Abstrak
Pendahuluan
Epistaksis berulang disebabkan oleh hipertensi, obat
antiplatelet dan penyalahgunaan alkohol. Namun sebagian
besar kasus biasanya idiopatik.
Dalam laporan ini, kami menerangkan sebuah kasus
dimana PLGA, sebuah gangguan langka dari traktus sinonasal,
menyebabkan epistaksi berulang yang kronis pada laki-laki
dewasa dan membahas strategi terapi pada penyakit ini.
Persentasi kasus
Seorang pria berusia 52 tahun datang dengan keluhan
riwayat 30 bulan mengalami epistaksis dan sekret purulen dan
hidung kiri. Ia mendapat pengobatan aspirin secara teratur
untuk mencegah penyakit arteri koroner. Selain itu, ia juga
telah menjalani operasi Caldwell-Luc bilateral untuk penyakit
sinus maksilaris 15 tahun sebelumnya.
Ia mengunjungi klinik yang berbeda beberapa kali untuk
gejala-gejala tersebut, yang kemudian terdiagnosis sebagai
sinusitis paranasal kronis dan efek samping dari agen
antiplatelet. Aspirin dihentikan, namun hal itu tidak
mengurangi frekuensi dan tingkat keparahan perdarahan dari
hidung
Pembahasan
Epistaksis pada tumor traktus sino nasal dapat berakibat
fatal karena ukuran besar tumor yang menyebabkan
aliran darah yang berlebihan. Tapi pada PLGA,
perdarahn lebih sedikit
PLGA adalah neoplasma kelenjar ludah minor yang
muncul sebagian besar dalam ronggal mulut, terutama
pada mukosa palatum durum dan palatum molle.
Tumor ini cenderung terlihat sebagai polip sinonasal
dengan atau tanpa sumbatan hidung. Gejalanya
meliputinyeri, perdarahan dan ulserasi.
Kesimpulannya
PLGA merupakan kasus yang jarang terjadi karena
epistaksis kronis dan dapat mudah diabaikan. Pemeriksaan
fiberskopi merupakan hal yang wajib pada kondisi tersebut
untuk diagnosis pasti, dan tindakan operasi cepat juga
meningkatkan hasilnya. Penelitian tambahan yang
diperlukan untuk meverifikasi peran terapi radiasi adjuvan
dan kemoterapi pada tumor ini.
TERIMA KASIH