Anda di halaman 1dari 25

Click icon to add picture

Perilaku Konsumen
- Subbudaya
Isna Ade Kartika |
Kartika Wandansari
| ABT 7A

Subb
uday
a
Seba
gai
Sebu
ah
Seg
men
Pasa
r

Subb
uday
a

Konsum
en
dalam
Konteks
Lintas
Budaya,
pengaru
h lintas
budaya
dan
subbuda
ya thdp
perenca
naan
pemasar
Schiffman, Leon. Leslie Lazar Kanuk. 2008.Perilaku Konsumen. Indonesia:
an
Mancanan Jaya Cemerlang.
Sumarwan, Ujang. 2004.Perilaku Konsumen. Bogor: Ghalia Indinesia

Pengertian Subbudaya
Subbudaya

adalah sebagai sub divisi kebudayaan nasional yang


didasarkan atas beberapa karakteristik yang menyatukan seperti
status sosial atau kebangsaan yang para anggotanya membagi pola
perilaku serupa yang membedakannya dari kebudayaan nasional.
(Mowen dan Minor, 2002, perilaku konsumen edisi kelima jilid
kedua)
Subbudaya sebagai kelompok budaya berbeda yang ada sebagai
segmen yang dapat dikenali dalam masyrakat tertentu yang lebih
luas dan lebih kompleks. (Schiffman dan Kanuk, 2004, perilaku
konsumen edisi ketujuh).

Subbudaya Sebagai Sebuah


Segmen Pasar

Kelompok Subbudaya

2.
Agama

1.
Kebangsaan

3. Geografis dan
Regional

5. Umur

4. Ras

6.
Gender

Sub budaya kebangsaan


Sub budaya kebangsaan adalah seseorang yang memiliki rasa bangga kepada

leluhurnya dan menunjukkan cita rasa serta kecendrungan suku bangsa.


Produsen dapat memasuki orang yang memiliki sub budaya kebangsaan yang
kuat dengan cara mengenali nilai-nilai kebudayaan

Berbagai

Subbudaya Agama (Religious


Subcultures)
kelompok yang digolongkan
berdasarkan pertalian agama yang mungkin

ditargetkan oleh para pemasar karena mereka kadang-kadang mengambil keputusan


pembelian yang dipengaruhi oleh identitas agama mereka.
Perilaku Konsumen biasa dipengaruhi secara langsung oleh agama dalam hal produk yang
secara simbolis dan ritualistic berkaitan dengan perayaan berbagai hari besar agama.

Sub budaya georafis dan regional


(regional subcultures)

Sub budaya georafis dan regional (regional subcultures) adalah berbagai kelompok
yang dikenal erat hubungan mereka dengan daerah-daerah regional atau
demografis tempat mereka tinggal.

SUBBUDAYA RAS (RACIAL


SUBCULTURES)

Keyakinan, nilai-nilai dan kebiasaan etnis (ras) yang satu dengan yang lain
berbeda. Seperti warna kulit, profil wajah, tinggi badan, dan lain-lain, juga
berbeda. Kenyataan inilah yang seringkali dipakai pemasar untuk membuat
segmentasi pasar dan menentukan pasar sasaran.
Contoh Subbudaya berdasarkan ras yang utama di Amerika Serikat
1.Orang kulit putih
2.Orang Amerika keturunan Afrika
3.Orang Amerika keturunan Asia
4.Orang Indian Amerika.

Karakteristik perilaku konsumsi


konsumen amerika afrika
Para konsumen Amerika Afrika cenderung lebih menyukai merk-merk yang populer dan terkemuka, setia kepada

merk, dan tidak mungkin membeli produk berlabel perorangan dan produk umum.
Sebagian besar orang Amerika Afrika percaya bahwa kebanyakan iklan drancang untuk orang kulit putih.
Strategi: Produsen harus mengembangkan serangkaian produk yang ditujukan konsumen Amerika Afrika,
memasang iklan tambahan pada media tertentu yang ditujukan khusus untuk orang Amerika Afrika

Subbudaya umur (Age subcultures)


Subbudaya Usia (Age Subcultures) adalah Subkelompok
penduduk berdasarkan usia, dibagi tiga kelompok umur
dewasa
1.Generasi X
2.Baby Boomer
3.Para manula

Generasi x
Generasi X adalah Segmen pasca-baby boomners yang berusia antara 18 - 29 tahun, juga disebut Xers atau

busters).
Generasi X lebih menikmati hidup dan mempunyai gaya hidup yang memberikan kebebasan dan fleksibilitas,
serta membanggakan kecanggihan mereka
Iklan-iklan yang ditargetkan untuk generasi x harus focus kepada gaya mereka dalam music, mode, dan
bahasa.

Baby
boomer
Baby Boomer adalah mereka yang berumur antara 30-an sampai 40-an, dimana mereka
memasuki tahun-tahun puncak penghasilan dan pengeluarannya.
Baby boomer memiliki dampak yang kuat pada pasar perumahan, mobil, panganan,
pakaian, kosmetik dan jasa keuangan.
Para boomer yang berstatus orang tua baru adalah pasar yang paling menarik bagi para
pemasar. Pasar untuk produk anak-anak juga ikut berkembang sejalan dengan
perkembangan diatas.

Para manula
Berumur 55-64 disebut lebih dewasa, 65-74 disebut tua, 75-84 disebut tua sekali, dan renta diatas 85 tahun
Walaupun sebagian anggota kelompok ini tidak lagi bekerja, mereka sering sekali memiliki pendapatan yang

dapat dibelanjakan dalam jumlah yang cukup besar.


Golongan tua merupakan pasar yang cukup besar untuk produk perawatan kulit, vitamin dan mineral, alat
bantu kesehatan dan kecantikan, dan obat-obatan yang mengurangi rasa sakit, dan meningkatkan kinerja
sehari-hari.

Sub budaya gender


Sebagian pemasar melihat bahwa sangat

bermanfaat
untuk
mengembangkan
strategi pemasaran yang berbeda untuk
sub-budaya pria dan wanita.

Konteks Lintas
Budaya, pengaruh
lintas budaya dan
subbudaya thdp
perencanaan
pemasaran

Analisis

konsumen lintas budaya didefinisikan sebagai


dorongan untuk mengenali persamaan atau perbedaan
apa yang terkandung antara konsumen di dua atau lebih
negara. Tujuan utama dari analisis konsumen lintas
budaya adalah untuk melihat bagaimana persamaan
konsumen dalam dua atau lebih masyarakat, dan
bagaimana perbedaan mereka.

Pengaruh

lintas budaya dan subbudaya dapat berpengaruh


terhadap strategi pemasaran, yang akan dibahas dalam
bagian ini lebih pada strategi segmentasi dan 4P. Khusus
terhadap 4P diharapkan dapat diambil dari pelajaranpelajaran yang ada dalam kesalahan-kesalahan yang pernah
terjadi, misalnya dalam mendefinisikan produk, promosi, dan
penetapan harga.

Analisa

subbudaya memungkinkan manajer pemasaran


untuk fokus dalam menentukan ukuran segmen pasar dan
segmen pasar yang lebih natural. Subbudaya yang penting
untuk diperhatikan adalah subbudaya kewarganegaraan,
agama, lokasi geografis, ras, usia dan jenis kelamin
(Schiffman dan Kanuk, 2004).

LINTAS BUDAYA
Dalam pemasaran, analisis lintas budaya digunakan dalam

rangka mendapatkan suatu pengertian atas segmen-segmen


pasar dalam dan di seberang batas-batas nasional. Tujuan
analisis ini ialah menentukan apakah pemasaran, dapat
digunakan di dalam satu atau lebih pasar asing ataukah
harus dimodifikasi untuk memenuhi kondisi lokal.

Misinterpretasi Penilaian Lintas


Budaya
Secara konseptual analisis kultural itu dapat didasarkan pada yang manapun dari
ketiga pendekatan sebagai berikut:
a. Pendekatan etnosentrime,
menganggap kamilah yang terbaik. Banyak perusahaan AS salah karena
menganggap bahwa apa yang baik di tempat sendiri pasti baik juga di pasarpasar luar negeri.
b. Pendekatan asimilasi,
menganggap bahwa karena Amerika adalah wadah percampuran budaya, maka
ciri-ciri khas budaya yang tampak di masyarakat Amerika pasti cocok di
manapun.
c. Pendekatan keunggulan pandangan tuan rumah,
memberi perhatian pada keadaan pasar dan menekankan kebijakan-kebijakan
yang didasarkan pada ciri khas budaya setempat, budaya tuan rumah.

ADAPTASI BUDAYA
Adaptasi budaya(cultural adaptation) mengacu pada penentuan kebijaksanaan bisnis
yang sesuai dengan ciri khas budaya suatu masyarakat. Secara esensial, ada tiga
lingkup yang tercakup dalam adaptasi bisnis luar negeri: produk, institusi dan individu.
1. Produk dapat dipasarkan ke luar negeri, dengan dimodifikasi hingga cocok dengan
iklim, spesifikasi elektronik, preferensi warna, dan minat luar negeri, atau produk itu
dirancang ulang sama sekali agak sesuai dengan kebutuhan masyarakat setempat.
2. Tingkah laku institusi meliputi adaptasi organisasi dan interaksi-interaksi bisnis
untuk mencocokkan dengan perspektif negara setempat. Misalnya: perusahaan AS di
Spanyol mengizinkan para pekerjanya untuk istirahat siang.
3. Adaptasi tanggapan individu terhadap situasi negara-negara setempat harus
benar-benar bebas dari SRC( berdasarkan kriteria sendiri/ self-reference criterion).
Adaptasi seperti ini dituntut dalam segala hal arti waktu, tingkah laku sosial, interaksi
dalam keluarga, dan lain-lain.

PERILAKU PEMBELI DALAM SUASANA


GLOBAL
Dalam rangka memahami perilaku pembeli luar negeri, pemasar internasional
perlu melakukan empat tugas pokok yang sama dengan yang dibutuhkan oleh
pemasar domestik, tetapi di dalam dan di luar pasar-pasar asing:
1. Mengidentifikasi similaritas dan perbedaan di dalam yang sedang ditinjau.
2. Memilih model, konsep dan teknik perilaku pembeli untuk pasar yang
sedang ditelaah.
3. Memodifikasi penerapannya untuk memenuhi karateristik pasar.
4. Menafsirkan hasilnya dalam konteks pasar tersebut.

MEMBEDAKAN STRATEGI LOKAL DAN


GLOBAL
1. Pasar industrial(industrial market)
Didalam pasar ini pertimbangan-pertimbangan kultural dan sosial
memainkan peran yang relatif kurang penting dalam keputusan pembelian
mereka
2. Pasar Konsumsi(Consumer Market)
Pasar konsumsi terdiri atas pembeli-pembeli yang berkepentingan dalam
pemuasan kebutuhan/keinginan pribadi. Mereka lebih umumnya lebih
rentan terhadap kekuatan kultural dan sosial dibandingkan para pembeli
industrial.

Q&A
Kelompok 8: peran pemerintah produsen/ukm yg

mengadaptasi budaya luar.


Kelompok 1:sub budaya paling kuat di jakarta dibandingkan
dengan daerah lain dgn contohnya
Kelompok 4:pengaruh negatif dari budaya luar yg dapat
mempengaruhi perilaku konsumen

Anda mungkin juga menyukai