Anda di halaman 1dari 3

TEORI KEPEMIMPINAN BAKAT

Teori Kepemimpinan Bakat


Teori ini muncul karena ada keyakinan bahwa jiwa kepemimpinan hanya
diiliki oleh orang yang dilahirkan dengan bakat tersebut. Teori ini dikenal dengan
Great Man Theory (Mugianti, 2016). Teori ini sama dengan teori genetis yang
diungkapkan oleh Kartono (2009) yang menyatakan bahwa pemimpin ditakdirkan
untuk bisa memimpin dalam kondisi apapun karena hal ini sudah menjadi takdir
yang alami dan luar biasa sejak lahir, hal ini dikenal dengan istilah "leaders are
born and not made". Secara filosofi, teori ini menganut pandanga deterministir,
menyatakan bahwa pemimpin itu tidak dibentuk melainkan terlahir menjadi
seorang pemimpin oleh bakat tidak bisa dikatakan benar sepenuhnya, karena
setiap orang bisa menjadi pemimpin dengan mengembangkan pengetahuan dan
keterampilan kepemimpinannya.

Macam-macam Gaya Kepemimpinan


Macam-macam gaya kepemimpinan menurut Siagin (2005) yaitu:
1. Gaya kepemimpinan otoriter
Menganggap organisasi sebagai pemilik pribadi
Mengidentikkan tujuan pribadi dengan tujuan organisasi
Menganggap staff sebagai alat semata-mata
Tidak mau menerima kritik, saran dan pendapat dari
Terlalu tergantung kepada kekuasaan formalnya
Dalam tindakan penggerakkannya sering mengunakan unsur paksaan dan
bersifat menghukum
2. Gaya kepemimpinan militeristis
Lebih sering menggerakan bawahan dengan sistem perintah
Dalam menggerakkan staff senang bergantung kepada pangkat dan
jabatannya
Senang pada formalitas yang berlebihlebihan
Menuntut disiplin yang tinggi dan kaku terhadap staff
Sukar menerima kritikan dari staff
Menggemari upacara-upacara atau mengadakan apel untuk berbagai
keadaan
3. Gaya kepemimpinan paternalistis
Menganggap staff nya tidak dewasa
Bersikap terlalu melindungi (overly protective)
Jarang memberikan kesempatan kepada bawahannya / staff untuk
mengambil keputusan, inisiatif, mengembangkan daya kreasi dan
fantasinya dan sering bersikap tahu segalanya.
jarang memberikan kesempatan kepada bawahannya untuk mengambil
jarang memberikan kesempatan kepada bawahan untuk
4. Gaya kepemimpinan karismatik
Hingga saat ini para ahli belum menemukan sebab mengapa seorang
pemimpin memiliki karisma. Pemimpin yang memiliki karisma memiliki daya
tarik sendiri yang tidak bisa dijelaskan dengan kata-kata, namun bisa
mengajak banyak pengikut. Kekayaan, umur, kesehatan, profil tidak dapat
dipergunakan sebagai kriteria untuk karisma.
5. Gaya kepemimpinan demokratis
Proses penggerakan bawahan selalu bertitik tolak bahwa manusia adalah
makhluk yang termulia di dunia
Selalu berusaha mensinkronisasikan kepentingan dan tujuan organisasi
dengan kepentingan dan tujuan pribadi dari bawahannya
Senang menerima saran, pendapat, dan bahkan kritik dari bawahannya
Selalu berusaha mengutamakan kerjasama dan teamwork dalam usaha
mencapai tujuan
Memberikan kebebasan seluas-luasnya kepada bawahannya untuk
berinovasi dan kreasi
Selalu berusaha untuk menjadikan bawahannya lebih baik
Berusaha mengembangkan kapasitas diri pribadinya sebagai pemimpin.
Opini
Berdasar macan-macam gaya kepemimpinan yang dijelaskan diatas, bisa
dikatakan bahwa kepemimpinan dengan teori kepemimpinan bakat bisa
menggunakann semua gaya kepemimpinan yang ada, tergantung situasi yang
dihadapi. Ada waktu-waktu yang tepat untuk dilakukan gaya kepemimpinan
diatas, walaupun gaya kepemimpinan demokratis dikatakan gaya
kepemimpinan yang paling ideal, namun untuk situasi yang sulit diatur dan
membutuhkan otoriter agar keputusan cepat dijalankan maka harus
menggunakan gaya kepemimpinan yang bersifat otoriter (mengatur). Seperti
pernyataan dari Siagian (2005:11) menyatakan secara konseptual ada tiga
penekanan gaya kepemimpinan dalam mengelola suatu organisasi, yaitu :
1) Kepemimpinan yang efektif adalah kepemimpinan yang situasional dalam
menerapkan berbagai macam gaya kepemimpinan seperti gaya otokratik,
paternalistik, laissez faire, demokratik dan kharismatik
2) Gaya kepemimpinan yang tepat ditentukan oleh tingkat kedewasaan atau
kematangan para anggota organisasi
3) Peranan apa yang diharapkan dapat dimainkan oleh para pemimpin dalam
organisasi.

Referensi
Mugianti, Sri. 2016. Majamenen dan Kepemimpinan dalam Praktek
Keperawatan. Jakarta: Modul Bahan Ajar Cetak Keperawatan.

Siagin P, Sondang. 2005. Fungsi-fungsi Manajerial. Jakarta: Bumi Aksara.

Disusun oleh:
1. Sri Ariani (14-005)
2. Lathifah Nur L. (14-012)
3. Nuhita Siti Rohmin (14-042)
4. Klintia Dea H. (14-082)
5. Wardhatul Asfiah (14-151)

Anda mungkin juga menyukai