ll
LOGAM
ALKALI
NOVA ARMA RESKI
(RRA1C115011)
SEJARAH
(Yunani, lithos, batu). Ditemukan oleh Arfvedson pada tahun 1817, litium
merupakan unsur logam teringan, dengan berat jenis sekitar setengahnya
air.
Sumber utama litium adalah mineral spodumene, LiAlSi2O6. Logam
litium dapat diperoleh dari elektrolisis lelehan LiCl dengan campuran
beberapa garam inert untuk Litium merupakan
menurunkan satu-satunya
titik logam
leleh hingga 500oyang
C.
bereaksi dengan gas dinitrogen dan untuk
memutuskan ikatan ganda tiga dalam
molekul dinitrogen diperlukan energy 945
kJ/mol. Dari logam alkali hanya ion litium
mempunyai densitas muatan yang paling
besar dan membentuk senyawa nitrida
denagn energy kisi yang cukup tinggi.
NATRIUM
KALIUM
.
(Inggris, potasium; Latin, kalium, Arab, qali, alkali).
Ditemukan oleh Davy pada tahun 1807, yang
.
mendapatkannya dari caustic potash (KOH). Ini logam
pertama yang diisolasi melalui elektrolisis. Dalam
bahasa Inggris, unsur ini disebut potassium.
Kalium yang terdapat di alam bersifat sedikit radioaktif
karena mengandung kira-kira 0,02 % isotop radioaktif 40K
dengan waktu paroh 1,3 x 10 tahun. Ekstraksi logam
kalium dalam sel elektrolitik akan sangat berbahaya
karena sifatnya yang sangat reaktif. Proses ekstraksi
melibatkan reaksi logam natrium dengan lelehan kalium
klorida pada temperature 850oC menurut persamaan
reaksi :
KCl (l) +RUBIDIUM
Na (l) K (g) + NaCl (l)
2 M + 2 NH3 2 MNH3 + H2
Logam alkali larut dengan dalam amonia cair dan
larutan encernya berwarna biru. Warna ini berasal
dari elektron bebas yang tersolvasi oleh molekul
amonia. Jadi proses pelarutan disertai dengan
pemisahan atom logam menjadi ion logam alkali dan
elektron tersolvasi dalam amonia, menurut
persamaan:
M + n NH3 M+[e(NH3)n]
Larutan logam alkali dalam amonia bersifat konduktif
dan paramagnetik
distilasi
Pada proses ini final terjadi proses pemisahan antara gas
gas yang terkandung pada udara bebas sebagai umpan melalui
perbedaan titik didih (relative volatilitas).
Kolom yang telah diumpani oleh feedgas dan reflux dengan
proporsional akan menghasilkan homogenitas di area2 tertentu,
bagian atas kolom akan homogen dengan Nitrogen, bawah kolom
dengan oksigen, ini dikarenakan beda titik cair, pada temperatur
kolom sebesar -170 DegC, oksigen lebih cenderung untuk
berubah menjadi cairan (titik cair O2 = -183 DegC pada atm
pressure) dan menuju bawah kolom, sedangkan nitrogen
cenderung bertahan pada bentuk gas (titik cair N2 = -195,8 DegC
pada atm pressure) dan menuju bagian atas kolom.
Pada kolom terdapat tray bertingkat yang memungkinkan
terjadinya lebih banyak pergesekan antara feed gas dan reflux
sehingga lebih memungkinkan bagi kedua jenis stream untuk
bertukar properti. Feed gas akan diserap sebagian energinya
sehingga menjadi lebih dingin dan membuat O2 melambat dan
cenderung mencair, sedangkan N2 karena masih jauh dari titik
cairnya akan tetap berupa gas.