Anda di halaman 1dari 17

Data Flow Diagram

Pengertian DFD

Data Flow Diagram (DFD) merupakan suatu diagram yang menggunakan


notasi-notasi untukmenggambarkan arus dari data sistem, yang
penggunaannya sangat membantu untuk memahamisistem secara logika,
tersruktur dan jelas.
Tujuan pembuatan DFD :

Menggambarkan fungsi-fungsi yang mentrasformasikan aliran data.


Memberikan indikasi mengenai bagaimana data ditrasformasikan pada
sata data bergerak melalui sistem
Simbol simbol pada DFD:

De Marco - Yordan Gane Sarson Keterangan


Symbol symbol
External entity

Process

Data Flow

Data Store
Keterangan simbol:

External Entity : Entitas yang berada diluar sistem, yang


memberikan data kepada sistem (source) atau yang menerima
informasi dari sistem (sink), dapat berupa orang, organisasi dll.
Process : pekerjaan atau kegiatan yang dilakukan orang atau
komputer, dimana aliran data masuk, ditransformasikan ke aliran
data keluar.
Data Flow : Menggambarkan aliran data dari satu proses ke
proses lain menggunakan anak panah.
Data store : berupa suatu file atau suatu sistem database dari
suatu komputer, suatu arsip/dokumen, suatu agenda/buku.
Langkah langkah pembuatan DFD :

Identifikasi semua kesatuan luar yang terlibat dengan sistem.


Identifikasi input dan output yang berhubungan dengan kesatuan luar.
Buatlah gambaran dari konteks diagram.
Levelisasi DFD

DFD digambarkan secara bertingkat, dari tingkat yang global


berturut-turut hingga tingkat yang sangat detil. Tingkat yang global
(umum) disebut dengan Diagram Konteks atau Context Diagram. Ini
termasuk level 0.
Selanjutnya, dari diagram konteks, prosesnya dijabarkan lebih rinci
lagi di Diagram Nol atau Zero Diagram. Ini disebut level 1. Pada diagram
nol ini yang berkembang hanya proses dan alur data yang menghubungkan
proses-prosesnya, sedangkan jumlah terminator dan alur data yang masuk
atau keluar dari terminator, tetap.
Bila, masih dirasakan perlu memerinci proses berikutnya, maka
diagram selanjutnya disebut dengan Diagram Detil atau Diagram
primitif. Ini disebut dengan level 2. Dalam diagram detil, yang digambar
cukup proses (nomor berapa) yang perlu didetilkan saja, selain itu (proses
lainnya, atau terminatornya) tidak perlu digambarkan.
Bila masih dapat lebih didetilkan lagi, maka level 3, dan seterusnya
bisa dibuat.
Context diagram :

Cara:
Tentukan namasistemnya.
Tentukan batasan sistemnya. Hal Yang harus diperhatikan :

Tentukan terminator apasaja Dapat memperlihatkan data


yang ada dalamsistem. store yang digunakan
Tentukan apa yang Keseimbangan antara diagram
diterima/diberikan terminator kontex dan diagram nol harus
dari/ke sistem. dipelihara

Gambarkandiagramkonteks
Contoh:
Diagram nol

Caranya :
1. Tentukan prosesutama yang adapada
sistem.
2. Tentukan apa yang diberikan/diterima
masing-masing proses ke/dari sistem Hal Yang harus diperhatikan :
sambilmemperhatikan konsep keseimbangan
(alur data yang keluar/masuk dari suatu level
Keseimbangan data store yang
harus samadengan alur data yang digunakan
masuk/keluar pada level berikutnya).
Keseimbangan aliran data antara
3. Apabila diperlukan,munculkan data store
diagram nol dan diagram rinci
(master)sebagai sumbermaupun tujuan
alurdata.
4. Gambarkandiagramlevelzero.-Hindariperp
otonganarusdata-Beri nomorpada
prosesutama (nomortidak
menunjukkanurutan proses.
Contoh diagram nol
Digram detail

Caranya :
1. Tentukan proses yang lebih kecil (sub-proses) dari proses utama yang
ada di level zero.
2. Tentukan apa yang diberikan/diterima masing-masing sub-proses ke/dari
sistem dan perhatikankonsep keseimbangan.
3. Apabila diperlukan,munculkan data store (transaksi)sebagai
sumbermaupun tujuan alur data.
4. Gambarkan DFDlevel Satu.
5. Hindariperpotongan arusdata.
Contoh:
syarat syarat dalam pembuatan
DFD
Pemberian nama untuk tiap komponen DFD.
Pemberian nomor pada komponen proses.
Penggambaran DFD sesering mungkin agar enak dilihat.
Penghindaran penggambaran DFD yang rumit.
Pemastian DFD yang dibentukitu konsiten secara logic.
Hal hal penting pada DFD

Semua objek harus memiliki nama.


Aliran data harus diawali dan diakhiri oleh proses.
Semua aliran data harus memiliki tanda panah.
Hal hal yang dilarang dalam DFD :

Mencegah proses yang mempunyai masukan tetapi tidak mempunyai


keluaran yang dikenal dengan lubang hitam (black-hole)

Mencegah proses yang mempunyai keluaran tetapi tidak punya


masukan, misalnya penghasil bilangan acak.

Hati-hati dengan aliran dan proses yang tidak dinamakan karena dapat
mengakibatkan elemen data yang saling tidak berhubungan menjadi
satu.

Hati-hati dengan penyimpanan yang punya status hanya dapat dibaca


atau hanya dapat ditulis dan berkaitan dengan proses yang hanya
memproses masukan atau hanya memproses keluaran.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai