Pert 11
Pandangang umum
1. Penampang saluran irigasi biasanya mempunyai bentuk
travesium (tanah cadas tebing saluran dapat dibuat
sampai tegak). Ukurannya tergantung dari banyak nya air
yang mengalir (debit=Q) dan kecepatan aliran rata-
rata(V) dari pengaliran itu atau dari penurunan muka air
saluran (i).
2. Untuk mendapatkan penampang berseimbangan
(evenwichts profil) berarti penampang saluran yang dapat
diharapkan akan tetap, mengingat sifat-sifat pengaliran,
pembawaan lumpur, keadaan tanah, kehematan dan
sebagainya, maka pada pembuatan saluran irigasi
diambil perbandingan antara lebar dasar saluran (b) dan
tinggi air (h) menurut besarnya pengaliran Q
3. Terhadap miringnya tebing saluran harus kita
perhatikan supaya pada waktu menyelenggarakan
pembikinan Saluran, miringnya tebing saluran
disesuaikan dengan kekuatan tanah setempat supaya
tidak mudah longsor,karena jika terjadi longsoran
maka tanah itu baru akan tetap dengan pembuatan
tebing melandai dari pada tebing semula.
miringnya tebing tergantung dari kekuatan tanah.
Jika tanah baik sekali kita dapat berikan kemiringan
tebing 1 : 1 , dan pada tanah kurang baik kemiringan
(m) dapat diambil 1 : 1 1/5, 1 : 2, 1 : 3
4. Kecepatan rata-rata (V) dari pengaliran disaluran
irigasi yang kita dapan izin kan dapat ditetapkan
setelah kita mempersamakan dengan keadaan tanah
dilain tempat yang terbukti , bahwa jenis tanah
dapat mempertahankan kecepatan sebesar itu.
batas kecepatan aliran yang terkecil bagi saluran
sekunder 0.4 m/dt.
kecepatan yang sering dipakai ditanah biasa (tanah
liat campur pasir) V= 0.5 0.85 m/dt juga
tergantung dari besarnya debit saluran
kecepatan air disaluran tersier biasanya V=0.25
0.4 m/dt
5. Penurunan muka air disaluran (i) ada hubungan nya
dengan kecepatan air disaluran itu. Kecepatan yang
besar membutuhkan penurunan muka air (i) yang
besar pula.
penuruan muka air saluran (i) ditetapkan oleh
perbandingan antara 2 tempat, ialah turun nya muka
air ( dari A ke B) dan jarak nya dari 2 tempat itu.
6. Tinggi nya tanggul saluran biasanya dibuat lebih tinggi
dari pada muka air yang dibutuhkan, perlunya guna
menjaga supaya muka air bertambah tinggi, misalnya
karena ada tambahan air, air terbendung dan
sebagainya, jangan samapai air nya meluap diatas
tanggul.
Kelebihan tinggi (w) ini yang disebut jagaan atau
pengamanan (waking) . Untuk sal tersier
w=0.25s/d 0.3 m : untuk sal sekuder w=0.4 s/d
0.5 m ; untuk saluran dengan pengaliran Q=10
s/d 20 m3/dt tinggi jagaan w= 1 m
Lebar tanggul untuk
-. Sal tersier = 0,5 s/d 0.75 m
-. Sal sekunder = 1 s/d 2 m
-. Sal induk/primer = 2 s/d 2.5 m ( jika tanggul
digunkan untuk jalan pemeriksaan/inspeksi tentu
nya tanggul harus diperlebar seperlunya
7. Untuk menjaga supaya tebing-tebing saluran
tidak rusak oleh pengaliran air hujan, maka
tebing itu seatasnya muka air diberi lempengan
rumput.
8. Jika tebing saluran tidak dapat mempertahankan
arus aliran disebabkan ada bagian tanah yang
lunak atau ada tikungan dibagian mana tebing
saluran itu terkikis, maka untuk mempertahankan
nya diberi perkuatan dengan pasangan batu atau
beton.
Perhitungan Dimensi
Saluran
Rumus-rumus pendekatan didasarkan atas
percobaan ataupun penelitian yang lama.
Berdasarkan percobaan Ir. Kenedi menetapkan suatu
rumus guna mengambil dalam nya air yang
berhubungan dengan kecepatn aliran, didalam mana
lumpur tidak mudah mengendap adalah h= 2,54 x V
1.56
dengan
dengan V= h=2.54 V
Banyak nya Aliran 0,41 Q 0.225 1.56
Q terdapat V terdapat h
m3/dt m
0.25 0.31 m/dt 0.41
m3/dt m
10 0.69 m/dt 1.44