Anda di halaman 1dari 97

PENDAHULUAN

Berbagai bahaya faktor fisik dapat menimbulkan


penyakit akibat kerja..
Bahaya faktor fisik dimaksud antara lain bising,
getaran, panas, Radiasi dan pencahayaan.
Bahaya faktor fisik selain menimbulkan PAK dapat
juga mempengaruhi tingkat produktivitas kerja.
Potensi bahaya tersebut akan di pengaruhi juga oleh
berbagai faktor ikutan dari bahay fisik tersebut
Hampir semua proses produksi/ Industri besar
berpotensi menimbulkan bahaya fisik.
BISING

Merupakan bunyi atau suara yang tidak


diinginkan, baik yang berasal dari buatan manusia
maupun akibat kegiatan alam,
Selain dapat mengganggu komunikasi juga dapat
menimbulkan gangguan kesehatan pendengaran
Noise Induced Hearing Loss (NIHL).
DUA HAL YANG PERLU
DIKETAHUI TENTANG BISING :
o Intensitas suara, besar kecilnya di- pengaruhi oleh Amplitudo
(simpang getar).
o Frekuensi dari bunyi yang akan menentukan tinggi rendahnya
bunyi.
Besarnya intensitas suara di pengaruhi oleh besarnya amplitudo,
satuan yang digunakan adalah Bels atau deciBels, 1 Bels = 10 dB.
Frekuensi adalah banyaknya getaran (satu gelombang) bunyi dalam
satu detik,biasanya menggunakan satuan Hertz (Hz).
Frekuensi yang bisa didengar telinga manusia (Audio sonic)
frekuensi antara 2020.000 Hz.
Bunyi yang frekuensinya berada dibawah 20 Hz disebut Infra sonic
sedangkan yang melebihi 20.000 Hz disebut Ultra sonic.
Pembicaraan normal antara 250 4.000 Hz, sedangkan 1.000 Hz
merupakan batas frekuensi tinggi atau rendah.
BUNYI (deciBel) dB

Membandingkan nilai logaritma dari suara


yang akan diukur dengan suara terendah
yang masih dapat didengar telinga manusia
(0,0002 dyne/m2

PENGARUH BISING TERHADAP TELINGA

Bising yang mengganggu (irritating


noise)
Bising yang menutupi (masking noise)
Bising yang merusak (damaging noise)
DAMPAK BISING TERHADAP
KESEHATAN PEKERJA

Gangguan fisiologi.
Gangguan psikologi.
Gangguan komunikasi.
Gangguan keseimbangan.
Gangguan pendengaran.
o Tuli sementara
(Temporary Threshold Shift = TTS)
o Tuli menetap
(Permanent Treshold Shift = PTS)
JENIS BISING SECARA UMUM

1. BISING YANG TERUS MENERUS


(continuous / steady noise).

1. BISI NG YANG TERPUTUS PUTUS


(intermittent noise).

2. BISING YANG MENGHENTAK


(impact/impulsive noise).
PENGUKURAN PAPARAN BISING
TUJUAN
Mengetahui apakah tempat/lingk. kerja memiliki
sumber bising melebihi NAB
Mengetahui apakah bising tersebut mengganggu
komunikasi atau tidak menyenangkan.
Menentukan apakah pekerja perlu ikut Program
Konservasi Pendengaran.
Menetapkan daerah kerja yang memerlukan alat
pelindung pendengaran.
Menilai kualitas (frekuensi) bising guna
kepentingan pengendalian.
Mengetahui apakah program pengendalian
kebisingan berjalan sesuai harapan.
PENILAIAN BISING
1. PENGUKURAN AREA.

Melakukan pemantauan kebisingan lingkungan


kerja secara cepat.
Mengidentifikasi sumber-sumber bising
dilingkungan kerja
Mengidentifikasi tempat kerja (work station) yang
terpapar bising.
Menentukan sumber bising yang memerlukan
pengukuran analisa frekuensi..
Membuat peta kebisingan dan gari kontur.
Alat yamh digunakan Souds Level meter (SLM)
2. DOSIS PAPARAN HARIAN

Menentukan pekerja yang terpapar bising dan perlu


pemantauan secara individual.
Mengidentifikasi kelompok pekerjaan yang
memerlukan pemantauan dosis paparan harian.
Menganalisa dosis paparan harian pekerja apakah
melebihi NAB atau tidak.
Menentukan pekerja yang memerlukan penilaian
lebih lajut melalui pemeriksaan Audiometri.
Menentukan pekerja yang memerlukan APD
Alat yang digunakan Noise Dosimeter.
KESIMPULAN HASIL (DOSIS PAPARAN HARIAN)
OSHA
Bila D > 1
(menggunakan 90 dBA sebagai tingkat intensitas
yang dicatat), maka Pengendalian Administratif atau
Enjinering diperlukan.

Bila Nilai D > 0.5


(menggunakan 80 dBA sebagai tingkat intensitas
yang dicatat), maka pekerja harus mengikuti
Program Konservasi Pendengaran.
3. PEMERIKSAAN AUDIOMETRI

Dilakukan untuk mengetahui ketajaman pendengaran


pekerja.
Pemeriksaan dilakukan sekurang2nya 14 jam setelah
kontak bising.
Lakukan pemeriksaan fisik telinga dan buat catatan.
Lakukan pemeriksaan audiometri.
Hasil pemeriksaan dalam bentuk audiogram
Pekerja di periksa dalam ruang khusus untuk
pemeriksaan audiometri dengan persyaratan khusus.
Alat yang digunakan Audiometer
Pembacaan Audiogram oleh Ahlinya.
NILAI AMBANG BATAS (NAB)

Indonesia :
Sesuai Keputusan Menteri Tenaga Kerja
No : Kep - 51/Men/1999, (NAB faktor fisika ditempat
kerja),
NAB = 85 dBA,
Exchange Rate 3 dBA.

NAB bising hentakan


140 dB 100 kali
130 dB 1000 kali
120 dB 10000 kali
DASAR DASAR PENGENDALIAN BISING.

1. Mengurangi bising pada sumbernya.

Disain akustik
o Mengurangi energi guna mengurangi getaran
o Merubah kopling antara energi dan sistem radiasi akust
o Merubah struktur untuk mengurangi bising.
Mengganti dengan peralatan yang kurang intensitas
bisingnya.

Merubah cara proses.


2. Mengurangi bising pada media perantaranya.

Menambah jarak atau menjauhkan antara sumber


bising dan penerima.
Memodifikasi langit2, dinding dan lantai dengan
material yang dapat
mengabsorp bising mengurangi gema.
Menutup sumber bising.

3. Mengurangi bising pada penerimanya.


Menggunakan alat pelindung telinga.
Mengisolasi pekerja.
Merotasi pekerja untuk mengurangi lamanya paparan.
Merubah skedul pekerjaan.
EXCHANGE RATE
Lamanya paparan dBA (Respons lambat )
Perhari (jam)
Indonesia USA (OSHA)

16/Tak Terbatas 82 85
8 85 90
6 86/87 92
4 88 95
3 89/90 97
2 91 100
1,5 92/93 102
1 94 105
0,5 97 110
0,25 100 115

Catatan :
Tak Terbatas (TT) untuk kepentingan pengendalian,
16 jam untuk kepentingan pemeriksaan audiometri.
GETARAN
Mesin-mesin dan motor-motor Industri digunakan sebagai
penggerak, maka masalah getaran mulai timbul.
Sebagian kekuatan mesin disalurkan kepada tubuh pekerja
atau benda lainnya dalam bentuk getaran mekanik.
Hampir semua sektor industri mengguna-kan mesin-mesin,
peralatan, dan alat-alat yang menghasilkan getaran.
Getaran mesin produksi umumnya di sebarkan pekerja
(operator).
Umumnya teknik pengendalian dan isolasi getaran
merupakan bagian integral dari disain mesin.
PENGERTIAN GETARAN

SK Menteri Tenaga Kerja tentang NAB faktor fisika


ditempat kerja :
Getaran adalah gerakan yang teratur dari benda atau media
dengan arah bolak balik dari kedudukan keseimbangannya.
Getaran mekanis ditemukan pada pekerja Compressor
feeders, pemecah batu, metabolisme cleany bals.
Getaran terjadi bila tubuh begerak dari posisi semula
kemudian kembali keposisi semula berulang-ulang terus
menerus pada frekuensi tertentu.
Jumlah kali pergerakan berulang dalam waktu 1 detik disebut
frekuensi dan diukur dalam satuan Hertz.
Getaran mekanis dibedakan :
Getaran seluruh tubuh (Whole Body Vibration).

o Terjadi pada pekerja bekerja diatas sumber getaran,


seperti berdiri atau duduk diatas permukaan bergetar.
o Permukaan ikut bergetar karena ada sumber getaran
yang ada didekatnya,
o Seluruh tubuh akhirnya dirasakan bergetar, misalnya
supir.
o Dampak paparan terhadap tubuh terjadi pada
rentangan frekuensi tertentu ( 4 5 dan 8 12 Hertz )
sesuai fenomena resonansi. (mulainya gangguan organ
tubuh)
o Sehingga getaran pada frekuensi ini menimbulkan efek
berbahaya bagi kesehatan pekerja.
Getaran pada tangan atau bagian tubuh tertentu
(Tool hand Vibration atau partial body vibration).

o Getaran pada bagian tubuh tertentu pekerja


menggunakan alat bergetar.
o Sumber getaran yang memapari pekerja biasanya
berupa alat kerja seperti mesin gurinda, bor, mesin
pemecah batu jalanan dan lain-lain.
Menurut tejadinya, getaran dibedakan :
Getaran vertikal.
Getaran vertikal terjadi bila benda yang bergerak secara
vertikal (keatas dan kebawah.

Getaran Horizontal.
Getaran Horizontal terjadi bila benda sumber
getaran bergerak secara horizontal ( kekanan dan
kekiri).
Getaran yang menjadi perhatian professional kesehatan kerja adalah
getaran yang dapat menimbulkan gangguan kesehatan.
Getaran yang masuk kelompok ini : pada umumnya adalah getaran
yang frekuensinya berada di bawah 100 Hertz.
EFEK GETARAN

Getaran mempengaruhi tubuh dengan proses


resonansi dari alat-alat tubuh.
Gejala efek mekanis kepada jaringan tubuh
dan rangsangan reseptor syaraf dalam
jaringan.
Secara sederhana efek getaran mekanis
dibedakan menjadi
1. Gangguan kenikmatan, hanya mengganggu nikmat kerja
2. Gangguan pada pekerjaan dan timbulnya kelelahan.
3. Gangguan yang menyebabkan terganggunya kesehatan ,
dapat berupa:
Menurunkan ketajaman penglihatan
Mabuk, pusing-pusing
Raynaud phenonim, keadaaan pucat pada jari2 tangan
akibat gangguan peredaran darah dan syaraf.
Kelainan pada sendi-sendi dan tulang-tulang.
PENGUKURAN GETARAN
Salah satu karakteristik getaran ialah simpang getar dari
getaran tersebut pada suatu waktu dan frekuensi distribusi
tertentu.
Pengukuran dilakukan dengan mempergunakan Sound Level
Meter yang dilengkapi dengan pengukuran getaran,
Seperti pengukuran bising, getaran dapat diukur pada frekuensi
tertentu.
Getaran dievaluasi dari 3 aspek :
1. Perubahan letak (displacement)
2. Kecepatan (velocity)
3. Percepatan (acceleration)
Tetapi untuk kepentingan kesehatan hanya diperlukan frekwensi dan
percepatannya.
Dengan grafik batas toleransi yang ada akan diketahui keadaan
tempat kerja apakah getaran masih aman dilihat dari waktu paparan.
NILAI AMBANG BATAS GETARAN

Pasal 4 Surat Kep. Menaker :

1. NAB getaran alat kerja yang kontak langsung maupun tidak


langsung pada lengan dan tangan tenaga kerja ditetapkan
sebesar 4 meter per detik kuadrat (m/dt2).
2. Getaran yang melampaui NAB waktu pemaparan ditetapkan
sebagaimana tercantum pada lampiran.

NAB getaran untuk paparan lengan dan tangan telah


ditentukan sebagai berikut ,
( 1 Gram = 9,82 m per detik kwadrat ).

Jumlah waktu pemajanan Nilai percepatan pada frekuensi


per hari kerja dominan

Meter / dtk2 Gram

4 jam dan kurang dari 8 jam 4 0,40

2 jam dan kurang dari 4 jam 6 0,61

1 jam dan kurang dari 2 jam 8 0,81

Kurang dari 1 jam 12 1,22


PENCEGAHAN

Upaya pencegahan perlu diperhatikan, karena :


berkaitan dengan produktifitas,
pengembalian kapasitas kerja pekerja, dan
peningkatan kesehatan pekerja secara keseluruhannya.

Upaya pencegahan terhadap bahaya getaran dalam industri


mencakup aspek teknis, organisasi, hygiene, prophylactic dan
therapeutic.
Aspek teknis,

Meliputi automation dan remote control, mendisain mesin


yang aman, dan alat yang getarannya rendah (karet
pengaman) atau dapat juga menggunakan alat pelindung diri
sebagai upaya terakhir.

Aspek Organisasi,

Langsung terhadap pemeliharaan peralatan dan mesin,


mengatur waktu kerja dan waktu istirahat guna mengurangi
lamanya paparan.
Aspek Hygiene,

Bila tidak mungkin mengganti peralatan, NAB harus tidak


dilampaui, perlu pengukuran/pengawasan teratur.

Faktor fisik yang perlu perhatian ialah berat peralatan, dan


kegiatan fisik untuk mengoperasikannya.

Aspek Prophylactic dan Therapeutic,

Pemeriksaan kesehatan calon pekerja dan berkala merupakan


bagian penting dari upaya pencegahan.

Pemeriksaan kesehatan dilakukan oleh dokter yang memenuhi


persyaratan dan bersertifikat & ortholaryngolo-gist,
neuropathologist, dan therapeutist.
PENCEGAHAN GETARAN

1. Memasang peredam dengan benda berfrekwensi rendah


(sekitar 1 Hz), berupa alas kaki atau tempat duduk.
2. Mengurangi waktu pemaparan : Makin tinggi percepatan,
waktu paparannya harus semakin singkat.
3. Frekuensi yang perlu diperhatikan antara 3 10 Hz, diluar
frekuensi tersebut waktu paparan maksimal tidak
ditetapkan.
4. Pekerja yang berhubungan dengan getaran perlu
melakukan senam secara intensif, mengikuti
hydrotherapeutic prosedur dan anjuran dokter.
5. Bila gejala muncul akibat getaran, maka pengobatan
prophylactic dapat direkomendasikan.
Daftar maksimum paparan dengan percepatan
Percepatan Maksimum paparan

0,3 m/dt2 8 jam


0,6 m/dt2 7 jam
0,8 m/dt2 2 jam
1,3 m/dt2 1 jam
1,8 m/dt2 jam
2,1 m/dt2 jam
2,7 m/dt2 1 menit

6. Dilakukan pemeriksaan kesehatan berkala untuk


mendeteksi gejala penyakit akibat getaran
secara dini.
CUACA KERJA PANAS

Cuaca Kerja adalah faktor-faktor thermis dalam lingkungan kerja


yang dapat mempengaruhi kesehatan manusia.
Manusia mempertahankan suhu tubuhnya antara 360C - 370C,
Banyak faktor dapat menaikan suhu tubuh, tapi mekanisme dalam
tubuh, membuat suhu tetap stabil.
Faktor lingkungan yang mempengaruhi keseimbangan suhu tubuh
adalah suhu panas atau dingin yang berlebihan.
Suhu lingkungan dipengaruhi oleh adanya angin, kelembaban,
tekanan udara ruangan dan suhu udara diluar ruangan.
Apabila tubuh tidak mampu beradaptasi dengan suhu ekstrim,
maka akan timbul gangguan kesehatan.
Agar tidak timbul dampak negatif akibat kerja dilingkungan
panas atau dingin yang ekstrim, perlu ruang istirahat
dengan kuantitas dan kualitas air minum yang memenuhi
persyaratan kesehatan.
Panas yang dihasilkan tubuh manusia (hasil pembakaran
dalam tubuh) disebut sebagai basal metabolisme.
Suhu tubuh manusia selalu seimbang dengan suhu udara
di luar ruangan. Suhu udara dari luar ruangan dapat
berasal dari :
Panas konduksi.
Panas konveksi.
Panas radiasi.
KESEIMBANGAN PANAS DALAM TUBUH

Suhu tubuh berasal dari metabolisme basal dan panas yang


ada dilingkungan.
Terjadi pertukaran panas antara tubuh manusia dengan
lingkungannnya,
Selama pertukaran seimbang dan serasi tidak akan
menimbulkan gangguan kesehatan dan penampilan kerja.
Tekanan panas yang berlebihan akan merupakan beban
tambahan, beban tersebut dapat menyebabkan gangguan
fisiologis.
Bila seseorang sedang bekerja, tubuhnya akan berinteraksi
dengan lingkungan, yang mencakup aspek suhu udara,
kelembaban dan aliran udara.
KESEIMBANGAN PANAS TUBUH & LINGKUNGAN

M + Kond + Konv + Rad E = 0

Bila hasilnya :
= 0 berarti balance (seimbang)
< 0 berarti tidak seimbang
> 0 berarti terkena Heat Stress
CUACA KERJA PANAS

Panas yang dihasilkan oleh tubuh dan


lingkungan
Beban kerja yang diterima oleh pekerja akan
meningkatkan suhu tubuh,
Tekanan panas ialah pengaruh suhu di luar
tubuh seseorang yang dapat menimbulkan
kenaikan suhu tubuh.
Kenaikan suhu tubuh disebabkan karena
terganggunya sistem pengaturan
keseimbangan suhu dalam tubuh.
PENGARUH TEKANAN PANAS TERHADAP
KESEHATAN
Preckly heat / heat rash / mikaria rubra yaitu
timbulnya bintik-bintik merah dikulit dan agak
gatal karena terganggunya fungsi kelenjar
keringat.
Heat Cramps yaitu timbulnya kelainan seperti
otot-otot kejang dan sakit terutama otot anggota
badan atas dan bawah.
Heat Exhaustion yaitu tubuh akan banyaknya
kehilangan cairan dan elektrolit.
Heat Stroke yaitu Heat stress yang paling berat,
mengakibatkan thermoregulatory terganggu,
PENGARUH TEKANAN PANAS

Menimbulkan gangguan kesehatan,


Menurunkan penampilan kerja.
Kemampuan daya pikir berkurang.
Efisiensi fisik dan mental berkurang.
Syarat perasa dan motorik terganggu.
Waktu reaksi dan pengambilan keputusan menjadi
lebih panjang.
Temperatur Tubuh tergantung pada keseimbangan panas
yang diperoduksi dan panas yang hilang kelingkungan.
Panas Metabolisme dihasilkan dari oksidasi didalam tubuh
Bila temperatur lingkungan mendekati suhu tubuh normal
maka tugas / pekerja menghilangkan panas akan semakin
sukar.
Selama bekerja temperatur tubuh bisa meningkat sehingga
pada sore hari sedikit meningkat dibanding pagi hari.
RESPON TUBUH TERHADAP PANAS

Suhu kulit meningkat disertai pelebaran pembuluh darah


perifer.
Keluarnya keringat dalam jumlah besar untuk menetralisir
peningkatan suhu pada kulit.
Keringat keluar terlalu banyak sehingga kelenjar keringat
tidak mampu berproduksi.
Pelebaran pembuluh darah perifer dalam jangka lama
mengakibatkan terganggu-nya peredaran darah keorgan
vital.
Sistem pengaturan tubuh secara keseluruhan terganggu
dapat menim-bulkan Heat Stroke.
WET BULB GLOBE THERMOMETER
(WBGT) Index

Menggunakan konsep ET dengan


mempertimbangkan panas radiasi dan kalori
yang dikeluarkan, implementasinya lebih
mudah sehingga banyak digunakan saat ini.
CARA MENGUKUR WBGT

1. Globe thermometer yaitu thermometer yang yang


digunakan untuk mengukur panas radiasi (Tg),
tandon air raksa nya diselimuti oleh bola tembaga
dicat hitam dengan jari-jari 15 cm.
2. Natural wet bulb thermometer (termometer bola
basah alamiah = Tnwb) adalah thermometer yang
digunakan untuk mengukur suhu basah alamiah,
dimana tandon air raksanya diselimuti dengan
katun/kapas yang selalu dalam keadaan basah.

3. Air Thermometer adalah thermometer yang biasa


digunakan untuk mengukur temperatur udara ruangan
(Ta).
UNTUK MENGHITING WBGT DIGUNAKAN RUMUS

WBGT = 0,7 Tnwb x 0,2 Tg x 0,1 Ta.


(Diluar ruangan)

WBGT = 0,7 Tnwb x 0,3 Tg.


(Didalam ruangan)

Untuk menghitung besarnya kalori yang dikeluarkan


oleh pekerja pada saat melakukan pekerjaan
(Kcal/jam atau Btu/jam) dilakukan penghitungan
dengan menggunakan tabel pada lampiran 2.
Dengan menggunakan grafik pada lampiran 3.,
nilai metabolisme kerja diplot pada absis dan nilai
WBGT di plot pada ordinat.

Hasil plot pada table akan menentukan


pengaturan waktu kerja yang diperkenankan :
75% kerja 25% istirahat dalam setiap jamnya.
50% kerja 50% istirahat dalam setiap jamnja.
25% kerja 75% istirahat dalam setiap jamnya.
Seluruh waktu istirahat termasuk istirahat yang tidak
direncanakan, dapat dihitung sebagai waktu istirahat.

Biasanya pekerja akan mengatur sendiri waktu kerjanya,


pekerja akan membatasi beban kerja setiap jamnya antara
30 - 50% dari kapasitas maksimal fisiknya.
Pekerja berbuat demikian dengan cara mengatur kecepatan
kerja yang sesuai, atau sering mengambil waktu istirahat
yang tidak direncanakan.

Dengan demikian rata-rata kecepatan metabolisme pekerja


seharinya jarang melebihi 330 Kcal/jam.

Meskipun demikian pada pekerja shift ( > 8 jam kerja/hari,


pada saat tertentu beban metabolisme sejamnya akan lebih
tinggi.
HUBUNGAN ANTARA PANAS DAN
PRODUKTIVITAS KERJA.

Pekerja akan mempunyai produktivitas kerja yang


tinggi bila bekerja pada suhu yang nyaman.
Di Indonesia suhu nyaman berkisar antara 22 26oC,
Pada suhu dingin terjadi kekakuan otot sehingga fungsi
koordinasi otot akan berkurang,
Ditempat panas temperatur 32oC, merupakan batas
maksimum kenaikan tingkat produktivitas kerja.
PENGENDALIAN TEKANAN PANAS

Temperatur udara
Kelembaban udara
Kecepatan aliran udara
Panas radiasi
Panas yang dikeluarkan
Beban kerja
Aklimatisasi
PECEGAHANNYA.

1. Tersedia air minum yang dingin 10 15oC dan dianjurkan untuk


minum (150 cc) setiap 15 20 menit. Bila sangat panas beri
minuman bergaram (oralit) .

2. Aklimatisasi.
Sebaliknya ada ruangan yang bersuhu lebih dingin, untuk
tempat beraklimatisasi, dengan persyaratan perbedaan suhu
tidak > 5oC

PENGENDALIAN TERHADAP SUMBER PANAS

Modifikasi peralatan.
Dibuat sistem tertutup.
Dengan penyekatan.
Dengan sistem ventilasi yang sesuai.
PENGENDALIAN TERHADAP PEKERJANYA

Aklimatisasi
Aklimatisasi biasanya dilakukan antara 4-6 hari pertama
sampai 2 minggu
Menggunakan baju tahan panas
Memantulkan panas.
Tahan panas namun dapat mengabsorpsi dan
evaporasi keringat
Longgar sehingga ada aliran udara dibawah baju.
Banyak minum misalnya setiap 15-20 menit 1-2 gelas air
dengan konsentrasi garam 0,1 % (1 g NaCl dalam 1 liter air).
PENGENDALIAN TERHADAP LINGKUNGAN
KERJA

Temperatur, kelembaban, aliran udara memenuhi


persyaratan kesehatan.
ventilasi umum/local yang memadai.

PENGENDALIAN TERHADAP SISTEM KERJA

Mengurangi waktu paparan.


Mengatur waktu kerja.
Menjauhkan pekerja dari sumber panas.
Gunakan penahan panas.
Kurangi kontak dengan sumber panas.
PENGENDALIAN ENJINERING

Tambahkan pergerakan udara/ upayakan adanya


aliran udara yang memadai..
Mengurangi tekanan uap air dilingkungan kerja.

PENGENDALIAN ADMINISTRATIF

Membatasi atau mengurangi waktu paparan.


Menskedul pekerja yang berkaitan dengan panas,
menjadi sore atau malam hari.
Merancang reparasi peralatan di area panas pada
saat musim dingin.
Setelah waktu istirahat selesai, berikan tambahan
istirahat.
Sediakan daerah dingin untuk istirahat, rekreasi dan
penyegaran.
Tambahkan jumlah pekerja untuk mengurangi waktu paparan
pekerja.
Memberikan izin untuk menghentikan pekerjaan bila pekerja
merasa betul-betul kepanasan/ tdk segar.
Menambah jumlah air minum pekerja di lingkungan kerja.
Mengatur skedul pekerja, agar pekerjaan panas dapat
dikurangi.
Mengurangi komponen metabolisme dan jumlah muatan
panas.
Meningkatkan toleransi panas pekerja dengan
aklimatisasi dan mengkondisikan fisik pekerja.
Melatih pekerja sesuai prosedur bekerja ditempat panas.
Melaksanakan pemeriksaan kesehatan bagi pekerja yang
akan bekerja ditempat panas dan test kesegaran jasmani.
MENINGKATKAN TOLERANSI
TERHADAP PANAS

Membuat disain yang sesuai dan


menerapkan aklimatisasi.
Menyelenggarakan program peningkatan
kesegaran jasmani.
Memastikan cairan yang keluar bersama
keringat dan urine dapat segera diganti.
Keseimbangan elektrolit dalam tubuh perlu
mendapatkan perhatian.
HAL-HAL LAIN YANG PERLU
DIPERTIMBANGKAN :

PAKAIAN
Nilai Ambang Batas untuk pemaparan terhadap panas
hanya berlaku untuk pakaian ringan yang dikenakan pada
musim panas,
Apabila pakaian khusus diperlukan untuk melaksanakan
suatu pekerjaan, pakaian dapat mengganggu penguapan
keringat atau nilai insulasi tinggi, maka toleransi pekerja
terhadap panas akan berkurang,
Untuk pekerjaan yang memerlukan pakaian khusus , NAB
untuk paparan panas harus ditetapkan oleh ahlinya
AKLIMATISASI DAN KESEGARAN
JASMANI.

NAB untuk paparan panas berlaku bagi


pekerja yang teraklimatisasi dan dalam
keadaan jasmani yang segar.
PENCAHAYAAN

Cahaya adalah bagian dari spektrum energi dimana mata


sangat sensitif terhadapnya,
Pencahayaan ditempat kerja selalu dikaitkan dengan
ketajaman penglihatan/sensitivitas mata.
Cahaya memang diperlukan, tetapi bila salah dapat
menimbulkan gangguan kesehatan.
Pencahayaan pada lingkungan Industri :
o Untuk melihat secara objektif suatu benda,
o Untuk pekerjaan,
o Untuk menghasilkan suatu produksi,
o Untuk kepentingan keselamatan pekerja.
PENCAHAYAAN BERASAL DARI 2 SUMBER :

1. Sumber cahaya alam, yang berasal dari


cahaya matahari.
2. Sumber cahaya buatan, yang berasal
dari lampu pijar,lampu merkuri, api
unggun, lilin, dsb.
KUALITAS CAHAYA DIPENGARUHI

o Panjang gelombang,
o Intensitas,
o Arah berkas cahaya,
o Warna,
o Texture benda2 disekitar kita,
o Jarak,
o Pantulan,
o Latar belakang (background).
Penerangan yang cukup dapat :

o Mencegah Kesalahan pekerjaan,


o Mencegah Kecelakaan
o Meningkatkan produktivitas kerja,

Penerangan yang kurang atau berlebihan :


o Membuat kesilauan,
o Menimbulkan kelelahan,
o Menurunkan produktivitas kerja,
o Menimbulkan kesakitan,
o Menyebabkan kecelakaan.
TUJUAN PENCAHAYAAN DALAM INDUSTRI

Untuk mendapatkan penerangan yang memadai,


Penglihatan yang cukup untuk mengerjakan tugas,
Terciptanya lingkungan kerja yang aman, dengan
keuntungan antara lain :
jumlah kesalahan yang kecil,
meningkatnya produksi,
mengurangi kecelakaan,
meningkatnya moral,
menambah keteraturan dan
kebersihan
lingkungan.
LATAR BELAKANG PENCAHAYAAN INDUSTRI.

1. Pencahayaan untuk meningkatkan


produktivitas.
Pekerjaan memerlukan penglihatan yang memadai,
Pekerjaan sangat beragam dan tingkat kesulitannyapun
berbeda
Ukuran, mengerjakan benda-benda yang kecil (rumit), tulisan yang
kecil sangat sulit dilihat tanpa dukungan penerangan yang memadai
Kontras, pekerjaan dengan tingkat kontras yang rendah akan sulit
dilakukan, misalnya benda berwarna abu-abu muda dengan latar
belakang putih.
Luminance, semakin tinggi luminance semakin mudah benda dapat
dilihat.
waktu yang dibutuhkan untuk melihatnya. waktu untuk melakukan
pekerjaan akan menentukan kelancaran pekerjaan.
2. Pencahayaan untuk keselamatan dan kenyamanan.

Pencahayaan memadai untuk melihat produksi dan


menginspeksi pekerjaan akan menunjang keselamatan kerja.
Pencahayaan kurang untuk suatu pekerjaan pada kondisi tertentu
dapat menimbulkan bahaya / rawan kecelakaan,
Pencahayaan untuk pekerjaan darurat.
Pencahayaan pada langit-langit/dinding diatur tidak menimbulkan
kesilauan,
Pencahayaan diharapkan menimbulkan suasana nyaman dan
menyenangkan.
Pencahayaan harus sesuai dengan kebutuhan/peruntukannya.
REFLECTANCE (PANTULAN)

Adalah berapa banyak cahaya yang dipantulkan dari sebuah


bidang permukaan, sehingga merupakan ratio antara luminance
dari bidang permukaan dengan iluminasi pada bidang
permukaan yang sama

Luminance
Reflectance = ------------------
Ilumination

Permukaan warna hitam mempunyai nilai pantulan


sebesar 0%,
Permukaan warna putih akan menghasilkan pantulan
mendekati 100%,
Pada kenyataannya nilai pantulan berada antara 5 -
95 persen.
PENCAHAYAAN DALAM INDUSTRI.

Industri pada umumnya memiliki area yang luas,


Cahaya sebaiknya dari cahaya alami

Diusahakan datang dari bagian atap dari pada


dari dinding, karena menimbulkan baying/silau.

Cahaya buatan banyak digunakan dalam industri


karena kurangnya cahaya alam,

Iluminasi yang dibutuhkan Industri mencakup


kuantitas dan kualitas dari sistem pencahayaan,
KUANTITAS ILUMINASI.

Kesulitan melihat pekerjaan biasanya


disebabkan karena kontras, ukuran benda,
dan kecepatan waktu melihat benda
bergerak.

Keadaan tersebut digunakan sebagai dasar


untuk menentukan tingkat ilumnasi.

Minimum standar digunakan 30 footcandles


untuk berbagai jenis pekerjaan., walaupun
untuk pekerjaan yang sederhana.
KUALITAS ILUMINASI.
Kualitas pencahayaan yang yang memadai dapat
menimbulkan kesegaran dan kenyamanan.
Cahaya yang kelebihan dapat menimbulkan kesilauan
dan kelelahan.
Pantulan cahaya yang distribusinya tidak merata dapat
menimbulkan bayangan.
Kualitas pencahayaan yang kurang baik
biasanya mudah diketahui, tetapi
kualitas pencahayaan yang menengah agak
lebih sukar dipahami,
Sistem pencahayaan dalam industri dapat
diklasifikasikan kedalam 3 kategori.
1. Pencahayaan umum.
o Instalasi pencahayaan umum di disain untuk menyediakan tingkat
penerangan yang memadai.
o Sistem ini banyak diadopsi banyak industri karena memberikan
keleluasaan perubahan disain dari plant.

2. Pencahayaan lokal.
o Pencahayaan lokal sangat simpel karena dimaksudkan untuk
pekerjaan tertentu.
o Diberikan karena penerangan umum tidak menjangkau lokasi
kerja dimaksud

3. Pencahayaan yang dilokalisir.


o Memberikan pencahayaan yang memadai pada lokasi tertentu
o Pencahayaan sepertini misalnya gangways, tempat menimbun
barang, dll.
PENCAHAYAAN DITEMPAT KERJA.
Faktor faktor yang dipertimbangkan dalam merencanakan
system penerangan ditempat kerja :
1. Ukuran (size) dari objek.
2. Derajat kontras antara objek dan sekililingnya.
3. Luminance (brightness) dari sumber cahayanya
4. Bayangan dan pemantulan-pemantulan
5. Warna dan latar belakang dari objek.
6. Lamanya dan jenis pekerjaan.

Seorang Higienis Industri seyogianya dapat mengevaluasi


semua faktor tersebut diatas, dan dapat pula memberikan
rekomendasi yang diperlukan.
Kebutuhan Cahaya Untuk Tiap Jenis Pekerjaan.
Kebutuhan cahaya untuk tiap jenis kegiatan berkaitan dengan
ketajaman penglihatan dan intensitas dari sumber cahaya.
Kebutuhan ini bervariasi dari 20 Lux sampai 1000 lux tergantung
jenis pekerjaannya.
Kurang dari 20 lux dianggap kurang dan lebih besar dari 1000
lux akan menyilaukan.
"Day light Factor" sinar matahari harus diperhitungkan dalam
merencanakan pencahayaan suatu ruangan.

Bebarapa contoh.
1. Penerangan darurat sedikitnya 5 lux.
2. Jalan/halaman perusahaan sedikitnya 50 lux.
3. Gudang penyimpan barang sedikitnya 50 lux.
4. WC/kamar mandi sedikitnya 100 lux.
5. Melapis perabot 200 lux.
6. Pekerjaan kantor anatara 500 - 1000 lux.
7. Membedakan barang sangat halus (tukang jam dsb) 2000 lux.
STROBOSCOPIC EFFECT

Adalah keadaan dimana benda yang bergerak atau berputar tidak


nampak bergerak atau nampak bergerak/ berputar, tetapi terlihat
lebih lambat dari keadaan yang sebenarnya.

Disebabkan karena berubah-ubahnya panjang gelombang dari


spektrum cahaya yang mengenainya.

Perubahan panjang gelombang dapat terjadi karena adanya


kerusakan electrode dari sumber cahaya,

Keadaan seperti ini dapat menyebabkan terjadinya kecelakaan


kerja.
ALAT PENGUKUR PENCAHAYAAN.

1. Ilumination (light/lux) meter dengan satuan


footcandles (lux) untuk mengukur intensitas
penerangan.

2. Luminance (brightness) meter, untuk mengukur


intensitas dari cahaya yang dipantulkan dari
bidang permukaan (foot lambert).
PENGUKURAN ILUMINASI

Intensitas cahaya pada tiap-tiap ruangan tidaklah


sama.
Pengukuran illuminasi ruangan dipakai sampling
dengan memilih points tempat pengukuran.
Ruangan berukuran 20 x 20m2, sampling points
adalah 16 points,
Tiap points berada pada pusat ruangan yang
berukuran 4 x 4. Dengan cara seperti ini akan
menghasilkan "precision" dengan penyimpangan
< 10 %.
PRINSIP - PRINSIP PENGENDALIAN
UPAYA MENDASAR DAN SEDERHANA ANTARA LAIN ,

1. Lampu yang terlalu berwarna warni tidak dianjurkan.


2. Sediakan intensitas penerangan yang sesuai dengan
kebutuhan, perhatian khusus untuk pekerjaan yang rumit,
misalnya ruang gambar atau proyek proyek besar yang
beresiko tinggi.
3. Hindari cahaya yang langsung dari sumbernya.
4. Hilangkan adanya pantulan yang berlebihan.
5. Hindari terjadinya bayangan yang mengganggu.
6. Hindari flickering/stroboscopic effect.
7. Hindari kemungkinan peledakan oleh sumber cahaya.
8. Tempatkan sumber cahaya sedemikian rupa sehingga
memenuhi kebutuhan diatas.
RADIASI
RADIASI MENG-ION

SETIAP RADIASI ELEKTROMAGNETIK ATAU RADIASI


PARTIKEL YANG PADA INTER-AKSI DENGAN SUATU ZAT
DAPAT MENGHASILKAN ION-ION, BAIK SECARA
LANGSUNG MAUPUN TIDAK

RADIASI TIDAK MENG-ION

SETIAP RADIASI ELEKTROMAGNETIK YANG TIDAK


MENIMBULKAN ION-ION PADA INTER-AKSI DENGAN SUATU
ZAT, BAIK SECARA LANGSUNG MAUPUN TIDAK.

RAD-1
I
PENGUKURAN DOSIS RADIAS

DOSIS YANG DIPERKENANKAN UNTUK SESEORANG YANG


TERPAPAR, ADALAH DOSIS YANG TERAKUMULASI DIDALAM
KURUN WAKTU TERTENTU ATAU HASIL DARI SUATU PAPARAN
TUNGGAL DENGAN MENGENYAMPINGKAN KEMUNGKINAN EFEK
EFEK RADIASI YANG SERIUS BAIK SOMATIK MAUPUN GENETIK.

DOSIS YANG DIPERKENANKAN SELAMA HIDUP MANUSIA


ADALAH :

N = UMUR PEKERJA

RAD-10
PENGUKURAN DAN
PENGENDALIAN

ALAT YANG DIGUNAKAN UNTUK MENGUKUR

GEIGER MUELLER

SURVEY METER

PEN DOSIMETER

FILM BADGE MONITORING


PENGENDALIAN RADIASI

WAKTU (TIME)

JARAK (DISTANCE)

PENGHALANG (SHIELDING)

RAD-11
RADIASI TIDAK MENGION

RADIO FREQUENCY WAVES


SINAR INFRA MERAH
VISIBLE SPECTRUM
SINAR ULTRA VIOLET
MICROWAVE RADIATION
SINAR LASER

RAD-12
RADIOFREQUENCY WAVES

SETIAP RADIASI ELEKTROMAGNETIK MENIMBULKAN ENERGY


YANG BERBANDING LURUS DENGAN FREKUENSI RADIASI DAN
BERBANDING TERBALIK DENGAN PANJANG GELOMBANGNYA

PENGGUNAAN DALAM INDUSTRI

PROSES PEMANASAN LOGAM


STERILISASI PRODUK MAKANAN
RADIO KOMUNIKASI
RADIO TRANSMISI
PEMANCAR RADIO

RAD-13
RADIOFREQUENCY WAVES

PENGUKURAN INTENSITAS DILAKUKAN DENGAN


MENGGUNAKAN :

- IAMP-1
(FREKUENSI TINGGI, GEL. PENDEK)

- PC-1
(FREKUENSI LEBIH TINGGI, GEL. ULTRA PENDEK)

- THERMISTOR
(FREKUENSI RENDAH, GELOMBANG PANJANG)

- BOLOMETER
(FREKUENSI MEDIUM)
RADIOFREQUENCY WAVES
PENGARUH BIOLOGIS
EFEK THERMIS

EFEK PAPARAN KHRONIK

TERGANTUNG PADA BESARNYA ENERGY


POSTUR TUBUH YANG TERKENA
KENAIKAN PANAS TUBUH --> HEAT STRESS
KATARAK PADA LENSA MATA
GANGGUAN SISTEM SYARAF --> KERUSAKAN

EFEK NON THERMIS (BELUM TERUNGKAP)

RAD-15
RADIOFREQUENCY WAVES
PENGENDALIAN

PERLU ALAT MONITOR PADA TEMPAT KERJA


PADA GENERATOR LISTRIK DAN HIGH- FREKUENSI
TRANSFORMER

PENGGUNAAN ALAT KESELAMATAN KERJA


MISALNYA KACAMATA PENGAMAN

RAD-15
SINAR INFRA MERAH
SIFAT :
GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK DENGAN RADIASI
TIDAK MENG-ION

DITEMUKAN PADA :
INDUSTRI GELAS, PENGECORAN BAJA, DAN PENGELASAN.

GANGGUAN BIOLOGIS

KHUSUSNYA PADA MATA DAN KULIT MENIMBULKAN KATARAK


PADA LENSA
MENIMBULKAN LUKA BAKAR

PERLINDUNGAN :
KACA MATA PENGAMAN

RAD-16
SINAR ULTRA VIOLET
SUMBER :
= SINAR MATA HARI

= PENGELASAN

= LAMPU MERKURI

PENGARUH BIOLOGIS
= ERYTHEMA / KULIT TERBAKAR
= CARCINOGENESIS
= PHOTOSENSITIVITAS (PENEBALAN PADA KULIT)
= CONJUNCTIVITIS & KERATITIS
= DIGUNAKAN SEBAGAI DESINFEKTANS

RAD-17
RADIASI MICROWAVES
DAPAT DIBAGI 3 MENURUT PANJANG GELOMBANGNYA

= ULTRA HIGH FREQUENCY


= SUPER HIGH FREQUENCY
= EXTREMELY HIGH FREQUENCY

PENGARUH BIOLOGIS

= MERUSAK JARINGAN KULIT PANJANG GEL < 10 cm


= MERUSAK JARINGAN KULIT PANJANG GEL. 10-30 cm
= MERUSAK JARINGAN OTOT PANJANG GEL. > 30 cm

PEMANFAATAN

= RADAR
= RADIO KOMUNIKASI
= RADIO METEOROLOGY
= PHYSIOTERAPHY
RAD-18
RADIASI MICROWAVES
PENGUKURAN

= PLATINUM WIRE BARRETERS


= THERMISTORS
= CALORIMETRY

PENGENDALIAN

= PENGATURAN WAKTU KERJA 8 JAM BAGI 10 mW/cm2

= PENGATURAN WAKTU SELAMA 10 MENIT DENGAN


ANTARA 60 MENIT BAGI 10 - 25 mW/cm2

= TIDAK DIPERKENANKAN SAMA- SEKALI BILA > 25 mW/cm2

RAD-19
RADIASI MENG-ION
DAPAT DIBAGI MENJADI :

RADIASI ELEKTROMAGNETIK

SEPERTI : RADIASI SINAR-X DAN RADIASI


SINAR GAMMA

RADIASI PARTIKEL

SEPERTI : RADIASI PARTIKEL ALPHA RADIASI


PARTIKEL BETA, PROTON, NEUTRON
YANG TIDAK BERMUATAN LISTRIK

RAD-2
ATOM
ADALAH BAGIAN TERKECIL DARI SUATU ZAT YANG
TIDAK DAPAT DIBAGI LAGI MENJADI BAGIAN YANG KECIL

ATOM TERDIRI DARI :

PROTON (p) BERMUATAN LISTRIK POSITIP DAN


MEMPUNYAI MASA ATOM ELEKTRON (e) BERMUATAN
LISTRIK NEGATIP TIDAK BERMASA ATOM
NEUTRON (n) KOMBINASI PROTON DAN ELEKTRON

JUMLAH PROTON SAMA DENGAN ELEKTRON SEHINGGA


JUMLAH MUATAN POSITIP SAMA DENGAN JUMLAH
MUATAN NEGATIPNYA. MASA DARI ATOM ADALAH
JUMLAH PROTON DAN NEUTRON YANG DIMILIKINYA

RAD-3
ATOM
JUMLAH PROTON DALAM SUATU ATOM DISEBUT
NOMOR ATOM

APABILA JUMLAH NETRON DIDALAM ATOM PADA 2 BUAH


ELEMEN YANG SAMA TERNYATA BERBEDA DINAMAKAN
ISOTOP

ISOTOP DAPAT DIHASILKAN SECARA BUATAN DENGAN


MEMBORBARDIR BENTUK ISOTOP ALAMIAH DENGAN
PARTIKEL NUKLIR, MISALNYA DENGAN NEUTRON DARI
SUATU REAKTOR NUKLIR

Misalnya :

238 234
U (Uranium) Th (Thallium)
92 92

RAD-4
RADIASI MENG-ION
YANG PENTING ADALAH : RADIASI X, ALPHA, BETA, DAN
NEUTRON
BEBERAPA JENIS ATOM YANG TIDAK STABIL AKAN
MENGALAMI PROSES TRANSFORMASI YANG DISEBUT :
RADIOACTIVE DECAY.
RADIASI GAMMA BERASAL DARI PERUBAHAN INTI ATOM,
DIMANA INTI ATOM YANG TIDAK STABIL AKAN MELEPAS
ENERGY UNTUK MENJADI STABIL.
RADIASI ALPHA TERDIRI DARI ARUS PARTIKEL ALPHA,
RADIASI ALPHA TIDAK MUDAH MENEMBUS SUATU ZAT.
RADIASI BETA TERDIRI DARI ELEKTRON BERKECAPATAN
TINGGI YANG TERBENTUK DIALAM, OLEH RADIONUKLIDE
YANG MIRIP DENGAN ELEKTRON DARI ATOM.

RAD-5
INTERAKSI RADIASI DENGAN ZAT

RADIASI SINAR-X DAN GAMMA

PHOTO ELECTRIC EFFECT


SEMUA PHOTO ENERGY YANG DIHASILKAN AKAN
DIPINDAHKAN ATAU DI ABSOPSI

COMPTON EFFECT
HANYA SEBAGIAN DARI PHOTO ENERGY YANG
DIHASILKAN AKAN DI ABSORPSI

PAIR PRODUCTION EFFECT


PHOTO ENERGY AKAN BERUBAH MENJADI
PASANGAN PROTON DAN ELEKTRON
RAD-6
INTERAKSI RADIASI DENGAN ZAT

RADIASI PARTIKEL

ALPHA DAN BETA PARTIKEL AKAN KEHILANGAN PHOTO


ENERGY PADA WAKTU BENTURAN DENGAN ZAT, DAN
TERABSORPSI

PARTIKEL ALPHA BILA BERINTERAKSI


DENGAN ATOM AKAN KEHILANGAN ENERGY JARAK
TEMPUHNYA PENDEK

PARTIKEL BETA JARANG BERITERAKSI


JARANG MELEPAS ENERGY, JARAK TEMPUHNYA LEBIH
JAUH

PARTIKEL GAMA HANYA KEHILANGAN ENERGY BILA


BERINTERAKSI ELEKTRON JARAK TEMPUHNYA JAUH
PAPARAN RADIASI
JENIS PAPARAN RADIASI

RADIASI ALAMIAH (GAMMA, COSMIS, RADON)

RADIASI BUATAN (BOM NUKLIR, X-RAY, dll)

PENGARUH PAPARAN RADIASI

EFEK SOMATIK (ERYTHEMA PADA KULIT,


CARCINOGENIC)

EFEK GENETIK (MUTASI/KERUSAKAN SEL-SEL) RAD-7


PAPARAN RADIASI

JENIS PAPARAN

PAPARAN AKUT (KECELAKAAN)


(ERYTHEMA, NAUSEA, MUNTAH, ANOREXIA,
DIARE, DAN GANGGUAN HEMOPOETIC).

PAPARAN KHRONIS (KEBOCORAN)


(KATARAK PADA MATA)

SUMBER RADIASI

EKSTERNAL
INTERNAL (RADIONUCLIDE) RAD-7
ORGAN/ JARINGAN KRITIS

ORGAN/JARINGAN TUBUH YANG


MENDAPAT KAN RADIASI SECARA MERATA,
TIDAK AKAN TERPENGARUH SECARA
MERATA

SUMSUM TULANG MERAH, LENSA MATA,


DAN GONADS (ORGAN
REPRODUKSI) TERMASUK ORGAN KRITIS

RAD-8
ORGAN/ JARINGAN KRITIS

BILA TERADIASI INTERNAL

JARINGAN KRITIS PARU, SALURAN PENCERNAAN,


TULANG, OTOT
JARINGAN LEMAK, KELENJAR GONDOK DAN ALAT
TUBUH BAGIAN DALAM LAINNYA.

BILA RADIASI TIDAK MERATA

DISTRIBUSI DAN POLA METABOLISME YANG AKAN


MENENTUKAN JARINGAN MANA YANG MENERIMA
DOSIS TERBESAR

RAD-8
PENGUKURAN DOSIS RADIASI

NIT PAPARAN RADIASI DINYATAKAN DALAM


RONTGEN (R)
UNIT ABSORPSI RADIASI DINYATAKAN DALAM Rad (100
erg/g ATAU 0.1 uj/g)
TIDAK SEMUA EFEK RADIASI EKUIVALEN SEHINGGA
PERLU DIKONVERSIKAN DENGAN (RBE) Relative Biological
Effectiveness)
Dossis (Rad) x RBE = Dosis (Rem)
UNIT RADIO AKTIFITAS DINYATAKAN DALAM CURIE (Ci)
Maximum Permissible Doses (MPD)
NILAI MAKSIMUM YANG DIPERKENANKAN
UNTUK PAPARAN RADIASI (ICRP)

International Commission of Radiological Protection

RAD-9

Anda mungkin juga menyukai