Anda di halaman 1dari 36

LAPORAN KASUS

UVEITIS
Dokter Pembimbing
dr. Hj. Riana Azmi Bastari, Sp.M

Karyati Afrina
2012730134
IDENTITAS

Nama : Nn. Y.A


Umur : 17 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Pekerjaan : Pelajar
Alamat : karadenan RT 12/RW 4. Cicantayan, sukabumi
Tanggal Pemeriksaan : 11 April 2017
No RM : 464015
ANAMNESIS
Keluhan Utama:
Mata kanan dan kiri terasa perih sejak 7 bulan yang lalu

Keluhan Tambahan:
Mata merah, berair, pusing, buram dan sedikit silau jika
melihat cahaya.
Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien datang ke poli mata RSUD Sekarwangi dengan keluhan mata
kanan dan kiri terasa perih sejak 7 bulan yang lalu. Keluhan ini
dirasakan awalnya pasien merasakan buram pada mata kanan dan
kiri saat membaca. Pasien juga mengeluhkan mata merah dan
terkadang sering berair. pasien juga mengeluh sering sakit kepala
dan sedikit silau jika melihat cahaya. Pasien juga mengatakan
apabila setelah makan makanan yang instan seperti bakso, indomie,
bihun mata menjadi merah dan perih. Penglihatan ganda, adanya
sekret dan gatal disangkal. Pasien juga menyangkal pernah
kemasukan benda asing pada mata, riwayat trauma pada mata
disangkal dan juga tidak pernah menggunakan kontak lensa.
Riwayat Penyakit Dahulu
Pasien menyangkal belum pernah mengalami penyakit seperti ini
sebelumnya, ataupun penyakit mata lainnya. Riwayat DM, Hipertensi,
Asma dan Penyakit Jantung disangkal. Riwayat operasi mata
sebelumnya disangkal.

Riwayat Pengobatan
Pasien sudah sering kontrol berobat ke poli mata, dan mengatakan
keluhan mata buram mulai membaik.

Riwayat Penyakit Keluarga


Tidak ada keluarganya yang mengalami hal serupa dengan pasien.
Riwayat Alergi
Pasien menyangkal riwayat alergi obat, makanan, debu/bulu
binatang maupun cuaca.

Riwayat Psikosisoal
Pasien mengaku bahwa sehari-harinya sekolah naik motor,
sehingga kebiasaan sering terpapar sinar matahari dan debu.
Kebiasaan merokok, mengkonsumsi kopi dan alkohol
disangkal. Kebiasaan olahraga jarang.

PEMERIKSAAN FISIK
Status Generalis
Keadaan Umum : Tampak Sakit Sedang
Kesadaran : Compos mentis
Tek. Darah : 120/80 mmHg
Suhu : 36.7 derajat celcius
Nadi : 82 x/m
Pernafasan : 20 x/m
STATUS OFTALMOLOGI

OCULUS DEXTER (OD) PEMERIKSAAN OCULUS SINISTER (OS)

6/60 Visus 5/60

Gerak bola mata normal, Bulbus Okuli Gerak bola mata normal,
enoftalmus (-), eksoftalmus enoftalmus (-), eksoftalmus
(-), strabismus (-) (-), strabismus (-)
Edema (-), hiperemis (-), nyeri Palpebra Edema (-), hiperemis(-),
tekan (-), nyeri tekan (-),
blefarospasme (-), blefarospasme (-),
lagoftalmus (-), lagoftalmus (-),
ektropion (-), ektropion (-),
entropion (-) entropion (-)

Edema (-),injeksi konjungtiva Konjungtiva Edema (-),injeksi konjungtiva


(-), injeksi siliar (-) (-), injeksi siliar (-)

Warna putih Sklera Warna putih

Kejernihan (+), ulkus (-) Kornea Kejernihan (+), ulkus (-)


sikatriks (-) sikatriks (-)
Jernih, dalam, hipopion (-), Camera Oculi Anterior Jernih,dalam, hipopion (-),
hifema (-) (COA) hifema (-)

Kripta (+), warna hitam, Kripta (+), warna hitam,


edema (-), sinekia posterior Iris edema (-), sinekia posterior
(-), atrofi (-), (-), atrofi (-),

Anisokor, irreguler Diameter:


Anisokor, irreguler Diameter:
6mm, refleks Cahaya L/TL:
Pupil 3mm,
+/+
Refleks Cahaya L/TL +/+

Jernih Lensa Jernih

7/.7.5 (18,5 mmHg) TIO 7/7.5 (18,5 mmHg)


OD OS
OD
OS
RESUME
Pasien datang dengan keluhan mata kanan dan kiri terasa perih sejak 7
bulan yang lalu.
Pasien merasakan buram pada mata kanan dan kiri saat membaca,
mengeluhkan mata merah dan terkadang sering berair, sering sakit kepala
dan sedikit silau jika melihat cahaya.
Pemeriksaan oftalmologis : VISUS OD 6/60 OS 5/60. TI OD 7/7.5 OS
7/7.5 . iris OD sinekia posterior (+), OS sinekia posterior (+). Pupil OD
Anisokor, irregular Diameter: 6 mm OS Anisokor, irregular.
DIAGNOSIS

Uveitis anterior kronik ODS

DD
Uveitis anterior kronik ODS
Uveitis posterior kronik ODS
PENATALAKSANAAN
C. Tropin 1% (4 dd gtt 1 ODS)
Metil Prednisolone 1 dd 8 mg
Uveitis

TINJAUAN PUSTAKA
DEFINISI

Uveitis adalah inflamasi yang terjadi pada uveal


tract yang bisa disebabkan oleh berbagai
macam penyebab, yaitu agen infeksius, reaksi
alergi, zat toksik, trauma, bahkan bisa idiopatik
ETIOLOGI Infeksi eksogen dimana terjadi
lima allergy,
Microbial macam tipe sumberinfeksi menurut
infeksinya
di dunia luar, misalnya trauma
berasal dari penyebabnya,
organ lain yangyaitu: mengeluarkan
antigen yang nantinya akan mensensitisasi
Infeksi sekunder, dimana infeksi
Infeksiuvea.
jaringan bakteri,
Dalaminfeksi yang berbentuk
beberapa waktu
muncul
granuloma, dari infeksi
seperti jaringan
tuberkulosis, sifilis,
kemudian nantinya infeksi bakteri tersebut
infeksi sekitar
brucellosis
muncul
yang
kembali
menyebar.
dandanpiogenik.
antigennya bertemu
Endotoksin,
dengan jaringan uveitis yang muncul akibat
uvea sehingga
Infeksi endogen,
toksin inflamasi yang
Infeksi yang
menimbulkan virus, ada di alergi.
yaitu
respon dalam
uveitis tubuh.
yang
muncul dari infeksi sistemik
alergi disebabkan oleh herpes simplex, herpes
Toksin
zoster endocularis, uveitis(CMV).
yang
dan
Anaphylactic Cytomegalovirus
uveitis biasanya muncul
muncul
reaksi akibat kerusakan
anafilaksis pada jaringan
sistemik, seperti serum
toksik mata sekitarnya.
Fungal
sickness uveitis
dan sangat jarang
angioneuritic oedema. terjadi dan
biasanya muncul seperti aspergillosis
Toksin
sistemik,
Atopic eksogen,
candidiasis,
uveitis, hal iniuveitis yang
danakibat
muncul muncul
blastomycosis.
dikarenakan
Traumatik uveitis terjadi trauma
trauma akibatyang
alergen zat toksik
yang mengenai
kontak langsung
Parasitic
dari dunia
disebarkan melalui
mata secara
dengan mata.
uveitis disebabkan
luarudara.
yang
langsung
oleh
toxoplasmosis,
Autoimun uveitis,toxocariasis,
biasanya terjadi pada
Uveitis yang muncul tanpa ada penyebab
idiopatik onchocercoasis
penyakit autoimun, dan
yang
amoebiasis.
seperti
jelas
Stills
rheumatoid arthritis, Systemic Lupus
disease,

Rickettsial uveitis muncul di daerah


Erythematous
epidemik typhus
KLASIFIKASI
Uveitis anterior, yaitu inflamasi yang terjadi pada
jaringan uvea dari iris berlanjut ke pars plikata dari
korpus siliaris
- Uveitis
- Iritis, akut, uveitis
yaitu inflamasi yangyang muncul
terkena di iris saja.
- Iridocyclitis, yaitu inflamasi pada iris dandurasi
gejalanya secara mendadak dengan juga pars
dari
plikata 6 minggu
Uveitis
dari sampai
suppuratif atau3uveitis
korpussiliaris. bulan.purulen
Anatomi Gejala - Cyclitis, yaitu pars plikata yang terkena.
klinis - Uveitis
Uveitis kronis, uveitis yang bersifat
non-suppuratif, yang terbagi
asimptomatik
Uveitismenjadi dua dan
grupdurasinya
intermediet, (Woods
yaitu 3 bulan
inflamasi yang terjadi
sampai
pada bertahun-tahun
classification):
pars plana dan bagian perifer dari retina dan
patologi
patologi koroid.
- Non-granulomatous uveitis
Uveitis posterior, yaitu inflamasi yang terjadi
- Granulomatous
pada koroid. Juga uveitis
disertai inflamasi di retina yang
disebut korioretinitis.

Panuveitis, yaitu inflamasi pada seluruh jaringan


uvea
Uveitis Anterior (Iridocyclitis)

Uveitis Anterior hampir selalu merupakan inflamasi


gabungan antara iris dan korpus siliaris, akan tetapi reaksi
yang timbul lebih jelas iris (iritis) atau korpus siliaris
(cyclitis).
patofisiologi

sehingga terjadi
dilatasi menyebabkan eksudasi ke peningkatan konsentrasi
pembuluh darah dalam akuos humor protein, fibrin, dan sel.

Pada pemeriksaan biomikroskop


akan tampak sebagai akuos flare
atau sel, yaitu partikel-partikel
kecil dengan gerak Brown (efek
Tyndal).
Proses peradangan
akut
seklusio pupil &
SSR, fibrin, dan
BMD oklusio pupil.
fibroblast dapat
menimbulkan
perlekatan Sinekia anterior &
hipopion hifema
sinekia posterior

Perlekatan- menghambat
perlekatan aliran akuos akuos humor mendorong iris
tersebut + humor dari bilik tertumpuk di bilik ke depan yang
tertutupnya mata belakang ke mata belakang tampak sebagai
trabekular oleh bilik mata depan iris bombe
sel-sel radang
Fase akut gumpalan-
kasus gumpalan pada sudut Glaukoma
berlansung bilik mata depan sekunder TIO semakin
kronis Fase lanjut seklusio meningkat.
pupil
gangguan produksi
akuos humor
(hipofungsi korpus penurunan TIO
siliaris)
Hipopion
Manifestasi Klinis & Diagnosis
GEJALA Sel Aquous
Aquousflare
Nyeri Hipopion
Kemeraha Hifema (darah di Bilik Mata Depan)
Fotofobia dan blepharospasme Perubahan pada kedalaman dan bentuk
Lakrimasi Bilik Mata Depan terjadi akibat
Penurunan penglihatan pembentukan sinekia.
Perubahan pada sudut Bilik Mata Depan
TANDA diperiksa dengan pemeriksaan
gonioskopi.
Kelopak edema
Kongesti sirkumkorneal
Kornea edema
Tanda di kornea Keratic presipitat
Tanda di Bilik Mata Kekeruhan kornea posterior
Depan
Hilangnya pola normal
Keratic Precipitate (KP)
Tanda di Iris Perubahan warna iris
Iris nodul
Sinekia posterior
TANDA
Sel Aquous
Kelopak edema
Aquousflare
Kongesti sirkumkorneal Hipopion
Kornea
Hifema (darahedema
di Bilik Mata Depan)
Tanda di kornea Keratic presipitat
Perubahan pada kedalaman dan bentuk
Tanda di Bilik Mata Kekeruhan
Bilik Matakornea
Depanposterior
terjadi akibat
Depan Penyebaran
Pupil menyempitpigmen di permukaan
Hilangnya
pembentukan pola normal
sinekia.
anterior
Perubahan
Bentuk lensa
pupil
Perubahan hampir
ireguler
warna selalu terjadi pada
Tanda di Iris pada sudutiris
Bilik Mata Depan
Anterior
diperiksa
Ektropion Uveitis.
Iris nodulpupil (eversi dari batas pupil)
Tanda di pupil dengan pemeriksaan
gonioskopi.
Reaksi pupil
Sinekia menjadi lamban atau
posterior
Perubahan di lensa Eksudat dapat
bahkan tidak ada tertimbun di lensa.
Perubahan pada DiOklusi
Anterior
Hipopion vitreous dapat tampak eksudat
pupil
Katarak yang terjadi
dan sel inflamasi sebagai
setelah komplikasi
serangan akut
vitreous
dari persistent iridocyclitis
iridocyclitis. Jika terdapat
sinekia posterior, katarak akan cepat
menjadi matur

Keratic Precipitate (KP)


Iris nodul
Differential diagnosis
Uveitis anterior

Gejala Akut Akut Iridocyclitis Kongestif glaukoma


Konjunctivitis akut

Onset Perlahan Biasanya perlahan Mendadak

Nyeri Rada tidak enak Sedang dan sesuai Berat dan pada seluruh
ringan dengan cabang area n. Trigeminus

pertama n.Trigeminus
Discharge Mukopurulen Berair Berair
Coloured halos - +
Penglihatan Baik Sedikit terganggu Terganggu

Pupil Normal Miosis dan ireguler Midriasis dan bentuk


oval

Media Jernih Berkabut karena ada Berkabut karena

KP, aquous flare dan kornea edema


eksudat
Bilik Mata Depan Normal Dalam Dangkal
Iris Normal Kabur Edema
Tatalaksana
Uveitis anterior
Kompres hangat
Penggunaan kacamata hitam
Midriatikum
- Sulfas Atropin 1% 1x tetes/hari
- Homatropin 2% 3x tetes/Hari
- Scopolamin 0,2 %3x tetes/hari untuk anak-anak.
Anti inflamasi yang biasanya digunakan adalah kortikosteroid
- Dewasa : Kortikosteroid peroral Prednisolone 2 tablet sehari
3 kali, Subconjungtiva Hidrokortisone 0,3 cc
- Anak : Prednisone 0,5 mg/kgBB sehari 3 kali
Antibiotik bila ada indikasi yang jelas
- Dewasa : lokal berupa tetes mata, kadang dikombinasi
dengan preparat steroid. po chiorampenicol sehari 3x 2 kapsul
- Anak : Chloramphenicol 25 mglkgBB sehari 3-4 kali
komplikasi
Katarak komplikata
Glaukoma sekunder dapat terjadi cepat atau lambat.
Cyclitic membrane
Koroiditis
Komplikasi retina
Papillitis
Band-shaped keratopathy
Endoftalmitis
Phtisis bulbi
prognosis
Dengan pengobatan, serangan uveitis anterior umumnya
berlangsung 2-4 minggu dan sering kambuh dan
memperlihatkan gejala-gejala kekambuhan atau menjadi
menahun. Diperlukan pengobatan segera untuk mencegah
kebutaan. Jika telat untuk menanganinya, maka kemungkinan
akan terjadi kerusakan permanen dengan penurunan
penglihatan secara nyata sangat tinggi. Bahkan meskipun
nantinya akan diberi pengobatan yang terbaik.
Uveitis Posterior

Uveitis posterior mengacu pada radang koroid (koroiditis) karena


lapisan luar retina berada di kontak dekat dengan koroid, peradangan
koroidal hampir selalu melibatkan retina dan lesi yang dihasilkan
disebut korioretinitis

Uveitis posterior termasuk retinitis, koroiditis, vaskulitis retina, dan papillitis,


yang dapat terjadi sendiri atau bersamaan.
Etiologi
Penyakit Infeksi Penyakit non-infeksi

Virus Autoimun
CMV,herpes simplex, herpes zoster,rubella, Penyakit behcet,
rubeola Sindrom vogt-koyanagi-harada, lupus
eritematous sistemik, granulomatosis
Bakteri Wegener, oftalmia simpatika,vaskulitis retina
Kuman TB,brucellosis, sifilis sporadik dan _____________________________________
endemic,borrelia (penyakit lyme) dan Keganasan
berbagai pathogen gram-positif dan gram- Limfoma intraocular, melanoma maligna,
negatif yang tersebar secara hematogen leukemia, lesi metastatic
Etiologi tak diketahui
Sarkoidosis, koroiditis serpiginosa, epiteliopati
pigmen plakoid multifocal akut,
retinokoroidopati, epiteliopati pigmen retina,
multiple evanescent white dot syndrome
Jamur
Candida,histoplasma, Cryptococcus,
aspergillus
Parasit
Toxoplasma,toxocara, cysticerus,
onchocerca.
patofisiologi
Penyebab tersering adalah reaksi hipersensitivitas, baik
terhadap mikroorganisme maupun gerak autogenik. Infeksi
terjadi di salah satu bagian tubuh kemudian terjadi sensitasi
jaringan karena mikroorganisme atau proteinnya dalam darah
sebagai antigen.
Manifestasi Klinis & Diagnosis
petunjuk diagnostik dan manifestasi klinis sindrom uveitis posterior yang
sering timbul

usia < 3 tahun dapat disebabkan oleh sindrom


Usia Pasien masquerade seperti retinoblastoma atau leukemia.
Uveitis posterior unilateral lebih cenderung
Penyebab infeksi pada kelompok ini menyangkut
Lateralitas terjadi akibat toxoplasmosis, toksokoriasis,
toxoplasmosis congenital, infeksi perinatal oleh sifilis, herpes
sindrom nekrosis retina akut, atau infeksi
simplek, herpes penglihatan
Penurunan zoster atau rubella.
bakteri
usia 4-15 atau jamur endogen
Gejala tahun
Hipopion penyebab
Injeksi okuler tersering adalah toxoplasmosis
dantoxokariasis.
Jenis uveitis
Nyeri
Tanda usiaRiwayat
16-50
Glaukomatahun
trauma diagnosis banding
pada pasien untuk Hipopion
uveitis uveitis posterior
adalah sifilis,meningkatkan
posterior
Vitritis tuberkulosis, sarkoidosis,
kemungkinan nekrosis retina akut.
Trauma > 50adanya
tahun dengan
benda asing tampilan uveitis atau
intraokuler posterior mungkin
Onset uveitis
menderita posterior
sifilis, bisa akut
tuberkulosis,
oftalmika simpatika. dan mendadak
sarkoidosis, atau
toxoplasmosis,
lambat tanpa gejala. Penyakit pada segmen posterior mata
endoftalmitis.
Modus Onset
yang cenderung menimbulkan kebutaan mendadak
Differential diagnosis
Uveitis posterior Kekeruhan badan kaca karena
perdarahan:
Biasanya ada penyakit sistemik

Ultrasonografi jelas terlihat


Penyakit degenerasi Diresorbsi spontan 6 bulan
retina:
Ablasio retina
Biasanya disertai miopia tinggi.
Bersifat slowly progresif dan Progresif, USG terlihat jelas.
menetap. Bila regmatogenus, ditemukan
Tidak bisa dobati. sobekan retina
Satu-satunya tindakan hanya operasi
TERAPI
Uveitis posterior

Midriatikum
- Sulfas Atropin 1% 1x tetes/hari
- Hematropin 2% 3x tetes/hari
Tetes/salep mata
- Dexamethasone 1% atau Betamethasone 1% diberikan sehari 3x
- Prednisolone 0,5% diberikan sehari 3x
Sistemik
- Prednisolone : dosis awal 1 1,5mg/kg BB. Diturunkan bertahap
bila sudah ada respons
- Cyclosporin dapat diberikan bila tak ada respons dengan steroid
setelah 2 minggu.
- Dosis awal : 5mg/hari. Bila ada respons, diberikan dosis maintenance
2mg/kg BB/hari
Komplikasi
Perluasan peradangan ke uvea anterior Katarak komplikata
Edema makula sistoid. Vaskuler dan optik atrofi
traction retinal detachment atau ablasio retina
Prognosis

Diagnosis dan penanganan yang cepat dan tepat akan


memberikan prognosis yang lebih baik. Prognosis buruk
umumnya bila sudah ada komplikasi. Inflamatory foci akan
sembuh/membaik dalam 2-6 minggu dan membentuk
chorioretinal scar. Scar tersebut akan menimbulkan localized
scotoma yang akan mengurangi tajam penglihatan (visus) jika
mengenai makula

Anda mungkin juga menyukai