Thrombocythemia Essensial: Pembaruan 2013 pada Diagnosis,Risiko-Stratifikasi, dan Manajemen
Penyaji : Nurul Alimah, S.Ked Pembimbing: Dr. Rina Kriswiastini, Sp.PD
DEPARTEMEN ILMU PENYAKIT DALAM
RS PERTAMINA BINTANG AMIN LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2017 Ikhtisar Penyakit Polycythemia Vera (PV) dan thrombocythemia esensial (ET) adalah myeloproliferatif neoplasma (MPN) yang masing- masing ditandai dengan erythrositosis dan trombositosis. Tanda yang lainnya termasuk leukositosis, splenomegali, komplikasi thrombohemorrhagic, gangguan vasomotor, pruritus dan risiko kecil perkembangan penyakit menjadi leukemia myeloid akut atau mielofibrosis. Diagnosis Hampir semua pasien PV mengalami mutasi JAK 2 terkadang dikombinasikan dengan nilai serum normal atau meningkatkan eritropoetin. Diagnosis ET harus mencakup : trombositosis reaktif, leukemia myeloid kronis, mielofibrosis prefibrotic dan RARs-T (anemia refrakter yang ditandai dengan cincin sideroblas terkait dengan trombositosis). Sebuah mutasi JAK2 ditemukan dalam 50-70% pasien dengan ET, mielofibrosis atau RARs-T mampu membedakan reaktif dari trombositosis klonal. Stratifikasi Resiko Dirancang untuk memperkirakan kemungkinan komplikasi trombosis: berisiko tinggi didefinisikan : - usia > 60 tahun - adanya riwayat trombosis berisiko rendah didefinisikan : - tidak adanya kedua dua faktor risiko tersebut. Data terbaru menganggap JAK2V617F dan faktor kardiovaskular (CV) sebagai faktor risiko tambahan untuk trombosis. Kehadiran dari trombositosis ekstrim (jumlah trombosit > 1000 x 109/ L) mungkin terkait dengan von Willebrand Syndrome (AvWS) dan karena itu risiko dari perdarahan. Faktor risiko yang rendah untuk bertahan hidup pada PV dan ET meliputi : usia lanjut leukositosis riwayat trombosis. Resiko Adaptasi Terapi Hidup mendekati normal di ET dan cukup lama di PV. Risiko bertahan hidup 10 tahun pada leukemia / transformasi fibrosis adalah <1% / 1% pada ET dan <3% / 10% pada PV. Sebaliknya, risiko trombosis melebihi 20%. Oleh karena itu tujuan utama terapi adalah untuk mencegah komplikasi thrombohemorrhagic. Pada pasien dengan resiko rendah, ini efektif dan aman dilakukan dengan penggunaan aspirin dosis rendah pada PV dan ET dan phlebotomy (target hematokrit <45%) pada PV. Pada pasien yang berisiko tinggi, pengobatan dengan hydroxyurea adalah tambahan pengobatan yang direkomendasikan, meskipun tidak dianjurkan pada pasien yang lebih tua tanpa faktor risiko JAK2V617F atau CV Terapi dengan busulfan atau interferon-a biasanya efektif pada orang- orang yang gagal dengan terapi hydroxyurea. Skrining untuk signifikansi klinis AvWS dianjurkan sebelum penggunaan aspirin pada trombositosis yang ekstrim. TERIMA KASIH