Anda di halaman 1dari 22

PERSALINAN PRETERM

dr Kadek Agus Wijaya, M Biomed,


SpOG
SMF Obstetri & Gynekologi
BRSU Tabanan
Tujuan
Definisi dan insiden
Etiologi
Diagnosis
Penatalaksaan
- Persalinan lama
- Mempercepat pematangan fetus
- Kapan dirujuk
- Persalinan
Definisi
Kontraksi uterus yang reguler diikuti dengan
dilatasi servik yang progresif dan atau penipisan
servik pada UK kurang dari 37 Mg
20 50 % diagnosis persalinan preterm tidak
tepat
Diagnosis
Menetapkan waktu
Riwayat kontraksi dan faktor-faktor resiko
Pemeriksaan abdomen untuk menilai aktifitas
uterus
Pemeriksaan servik serial dgn indikasi
Menunda pemeriksaan digital bila terdapat
perdarahan vaginal yang belum terdiagnosa
sampai plasenta diketahui
Menentukan Taksiran partus
Rumus Naegele dapat digunakan dalam
hubungannya dengan HTP bila :
hari pertama haid terakhir diketahui

siklus haid normal

siklus teratur antara 24 dan 35 hari

Tidak ada riwayat menggunakan

kontrasepsi hormonal sebelumnya,tidak


menyusui atau hamil (tiga kali berturut-
turut siklus spontan)
Menentukan TP bila USG tersedia
USG harus dilakukan bila hari pertama haid
terakhir tidak diketahui atau tidak memenuhi
kriteria untuk menghitung TP
Keakuratan penanggalan USG menurun dengan
meningkatnya usia kehamilan
7 - 12 minggu GA 5 hari
13 20 minggu GA 1 minggu
21 - 30 minggu GA 2 minggu
> 30 minggu GA 3 minggu
Insiden
Persalinan preterm terjadi kira-kira 7% dari seluruh
kehamilan
terjadi sedikit perubahan pada angka kejadiannya
disebabkan teknologi baru
Kepentingannya
Kelahiran preterm menyebabkan 75% mortalitas
perinatal
Gejala sisa lama yang signifikan pada neonatal :
Susunan Saraf Pusat dan perkembangan saraf
Pernafasan
Kebutaan dan ketulian
Penyebab
Idiopatik
Perdarahan antepartum
Ketuban pecah dini
Korioamnionitis
Kehamilan kembar/polihidramnion
Servik inkompeten dan anomali servik
Penyakit pada ibu
Kelainan fetus
Shortening of the cervix
22 mm

V shaped cervical dilatation


33 weeks

Residual cervix 9 mm

Funnel shaped expansion of the cervical canal.


31weeks
10
Penatalaksaan persalinan preterm
Empat tujuan:
1. Dianosis dini persalinan preterm
2. Identifikasi dan terapi penyebab persalinan
preterm bila mungkin
3. Coba untuk menghentikan persalinan preterm
4. Minimalkan morbiditas dan mortalitas neonatal
Penataksanaan kehamilan yang memanjang
Kurang dari 40% persalinan preterm mendapat
tokolisis

Tujuan terapi tokolisis:


Menunda kelahiran bila mungkin:
Berikan kortikosteroid dalam 48 jam
Transpor
Optimalkan personel
Manajemen-kontraindikasi tokolisis
Kontra indikasi untuk melanjutkan
kehamilan misalnya :
kehamilan yang menginduksi
hipertensi
korioamnionitis
kematian janin dalam uterus
Kontraindikasi terhadap tokolisis tertentu
Tokolisis yang terbukti baik
-sympathomimetics (ritodrine)
Tinggi efektifitasnya dalam menunda persalinan dalam waktu
yang singkat
tidak ada efek yang diperlihatkan pada neonatus

Inhibitor PG synthetase (indomethacin)


Lebih efektif dibandingkan plasebo dalam menunda persalian
lebih dari 48 jam
tidak ditemukan efek pada neonatus
trial kecil, hati hati dengan efek samping

Calcium channel blockers (e.g. nifedipine)


Efek samping -mimetics
takikardi pada ibu dan janin
sakit kepala dan kongesti hidung
hiperglikemia/hipokalemia
hipotensi
edema paru
kehamilan ganda
intervensi lain
infeksi

iskemik miokardium
Kontraindikasi -mimetik
Penyakit kelainan struktur jantung,iskemia dan
kelainan irama
Perdarahan antepartum yang nyata
Kontrol kondisi kesehatan yang jelek
diabetes mellitus tipe 1

hipertiroid

Kontraindikasi terhadap persalian yang lama


preeklampsia atau indikasi medis lain

korioamnionitis,dugaan terjadinya gangguan fetus

Fetus yang matang/persalinan iminen/kematian

janin intra uterin atau kelainan janin


Minimalisasi komplikasi pada neonatus
Sindroma Gawat Nafas merupakan komplikasi yang
paling sering pada persalinan preterm
Insidennya lebih baik dengan adanya terapi yang
lebih baru
Sindroma Gawat Nafas memegang peranan penting
terhadap beberapa kondisi lain,seperti:
Perdarahan intra ventrikuler
Enterokolitis nekrotizing

hipertensi pulmonal persisiten


efek samping pernafasan lainnya
Meta analisa terhadap steroid antepartum
15 trial menilai pemberian glukokortikoid antenatal
untuk mengurangi kejadian sindroma gawat janin pada
bayi preterm (>24 minggu dan <34 minggu)
Pemberian steroid yang tak lengkap mungkin tetap
bermanfaat

P. Crowley CCPC Review No. 02955


Kortikosteroid yang dianjurkan
betamethasone 12 mg IM 2 kali sehari
dexamethasone 6 mg IV 12h x 4
Hati-hati
Steroid dan bahaya infeksi
Steroid dan kombinasi dengan tokolisis pada
kehamilan ganda atau diabetes
Keputusan untuk merujuk
Tersedianya sarana neonatus atau obstetrik yang
baik
Tersedianya transportasi dan tenaga yang ahli
Waktu perjalanan
Resiko terhadap kesejahteraan ibu dan janin
Resiko persalinan dalam perjalanan
Paritas dan lama persalinan sebelumnya

Kondisi servik

Kontraksi

Respon terhadap tokolisis


Persiapan dalam merujuk
Catatan antenatal,hasil laboratorium dan
usg
Komunikasi
dengan pasien dan keluarga
dengan dokter yang menerima: mengenai
indikasi stabilisasi,optimalisasi,jenis
transpor
Penolong yang tepat
Akses intra vena, obat yang
sesuai,kecukupan cairan intra vena
Nilai pasien segera sebelum dirujuk
Kesimpulan
Diagnosis awal yang akurat
Identifikasi dan obati penyebab bila mungkin
Coba untuk mempertahankan kehamilan bila
memungkinkan
Tindakan untuk meminimalkan mortalitas dan
morbiditas neonatus
terapi steroid antenatal
merujuk pasien
optimalkan
sarana yang ada bila tidak
memungkinkan untuk dirujuk

Anda mungkin juga menyukai