Anda di halaman 1dari 18

PENGARUH JENIS MADU

TERHADAP PERUBAHAN WARNA


ENAMEL GIGI (IN VITRO)
Pembimbing : drg. Purwadito
Jim Christover Niq
Stella Handayani
Pokok Bahasan

Latar Belakang
Tujuan
Tempat dan waktu penelitian
Metode
Hasil
Diskusi

Date Your footer here 2


Latar Belakang

Estetika sudah menjadi kebutuhan utama


setiap orang terutama dalam menjaga
keindahan gigi. Perubahan warna gigi atau
diskolorasi gigi tentunya mengganggu dan
menjadi keluhan terutama pada gigi depan
Penyebab diskolorasi gigi ini pun beragam :
diakibatkan oleh noda yang terdapat di dalam
email dan dentin, misalnya stain tetrasiklin
maupun diakibatkan oleh noda atau stain
tembakau, pengendapan makanan bleaching
4/21/17 Your footer here 3
Latar Belakang
Bleaching menggunakan bahan pemutih gigi yakni
hidrogen peroksida yang merupakan oksidator
kuat yang jernih, tak berwarna, tak berbau dan
tidak mudah terbakar yang umumnya digunakan
untuk memutihkan gigi pada konsentrasi 30%.
Penggunaan bahan ini memiliki efek samping
iskemik pada kulit dan membran mukosa
menyerupai luka bakar kimiawi, sehingga
penggunaannya harus dengan hati-hati mencari
bahan alternative lain salah satunya adalah madu

4/21/17 Your footer here 4


Madu mengandung glukosa dan enzim glukosa
oksidase yang dalam kondisi tertentu memiliki
kemampuan untuk memecah glukosa menjadi
hidrogen peroksida
Madu ketika teroksidasi ternyata melepaskan
MADU?
senyawa hidrogen peroksida yang fungsinya sama-
sama untuk memutihkan gigi dan dikemukakan
bahwa hasil oksidasi madu menghasilkan reactive
oxygen species (ROS), diantaranya hidrogen
peroksida (H2O2) dan superoksida. Diketahui
bahwa hidrogen peroksida (H2O2) merupakan
salah satu bahan yang dapat digunakan untuk
bahan pemutih gigi (bleaching).6

4/21/17 Your footer here 5


Tujuan
Untuk mengaktifkan dan memulai dalam
pemecahan glukosa dalam madu, enzim
glukosa oksidase membutuhkan pH antara
5,5 hingga 8,0. PH madu yang tidak didilusi
adalah antara 3,2 dan 4,5 yang mana terlalu
rendah untuk mengaktifkan enzim tersebut
Sehingga penelitian ini bertujuan untuk
mengkaji dan mengetahui pengaruh jenis
madu terhadap perubahan warna enael gigi
(in vitro), yang nantinya diharapkan dapat
menjadi salah satu pilihan terapi efektif dan
efisien dengan efek samping yang minimal.

4/21/17 Your footer here 6


Tempat & Waktu
Penelitian ini dilaksanakan selama satu
bulan, yaitu terhitung mulai bulan Agustus
2013 sampai September 2013 di
Laboratorium Biokimia Fakultas
Kedokteran dan Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
dan di laboratorium tekstil Universitas
Islam Indonesia.

4/21/17 Your footer here 7


Metode
Penelitian eksperimental laboratories secara in vitro.
Penelitian ini menggunakan jenis madu randu dan madu
kelengkeng yang dilakukan proses dilusi dengan penambahan
aquades kemudian dilakukan setrifugasi dengan kecepatan
200 rpm dalam suhu ruangan.
Menggunakan sampel elemen gigi incisivus, caninus dan
premolar permanen pasca ekstraksi (20 bh) sesuai dengan
kriteria inklusi dan eksklusi
Dibagi menjadi 4 kelompok sampel yang masing-masing 5
buah gigi yaitu kelompok 1 (kontrol positif) dengan bahan
kimia hidrogen peroksida (H2O2) 3 % kelompok 2 (kontrol
negatif) dengan aquades
kelompok 3 (madu randu) konsentrasi dilusi 20 %
kelompok 4 (madu kelengkeng) konsentrasi dilusi 20 %

4/21/17 Your footer here 8


Metode
Masing-masing gigi post-ekstraksi tiap kelompok
sampel diberi nomor urut.

Kemudian bagian akar diolesi dengan cat kuku


warna putih bening hingga bagian servikal
dengan tujuan untuk menutup akar sehingga
larutan teh hitam tidak berpenetrasi ke dalam
tubulus dentin. Seluruh gigi post-ekstrasi
direndam dalam larutan teh hitam hingga terjadi
perubahan warna dari warna asalnya selama 12
hari

Pengukuran derajat
4/21/17 warna gigi dilakukan
Your footer here 9 dengan
Metode
Pengukuran derajat perubahan warna gigi dilakukan
beberapa kali, antara lain:
1. Pengukuran warna enamel gigi sebelum
didiskolorasi menggunakan shade guide dan
spectrophotmeter
2. Pengukuran warna enamel gigi setelah
didiskolorasi dalam larutan teh hitam
menggunakan shade guide dan
spectrophotmeter
3. Pengukuran kembali warna enamel gigi setelah
diberi perlakuan terhadap masing-masing
kelompok menggunakan shade guide dan
4/21/17spectrophotmeter
Your footer here 10
Metode
Kemudian Proses bleaching dilakukan dengan
cara merendam sampel gigi selama 1 jam setiap
harinya dalam kurun waktu 2 minggu. Dasarnya
ialah pemakaian home bleaching yang umumnya
baru terlihat setelah 2 minggu pengaplikasian.

Analisis dilakukan dengan paired t-test untuk


mengetahui pengaruh sebelum dan sesudah
perlakuan dilanjutkan dengan one way ANOVA
untuk mengetahui perbedaan keefektivitasan
antara hasil oksidasi madu kelengkeng dan madu
randu terhadapYourderajat
4/21/17 footer here
perubahan warna
11 enamel
Hasil & Pembahasan
Pada tabel 1 dan 2
nilai dE*ab pada
Spectrophometer
sebelum lebih besar
dari nilai sesudah
perendaman sehingga
didapat nilai interval
positif. Hal ini
menunjukkan
terjadinya selisih
angka yang menurun
berarti terjadi
4/21/17 12
penyerapan warna ke
Your footer here
Hasil & Pembahasan
Berdasarkan tabel 3
dan 4 nilai shade guide
sesuai urutan nilai
orientasi warna
menunjukkan selisih
dengan angka yang
besar dan positif hal ini
menujukkan
perubahan warna ke
arah terang. Makin
besar selisih angka
pada nilai orentasi
warna shade guide
4/21/17 Your footer here
makin ke13arah terang.
Hasil & Pembahasan
Setelah didapatkan hasil dari
data dE*ab dan shade guide
tersebut dilakukan terlebih dahulu
uji normalitas untuk setiap data
sebelum dan sesudah dengan
spectrophotometer dan shade
guide untuk menentukan uji
hipotesis yang akan dilakukan
selanjutnya.
Pegujian normalitas dilakukan
dengan uji normalitas Shapiro-
Wilk karena sampel yang
digunakan kecil (n 50). Berikut
data hasil uji normalitasnya

4/21/17 Your footer here 14


Hasil & Pembahasan
Berdasarkan dari tabel 5 dan 6 untuk hasil uji
normalitas Shapiro-Wilk sebelum dan sesudah
pada pengukuran dengan spectrophotometer
diperoleh hasil bahwa nilai p<0,05 = terdistribusi
data tidak normal Data pengukuran
spectrophotometer yang terdistribusi tidak
normal akan dilanjutkan dengan uji hipotesis non
parametrik yaitu uji Wilcoxon.

4/21/17 Your footer here 15


Hasil & Pembahasan
Berdasarkan tabel 7 hasil uji
Wilcoxon untuk pengukuran
perubahan warna melalui
spectophotometer diperoleh
nilai signifikansi untuk kelompok
dilusi madu kelengkeng 20 %
yaitu 0,043 (p<0,05) artinya
terdapat perbedaan nilai dE*ab
yang bermakna antara sebelum
dan sesudah pada kelompok
madu kelengkeng dengan
konsentrasi 20% dengan lama
perendaman 1 jam.

4/21/17 Your footer here 16


Hasil & Pembahasan
Normalitas data spectrophotometer yang diperoleh tidak
terdistribusi normal maka untuk alternatif uji one way ANOVA yang
dipilih adalah uji Kruskal Wallis dengan hasil data sebagai berikut

Uji Kruskal Wallis, diperoleh nilai p


= 0,138. Oleh karena nilai p > 0,05,
maka dapat diambil kesimpulan
tidak terdapat perbedaan antara
sebelum dan sesudah pada setiap
kelompok perlakuan dengan
pengukuran spectrophotometer.

4/21/17 Your footer here 17


Conditions of of
Conditions useuse

You can use this With the use of this free template you
template for your accept the following use and license
personal, conditions.
educational and
You are free:
business
presentations. To Share to copy, distribute and transmit the work
Under the following conditions:

The copyright statement Attribution You must attribute the work in the
we require you to include manner specified by the author or licensor (but not in any
way that suggests that they endorse you or your use of
when you use our the work).
material is: No Derivative Works You may not alter, transform,
or build upon this work.
Copyright For any distribution, you must make clear to others the license
Showeet.com terms of this work. The best way to do this is with a link to this web
page: http://www.showeet.com/terms-of-use/

Any of the conditions can be waived if you get permission from


http://www.showeet.com showeet.com
In no event shall Showeet.com be liable for any indirect, special or
Your date
Contact: comes here
Showeet@ymail.com Your footer comes here 18
consequential damages arising out of or in connection with the use
http://creativecommons.org/licenses/by-nd/3.0/
of the template, diagram or map.

Anda mungkin juga menyukai