Anda di halaman 1dari 3

PENERAPAN TEORI MANAJEMEN

DALAM PERUSAHAAN
Oleh : Sekar Ayu

Seiring dengan perkembangan dalam IPTEK, dan daya kreasi yang besar menyebabkan pemahaman
yang luas dalam teori manajemen, berikut ini penullis ingin mengangkat suatu rangkuman
penerapan Teori Manajemen di suatu perusahaan swasta, tempat penulis bekerja.

Prinsip-prinsip teori manajemen yang diterapkan dalam perusahaan tersebut sebagai dasar-dasar
dan nilai yang menjadi inti dari keberhasilan sebuah manajemen usaha dalam perusahaan, sebagai
dasar referensi manajemen klasik menurut teori Hemi Fayol.

1. Pembagian Kerja
Pembagian kerja harus diseusaikan dengan kemampuan dan keahlian sehingga pelaksanaan
kerja berjalan lebih efektif. Oleh karena itu, dalam penempatan karyawan harus rasional dan
objektif, bukan emosional subyektif yang didasarkan like and dislike.

2. Wewenang dan Tanggung Jawab


Setiap karyawan diberikan wewenang untuk melakukan pekerjaan, dan setiap wewenang
berjalan lurus dengan tanggung jawab. Wewenang dan tanggung jawab harus seimbang.
Setiap pekerjaan harus dapat memberikan pertanggungjawaban sesuai dengan wewenang.
Oleh karena itu, semakin kecil wewenang semakin kecil pula pertanggungjawaban, begitu
pula sebaliknya.

3. Disiplin
Kedisiplinan merupakan perasaan taat dan patuh terhadap pekerjaan yang menjadi
tanggung jawab. Disiplin ini berhubungan erat dengan wewenang. Apabila wewenang tidak
berjalan dengan semestinya, maka disiplin akan hilang. Oleh karena itu, pemegang
wewenang tertinggi harus bisa menanamkan disiplin terhadap dirinya sendiri, sehingga dia
mempunyai tanggung jawab terhadap pekerjaan sesuai dengan wewenang. Pemegang
wewenang diharapkan tidak pilih kasih dalam menerapkan sifat disiplin, karena itu akan
menyebabkan like and dislike diantara karyawan.

4. Kesatuan Perintah
Dalam melaksanaan pekerjaan, karyawan harus memperhatikan prinsip kesatuan perintah,
sehingga pelaksanaan kerja dapat dilakukan dengan baik. Karyawan harus tahu kepada siapa
ia harus bertanggung jawab sesuai dengan wewenang yang diperolehnya. Perintah yang
datang dari manajer lain kepada seorang karyawan yang bukan dibawah wewenangnya,
akan merusak jalannya wewenang dan tanggung jawab serta pembagian kerja.
5. Kesatuan Pengarahan
Dalam melaksanakan tugas dan pekerjaannya, karyawan perlu diarahkan. Kesatuan
pengarahan bertalian erat dengan pembagian kerja.kesatuan pengarahan bergantung pula
dengan kesatuan perintah. Perlu alur yang jelas darimana karyawan mendapatkan
wewenang untuk melaksanakan pekerjaan dan kepada siapa ia harus mengetahui batas
wewenang dan tanggung jawabnya agar tidak terjadi kesalahan dan miskomunikasi.

6. Mengutamakan Kepentingan Organisasi Daripada Pribadi


Setiap karyawan harus mendahulukan kepentingan organisasi dibanding kepentingan
pribadi. Hal itu diharapkan agar setiap pekerjaan berjalan sesuai apa yang diinginkan
sehingga tujuan dapat tercapai dengan baik.

7. Balas jasa/Kompensasi
Gaji merupakan kompensansi yang menentukan terwujudnya kelancaran dalam bekerja.
Pada dasarnya gaji disesuaikan dengan wewenang dan tanggung jawab masing-masing
karyawan. Namun pada pelaksanaannya, gaji disesuaikan dengan upah minimum daerah
dimana perusahaan itu berada. Perusahaan yang baik, adalah perusahaan yang
memperhatikan kesejahteraan karyawannya agar tercipta suasana kerja yang nyaman bagi
semua pihak.

8. Sentralisasi (Pemusatan)
Pemusatan wewenang membantu terwujudnya pemusatan tanggung jawab dalam suatu
kegiatan. Tanggung jawab terbesar terletak pada orang yang memegang wewenang tertinggi
atau manajer puncak. Pemusatan wewenang diharapkan dapat mengontrol segala hal yang
terjadi di perusahaan, agar selalu berjalan semestinya demi tercapainya tujuan bersama.

9. Rantai Skalar (Garis Wewenang)


Pembagian kerja akan menggolongkan karyawan menjadi atasan dan bawahan. Bila
pembagian kerja ini mencakup area yang cukup luas akan membentuk hirarki. Hirarki diukur
dari wewenang terbesar yang berada dari manajer puncak dan seterusnya berurutan ke
bawah. Dengan hirarki ini, maka setiap karyawan akan mengetahui kepada siapa dia harus
bertanggungjawab, dan dari siapa dia mendapatkan perintah.

10. Order
Penempatan karyawan sesuai bidang akan mewujudkan tercapainya pekerjaan sesuai target.
Karyawan akan lebih bertanggung jawab saat dia dilimpahi pekerjaan sesuai dengan
bidangnya. Diharapkan perusahaan mempunyai pembagian tugas yang jelas sesuai dengan
jobdesk karyawan.

11. Keadilan
Karyawan akan sangat merasa berterimakasih jika pemegang wewenang dapat berlaku adil
dalam segala hal. Manajer yang adil akan menggunakan wewenang dengan sebaik-baiknya
tanpa memandang satu atau dua hal. Manajer akan memperlakukan semua karyawan sama
rata, tanpa ada yang merasa diistimewakan.
12. Stabilitas Kondisi Karyawan
Dalam setiap kegiatan stabilitas kondisi karyawan akan lebih baik jika dijaga dengan sebaik-
baiknya. Kestabilan karyawan terwujud karena adanya disiplin kerja yang baik dan adanya
ketertiban dalam kegiatan.

13. Inisiatif
Setiap inisiatif yang timbul dari pemikiran karyawan sebaiknya dihargai. Penolakan terhadap
inisiatif karyawan akan menimbulkan kekecewaan yang mengakibatkan penurunan rasa
percaya diri pada karyawan. Oleh karena itu, manajer yang baik pasti akan selalu
menghargai inisiatif dari karyawan.

14. Semangat Kesatuan


Setiap karyawan diharapkan memiliki semangat kesatuan, yaitu rasa senasib dan
sepenanggungan, sehingga membangkitkan semangat kerja yang sama baik,semangat saling
memiliki satu sama lain akan membangun perasaan yang lebih baik antar karyawan.

Anda mungkin juga menyukai