Anda di halaman 1dari 24

TUGAS KOSMETIKOLOGI

Thickener for Cosmetics and Aplication to Product Komersial



Sunamah
NPM 5415221118
Pendahuluan

Kosmetik merupakan suatu produk yang pada


saat ini sudah sangat dibutuhkan oleh
masyarakat. Menurut SK kepala Badan POM RI
Nomor HK.00.05.4.1745 tetang kosmetik, yang
dimaksud kosmetik adalah bahan atau sediaan
yang dimaksudkan untuk digunkan pada bagian
luar tubuh manusia (epidermis, rambut, kuku,
bibir, dan organ genital bagian luar) atau gigi
atau mukosa mulut terutama membersihkan,
mewangikan, mengubah penampilan dan atau
memperbaiki bau badan atau melindungi atau
memelihara tubuh pada kondisi baik.
Bahan yang terkandung dalam
kosmetik
bahan dasar,
bahan aktif,
bahan pelengkap

bahan dasar memiliki fungsi sebagai


solvent, emulsifeir, thickener,
preservative, adhesive, astringent,
dsb
Thickener for Cosmetics
Thickener

Thickening agents (Pengental) adalah


penyesuaian viskositas produk untuk
membuat sediaan kosmetik mudah
digunakan dan mempertahankan dasar
stabilitas produk.Viskositas sediaan diatur
oleh bahan pengental agar memiliki
konsentrasi yang baik dan dapat dituang.
Clasification of water Soluble
polymer
Menurut T. Mitsui (New cosmetic
science)
Natural
Polymer
Water Organic
Semi
soluble
synthetic
polyme
Polymer
r Inorganic
Synthetic
Polymer
Water soluble polymer
organic
Guar gum, Quince
seed gum, Xanthan
Natural gum, Gum arabic
polymer Tragacan,
Caragenan, Pektin

Celluloses : HPMC,
Semi- Methyl Cellulose, CMC
dsb
shynteti Alginat :
c Propyleneglicol dan
polymer derivat nya
er Straches :
Carboxymethyl starch

Vinyls : PVA, PVP,


Syntetic Lainnya : Polyethylene
polymer oxyde,
Water soluble polymer
Inorganic
Laponit
e
Bentoni Sillicate
te powder

Inorgan
ic
Contoh Sediaan kosmetik Komersial
dengan Thickening Agent
Thickening Agent Natural Polymer (Polymer
Alami) Nama Produk : Natur-E Daily
Nourishing Lotion
Bentuk Sediaan: Lotion
Manufactur by :PT. Genero Pharmaceuticals
Bekasi- Indonesia.
Reg. Number: BPOM NA 18140102755
Ingredients : Purified water, Gliseril
stearates, Cetearyl Alkohol, Caprilic
trigliserid, Glyserin, Dimethicone,
Phenoxyethanol, PEG 20 stearates,
Xanthan Gum, Polysorbate 20, Fragrance,
Sodium poliacrilate, Carbomer, Manitol,
Ethylhexyl methoksicinamate, Sodium
tetramethylbuthylphenol,
Ethylhexylglycerin, Paraffin liquidum,
Edetate disodium,Trideceth-6, Sorbitan
Laurate, Punicic acid, Cl 77289, Tocoperyl
Acetate, Hydroxypropyl methyl selulose, Cl
19140, Cl 42090.
Thickening Agent Natural Polymer (Polymer
Alami)

Nama Produk : Viva Hand&Body


Lotion
Bentuk Sediaan : Lotio
Manufactured by : PT. Vitapharm
Reg. number : BPOM NA 18120100648
Ingredients : Aqua, Mineral oil, Glyceryl
Stearat, Stearic acid, Ceteareth-12,
Cethyl alcohol, Glycerin, Dimethicone,
Parfume, Sodium PCA, Methylparaben,
Acrylates/Acrylamide copolymer,
Polysorbate 85, Propylparaben, Xantan
Gum, BHT, 2-Bromo-2-nitopane-1,3-diol,
Cl 16255
Nama Produk : Rexona Advance
Thickening AgentWhitening
Natural Polymer (Polymer
Bentuk Sediaan : Rool-on
Alami)
Manufactured by : PT. Vita Pharm
-Indonesia
Reg. Number : BPOM NA
18120100648
Ingredients : Water, Aluminium,
Chlorhydrate, Glycerine, Helianthus,
Annuus (Sun flower) seed oil,
Steareth-2, Parfume, Stearth-20,
Disodium EDTA, Pentaerythrytyl,
Tetra-d-t-buthyl,
Hydroxyhidrocinnamate,
Caprylic/capric trygliceride,
Hydrated sillica, Gelatin
crosspolymer, Cellulosa gum,
Sodium benzoate, buthylene glycol,
Thickening Agents Semi-synhtetic
& Synthetic Polymer
Nama Produk :Gatsby Water Gloss Hyper Solid

Bentuk Sediaan : Gel

Manufactur by: PT. Mandom Indonesia Tbk, Indonesia

Reg. Number: BPOM NA 18151000529

Ingredients: Water, SD alcohol 40-B, PVP(Polyvinyl

Pyrrolidone), Propyleneglycol, VP/VA copolymer,

Carbomer, Triethanolamine, PEG-50 hydrogenated

castrol oil, Cellulose Gum, Hydroxypropyl

methylcellulose, Methylparaben, Fragrance,

Benzophenone-2, Benzophenone-5, Disodium EDTA, Cl

14700.
Thinckener Agent Inorganic Water-soluble
polymer

Nama Produk : JAFRA Mud


Mask
Bentuk Sediaan : Mask
Manufactured by : PT. Jafra
Cosmetics Indonesia
Reg. Number : NE 34130700105
Ingridients : Kaolin, Bentonite,
Silt, Milk Protein & Glycyrrhizae
glabra (Licorice) extract,
Phantenol, Glycerine, Tocopheril
Acetate, Sodium PCA, Allantoin
Xanthan Gum
Xantan Gum merupakan
thickener dalam kosmetik Th 1959 pertam kalinya
yaitu polisakarida berupa produksi xantan gum oleh
gum alami yang dihasilkan Xanthomonas campestris
dari fermentasi Xantamonas dikembangkan oleh Departemen
campestris, dapat berasal Pertanian Amerika Serikat.
dari kedelai, jagung atau TH 1961 xantan gum sekala
produk tanaman lainya. komersial berhasil dilakukan oleh
divisi Kelco milik Merck & Co, Inc.
Th 1969 penggunaan xantan
gum pada industri makanan
telah diperbolehkan oleh Badan
Adminstrasi Mkanan dan obat-
obatan Amerika Serikat (USFDA).
Xanthan Gum
Karakteristik : Aplikasi Xantan gum
1. sangat mudah larut dalam air
panas/dingin :
2. viskositas yang sangat tinggi bahkan 1. Medis :menurunkan
pada konsentrasi yang rendah,
kadar kolesterol dalam
3. pseudoplastik (mengalami penurunan
viskositas dengan naiknya tegangan darah dan dapat
yang diberikan), dikonsumsi sebagai
4. relatif tidak terpengaruh terhadap laksativ agent
perubahan pH, temperatur, dan
kosentrasi ion elektrolit 2. Kosmetik dan makanan
5. karakteristik penggunaan yang : sebagai bahan
sangat baik karena memiliki pengental (thickener)
ketergantungan suhu nya rendah
untuk mengatur
6. stabilitas pada retang pH lebar (1-13)
7. xantan gum dapat mempertahankan
viskositas campuran
viskositasnya sampai titik lelehnya
tercapai.
Gelatin Crosspolymer
Gelatin : Hydrolised
collagen ( C76H124O29N24)
adalah zat kimia padat,
tembus cahaya, tidak
berwarna, rapuh (jika
kering) dan tidak berasa.
Gelatin adalah campuran
antara peptida dan protein
yang diperoleh dari
hidrolisis kolagen yang
secara alami terdapat pada
tulang atau kulit binatang
seperti ikan, sapi dan babi.
Kegunaan Gelatin
1. gelling agent (bahan pembuat gel),
2. stabilizer (bahan penstabil ),
3. bindder (bahan pengikat), thickener (pengental),
4. emulsifier (bahan pengemulsi) dan
5. adhesive (bahan perekat).

Gelatin juga sebagai termasuk golongan


surfaktan (survace active agent) karenya
kemampuannya dapat menurunkan tegangan
antar muka.
Cellulosa gum/ Carmllose
sodium/E466/ Carboxymethyl cellulose
(CMC/ Na-CMC) adalah garam sodium
yang berasal dari sebuah
polikarboksimetil eter selulosa.
Tranggono, dkk (1991) CMC
memiliki sifat:
mudah larut dalam air panas maupun
air dingin.
Pada pemanasa terjadi pengurangan
viskositas yang bersifat reversibel.
Viskositas larutan CMC dipengaruhi oleh
pH larutan (PH CMC 5-11) pH optimumnya 5,
jika pH kurang dari <3 makan CMC
Cellulosa gum
akanmengendap (Anonymous,2004).
Cellulosa Gum
Kegunaan CMC-Na Mekanisme CMC-Na
CMC akan terdispersi
Menurut Fardiaz, dkk dalam air, kemudian
(1987) ada empat butir-butir CMC yang
sifat fungsional dari bersifat hidrofilik akan
CMC sebgai menyerap air dan terjadi
pengental (thickener), pembengkakan. Air yang
stabilisator, sebelumnya ada diluar
granula dan bebas
pembentuk gel dan
bergerak tidak dapat
beberapa sebagai bergerak lagi sehingga
bahan pengemulsi. kaadaan larutan terjadi
peningkatan viskositas.
Hydroxypropyl methyl celullose (HMPC )
HPMC memiliki nama sinonim
yaitu Cellulose, Hidroksipropil
metil eter, Methocel,
metilselulosa propilenglikol
eter, metilhidroksi
propilselulosa, Metolose,
dengan nama kimia Cellulose,
2-Hidroxypropyl methyl ether.
HPMC adalah derivat dari
selulosa yang sering digunakan
dalam formulasi sediaan topikal
sebagai thickening agnet
(Rowe, Sheskey, and Quinn,
2006).
Hydroxypropyl methyl celullose
(HMPC)
Konsentrasi HPMC dalam sediaan
topikal dalam kosmetik sebagai
thickening agent yaitu 0,45-1 %
(Rowe, Sheskey, and Quinn, 2006).
HPMC memiliki kelebihan lain yaitu
sebagai foam stabilizer.
HPMC dapat menguatkan dinding
gelembung busa dengan
memperlambat aliran air sehingga
busa yang terbentuk menjadi lebih
padat dan stabil (Herrweth et
all,2008).
dalam bentuk larutan stabil pada pH
3-11.
PVP (Polyvinyl pyrolidone)

lSinonim PVP adalah


Copovidone/Crospovidone/
1-ethenylpyrorolidin-2-one.
PVP dalam kosmetik di
gunakan sebagai :
a) pengental,
b) pengikat,
c) emulsifier,

terutama pada sediaan


kosmetik seperti maskara,
eyeliner, conditioner
rambut, sahmpo, dan
produk perawatan rambut
ainnya
REFERENCE
T. Mitsui. 1997. New Cosmetic Science. ELSEVIER. Netherland. Hal : 140-141
J. Sthepan Jellink. 1970. Formulation and Fungtion of Cosmetics. New York :
Wiley Interscience. Hal : 163-164
Karlheinz Schrader and Andreas Domsch. Cosmeticology-Theory and
Practice, Volume II.Velreg fur chemiche Industrie.
Garcia-ochoa F, Santosa VE, et all. 2000. Xanthan gum : production,
recovery and properties. Biotechnol.
Becker a, et all.1998. Xanthan gum biosynthesis and application : a
biochemical/genetic prespevtive. Appl.Microbiol. Biotechnol.
https://whyashen.wordpress.com/2011/03/12/xanthan-gum/
kesmavet.ditjenak.pertanian.go.id/index.php/berita/tulisan-ilmiah-
populer/139-mengenal-gelatin-kegunaannya/
www.paulaschoice.com/cosmetic-dictionary/definition/gelatin
https://soulkeeper28.failes.wordpress.com/2009/01/na-cmc.pdf
Farmakofe Indonesia Edisi III tahun 1979
Rowe R. C., P. J. Sheskey, dan M.E. Quinn. 2009. Handbook of
Pharmaceutical Excipienct. Sixth Edidtion. USA : Pharmaceutical Press.

Anda mungkin juga menyukai