Anda di halaman 1dari 6

SUATU TINJAUAN ULANG TENTANG ATOM DAN MOLEKUL

1. Struktur Elektron dari Atom

Semakin dekat electron terdapat ke inti, semakin rendah energinya, dan sulit untuk
berpindah dalam reaksinya.
Orbital atom adalah bagian dari ruang di mana kebolehjadian ditemukannya sebuah
electron dengan kadar energy yang khas adalah tinggi (90-95%).
Rapat elektron adalah istilah lain yang didigunakan untuk menggambarkan ke boleh
jadian ditemukannya elektron pada titik tertentu. Rapat elektron lebih tinggi berarti ke
boleh jadiannya lebih tinggi, dan sebaliknya.
Kulit electron terdekat dengan inti (mempunyai energy yang terendah) hanya
mengandung orbital bulat 1s. kulit kedua mengandung satu orbital 2s dan tiga
orbital 2p.
Berdasarkan bentuk dan orientasi orbital atom dikenal jenis orbital atom s, p, d
dan f.
Orbital s terdiri atas sebuah orbital, sedang orbital p memiliki tiga buah orbital
yang di-lambangkan sebagai orbital px, py, dan pz.
Setiap orbital atom maksimal terisi dua buah elektron dengan spin berlawanan.

Konfigurasi Elektron adalah suatu pemerian mengenai struktur elektron dari unsur
Pengisian Orbital,
Prinsip Aufbau, orbital yang berenergi rendah terisi lebih dahulu, menuju orbital
yang berenergi lebih tinggi.
Aturan Hund, pengisian orbital atom, pemasangan dua elektron dalam orbital
terdegenerasi tak terjadi, sebelum masing-masing orbital terdegenerasi
mengandung satu elektron.
Pauli, Orbital penuh atau setengah penuh mempunyai energi yang lebih stabil.

2. Jari-jari Atom dan Keelektronegatifan

Jari-jari Atom, adalah jarak dari pusat inti ke elektron paling luar.
Semakin banyak jumlah proton dalam inti, maka semakin besar juga tarikan terhadap
elekton-elektronnya, Sehingga jari-jari atom semakin kecil.
Dalam satu golongan, dari atas ke bawah jari-jari atom semakin besar, sedangkan
dalam satu periode, dari kiri ke kanan semakin kecil.

Keelektronegatifan, adalah ukuran kemampuan atom untuk menarik elektron luarnya,


atau elektron valensinya (kemampuan untuk membentuk ion negatif).
Digunakan untuk meramalkan dan menerangkan kereaktifan kimia.
Makin besar jumlah proton (makin besar muatan inti positif), maka semakin besar
juga tarikan terhadap elekton-elektronnya, sehingga keelektronegatifan semakin
bartambah.
Dalam satu golongan, dari atas ke bawah jari-jari atom semakin kecil, sedangkan
dalam satu periode, dari kiri ke kanan semakin besar.

3. Panjang ikatan dan sudut ikatan


Dari data panjang ikatan diatas, dapat disimpulkan panjang ikatan rangkap tiga lebih
pendek bila dibandingkan dengan ikatan rangkap dua dan ikatan tunggal, ikatan rangkap
dua lebih pendek dari ikatan tunggal. Dan ikatan C dengan H lebih pendek dari ikatan
tunggal antara C dengan C.
Panjang dan kekuatan suatu ikatan tergantung dari hibridisasi dari atom yang saling
berikatan. Semakin besar karakter s dalam orbital yang digunakan atom-atom untuk
membentuk ikatan, semakin pendek dan kuat ikatan tersebut.

4. Energi Disosiasi Ikatan

Dua cara agar ikatan dapat terdisosiasi,

Pemaksapisahan heterolitik (heterolytic cleavage), yaitu dimana kedua elektron ikatan


dipertahankan pada satu atom. Hasilnya adalah sepasnag ion
Pemaksapisahan homolitik (homolytic cleavage), yaitu setiap atom yang turut dalam
ikatan kovalen menerima satu elektron dari pasangan yang saling dibagi yang asli.
Hasilnya adalah atom yang secara listrik netral atau gugus atom.
Energi disosiasi ikatan (H) adalah ba-nyaknya energi yang diperlukan untuk
menyebabkan pemaksapisahan homolitik dari ikatan kovalen. Makin besar energi di-
sosiasi ikatan berarti makin stabil ikatan tersebut.

Contoh :

Reaksi tersebut menunjukan bahwa untuk memutuskan sebuah ikatan C H dari


molekul CH4 menjadi gugus CH3 dan atom gas H diperlukan energi sebesar 425
kJ/mol, tetapi pada pemutusan C H pada gugus CH3 menjadi gugus CH2 dan sebuah
atom gas H diperlukan energi yang lebih besar, yaitu 480 kJ/mol. Jadi meskipun jenis
ikatannya sama tetapi dari gugus yang berbeda diperlukan energi yang berbeda pula.

5. Asam dan Basa

Teori Arrhenius
Dari definisi Arrhenius, asam dan basa masing - masing dibagi dua:

1. Asam kuat, yaitu asam yang terdisosiasi sempurna di dalam air dan memiliki nilai derajat
disosiasi = 1.
Contoh asam kuat adalah HCl (Asam Klorida), HNO3 (Asam Nitrat / Asam Sendawa),
H2SO4 (Asam Sulfat), HBr (Asam Bromida), HI (Asam Iodida), dan HClO4 (Asam
Perklorat).
2. Asam lemah, yaitu asam yang tidak terdisosiasi sempurna di dalam air dan memiliki nilai
derajat disosiasi < 1.
Contoh asam lemah adalah HNO2 (Asam Nitrit), CH3COOH (Asam Asetat / Asam Cuka),
HCOOH (Asam Format / Asam Semut), H2C2O4 (Asam Oksalat), H2S (Asam Sulfida),
H2SO3 (Asam Sulfit), dan masih banyak lagi.
3. Basa kuat, yaitu basa yang terdisosiasi sempurna di dalam air dan memiliki nilai derajat
disosiasi = 1.
Contoh basa kuat adalah KOH (Kalium Hidroksida) dan NaOH (Natrium Hidroksida /
Soda Kaustik).
4. Basa lemah, yaitu basa yang tidak terdisosiasi sempurna di dalam air dan memiliki nilai
derajat disosiasi < 1.
Contoh basa lemah adalah Fe(OH)2 (Besi (II) Hidroksida), Fe(OH)3 (Besi (III)
Hidroksida), Al(OH)3 (Alumunium Hidroksida) dan sebagainya.

Kelemahan Konsep Arrhennius ialah, bahwa konsep ini hanya dapat digunakan pada zat -
zat yang memiliki ion H+ dan OH- saja, sedangkan zat - zat organik dan tidak larut dalam
air tidak dapat ditentukan sifat keasaman atau kebasaannya.

Menurut Brownstead Lowry

Menurut Brownstead Lowry, asam adalah senyawa yang mendonorkan proton (H+)
sedangkan basa adalah senyawa yang menerima donor proton (H+) dari asam. Konsep ini
banyak digunakan dalam reaksi - reaksi senyawa organik karena cocok untuk senyawa
yang tidak memiliki H+ dan OH- dan juga tidak larut dalam air.

Menurut lewis

Menurut Lewis, asam adalah senyawa yang menerima pasangan elektron dari basa,
sedangkan basa adalah senyawa yang mendonorkan pasangan elektron kepada asam.
Konsep ini dikembangkan oleh Lewis berdasarkan struktur ikatan kimia, dimana setiap
atom dapat membentuk ikatan kimia berdasarkan valensi yang dimilikinya.
Valensi adalah jumlah ikatan maksimum yang dapat dibentuk oleh suatu atom.Contoh
asam menurut Lewis adalah AlCl3 dan HCl sedangkan contoh basa menurut Lewis adalah
NH3.

Anda mungkin juga menyukai