Adil Adil artinya seimbang, tidak berat sebelah, tidak memihak. Adil secara istilah ada beberapa makna antara lain: menempatkan sesuatu pada tempatnya.
Dari Abdullah ibni amr ibnil ash radiallhuanhu , telah
bersabda Rosulullah SAW : Sesungguhnya orang yang adil berada dekat dengan Allah SWT diatas mimbar dari cahaya, disebelah kanan Allah SWT, dan tangan keduaNya adalah kanan, yaitu mereka yang adil didalam hukum mereka dan kepada keluarga mereka dan segala yang diamanahkan kepada mereka. (HR. Muslim). Macam-Macam Perilaku Adil Berlaku adil dapat diklasifikasikan kepada empat bagian, yaitu sebagai berikut. Berlaku adil kepada Allah SWT., yaitu menjadikan Allah SWT. sebagai satu-satunya Tuhan yang memiliki kesempurnaan. Berlaku adil pada diri sendiri, yaitu menempatkan diri pribadi pada tempat yang baik dan benar. Berlaku adil kepada orang lain, yaitu menempatkan orang lain pada tempat yang sesuai, layak, benar, memberikan hak orang lain dengan jujur dan benar serta tidak menyakiti serta merugikan orang lain. Berlaku adil kepada makhluk lain, yaitu dapat memperlakukan makhluk Allah SWT. yang lain dengan layak sesuai syariat dan menjaga kelestariannya dengan merawat serta tidak merusaknya. Keutamaan Berbuat Adil Membentuk pribadi yang dapat melaksanakan kewajiban dengan baik, taat dan patuh kepada Allah SWT, melaksanakan perintahNya dan menjauhi larangan-Nya. Terciptanya rasa aman, tenang dan tentram karena tidak melakukan perbuatan yang menyakiti dan merugikan orang lain Menciptakan ketentraman dan kerukunan hidup, memiliki hubungan yang harmonis dengan orang lain 6. Rendah Hati (Tawadhu) Ibnu Taimiyah, seorang ahli dalam madzhab Hambali menerangkan dalam kitabnya, Madarijus Salikin bahwatawadhu ialah menunaikan segala yang haq dengan bersungguh-sungguh, taat menghambakan diri kepada Allah sehingga benar-benar hamba Allah, (bukan hamba orang banyak, bukan hamba hawa nafsu dan bukan karena pengaruh siapa pun) dan tanpa menganggap dirinya tinggi.
Rasulullah menjelaskan: tidak seorang merendahkan diri di
hadapan Allah, kecuali Allah akan mengangkat derajatnya.(HR. Muslim). Keutamaan Sifat Tawadhu Pertama: Sebab mendapatkan kemuliaan di dunia dan akhirat.
Dari Abu Hurairah, ia berkata bahwa Rasulshallallahu
alaihi wa sallambersabda, Sedekah tidaklah mengurangi harta. Tidaklah Allah menambahkan kepada seorang hamba sifat pemaaf melainkan akan semakin memuliakan dirinya. Dan juga tidaklah seseorang memiliki sifat tawadhu (rendah hati) karena Allah melainkan Allah akan meninggikannya. (HR. Muslim no. 2588).
Yang dimaksudkan di sini, Allah akan meninggikan
derajatnya di dunia maupun di akhirat. Di dunia, orang akan menganggapnya mulia, Allah pun akan memuliakan Kedua: Sebab adil, disayangi, dicintai di tengah-tengah manusia.
Orang tentu saja akan semakin menyayangi
orang yang rendah hati dan tidak menyombongkan diri. Itulah yang terdapat pada sisi Nabi kitashallallahu alaihi wa sallam. Beliaushallallahu alaihi wa sallampernah bersabda, Dan sesungguhnya Allah mewahyukan padaku untuk memiliki sifat tawadhu. Janganlah seseorang menyombongkan diri (berbangga diri) dan melampaui batas pada yang lain. (HR. Muslim no. 2865).