Anda di halaman 1dari 30

CASE REPORT

CHOLELITHIASIS

Pembimbing : dr. Teguh, Sp.B

Novia Isna P
STATUS PASIEN
I. IDENTIFIKASI
Nama : Tn. I
Jenis Kelamin : Laki laki
Usia : 51 tahun
Alamat : Jl. Simatulangi, Tanjung
karang pusat
Pekerjaan : Buruh
Status pernikahan : Menikah
Pendidikan : SMP
Agama : Islam
MRS : 4 agustus 2015
ANAMNESIS
Keluhan Utama
Laki-laki 51 tahun datang ke IGD
RSPBA diantar istrinya dengan keluhan
nyeri perut dan mual sejak 1 bulan yang
lalu.
Perut terasa sakit, kembung dan kram.
Riwayat Perjalanan Penyakit

Satu bulan yang lalu Os masuk ke RS dengan keluhan perut


terasa kembung, kram dan keras.
Os merasa demam dan mengaku asam lambungnya tinggi.
Os juga sering napasnya sesak setelah bekerja berat.
Sesaknya kurang lebih 2 jam, setelah diistirahatkan
membaik lagi.
Os juga sering mengeluh berdebar-debar.
Punggung os juga sering terasa sakit.
Saat itu Os ada rencana operasi batu empedu tetapi ditunda
oleh dokter dikarenakan mata Os kuning.
Riwayat Penyakit Dahulu

Riwayat operasi hernia tahun 1986


Riwayat operasi usus buntu 1990

Riwayat Keluarga :
Tidak ada

Alergi Obat :
Tidak ada
STATUS PRESENT

•STATUS UMUM
Keadaan umum : Baik
Kesadaran : Compos mentis
Kulit : Sawo matang
PEMERIKSAAN FISIK
Tekanan darah : 120/80 mmHg
Nadi : 69 x/menit
Pernafasan : 22 x/menit
Suhu : 36,3 x/menit
Kepala dan muka
 Bentuk dan ukuran : normocephali
 Mata :
◦ Konjungtiva : tak
◦ Refleks cahaya : positif
◦ Sklera : tak
◦ Pupil : tak

 Telinga : tak
 Hidung : tak
 Tenggorokan : tak
 Mulut : tak
 Gigi : ada karies
•LEHER
•Kelenjar getah bening : tak
•Kelenjar gondok : tak
•JVP : tak
•DADA (Thorax : Jantung dan paru)
•Inspeksi : simetris
•Palpasi : normal
•Perkusi : sonor
•Auskultasi : normal
•PERUT (ABDOMEN)
•Inspeksi : normal
•Auskultasi : bising usus (+)
•Palpasi : Nyeri tekan hipokondria dextra
•Perkusi : tympani
•EKSTREMITAS
•Superior : tak
•Inferior : tak
•GENITALIA : tak
Status Lokalis
Pemeriksaan Penunjang
Hematologi


Hb= 15,8 gr%
Leukosit= 6400 ul
KIMIA DARAH
 Hitungan jenis leukosit  SGOT 22 (l=6-30, p=6-25)
 -basofil o %  SGPT 38 (l=6-45, p=5-35)
 -eosinofil o %  Urea 40 (10-40)
 -batang 1 %  Creatinin 1,5 (l=0,9-1,5) (p=0,7-1,3)
 -segmen 51 %
 -limfosit 41 %
 -Monosit 7 %
 Eritrosit 6,1 ul
 Ht 45 %
 Trombosit 232.000 ul
 MCV 80 b
 MCH 26
 MCHC 32
 BT 2
 CT 12
 Rontgen toraks PA

 EKG
DIAGNOSIS KERJA
Cholelithiasis

DIAGNOSIS BANDING
Cholesistitis
Pankreatitis
PENATALAKSANAAN
Rencana Operasi
Lab : DL,U/C, SGOT/SGPT, GDS, CT/BT
Rontgen Thorax PA
EKG
Konsul penyakit dalam dan anastesi
PROGNOSIS

Dubia ad bonam

Resume
Resume
 Laki-laki 51 dengan keluhan nyeri
perut dan mual sejak 1 bulan yang lalu.
Perut terasa sakit, kembung dan kram.
Nyeri tekan hipokondria dextra.
Pengertian
Keadaan terdapat atau terbentuknya batu
empedu bisa terdapat dalam kandung
empedu (cholecystolithiasis) atau di dalam
saluran empedu (choledocholithiasis) atau
dikedua-duanya.
Penyebab
Batu di dalam kandung empedu. Sebagian
besar batu tersusun dari pigmen-pigmen
empedu dan kolesterol, selain itu juga
tersusun oleh bilirubin, kalsium dan
protein.
◦ Batu yang terbentuk :
1. Batu kolesterol
2. Batu Pigmen
Faktor Resiko
 1. Genetik
 2. Umur
 3. Jenis Kelamin
 Faktor lain : Obesitas, makanan, riwayat
keluarga, aktivitas fisik.
Patogenesis
 Etiologi masih belum diketahui sempurna, namun
faktor predisposisi yang tampak adalah:
1. metabolisme yang disebabkan oleh perubahan
susunan empedu
2. Statis empedu
3. Infeksi kandung empedu
Perubahan susunan empedu mungkin
merupakan faktor yang paling penting pada
pembentukan batu empedu. Kolesterol yang
berlebihan akan mengendap dalam kandung
empedu.
Batu kolesterol
Batu pigmen hitam
Batu pigmen coklat
Gambaran Klinis
1. Asimptomatis
Dapat memberikan gejala nyeri akut
akibat cholecystitis, nyeri bilier, nyeri
abdomen kronik berulang ataupun
dispepsia, mual.
50 % dari semua pasien dengan batu
kandung empedu, tanpa
mempertimbangkan jenisnya, adalah
asimptomatik.
2. Simptomatik

 Nyeri daerah epigastrium, kuadran kanan


atas
 Kolik bilier
 Mual muntah
 Kolik biliaris biasanya dipicu oleh makanan
berlemak
Tatalaksana
1. Konservatif
2. Operatif
Operatif
 Cholecystostomy
 Open cholecystectomi
 Cholecystectomy laparoscopy
 Cholecystectomy mini laparotomy
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai