Anda di halaman 1dari 8

5.

Adil
Adil artinya seimbang, tidak berat sebelah, tidak
memihak. Adil secara istilah ada beberapa makna
antara lain: menempatkan sesuatu pada tempatnya.

Dari Abdullah ibni amr ibnil ash radiallhuanhu , telah


bersabda Rosulullah SAW : Sesungguhnya orang
yang adil berada dekat dengan Allah SWT diatas
mimbar dari cahaya, disebelah kanan Allah SWT, dan
tangan keduaNya adalah kanan, yaitu mereka yang
adil didalam hukum mereka dan kepada keluarga
mereka dan segala yang diamanahkan kepada
mereka. (HR. Muslim).
Macam-Macam Perilaku Adil
Berlaku adil dapat diklasifikasikan kepada empat
bagian, yaitu sebagai berikut.
Berlaku adil kepada Allah SWT., yaitu menjadikan Allah
SWT. sebagai satu-satunya Tuhan yang memiliki
kesempurnaan.
Berlaku adil pada diri sendiri, yaitu menempatkan diri
pribadi pada tempat yang baik dan benar.
Berlaku adil kepada orang lain, yaitu menempatkan
orang lain pada tempat yang sesuai, layak, benar,
memberikan hak orang lain dengan jujur dan benar serta
tidak menyakiti serta merugikan orang lain.
Berlaku adil kepada makhluk lain, yaitu dapat
memperlakukan makhluk Allah SWT. yang lain dengan
layak sesuai syariat dan menjaga kelestariannya dengan
merawat serta tidak merusaknya.
Keutamaan Berbuat Adil
Membentuk pribadi yang dapat
melaksanakan kewajiban dengan baik, taat
dan patuh kepada Allah SWT, melaksanakan
perintahNya dan menjauhi larangan-Nya.
Terciptanya rasa aman, tenang dan tentram
karena tidak melakukan perbuatan yang
menyakiti dan merugikan orang lain
Menciptakan ketentraman dan kerukunan
hidup, memiliki hubungan yang harmonis
dengan orang lain
6. Rendah Hati (Tawadhu)
Ibnu Taimiyah, seorang ahli dalam madzhab
Hambali menerangkan dalam kitabnya, Madarijus
Salikin bahwatawadhu ialah menunaikan segala
yang haq dengan bersungguh-sungguh, taat
menghambakan diri kepada Allah sehingga
benar-benar hamba Allah, (bukan hamba
orang banyak, bukan hamba hawa nafsu dan
bukan karena pengaruh siapa pun) dan tanpa
menganggap dirinya tinggi.

Rasulullah menjelaskan: tidak seorang merendahkan diri di


hadapan Allah, kecuali Allah akan mengangkat
derajatnya.(HR. Muslim).
Keutamaan Sifat Tawadhu
Pertama: Sebab mendapatkan kemuliaan di dunia
dan akhirat.

Dari Abu Hurairah, ia berkata bahwa Rasulshallallahu


alaihi wa sallambersabda, Sedekah tidaklah
mengurangi harta. Tidaklah Allah menambahkan kepada
seorang hamba sifat pemaaf melainkan akan semakin
memuliakan dirinya. Dan juga tidaklah seseorang
memiliki sifat tawadhu (rendah hati) karena Allah
melainkan Allah akan meninggikannya. (HR. Muslim no.
2588).

Yang dimaksudkan di sini, Allah akan meninggikan


derajatnya di dunia maupun di akhirat. Di dunia, orang
akan menganggapnya mulia, Allah pun akan memuliakan
Kedua: Sebab adil, disayangi, dicintai di
tengah-tengah manusia.

Orang tentu saja akan semakin menyayangi


orang yang rendah hati dan tidak
menyombongkan diri. Itulah yang terdapat pada
sisi Nabi kitashallallahu alaihi wa sallam.
Beliaushallallahu alaihi wa sallampernah
bersabda, Dan sesungguhnya Allah
mewahyukan padaku untuk memiliki sifat
tawadhu. Janganlah seseorang menyombongkan
diri (berbangga diri) dan melampaui batas pada
yang lain. (HR. Muslim no. 2865).

Anda mungkin juga menyukai