1. Kebaikan dan keburukan sistem harga pasar, sistem mekanisme harga pasar memiliki kebaikan sekaligus keburukan. Kebaikan utama adalah esfisiensi alokasi dan kebebasan mengambil keputusan. Kritik utama mengatakan ia cenderung membuat distribusi pendapatan makin tak merata serta meningkatkan kegagalan pasar. 2. Tangan gaib dan Kegagalan pasar, tangan gaib yang menuntun mekanisme pasar persaingan gagal mencapai hasil terbaik pertama (first best) karena ada unsur kegagalan pasar, yaitu persaingan tak sempurna, eksternalitas, serta barang publik. b. Realokasi Sumber daya dan Penanggulangan Eksternalisasi 1. Realokasi sumber daya akibat eksternalitas, bila semua pasar dalam industri adalah kompetitif maka tercapainya alokasi sumber-sumber secara optimum atau efisien di antara berbagai alternatif penggunaan. 2. Eksternalitas ekonomi, ada dua macam eksternalitas yaitu eksternalitas biaya dan manfaat yang dapat mempengaruhi dalam pengambilan keputusan ekonomi. 3. Pegendalian dan penanggulangan eksternalitas, penanggulangan eksternalitas oleh pemerintah dalam kasus biaya maupun manfaat eksternal merupakan upaya internalisasi. Misalkan dalam kasus berupa biaya eksternal, produsen akan dikenakan peraturan dan/atau pajak khusus. Atau dengan menggunakan metode liability rule. c. Barang Publik dan Kegagalan Sektor Publik 1. Barang publik, merupakan barang yang bersifat noneksklusif yang berbeda dengan barang privat. Di sini tak dapat dipisahkan mereka yang membayar (dan kemudian memperoleh manfaat) dan mereka yang tak bersedia membayar. Bila barang itu telah tersedia maka siapapun jug baik yang membayar maupun tidak, dapat memperoleh manfaat. 2. Kegagalan sektor publik, campur tangan pemerintah dalam perekonomian yang merupakan aksi untuk menanggulangi kegagalan pasar bisa menimbulkan masalah tersendiri yaitu kegagalan birokrasi atau kegagalan sektor publik yang menyebabkan ketidakefisienan ekonomi. Hal ini disebabkan karena kepentingan golongan tertentu yang kuat secara politis, biaya yang jelas sementara manfaat tak jelas besarnya maupun untuk siapa, bersifat tak selektif, dan birokrasi membuat pengambilan keputusan dan pelaksanaan menjadi tidak efisien.
Lobi adalah aktivitas komunikasi yang dilakukan oleh individu ataupun kelompok dengan tujuan mempengaruhi pimpinan organisasi lain maupun orang yang memiliki kedudukan penting dalam organisasi dan pemerintahansehingga dapat m