Oleh : Pembimbing :
Afridayanti Dr. Rusdi Efendi,
SpKJ
Kesimpulan
Epidemiologi Gangguan kecemasan mengenai 19 juta Amerika
dewasa. Kebanyakan gangguan kecemasan dimulai
ketika masa kanak-kanak, remaja dan dewasa muda.
Etiologi Gangguan kecemasan ini banyak terjadi pada wanita
daripada laki-laki dan kejadian ini terjadi sama banyak
Patofisiologi
pada orang berkulit putih, African-American, dan
Gejala Klinis Hispanics.
Klasifikasi
Patofisiologi
Faktor pencetus yang sering jelas dan secara
Gejala Klinis psikodinamik berhubungan dengan faktor-faktor yang
menahun seperti amarah yang direpresi atau impuls
Klasifikasi
untuk melampiaskan hal sex. Biasanya urut-urutan
Diagnosis Banding kejadian sebagai berikut : Ketakutan ( kecemasan akut
) represi dan konflik ( tak sadar ) kecemasan
Penatalaksanaan
menahun stres pencetus penurunan daya tahan
dan mekanisme untuk mengatasinya nerosa cemas.
Prognosis
Kesimpulan
Fakto r Pe ny ab ab
Faktor biologik
Faktor genetik
Faktor psikososial
Faktor biologik
Beberapa peneliti menemukan bahwa terdapat
berhubungan dengan abnormalitas struktur dan
fungsi otak.
Neurotransmiter Penelitian
Tiga neurotrasmiter utama pencitraan otak
yang berhubungan dengan
Contoh: pada gangguan
kecemasan berdasarkan
anxietas didapati kelainan di
penelitian pada binatang dan
korteks frontalis, oksipital,
respon terhadap terapi obat
yaitu : norepinefrin, serotonin
temporalis. Pada gangguan
dan gamma-aminobutyric panik didapati kelainan pada
acid. girus para hipokampus.
Pada kecemasan terjadi mekanisme sebagaimana
Patofisiologi
terjadi pada stress. Terjadi pengaktifan sistem saraf
simpatis dan aktivasi hipotalamus-hipofisis-adrenal.
Gejala Klinis Bila sebagian besar daerah sistem saraf simpatis
melepaskan impuls pada saat yang bersamaan, maka
Klasifikasi dengan berbagai cara, keadaan ini akan
meningkatkan kemampuan tubuh untuk melakukan
aktivitas otot yang besar, diantaranya dengan cara :
Diagnosis Banding
Penatalaksanaan
Prognosis
Kesimpulan
2. Peningkatan aliran darah untuk
mengaktifkan otot-otot bersamaan
1. Peningkatan dengan penurunan aliran darah ke organ-
tekanan arteri organ, seperti traktus gastrointestinalis
dan ginjal, yang tidak diperlukan untuk
aktivitas motorik cepat
3. Peningkatan
4. Peningkatan 5. Peningkatan
kecepatan
konsentrasi proses glikolisis di
metabolisme sel
glukosa darah hati dan otot
di seluruh tubuh
8. Peningkatan
6. Peningkatan 7. Peningkatan
kecepatan
kekuatan otot aktivitas mental
koagulasi darah.
Seluruh efek diatas menyebabkan orang tersebut dapat melaksanakan aktivitas
fisik yang jauh lebih besar daripada bila tidak ada efek tersebut. Keadaan ini
sering disebut sebagai respons stress simpatis. Sistem simpatis terutama
teraktivasi dengan kuat pada berbagai keadaan emosi, termasuk didalamnya
kecemasan dan stres.
Jika stress menyebabkan keseimbangan terganggu, maka tubuh kita akan melalui
serangkaian tindakan (respons stres) untuk membantu tubuh mendapatkan
kembali keseimbangan. Perjuangan untuk mempertahankan keseimbangan ini
disebut sebagai sindrom adaptasi umum. Ini adalah cara tubuh bereaksi terhadap
stres dan untuk membawa kembali system tubuh ke keadaan yang seimbang.
Tahapan salah satu responnya disebut fase alarm, yang dicirikan oleh aktivasi
langsung dari sistem saraf dan kelenjar adrenal. Berikutnya fase resistensi, yang
ditandai dengan aktivasi hipotalamus-hipofisis-adrenal (HPA) axis.
HPA axis adalah sistem terkoordinasi dari tiga jaringan endokrin yang
mengelola respon kita terhadap stres. HPA adalah bagian utama dari
sistem neuroendokrin yang mengendalikan reaksi terhadap stres dan
memiliki fungsi penting dalam mengatur berbagai proses tubuh seperti
pencernaan, sistem kekebalan tubuh dan penggunaan energi. Ini adalah
mekanisme untuk satu set interaksi di antara kelenjar, hormon dan
bagian-bagian tengah
Sedikit kenaikan otak memiliki
kortisol yang menengahi
beberapasindrom adaptasi
efek positif umum.
termasuk
semburan energi untuk alasan bertahan hidup, peningkatan fungsi
memori, semburan lebih rendah meningkatkan kekebalan dan kepekaan
terhadap rasa sakit.
Gejala
Gejala Ketegangan, kekuatiran,
panik, perasaan tak nyata,
Klinis
psikologi takut mati, takut gila , takut
kehilangan kontrol dan
k sebagainya.
Gemetar, berkeringat,
jantung berdebar, kepala
Gejala terasa ringan, pusing,
ketegangan otot, mual, sulit
Klasifikasi
fisik bernafas, baal, diare, gelisah,
rasa gatal, gangguan di
lambung dan lain-lain.
Diagnosis Banding
Penatalaksanaan
Prognosis
Kesimpulan
Keluhan yang dikemukakan pasien dengan anxietas kronik seperti
rasa sakit
Kadang- kadang ada
dada seperti
rasa Jantung gagap dan banyak lagi
ada sesuatu Mua Vertig
sesak berdeba keluhan yang tidak
yang l o
nafas r spesifik untuk penyakit
menekan
tertentu.
dada
Tremor pada kaki dan tangan merasa
rasa sakit dada; kadang-kadang kesemutan; kaki dan tangan tidak
merasa harus menarik nafas dapat diam ada perasaan harus
dalam, ada sesuatu yang bergerak terus menerus; kaki merasa
menekan dada lemah, sehingga berjalan dirasakan
beret
F41.0 Gangguan
F41.1 Gangguan
F41 Gangguan panik (anxietas
anxietas
Anxietas Lainnya paroksismal
menyeluruh
episodik)
F41.2 Gangguan
F41.3 Gangguan F41.8 Gangguan
campuran
anxietas anxietas lainnya
anxietas dan
campuran lainnya YDT
depresif
F43 Reaksi
Terhadap Stres
F41.9 Gangguan Berat dan
anxietas YTT Gangguan
Penyesuaian
(F43.0-F43.9)
Diagnosis Banding Gangguan anxietas menyeluruh perlu dibedakan
dari kecemasan akibat kondisi medis umum
maupun gangguan yang berhubungan dengan
penggunaan zat. Diperlukan pemeriksaan medis
termasuk tes kimia darah, EKG dan fungsi tiroid.
Gangguan psikiatrik lain yang merupakan
diagnosis banding adalah gangguan panik, fobia,
gangguan obsesfi kompulsif, hipokondriasis,
gangguan somatisasi, gangguan penyesuaian
dengan kecemasan, dan gangguan kepribadian.
Penatalaksanaan
Prognosis
Kesimpulan
Penatalaksanaan
Farmakoterapi Psikoterapi
Terapi Kognitif
Benzodiazepin
Perilaku
SSRI (Selective
Psikoterapi
Serotonin
Berorientasi Tilikan
Reuptake Inhibitor)
Prognosis
Kesimpulan
Merupakan pilihan obat pertama. Pemberian benzodiazepin dimulai
dengan dosis terendah dan ditingkatkan sampai mencapai respon
Benzodiazepin terapi, Penggunaan sediaan dengan waktu paruh menengah dan dosis
terbagi dapat mencegah terjadinya efek yang tidak diinginkan. Lama
pengobatan rata-rata adalah 2-6 minggu.
SSRI
(Selective Sertraline dan paroxetine merupakan pilihan yang lebih baik
daripada fluoksetin. Pemberian fluoksetin dapat meningkatkan anxietas
Serotonin sesaat. SSRI efektif terutama pada pasien gangguan anxietas
Reuptake menyeluruh dengan riwayat depresi.
Inhibitor)
Terapi Pendekatan kognitif mengajak pasien secara langsung
mengenali distorsi kognitif dan pendekatan perilaku,
Kognitif mengenali gejala somatik, secara langsung. Teknik
utama yang digunakan adalah pada pendekatan
Perilaku behavioral adalah relaksasi dan biofeedback.
Kesimpulan
Anxietas adalah perasaan yang difus, yang sangat