 3
.
(Wide Area Network)

3.2.17 Mengadministrasi Server Dalam


5
. Jaringan

3.2.18 Merancang Bangun dan Menganalisa


5
. Wide Are Network

3.2.19 Merancang Web Data Base Untuk 1


. Content Server 6

IV. Muatan Lokal

4.1. Praktik Ketrampilan Ibadah 1 1 1 1 1 1

4.2. Bahasa Jawa 1 1 1 1 1 1

3.2 Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Muatan Lokal


Muatan lokal merupakan kegiatan kurikuler untuk mengembangkan
kompetensi yang disesuaikan dengan ciri khas dan potensi daerah,
termasuk keunggulan daerah, yang materinya tidak sesuai menjadi bagian
dari mata pelajaran lain dan atau terlalu banyak sehingga harus menjadi
mata pelajaran tersendiri. Muatan lokal di SMK Nahdlatul Ulama
Cendekia Kembang Jepara adalah :
3.3 Web Design

STANDAR
KOMPETENS KOMPETENSI DASAR
I
Memahami dasar-dasar pemrograman berbasis
Mengoperasikan web
Bahasa
pemrograman Membuat program dengan bahasa
berbasis Web pemrograman berbasis web
Mengisi check list hasil pengujian
Mendesain homepage
Membuat Web
Membuat Web sederhana

3.4 Pendidikan Lingkungan Hidup


Pendidikan lingkungan hidup diselenggarakan oleh SMK Nahdlatul
Ulama Cendekia Kembang Jepara baik secara monolitik (mata pelajaran
muatan lokal Pendidikan lingkungan hidup) maupun integratif kedalam
mata pelajaran lain (kelompok normatif, adaptif dan produktif) . Bentuk
pelaksanaan kegiatan integratif pendidikan lingkungan hidup adalah
dengan cara menjadikan isu-isu lingkungan hidup baik isu lokal maupun
isu global menjadi sebuah payung (topik) utama kegiatan pembelajaran
yang saling terintegrasi. Dimana dengan adanya kegiatan ini diharapkan
peserta didik mampu memiliki pengetahuan yang lengkap dan mampu
mengaitkan seluruh disiplin ilmu yang diperoleh dari satu mata pelajaran
dengan mata pelajaran lain sehingga mampu membentuk karakter peserta
didik menjadi insan yang berbudaya cinta lingkungan. Untuk memenuhi
sasaran tersebut, pendidikan ini diikuti dengan kegiatan ekstrakurikuler
maupun pengayaan mata pelajaran lain dengan isu-isu yang berkaitan
dengan pelestarian lingkungan. Berikut ini merupakan isu-isu lingkungan
yang diangkat dan dimasukkan kedalam kegiatan belajar mengajar :
Topik/Isu Waktu Terintegrasi kedalam Mata
Lingkungan Penyampain Pelajaran (SK/KD )
Kemiskinan 9 minggu 1 IPS (1/3), Matematika TI &
semester 1 Par(A/1), B.Inggris (Novice/A2),
Prod. MMD (Teknik Pengambilan
Gambar), KWH (A/1), B. Sunda
(10.1.1)

PKL 9 minggu 2 Prod. MMD (Teknik Pengambilan


semester 1 Gambar),Pkn (2/3), B. Indonesia
(Semenjana/1.10), IPS (3/3), Matematika
TI(C/1) PAR (C/2), KWH (A.2), b.
Sunda (10.2.1)

Perubahan 9 minggu 3 Prod. MMD (Teknik Pengambilan


Iklim semester 2 Gambar),IPS (4/3), B. Inggris
(Novice/A5), Matematika TI (H/2), b.
Sunda (10.3.2)

Keanekaraga 9 minggu 4 Prod. MMD (Teknik Pengambilan


man semester 2 Gambar),Penjas (6/3), Fisika (6/1), b.
hayati/biodiver Sunda(10.4.1), Matematika Par (F/2)
city

Bencana Alam 9 minggu 1 Prod. MMD (Animasi),IPS (5/1), Prod


semester 3 RPL (11/3), Fisika (8/1), B.Inggris
(Elementary/B1) B. Indonesia(Madiya
2/3),

Transportasi 9 minggu 2 Prod. MMD (Animasi),Prod APK


semester 3 (Adm.Pk 02.015.01), Kimia (J/3), IPS
(6/1), Matematika TI(I/2)Par (I/1),
Prod RPL (12/3),Fisika (9/1),

Sampah 9 minggu 3 Agama (19/3), Prod Apk (Adm.PK


semester 4 02.013.01), Penjas
(13/2), Pkn (4/1), Matematika TI (K/2),
IPS (7/1), Matematika Par (H/2)

Sampah 9 minggu 4 Prod Apk (Adm.PK02.003.01),


semester 4 IPS (7/4), B.Inggris (Elementery/B4)
3.5 Kalender Pendidikan
Kalender Pendidikan SMK Nahdlatul Ulama Cendekia Kembang
Jepara disusun bersama setiap awal tahun pelajaran. Kegiatan yang
tertera dalam kalender pendidikan SMK Nahdlatul Ulama Cendekia
Kembang Jepara terdiri dari kegiata akademik dan non akademik.
Berikut rincian kegiatan yang dilakukan oleh SMK Nahdlatul Ulama
Cendekia Kembang Jepara dalam satu tahun pelajaran :

No. Kegiatan Alokasi Waktu Keteranga


1. Masa Orientasi 1 minggu n
Diikuti oleh
Peserta Didik Baru semua peserta
didik kelas X dan
XI
4 Digunakan untuk
minggu matrikulasi
2. Belajar Efektif 40 36 Digunakan untuk
Minggu minggu kegiatan
Pembelajaran
paket SMK sesuai
3. Ulangan 4 minggu dengan Standar
Digunakan untukIsi
dan SKL
melaksanakan UTS,
UAS dan UKK
4. Jeda antar semester 1 (satu) minggu Libur antara
semester
5. Libur akhir tahun 2 (dua) minggu ganjil dan
Sesuai edaran
pelajaran genap
kalender
Pendidikan Kota
Jepara dan
digunakan untuk
mempersiapkan
administrasi guru
awal tahun
pembelajaran

6. Hari libur keagamaan 3 minggu Disesuaikan


dengan
7. Hari libur 1 (satu) minggu peraturan
Disesuaikan
umum/nasional pemerintah
dengan
peraturan
pemerintah
dan
keputusan
pemerintah
8. Kegiatan khusus 3 (tiga) minggu Diselenggarakan
sekolah setiap hari sabtu,
digunakan untuk
kegiatan yang
diprogramkan
secara khusus
oleh sekolah tanpa
mengurangi
jumlah minggu
efektif belajar dan
waktu
Pembelajaran
efektif seperti
Kuliah
Umum,Pelatiahn
KKR, Peer
Conselor, Beauty
Class, dan lain-
lain

B. Paparan Data
1. Pendekatan yang dilakukan guru BK dan orang tua dalam menanggulangi
Kenakalan Remaja di SMK Nahdlatul Ulama Cendekia Kembang Adalah:
Kepala sekolah bersama guru bimbingan konseling (BK)
mengadakan pendekatan yang digunakan dalam bimbingan dan konseling
mempunyai pandangan yang berbeda tentang sifat manusia, pribadi
manusia, kondisi manusia, dan lain-lain. Pandangan tentang manusia akan
melahirkan konsep dan landasan filosofis mengenai bimbingan dan
konseling yang sesuai dengan pendekatannya para ahli. Adanya
pendekatan bimbingan dan konseling dapat mengantarkan siswa pada
pencapaian standar dan kemampuan professional dan akademis, serta
perkembangan diri yang sehat dan produktif.

Dalam melakukan pendekatan untuk menanggulangi kebebasan


seksual di kalangan siswa atau konseli kerjasama guru BK dan orang tua
sangat diperlukan agar tidak terjadi pergaulan bebas karena kebebasan
bergaul sudah sampai pada tingkat yang mengkhawatirkan. Para remaja
dengan bebas dapat bergaul antar jenis. Tidak jarang dijumpai
pemandangan di tempat-tempat umum, para remaja saling berangkulan
mesra tanpa memperdulikan masyarakat sekitarnya. Dengan demikian
harus ada kerjasama antara pihak sekolah yaitu kepala sekolah
(stafnya/guru BK) dan orang tua untuk menindaklanjuti permasalahan
tersebut di atas dengan memberikan hukuman terhadap setiap perbuatan
pelanggaran. Hal ini disesuaikan dengan tingkat kelakukan yang dilakukan
siswa. Punishment diberlakukan oleh pihak keluarga, sekolah dan
masyarakat, agar siswa tidak mengulangi lagi perbuatan nakalnya.

Sebagaimana hasil wawancara dengan kepala sekolah:

...dalam melakukan pendekatan kepada siswa agar tidak terjadi


perilaku yang menyimpang (bermasalah) dari aturan norma dan
susila, maka pihak sekolah membuat peraturan yang mana
peraturan itu: 1) Anak dikembalikan ke orang tua atau walinya. 2)
Anak dijadikan anak negara, 3) Dijatuhi hukuman seperti biasa
tidak boleh mengikuti pelajaran selama yang ditentukan....4

Data ini di dukung oleh hasil wawancara dengan guru BK yang


menyatakan, bahwa:

...siswa yang bermasalah yaitu melanggar tata tertib termasuk


didalamnya adalah masalah HP yang bisa menjadikan anak
menjadi lebih dari pada remaja, yaitu adanya gambar-gambar
porno itu menandakan sebagai guru BK, harus mendatangkan
orang tua atau wali murid dengan tujuan untuk memberikan
masukan atau informasi dalam bentuk wawancara, kemudian
bagaimana kebiasaan-kebiasaan yang dilakukan oleh siswa
tersebut yang bersifat negatif, sehingga guru BK menyarankan
untuk memberikan pendidikan seks dalam keluarga .... 5
Dalam melakukan pendekatan kepada siswa kaitannya dengan
penanggulangan kenakalan remaja dalam keluarga, peran orang tua dalam
menanggulangan kebebasan seksual dengan jalan menekankan pada anak

4
KS, Wawancara pada tanggal,
5
G-1, Wawancara pada tanggal,
bahwa seks bukanlah semata-mata masalah kebutuhan fisik atau masalah
saling mencintai. Jauh lebih agung dan lebih berat dari itu ada masalah
komitmen, adalah masalah institusi pernikahan yang diakui masyarakat
dan yang paling penting adalah di atur oleh Tuhan sendiri. Sewaktu tidak
dilaksanakan sesuai dengan kehendak Tuhan itu menjadi dosa.

Sebagaimana hasil wawancara dengan orang tua siswa:

...pendekatan yang dilakukan dengan menanyainya tentang


masalah yang berkaitan dengan kenakalan, setelah itu
memberikan bimbingan yang tepat dan mengklarifikasi
permasalahan, mencegah agar informasi dari media yang tidak
sehat,...6
Kerjasama antara guru BK dan orang tua harus ditingkatkan dalam
menghadapi kenakalan remaja dengan jalan adanya kekompakan antara
kedua belah pihak, sehingga harapan, tujuan dalam terlaksana, yang
akhirnya terbentuklah siswa yang berakhlakul karimah yang terbebas dari
pergaulan bebas, yang membahayakan siswa dunia dan akhirat.

Dalam kesempatan lain, yaitu pada tanggal 12 Januari 2019 pada


saat peneliti berada diruang TU guna membina data mengenai SMK
Nahdlatul Ulama Kembang Jepara, pada saat itu, karena guru BK sedang
keluar secara tidak sengaja peneliti melihat guru BK sedang berdiri
memberikan hukuman pada siswa yang melanggar peraturan.7

Tugas seorang guru BK atau konselor di antaranya adalah


membantu perubahan tingkah laku konseli atau siswa dalam
menanggulangi kebebasan seksual atau pergaulan bebas menuju kondisi
yang adequate. Sedangkan orang tua sebagai pendidik di rumah harus juga
menanamkan aqidah islamiyah yang kuat, untuk membentengi perubahan
tingkah laku anak terutama di zaman yang serba teknologi dan maraknya
video porno. Untuk itu diperlukan kerjasama antara guru BK (pihak

6
OR, Wawancara
7
Observasi, pada tanggal
sekolah) dengan orang tua dalam menanggulangi kebebasan seksual di
kalangan siswa.

Sebagaimana hasil wawancara dengan Guru adalah sebagai berikut:

…kerjasama guru BK dan orang tua dalam menyikapi masalah


siswa yang bermasalah harus ada kesepakatan dan kekompakan
dalam mencapai tingkat kedewasaan anak, dengan menggunakan
waktu luangnya dengan kebiasaan yang bersifat positif, agar tidak
terjadi siswa yang menghadapi rintangan atau hambatan dalam
mengatasi kenakalan remaja di SMK Nahdlatul Ulama Kembang
Jepara, secara kompak memberikan wawasan tentang dampak
positif dan negatif dari kenakalan remaja.8
Penyikapan terhadap kasus siswa nakal tersebut di atas guru BK
menggunakan pendekatan-pendekatan sebagaimana oleh para ahli
ditetapkan, juga melalui penanaman akhlakqul kharimah, itu sudah terjaga.
Siswa akan sadar dengan sendirinya akan larangan terhadap sifat-sifat
yang negatif. Dengan demikian hal utama yang ditanamkan adalah
benteng-benteng keimanan kepada siswa dan itu sudah diterapkan dalam
pendidikan mereka. Karena itu tidak heran jika sekolah yang bernuansa
Islami ini memberikan pelajaran agama selama 6 jam sudah termasuk
include pengajian dan lainnya, padahal standar dari pemerintah cuma 2
jam.

Sebagaimana wawancara dengan guru:

...Dalam menanggulangi kenakalan yang semakin merajalela ini,


dengan benteng-benteng keimanan kepada siswa dan itu sudah
diterapkan dalam pendidikan. SMK Nahdlatul Ulama Kembang
Jepara sekolah yang bernuansa Islami ini memberikan pelajaran
agama selama 3 jam sudah termasuk include pengajian dan
lainnya.

8
G-2, Wawancara pada tanggal
Dalam menanggulangi kenakalan siswa langkah yang dilakukan
adalah:

1) Pelanggaran-pelanggaran yang terjadi pada siswa langsung diberi


hukuman yang sesuai dengan pelanggaran yang dilakukan,
Sebagaimana hasil wawancara yang dilakukan pada Guru BK

...apabila ada siswa yang melanggar peraturan di sekolah secara


langsung diberikan hukuman sesuai dengan jenis pelanggaran yang
dilakukan, walaupun pada akhirnya siswa harus dikembalikan
kepada orang tua...9
2) Pengawasan yang maksimal baik di sekolah, di rumah dan lingkungan
sekitar.
Sebagaimana wawancara yang dilakukan kepada orang tua
siswa:

...pengadakan pengawasan selagi siswa dirumah degan jalan


memberikan bimbingan, nasehat dan menanamkan akhlak yang
Islami, sehingga kerjasama antara guru BK dan orang tua akan
menghasilkan anak-anak bangsa yang berakhlakul karimah...10
3) Mengadakan pertemuan penyuluhan dengan guru BK dan orang tua
dalam membahas penanggulangan kebebasan seksual di kalangan
siswa agar tercapai tujuan yang diinginkan bersama, yaitu siswa yang
berakhlakul karimah.
2. Strategi guru BK dalam menanggulangi kenakalan remaja di SMK
Nahdlatul Ulama Kembang Jepara.
Strategi guru BK dalam menanggulangi kenakalan remaja
khususnya siswa di SMK Nahdlatul Ulama Kembang Jepara, guru BK
mengadakan:

a. Untuk mengatasi maraknya HP siswa adalah dengan mengadakan


pemeriksaan yang tiba-tiba kepada siswa,.
Sebagaimana dikemukakan oleh kepala sekolah:

9
G-5, Wawancara tanggal
10
OR, Wawancara
…pihak sekolah secara langsung mengadakan penggeledahan
terhadap siswa untuk melihat HP siswa, dan melihat secara
langsung saat pergantian jam, jika ada masalah siswa tersebut
segera di bawa ke ruang BP dan orang tua harus memenuhi
panggilan kepala sekolah guna menyikapi siswa yang
bermasalah….11
Guru BK juga menambahkan:

...penggerebekan tersebut sangat mengagetkan siswa,


sehingga guru BK secara jelas akan menangkap siswa yang
bermasalah di kelas12
b. Dalam mengatasi masalah tersebut pihak sekolah menyelenggarakan
pertemuan membahas masalah menanggulangi kenakalan remaja oleh
kepala sekolah dan guru BK
Sebagaimana hasil wawancara kepada kepala sekolah:

Guna mengatasi masalah yang tidak rigan tersebut, pihak


sekolah mengadakan penyuluhan yang dihadiri oleh orang tua
siswa, sehingga tidak ada anak yang nakal dan kurang
perhatian.....13
Hal senada juga disampaikan oleh Guru BK

Ya itu harus diakui, adanya perbedaan karakteristik, semangat


dan motivasi dalam bekerja, sehingga bapak sering
mengadakan pendekatan secara personal dan rapat dinas, guna
menjalin kerjasama dengan bawahannya. Dan memahami
keadaan masing-masing bawahan14
c. Dalam mengatasi belum adanya kegiatan pendidikan berupa seminar,
yang membahas masalah pendidikan seks yaitu organ reproduksi,
identifikasi baligh, kesehatan seksual dalam Islam, penyimpangan
seks, dampak menyimpangan seksual, kehamilan, persalinan, nifas,
bersuci, yang merangsang, ketimpangan dalam reproduksi, dan
pernikahan.15

11
KS, Wawancara pada tanggal
12
G-1, Wawancara pada tanggal
13
KS, Wawancara pada tanggal
14
G-1, Wawancara pada tanggal
15
G-6, Wawancara pada tanggal
3. Peran Guru BK dalam Menanggulangi kenakalan remaja di SMK
Nahdlatul Ulama Kembang Jepara

Peran guru BK dalam menanggulangan kenakalan remaja di


kalangan siswa sangat diperlukan, guna mencegah pergaulan bebas antar
lawan jenis yang banyak digandrungi kaum muda mudi, jaman sekarang
setiap remaja merasa harus punya pacar. Penayangan film porno di
internet, media cetak maupun elektronik dinilai sejumlah pihak sangat
memprihatinkan dan berdampak negatif, sehingga berkeinginan agar
diberikan pendidikan seks di sekolah kepada murid. Hal itu sebagai upaya
dapat mencegah membengkaknya kehidupan seks bebas, kehamilan di luar
nikah, jumlah penderita AIDS dan meningkatnya penyakit akibat
hubungan seksual lainnya.

Sebagaimana hasil wawancara dengan guru:

…peran guru BK sangat menentukan dalam menanggulangi


kenakalan remaja, mengingat perkembangan teknologi sangat cepat
dan pengaruh negatifnya juga sangat banyak, semacam video porno
yang sedang marak beredar, sehingga disini guru BK harus
memberikan pengawasan bahkan sanksi nyata apabila siswa
melanggar aturan yang telah ditentukan…”16
Hal senada juga diungkapkan oleh guru: “guru BK perannya sangat
penting, dalam memberikan pengawasan dan saksi apabila ada siswa yang
mempunyai video porno, dengan diberi pengawasan dan sanksi, agar siswa
jera…17

Penyikapan terhadap kasus siswa nakal tersebut di atas guru BK


menggunakan pendekatan-pendekatan sebagaimana oleh para ahli
ditetapkan, juga melalui penanaman akhlakul kharimah, itu sudah terjaga.
Siswa akan sadar dengan sendirinya akan larangan terhadap sifat-sifat
yang negatif. Dengan demikian hal utama yang ditanamkan adalah

16
G-7, wawancara tanggal
17
G-8, wawancara tanggal
benteng-benteng keimanan kepada siswa dan itu sudah diterapkan dalam
pendidikan mereka.

A. Temuan Penelitian

1. Pendekatan yang dilakukan guru BK dalam menanggulangi kenalan


remajadi SMK Nahdlatul Ulama Kembang Jepara.
Paparan data sebelumnya dapat dikemukakan bahwa secara umum
pendekatan kepala sekolah atau guru BK dalam menanggulangai
kenakalan remaja di kalangan siswa SMK Nahdlatul Ulama Kembang
Jepara adalah dengan melakukan pendekatan sesuai dengan pendekatan-
pendekatan yang dilakukan oleh para ahli yaitu melalui pendekatan krisis,
pendekatan remedial), pendekatan preventif disesuaikan dengan kondisi
siswa yang mengalami permasalahan. Dengan demikian pendekatan guru
BK sangat diperlukan agar tidak terjadi pergaulan bebas karena kebebasan
bergaul sudah sampai pada tingkat yang mengkhawatirkan. Para remaja
dengan bebas dapat bergaul antar jenis. Dengan demikian kekompakan
kerjasama antara pihak sekolah yaitu kepala sekolah (stafnya/guru BK)
dan orang tua untuk menindaklanjuti permasalahan tersebut di atas dengan
memberikan hukuman terhadap setiap perbuatan pelanggaran. Dan hal ini
disesuaikan dengan tingkat kelakukan yang dilakukan siswa. Punishment
diberlakukan oleh pihak keluarga, sekolah dan masyarakat, agar siswa
tidak mengulangi lagi perbuatan nakalnya.

2. Strategi guru BK dalam menanggulangi kenakalan remaja di SMK


Nahdlatul Ulama Kembang Jepara
Dari paparan data sebelumnya dapat dikemukakan bahwa dalam
menentukan strategi guru BK dalam menanggulangi kenakalan remaha,
guru BK membantu perubahan tingkah laku konseli atau siswa dalam
menanggulangi kebebasan seksual atau pergaulan bebas, sedang orang tua
sebagai pendidik di rumah harus juga menanamkan aqidah islamiyah yang
kuat, untuk membentengi perubahan tingkah laku anak terutama di zaman
yang serba teknologi.
Strategi guru BK dalam menanggulangi kenakalan remaja adalah:

1) Pelanggaran-pelanggaran yang terjadi pada siswa langsung diberi


hukuman yang sesuai dengan pelanggaran yang dilakukan,
2) Pengawasan yang maksimal baik di sekolah, di rumah dan lingkungan
sekitar.
3) Mengadakan pertemuan penyuluhan dengan guru BK dan orang tua
dalam membahas kebebasan berinteraksi di kalangan siswa agar
tercapai tujuan yang diinginkan bersama, yaitu siswa yang berakhlakul
karimah.
4) Mengadakan pemeriksaan yang tiba-tiba kepada siswa, sehingga siswa
yang bermasalah atau menciptakan masalah dan membawa alat-alat
terlarang dapat ditangkap dan siswa tidak bisa menghindar.
5) Dalam mengatasi masalah tersebut pihak sekolah menyelenggarakan
pertemuan membahas masalah menanggulangi kebebasan seksual oleh
kepala sekolah dan guru BK
3. Peran Guru BK dalam Menanggulangi kenakalan remaja di SMK Nahdlatul
Ulama Kembang Jepara

Paparan data sebelumnya dapat dikemukakan bahwa peran guru


BK dalam menanggulangan kenakalan remaja di kalangan siswa sangat
diperlukan, guna mencegah pergaulan bebas. Penanaman akhlakul
kharimah, itu sudah terjaga. Siswa akan sadar dengan sendirinya akan
larangan terhadap sifat-sifat yang negatif. Dengan demikian hal utama
yang ditanamkan adalah benteng-benteng keimanan kepada siswa dan itu
sudah diterapkan dalam pendidikan mereka

Peran guru BK dalam menanggulangi kenakalan remaja adalah 1)


membantu memasyarakatkan pelayanan bimbingn dan konseling kepada
siswa; 2) membantu guru pembimbing/konselor mengidentifikasi siswa-
siswa yang memerlukan layanan bimbingan dan konseling, serta
mengumpulkan data tentang siswa-siswa tersebut; 3) mengalihtangankan
siswa yang memerlukan pelayanan bimbingan dan konseling kepada guru
pembimbing/konselor; 4) menerima siswa alih tangan dari guru
pembimbing memerlukan pelayanan khusus; 5) Memberikan kesempatan
dan kemudahan kepada siswa yang memerlukan bimbingan konseling; 6)
berpartisipasi dalam kegiatan khusus penanganan masalah siswa; 7)
membantu mengumpulkan informasi yang diperlukan dalam rangka
penilaian pelayanan bimbingan dan konseling serta upaya tindak
lanjutnya.

B. Pembahasan

1. Pendekatan yang dilakukan guru BK dalam menanggulangi kenalan


remaja di SMK Nahdlatul Ulama Kembang Jepara
Pendekatan guru BK dalam menanggulangai kenakalan remaja di
kalangan siswa di SMK Nahdlatul Ulama Kembang Jepara adalah dengan
melakukan pendekatan sesuai dengan pendekatan-pendekatan yang
dilakukan oleh para ahli yaitu melalui pendekatan krisis, pendekatan
remedial, pendekatan preventif disesuaikan dengan kondisi siswa yang
mengalami permasalahan.

Samsyu Yusuf menyarankan pendekatan bimbingan dan konseling


adalah 1) pendekatan krisis, 2) pendekatan remedial), 3) pendekatan
preventif dan 4) pendekatan perkembangan.18

1) Pendekatan krisis
Adalah upaya bimbingan yang diarahkan kepada individu yang
mengalami krisis atau masalah-masalah yang dialami individu. Dalam
pendekatan krisis ini, konselor menunggu klien yang datang,
selanjutnya mereka memberikan bantuan sesuai dengan masalah yang
dirasakan klien.

18
Syamsu Yusuf, Landasan Bimbingan…,hlm. 81
2) Pendekatan remedial
Adalah upaya bimbingan yang diarahkan kepada individu yang
mengalami kesulitan. Dalam pendekatan ini konselor memfokuskan
pada kelemahan-kelemahan individu yang selanjutnya berupaya untuk
memperbaikinya.

3) Pendekatan preventif
Pendekatan preventif adalah upaya bimbingan yang diarahkan
untuk mengantisipasi masalah-masalah umum individu dan mencoba
mencegah jangan sampai terjadi masalah tersebut pada individu.
Konselor berupaya untuk mengajarkan pengetahuan dan keterampilan
untuk mencegah masalah tersebut.

4) Pendekatan perkembangan
Bimbingan dan konseling yang berkembang pada saat ini
adalah bimbingand an konseling perkembangan. pengembangan
karena titik tujuan bimbingan dan konseling adalah perkembangan
optimal dan strategi upaya pokonya ialah memberikan kemudahan
perkembangan bagi individu melalui perekayasaan lingkungan
perkembangan.

Dengan demikian pendekatan guru BK sangat diperlukan agar


tidak terjadi pergaulan bebas karena kebebasan bergaul sudah sampai pada
tingkat yang mengkhawatirkan.

2. Strategi guru BK dalam menanggulangi kenakalan remaja di SMK


Nahdlatul Ulama Kembang Jepara
Strategi guru BK dalam menanggulangi kenakalan remaja, guru
BK membantu perubahan tingkah laku konseli atau siswa dalam
menanggulangi kebebasan seksual atau pergaulan bebas, sedang orang tua
sebagai pendidik di rumah harus juga menanamkan aqidah islamiyah yang
kuat. Strategi guru BK dalam menanggulangi kenakalan remaja adalah:
a. Pelanggaran-pelanggaran yang terjadi pada siswa langsung diberi
hukuman yang sesuai dengan pelanggaran yang dilakukan.
Punishment diberlakukan oleh pihak keluarga, sekolah dan
masyarakat, agar siswa tidak mengulangi lagi perbuatan nakalnya. Hal-
hal yang berkaitan dengan tindakan punishment (hukuman) terhadap
pelanggaran-pelanggaran yang dilakukan oleh siswa adalah antara lain:

a. Anak dikembalikan ke orang tua atau walinya.


b. Anak dijadikan anak negara.
c. Dijatuhi punishment seperti biasa, hanya dikurangi dengan dengan
sepertiga punishment.19
Dengan adanya hukuman atas pelanggaran-pelanggaran norma
sosial dan moral diharapkan siswa menaati peraturan dan tata cara
yang berlaku di lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat,
sehingga dijadikan peringatan bagi dirinya atas hukuman yang
diterimanya.

b. Pengawasan yang maksimal baik di sekolah, di rumah dan lingkungan


sekitar.
Orang tua di dalam keluarga senantiasa memberikan
pengawasan agar anak-anaknya bisa terhindar dari percobaan
melakukan seks bebas. Dalam keterpurukan dunia remaja saat ini,
anehnya banyak orang tua yang cuek bebek saja terhadap
perkembangan anak-anaknya. Kini tak sedikit orang tua dengan alasan
sibuk karena termasuk tipe “jarum super” alias jarang di rumah suka
pergi; lebih senang menitipkan anaknya di babby sitter.

Pengadakan pengawasan selagi siswa di rumah dan


memberikan bimbingan, nasehat dan menanamkan akhlak yang
Islami, sehingga kerjasama antara guru BK dan orang tua akan
menghasilkan anak-anak bangsa yang berakhlakul karimah dan

19
Elfi Mu’awanah, Bimbingan dan Konseling…., hlm. 138
terbebas dari belenggu kebebasan seksual yang melanda bangsa
Indonesia.20

Tugas seorang guru BK atau konselor diantaranya adalah


membantu perubahan tingkah laku konseli atau siswa dalam
menanggulangi kebebasan seksual atau pergaulan bebas menuju
kondisi yang adequate.21 Sedangkan orang tua sebagai pendidik di
rumah harus juga menanamkan aqidah islamiyah yang kuat, untuk
membentengi perubahan tingkah laku anak terutama di zaman yang
serba teknologi dan maraknya video porno. Untuk itu diperlukan
kerjasama antara guru BK (pihak sekolah) dengan orang tua dalam
menanggulangi kenakalan di kalangan siswa.

c. Mengadakan pertemuan penyuluhan dengan guru BK dan orang tua


dalam membahas penanggulangan kebebasan seksual di kalangan
siswa agar tercapai tujuan yang diinginkan bersama, yaitu siswa yang
berakhlakul karimah.
3. Peran guru BK dalam Menanggulangi kenakalan remaja di SMK
Nahdlatul Ulama Kembang Jepara
Peran guru BK dalam menanggulangan kenakalan remaja di
kalangan siswa sangat diperlukan, guna mencegah pergaulan bebas.
Penanaman akhlakul kharimah, itu sudah terjaga. Siswa akan sadar dengan
sendirinya akan larangan terhadap sifat-sifat yang negatif. Dengan
demikian hal utama yang ditanamkan adalah benteng-benteng keimanan
kepada siswa dan itu sudah diterapkan dalam pendidikan mereka

Peran guru BK dalam menanggulangi kenakalan remaja adalah 1)


membantu memasyarakatkan pelayanan bimbingan dan konseling kepada
siswa; 2) membantu guru pembimbing/konselor mengidentifikasi siswa-
siswa yang memerlukan layanan bimbingan dan konseling, serta
mengumpulkan data tentang siswa-siswa tersebut; 3) mengalihtangankan

20
http://www.penanggulangan-seks-bebas-dikalangan-remaja.diakses4 Mei2011
21
Elfi Mu’awanah dan Rifa Hidayah, Bimbingan Konseling Islami…, hlm. 140
siswa yang memerlukan pelayanan bimbingan dan konseling kepada guru
pembimbing/konselor; 4) menerima siswa alih tangan dari guru
pembimbing memerlukan pelayanan khusus; 5) memberikan kesempatan
dan kemudahan kepada siswa yang memerlukan bimbingan konseling; 6)
berpartisipasi dalam kegiatan khusus penanganan masalah siswa; 7)
membantu mengumpulkan informasi yang diperlukan dalam rangka
penilaian pelayanan bimbingan dan konseling serta upaya tindak
lanjutnya.

Anda mungkin juga menyukai