Anda di halaman 1dari 14

ASUHAN KEPERAWATAN

PERDARAHAN SALURAN
CERNA
ULFI BINIMATILLAH
SRI ARIANI
LATHIFAH NUR L.
DEVIA ELSYIANA
Perdarahan Saluran Cerna
Perdarahan saluran cerna bagian bawah akut
didefinisikan sebagai perdarahan yang berasal dari
bagian bawah ligamentum treitz dan
menyebabkan ketidakstabilan dari tanda vital dan
terkadang ditandai dengan anemia dengan atau
tanpa transfusi darah (Cagir, 2011).
Perdarahan saluran cerna bagian atas merupakan
perdarahan yang bersumber dari proksimal sampai
ligamentum Treitz. Pada kasus, perdarahan
biasanya bersumber dari esophagus, gaster, dan
duodenum (SIGN, 2008 dalam Marandina et al,
2012).
Macam-macam
Perdarahan saluran cerna dapat dibagi menjadi dua
(Cappell, 2008 dalam Marandina et al, 2012), yaitu
perdarahan saluran cerna bagian atas dan perdarahan
saluran cerna bagian bawah.
1. Perdarahan saluran cerna bagian atas adalah perdarahan
yang terjadi di saluran cerna yang dimulai dari mulut
hingga ke 2/3 bagian dari duodenum atau perdarahan
saluran cerna proksimal dari ligamentum Treitz.
Perdarahan saluran cerna bagian atas merupakan masalah
kegawatan dengan angka mortalitas di rumah sakit
sebesar 10%.
2. Perdarahan saluran cerna bagian bawah adalah
perdarahan yang berasal dari usus di sebelah distal
ligamentum Treitz.
Etiologi
Secara umum penyebab perdarahan saluran cerna bagian dibagi
menjadi dua, yaitu penyebab mayor dan minor. Penyebab mayor
perdarahan saluran pencernaan bagian atas adalah (Cappell,
2008 dalam Marandina et al, 2012) :
1. Peptic ulcer: Tukak ini berkaitan dengan infeksi H. Pylori (80%)
dan bisa juga dengan aspirin/OAINS. Tukak peptik dapat di
lambung, duodenum, esofagus, dan diverticulum Meckel, dan
hebat tidaknya perdarahan tergantung dari kaliber pembuluh
darah yang terluka.
2. Varises esophagus dan gaster: Perdarahan saluran cerna bagian
atas karena varises terjadi pada 25-30 % pasien sirosis hati.
Varices esofagus dan gaster disebabkan karena peningkatan
aliran darah dalam vena-vena kolateral dari aliran darah porta
melalui vena gastrica coronaria akibat hipertensi portal.
Perdarahan varices ini terjadi bila hepatic venous gradient
melebihi 12 mmHg.
Cont...
3. Perdarahan pada gastritis: Gastritis merupakan
inflamasi atau iritasi pada lapisan gaster/lambung.
Gastritis merupakan penyakit dengan banyak
penyebab. Helicobacter pylori merupakan bakteri yang
sering menginfeksi lambung. Infeksi akibat bakteri ini
bisa menyebabkan gastritis kronik.
4. Esophagitis dan gastropati: suatu peradangan
esofagus dan lambung disebabkan biasanya oleh
asam lambung/refluxate lain misalnya pada GERD
atau obat-obat tertentu seperti OAIN/NSAIDs.
Gastropati bisa juga terjadi pada pasien dengan sakit
berat misalnya pasien dengan ventilator, sepsis/multi
organs failure (MOF).
5. Duodenitis: Duodenitis merupakan inflamasi pada duodenum.
Penyebabnya adalah Helicobacter pylori. Duodenitis dapat
menyebabkan nyeri pada perut, perdarahan, serta gejala
gastrointestinal lain. Banyak orang terinfeksi Helicobacter pylori
sejak usia mudah, tetapi tanda dan gejala akan muncul saat usia
dewasa.
6. Mallory-Weiss tear: Sindroma Mallory-Weiss merupakan bentuk
perdarahan dari lapisan lendir diantara lambung dan esophagus.
Adapun gejala utama yang sering ditimbulkan akibat sindroma
ini adalah suatu sensasi mual muntah yang hebat. Robekan ini
bisa disebabkan akibat batuk-batuk yang hebat, kejang hebat
pada epilepsi, gangguan pola makan, hernia hiatal, dan
kebiasaan mengkonsumsi alkohol dalam jumlah yang banyak
atau alkoholisme, atau pada beberapa kasus sindroma morning
sickness
7. Angiodisplasia: Angiodisplasia merupakan lesi
vascular pada saluran pencernaan, dan biasanya
bersifat asymptomatik sehingga bisa
menyebabkan perdarahan saluran pencernaan.
Angiodisplasia merupakan kelainan pembuluh
darah yang sering dijumpai pada saluran cerna.
8. Anastomotic ulcers (setelah pembedahan pada
penyakit peptic ulcer)
9. Dieulafoy lesion: Dieulafoy lesion adalah suatu
keadaan arteri submukosa yang dilatasi dan
ruptur sehingga timbul perdarahan saluran cerna.
Penyebab perdarahan saluran atas minor:
1. Cameron lesion: Cameron lesion merupakan erosi pada
lipatan mukosa pada kesan diafragma pada pasien dengan
hernia hiatus yang besar.
2. Gastric antral vascular ectasia (watermelon stomach): GAVE
merupakan penyebab signifikan kehilangan darah akut pada
lansia. Walaupun hal ini terkait dengan kondisi medis yang
heterogen, termasuk hepar, ginjal, dan penyakit jantung,
namun patofisiologinya belum diketahui.
3. Portal hypertensive gastropathyPortal : ditandai dengan
adanya penampilan mosaic seperti pola dengan atau tanpa
bintik-bintik merah dari mukosa lambung pada gambaran
endoscopy pasien dengan sirosis atau tanpa sirosis portal
hypertension.
4. Post kemoterapi atau radiasi: Terapi radiasi dapat
menyebabkan perubahan lapisan mukosa pada
usus. Ketika terapi radiasi dilakukan pada pasien
dengan kanker abdomen dan pelvis, perdarahan
karena kerusakan mukosa dinding kolon dapat
terjadi.
5. Polip gastric: Polip gastric merupakan
pertumbuhan jinak yang berbentuk bulat yang
tumbuh ke dalam rongga lambung.
6. Aortoenteric fistula: Aortoenteric fistula
merupakan penyebab yang jarang pada
perdarahan saluran cerna.
7. Connective tissue disease: Connective tissue disease merupakan
penyakit yang memiliki jaringan ikat di tubuh sebagai target
utama patologi. Kebanyakan connective tissue disease
diakibatkan aktivitas system imun tubuh yang abnormal dengan
inflamasi di jaringan sebagai akibat dari system imun yang
menyerang jaringan tubuh itu sendiri (autoimun).
8. Hemosuccus pancreaticus: Hemosuccus pancreaticus merupakan
perdarahan dari papilla Vater melalui kelenjar pancreas.
Hemosuccus pancreaticus jarang menyebabkan perdarahan pada
saluran cerna bagian atas.
9. Sarkoma Kaposi: Sarkoma Kaposiadalah tumor yang disebabkan
oleh virusHuman Herpes Virus 8(HHV8). Foreign bodies post
prosedural : nasogastric tube erosions, biopsi endoscopy,
endoscopic polypectomy, EMR, endoscopic sphincterotomy
Penyebab perdarahan saluran cerna bagian
bawah (Fauziati, 2015):
1. Hemoroid, fisura anal
2. Trauma rectum
3. Prostitis
4. Colitis ulcerative, Crohn disease
5. Carcinoma colon
6. Angiodisplasia
7. Diverticulosis
8. Antikoagulan
DAFTAR PUSTAKA
Marandina et al. 2012. Asuhan
Keperawatan Pada Klien Dengan
Perdarahan Saluran Pencernaan.
Makalah. Fakultas Keperawatan
Universitas Padjadjaran.
Cagir, Burt. 2011. Lower Gastrointetinal
Bleeding. Diakses pada http://
emedicine.medscape.com/article/18847
8-overview
18 Mei 2017.

Anda mungkin juga menyukai