Anda di halaman 1dari 22

Dermatitis

Atopik pada
Anak
Skenario 3
Seorang anak laki-laki berusia 10 tahun
dibawa ibunya datang ke poliklinik
dengan beruntus bersisik kemerahan
yang terasa gatal pada badan serta
kedua tungkai atas dan bawah sejak 2
minggu yang lalu. Kulit terlihat sangat
kering.
Rumusan Masalah
Anak laki-laki 10 tahun memiliki
beruntus bersisik kemerah-merahan,
gatal pada badan serta kedua tungkai
atas dan bawah dan kulit sangat kering
Hipotesis
Anak laki-laki 10 tahun tersebut
diduga menderita Dermatitis Atopik
Mind Map
Anamnesis
Auto/alloanamnesis
Identitas : Anak 10 tahun
Keluhan Utama : beruntus bersisik kemerahan sejak 2
minggu yang lalu
RPS : terasa gatal pada badan serta kedua tungkai
atas dan bawah dan kulit terlihat sangat kering
RPD : penah mengalami hal seperti ini tidak? Ada
alergi tidak?
RPK : pernah mengalami hal yang sama tidak? Ada
alergi tidak?
Riwayat pribadi : bagaimana tempat tinggalnya? Mandi
berapa kali sehari? Memakai handuk bersama? Sering
bermain dengan bahan-bahan kimia seperti sabun
cuci, dan lain-lain?
Pemeriksaan Fisik
TTV : batas normal
Kesadaran : compos
mentis
KU: tampak sakit
ringan
BAYI ANAK DEWASA

Lokalisasi Pipi, kepala, Tengkuk, lipat Tengkuk, lipat


badan, lipat siku, lipat lutut siku, lipat
siku, lipat lutut lutut,
punggung kaki
Efloresensi Eritema papula-papula Hiperpigmenta
berbatas tegas, millar, si, kering dan
papula likenifikasi, likenifikasi
disertasi erosi tidak eksudatif
dan eksudasi
serta krusta
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan Lab
IgE Serum
Eosinofil
Sel T
Dermatografisme Putih
Percobaan Asetilkolin
Percobaan Histamin
Diagnosis Kerja
Dermatitis Atopik
Dermatitis Atopik merupakan
keadaanperadangan kulit kronis dan residif,
disertai gatal yang umumnya sering terjadi
selama masa bayi dan anak-anak, sering
berhubungan dengan peningkatan IgE dalam
serum dan riwayat atopi keluarga atau
penderita.
Diagnosis Banding
Dermatitis Kontak Dermatitis Kontak Dermatitis Numularis
Iritans Alergik
Iritasi pada kulit yang Peradangan kulit yang Bakteri (Staphylococcus
disebabkan oleh kontak timbul setelah kontak auerus), stress, emosi
dengan iritan dari luar dengan alergen
Reaksi immunologis kulit Sensitasi alergi terhadap Manifestasi dermatitis
substansi yang beraneka atopik, tpi tidak
ragam berhubungan dengan
gangguan atopi
Panas, gatal, dan Bercak eritema, edema, Lesi khas berbentuk
terkadang nyeri pada papulovesikel yang numular (seperti koin),
area kulit yang terpapar dapat pecah dan berbatas tegas dengan
menimbulkan erosi dan efloresensi berupa
eksudasi (basah). Pada papulovesikel, biasanya
kasus kronis terlihat kulit mudah pecah sehingga
kering, berskuama, basah
papul, likenifikasi
Etiologi
Rinitis alergik, asma bronkial
Alergi terhadap serbuk bunga di sertai demam ( hay
fever)
Alergi terhadap berbagai alergen protein (poli-valen)
Pada kulit : dermatitis atopik, dermatografisme putih
dan kecenderungan timbulnya urtika.
Resistensi menurun terhadap infeksi virus
Lebih sensitif terhadap serum atau obat
Kadang-kadang terdapat katarak juvenilis.
Epidemiologi
Penyakit ini dapat menyerang semua kalangan dan
tersebar luas, biasa menyerang bayi pada usia 2 bulan
sampai 2 tahun, anak pada usia 3-10 tahun, dan dewasa
13-30 tahun. DA cenderung diturunkan. Resiko mewarisi
DA lebih tinggi bila ibu yang menderita DA dibandingkan
dengan ayah. Tetapi, bila DA yang dialami berlanjut
hingga masa dewasa, maka resiko untuk mewariskan
kepada anaknya sama saja yaitu kira-kira 50%.
Patofisiologi
Reaksi imunologik oleh sel dari
sumsum tulang kadar IgE ,
eosinofil , dan respon berlebihan
terhadap metakolin mengalami
alergi saluran nafas dan kulit
Manifestasi Klinik
Kulit penderita dermatitis atopik umumnya
kering, pucat/redup, kadar lipid di epidermis
berkurang, dan kehilangan air lewat epidermis
meningkat, jari tangan teraba dingin. Gejala
klinis yang spesifik yaitu rasa gatal yang khas
dengan predileksi yang khas,berlangsung
kronis dan residif.
3 Fase Dermatitis Atopik
D.A Infantil (2 bulan - 2 tahun)
Lesi mulai di muka (dahi, pipi) berupa eritema,
papulovesikel halus krusta karena digaruk
Lesi meluas ke skalp, leher, pergelangan tangan
D.A anak (3 - 10 tahun)
Kelanjutan bentuk infantil, lebih kering, lebih banyak
papula, likenifikasi, skuama, erosi dan krusta
D.A pada remaja & dewasa (13 - 30 tahun
Bercak kering dengan likenifikasi, skuama halus dan
hiperpigmentasi atau hipopigmentasi
Komplikasi
75% penderita disertai penyakit alergi lain
Kecenderungan mudah mendapat infeksi virus
maupun bakteri (impetigo, folikulititis)
Virus umumnya disebabkan oleh Herpes Simplex
Kecenderungan meingkatnya jumlah kooni
Staphylococcus aureus.
Penatalaksanaan
Medica Mentosa
Pengobatan Topikal
1. Hidrasi kulit (Krim hidrofilik urea 10%)
2. Kortikosteroid topikal (anti-inflamasi)
bayi : Hidrokortison 1-2,5%
anak & dewasa: Triamsinolon
Penatalaksanaan
Pengobatan Sistemik

1. Kortikosteroid

mengendalikan eksaserbasi akut

2. Antihistamin

mengurangi rasa gatal

sebelum tidur

3. Anti-infeksi

peningkatan S. Aureus

eritromisin, asitromisin, klaritomisin

resisten dikloksasilin, oksasilin, sefalosporin generasi I

4. Interferon

Menekan IgE
Penatalaksanaan
Non medica mentosa
Terapi Sinar (phototheraphy)
untuk D.A yang berat dan luas digunakan PUVA
(photochemotheraphy) seperti pada psoriasis
Terapi UVB
Prognosis
Dalam kasus ini prognosis
baik.
Kesimpulan
Laki-laki 10 tahun tersebut
menderita Dermatitis Atopik.
Hipotesis diterima
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai