UVEITIS
Dokter Pembimbing
dr. Hj. Riana Azmi Bastari, Sp.M
Karyati Afrina
2012730134
IDENTITAS
Keluhan Tambahan:
Mata merah, berair, pusing, buram dan sedikit silau jika
melihat cahaya.
Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien datang ke poli mata RSUD Sekarwangi dengan keluhan mata
kanan dan kiri terasa perih sejak 7 bulan yang lalu. Keluhan ini
dirasakan awalnya pasien merasakan buram pada mata kanan dan
kiri saat membaca. Pasien juga mengeluhkan mata merah dan
terkadang sering berair. pasien juga mengeluh sering sakit kepala
dan sedikit silau jika melihat cahaya. Pasien juga mengatakan
apabila setelah makan makanan yang instan seperti bakso, indomie,
bihun mata menjadi merah dan perih. Penglihatan ganda, adanya
sekret dan gatal disangkal. Pasien juga menyangkal pernah
kemasukan benda asing pada mata, riwayat trauma pada mata
disangkal dan juga tidak pernah menggunakan kontak lensa.
Riwayat Penyakit Dahulu
Pasien menyangkal belum pernah mengalami penyakit seperti ini
sebelumnya, ataupun penyakit mata lainnya. Riwayat DM, Hipertensi,
Asma dan Penyakit Jantung disangkal. Riwayat operasi mata
sebelumnya disangkal.
Riwayat Pengobatan
Pasien sudah sering kontrol berobat ke poli mata, dan mengatakan
keluhan mata buram mulai membaik.
Riwayat Psikosisoal
Pasien mengaku bahwa sehari-harinya sekolah naik motor,
sehingga kebiasaan sering terpapar sinar matahari dan debu.
Kebiasaan merokok, mengkonsumsi kopi dan alkohol
disangkal. Kebiasaan olahraga jarang.
PEMERIKSAAN FISIK
Status Generalis
Keadaan Umum : Tampak Sakit Sedang
Kesadaran : Compos mentis
Tek. Darah : 120/80 mmHg
Suhu : 36.7 derajat celcius
Nadi : 82 x/m
Pernafasan : 20 x/m
STATUS OFTALMOLOGI
Gerak bola mata normal, Bulbus Okuli Gerak bola mata normal,
enoftalmus (-), eksoftalmus enoftalmus (-), eksoftalmus
(-), strabismus (-) (-), strabismus (-)
Edema (-), hiperemis (-), nyeri Palpebra Edema (-), hiperemis(-),
tekan (-), nyeri tekan (-),
blefarospasme (-), blefarospasme (-),
lagoftalmus (-), lagoftalmus (-),
ektropion (-), ektropion (-),
entropion (-) entropion (-)
DD
Uveitis anterior kronik ODS
Uveitis posterior kronik ODS
PENATALAKSANAAN
C. Tropin 1% (4 dd gtt 1 ODS)
Metil Prednisolone 1 dd 8 mg
Uveitis
TINJAUAN PUSTAKA
DEFINISI
sehingga terjadi
dilatasi menyebabkan eksudasi ke peningkatan konsentrasi
pembuluh darah dalam akuos humor protein, fibrin, dan sel.
Perlekatan- menghambat
perlekatan aliran akuos akuos humor mendorong iris
tersebut + humor dari bilik tertumpuk di bilik ke depan yang
tertutupnya mata belakang ke mata belakang tampak sebagai
trabekular oleh bilik mata depan iris bombe
sel-sel radang
Fase akut gumpalan-
kasus gumpalan pada sudut Glaukoma
berlansung bilik mata depan sekunder TIO semakin
kronis Fase lanjut seklusio meningkat.
pupil
gangguan produksi
akuos humor
(hipofungsi korpus penurunan TIO
siliaris)
Hipopion
Manifestasi Klinis & Diagnosis
GEJALA Sel Aquous
Aquousflare
Nyeri Hipopion
Kemeraha Hifema (darah di Bilik Mata Depan)
Fotofobia dan blepharospasme Perubahan pada kedalaman dan bentuk
Lakrimasi Bilik Mata Depan terjadi akibat
Penurunan penglihatan pembentukan sinekia.
Perubahan pada sudut Bilik Mata Depan
TANDA diperiksa dengan pemeriksaan
gonioskopi.
Kelopak edema
Kongesti sirkumkorneal
Kornea edema
Tanda di kornea Keratic presipitat
Tanda di Bilik Mata Kekeruhan kornea posterior
Depan
Hilangnya pola normal
Keratic Precipitate (KP)
Tanda di Iris Perubahan warna iris
Iris nodul
Sinekia posterior
TANDA
Sel Aquous
Kelopak edema
Aquousflare
Kongesti sirkumkorneal Hipopion
Kornea
Hifema (darahedema
di Bilik Mata Depan)
Tanda di kornea Keratic presipitat
Perubahan pada kedalaman dan bentuk
Tanda di Bilik Mata Kekeruhan
Bilik Matakornea
Depanposterior
terjadi akibat
Depan Penyebaran
Pupil menyempitpigmen di permukaan
Hilangnya
pembentukan pola normal
sinekia.
anterior
Perubahan
Bentuk lensa
pupil
Perubahan hampir
ireguler
warna selalu terjadi pada
Tanda di Iris pada sudutiris
Bilik Mata Depan
Anterior
diperiksa
Ektropion Uveitis.
Iris nodulpupil (eversi dari batas pupil)
Tanda di pupil dengan pemeriksaan
gonioskopi.
Reaksi pupil
Sinekia menjadi lamban atau
posterior
Perubahan di lensa Eksudat dapat
bahkan tidak ada tertimbun di lensa.
Perubahan pada DiOklusi
Anterior
Hipopion vitreous dapat tampak eksudat
pupil
Katarak yang terjadi
dan sel inflamasi sebagai
setelah komplikasi
serangan akut
vitreous
dari persistent iridocyclitis
iridocyclitis. Jika terdapat
sinekia posterior, katarak akan cepat
menjadi matur
Nyeri Rada tidak enak Sedang dan sesuai Berat dan pada seluruh
ringan dengan cabang area n. Trigeminus
pertama n.Trigeminus
Discharge Mukopurulen Berair Berair
Coloured halos - +
Penglihatan Baik Sedikit terganggu Terganggu
Virus Autoimun
CMV,herpes simplex, herpes zoster,rubella, Penyakit behcet,
rubeola Sindrom vogt-koyanagi-harada, lupus
eritematous sistemik, granulomatosis
Bakteri Wegener, oftalmia simpatika,vaskulitis retina
Kuman TB,brucellosis, sifilis sporadik dan _____________________________________
endemic,borrelia (penyakit lyme) dan Keganasan
berbagai pathogen gram-positif dan gram- Limfoma intraocular, melanoma maligna,
negatif yang tersebar secara hematogen leukemia, lesi metastatic
Etiologi tak diketahui
Sarkoidosis, koroiditis serpiginosa, epiteliopati
pigmen plakoid multifocal akut,
retinokoroidopati, epiteliopati pigmen retina,
multiple evanescent white dot syndrome
Jamur
Candida,histoplasma, Cryptococcus,
aspergillus
Parasit
Toxoplasma,toxocara, cysticerus,
onchocerca.
patofisiologi
Penyebab tersering adalah reaksi hipersensitivitas, baik
terhadap mikroorganisme maupun gerak autogenik. Infeksi
terjadi di salah satu bagian tubuh kemudian terjadi sensitasi
jaringan karena mikroorganisme atau proteinnya dalam darah
sebagai antigen.
Manifestasi Klinis & Diagnosis
petunjuk diagnostik dan manifestasi klinis sindrom uveitis posterior yang
sering timbul
Midriatikum
- Sulfas Atropin 1% 1x tetes/hari
- Hematropin 2% 3x tetes/hari
Tetes/salep mata
- Dexamethasone 1% atau Betamethasone 1% diberikan sehari 3x
- Prednisolone 0,5% diberikan sehari 3x
Sistemik
- Prednisolone : dosis awal 1 1,5mg/kg BB. Diturunkan bertahap
bila sudah ada respons
- Cyclosporin dapat diberikan bila tak ada respons dengan steroid
setelah 2 minggu.
- Dosis awal : 5mg/hari. Bila ada respons, diberikan dosis maintenance
2mg/kg BB/hari
Komplikasi
Perluasan peradangan ke uvea anterior Katarak komplikata
Edema makula sistoid. Vaskuler dan optik atrofi
traction retinal detachment atau ablasio retina
Prognosis