Anda di halaman 1dari 17

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan
karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik. Dalam
makalh ini kami akan membahas mengenai PUEBI, khususnya dalam penggunaan
tanda-tanda koreksi, unsur serapan, dan indeks.

Makalah ini dibuat dalam rangka menyelesaikan tugas mata kuliah Bahasa
Indonesia kelas B yang diberikan oleh Ibu Lilimiwirdi, S.S., M.Hum. Harapan kami
semoga makalah ini dapat menambah ilmu pengetahuan dan wawasan bagi para
pembaca.

Karena keterbastasan pengetahuan maupun pengalaman kami, kami menyadari


sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan. Oleh kareba utu, kami menerima segala
kritik dan saran dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini.
Padang, 26 Agustus 2018

Kelompok 3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Ejaan Yang Disempurnakan adalah ejaan yang dihasilkan dari


penyempurnaan atas ejaan-ejaan sebelumnya. EYD mengatur tentang pemakaian
huruf, pemakaian huruf kapital dan huruf miring, penulisan kata, singkatan dan
akronim, dan sebagainya. EYD merupakan kaidah yang harus dipatuhi oleh
pemakai bahasa demi keteraturan dan keseragaman hidup, terutama dalam bahasa
tulis.

Ejaan yang Disempurnakan (disingkat EYD) adalah ejaan bahasa


Indonesia yang berlaku dari tahun 1972 hingga 2015. Ejaan ini menggantikan
Ejaan Republik atau Ejaan Soewandi. Ejaan ini digantikan oleh Ejaan Bahasa
Indonesia sejak tahun 2015.
Ejaan yang Disempurnakan (EYD) belum lama ini mengalami perubahan
menjadi Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI). Perubahan ini
dilakukan sebagai dampak meluasnya ranah pemakaian bahasa seiring kemajuan
teknologi, ilmu pengetahuan, dan seni. Ada tiga hal perubahan yang terjadi pada
PUEBI. Perubahan tersebut meliputi penambahan huruf diftong, penggunaan
huruf tebal, serta penggunaan huruf kapital.

1.2. Batasan Masalah

Pada makalah ini, kami akan membahas mengenai penggunaan EYD atau
PUEBI tentang tanda-tanda koreksi, unsur serapan, dan indeks.Dalam hal ini,
pembaca diharapkan dapat memahami penggunaan bahasa indonesia yang baik
dan benar, karena masih banyak ditemukan permasalahan dalam penggunaan
EYD dalam suatu karya tulis.

1.3. Rumusan Masalah


1. Bagaimana cara penggunaan tanda-tanda koreksi yang baik dan benar?
2. Bagaimana cara penggunaan unsur serapan yang baik dan benar?
3. Bagaimana cara penulisan indeks yang baik dan benar?

1.4. Tujuan
Adapun tujuan yang ingin kami capai dalam penulisan makalah ini adalah
sebagai beriikut:
1. Dapat memahami cara penggunaan tanda-tanda koreksi yang baik dan benar.
2. Dapat memahami cara penggunaan unsur serapan yang baik dan benar.
3. Dapat memahami cara penulisan indeks yang baik dan benar.

1.5. Kegunaan
Dengan diselesaikannya makalah ini, kami harap pembaca dapat:
1. Dapat mengoreksi suatu karya tulis dengan baik dan benar.
2. Dapat mengetahui dan memahami kata-kata serapan dari bahasa asing.
3. Dapat menulis indeks buku dengan baik dan benar.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Kajian Teoritis

2.1.1. Tanda-Tanda Koreksi

Dalam pembuatan suatu karya tulis, biasanya terdapat kesalahan-kesalahan


seperti ejaan, tatabahasa, pengetikan, dan lainnya. Untuk tidak membuang waktu
dalam pengoreksian, maka dapat diberikan tanda-tanda koreksi secara langsung
pada bagian-bagian yang salah. Tanda-tanda koreksi itu dapat ditempatkan
langsung dalam teks atau pada pinggir naskah sejajar dengan baris yang
bersangkutan. Tiap tanda perbaikan dalam baris tersebut (kalau ada lebih dari
satu perbaikan pada satu baris) harus ditempatkan berturut-turut pada bagian
pinggir kertas; bila perlu tiap-tiapnya dipisahkan dengan sebuah tanda diagonal
atau garis miring.

Tanda-tanda koreksi yang dimaksud adalah sebagai berikut:

Tanda-Tanda
Fungsi
Koreksi

kata atau kelompok kata itu harus ditempatkan dalam huruf kapital.

kata atau kelompok kata itu harus memakai huruf tebal.

kata atau kelompok kata itu harus memakai huruf kursif.

pembatalan koreksi

pengurangan satu spasi antara baris


penambahan satu spasi antara baris

Jangan dijadikan baris baru. Bila sebuah alinea belum selesai tetapi
telah dipergunakan baris baru, maka digunakan tanda ini.

kata atau kelompok kata itu harus ditempatkan dalam huruf kecil.

tanda penunjuk yang mana mesti dikoreksi. kalau terdapat banyak


kesalahan pada halaman tersebut, maka dipergunakan urutan
tanda-tanda di sebelah ini untuk tiap kesalahan. pada pinggir kertas,
tenda tersebut diulang lagi disertai dengan perbaikan yang
dimaksud.

jangan memakai spasi.

menyambungkan kata dengan tanda penghubung (-)

menyambungkan suku kata yang terpisah menjadi satu kata yang


padu.

mencetak sebagai ligatur.

menambah spasi atau merenggangkan antar kata.

menempatkan spasi antar huruf dalam kata.

menukarkan tempat kata dalam kalimat.


menaikkan sebuah kata atau huruf.

menurunkan sebuah kata atau huruf.

garis ini dibuat di atas dan di bawah baris, menunjukkan bahwa


huruf-huruf pada baris tersebut harus disama-luruskan.

memasukkan sebuah kata atau huruf.

pembuangan kata atau huruf.

membalikkan kata atau huruf.

mengurangkan renggangannya.

menarik ke dalam atau ke kanan. bila ada baris dari alinea yang baru
dimulai agak ke dalam, atau ada kata yang terlalu jauh ke kiri dari
kata lainnya, maka dipergunakan tanda ini.

menarik ke luar atau ke kiri. bila ada baris yang bukan baris pertama
dari alinea ditempatkan terlalu ke dalam, atau ada kata yang terlalu
jauh ke kanan dari kata lainnya maka dipergunakan tanda ini.

2.1.2. Unsur Serapan

Kaidah ejaan yang berlaku bagi unsur serapan itu adalah sebagai berikut.

a (Arab, bunyi pendek atau bunyi panjang) menjadi a (bukan o)


mazhab ( ‫ ) هب مذ‬mazhab

qadr ( ‫) قدر‬ kadar

sahabat ( ‫ ) بة صحا‬sahabat

*haqiqat ( ‫ ) حقيقة‬hakikat

‘umrah ( ‫ ) عمرة‬umrah

ga’ib ( ‫ ) غائب‬gaib

iqamah ( ‫ ) إقامة‬ikamah

khatib ( ‫ ) خاطب‬khatib

riya’ ( ‫ ) رضاء‬rida

zalim ( ‫ ) ظالم‬zalim

‘ain ( . Arab) pada awal suku kata menjadi a, i, u ‘aja’ib ( ..... ) ajaib sa‘adah ( ..... )
saadah ‘ilm ( ... ) ilmu qa‘idah ( ..... ) kaidah ‘uzr ( ... ) uzur ma‘unah ( ..... ) maunah

‘ain ( . Arab) di akhir suku kata menjadi k ’i‘ tiqad ( ...... ) iktikad mu‘jizat ( ..... )
mukjizat ni‘mat ( .... ) nikmat ruku‘ ( .... ) rukuk sima‘ ( .... ) simak ta‘rif ( ..... ) takrif

aa (Belanda) menjadi a paal pal baal bal octaaf oktaf

ae tetap ae jika tidak bervariasi dengan e aerobe aerob aerodinamics aerodinamika

ae, jika bervariasi dengan e, menjadi e haemoglobin hemoglobin haematite hematit


trailer trailer caisson kaison

au tetap au audiogram audiogram autotroph autotrof tautomer tautomer hydraulic


hidraulik caustic kaustik

c di depan a, u, o, dan konsonan menjadi k calomel kalomel construction konstruksi


cubic kubik coup kup classification klasifikasi crystal kristal

c di depan e, i, oe, dan y menjadi s central sentral cent sen circulation sirkulasi coelom
selom cybernetics sibernetika cylinder silinder

cc di depan o, u, dan konsonan menjadi k accomodation akomodasi acculturation


akulturasi acclimatization aklimatisasi accumulation akumulasi acclamation aklamasi

cc di depan e dan i menjadi ks accent aksen accessory aksesori vaccine vaksin


cch dan ch di depan a, o, dan konsonan menjadi k saccharin sakarin charisma karisma
cholera kolera chromosome kromosom technique teknik

ch yang lafalnya s atau sy menjadi s echelon eselon machine mesin

ch yang lafalnya c menjadi c charter carter chip cip

ck menjadi k check cek ticket tiket

ç (Sanskerta) menjadi s çabda sabda çastra sastra

.ad ( . Arab) menjadi d ’af.al ( .... ) afdal .a’if ( .... ) daif far. ( ... ) fardu ha.ir ( .... )
hadir

e tetap e effect efek description deskripsi synthesis sintesis

ea tetap ea idealist idealis habeas habeas

ee (Belanda) menjadi e stratosfeer stratosfer systeem sistem

ei tetap ei eicosane eikosan eidetic eidetik einsteinium einsteinium

eo tetap eo stereo stereo geometry geometri zeolite zeolit

eu tetap eu neutron neutron eugenol eugenol europium europium

fa ( . Arab) menjadi f 'af.al ( .... ) afdal ‘arif ( .... ) arif faqir ( .... ) fakir fa.ih ( .... )
fasih mafhum ( ..... ) mafhum

f tetap f fanatic fanatik factor faktor fossil fosil

gh menjadi g ghanta genta sorghum sorgum

gain ( . Arab) menjadi g ga’ib ( .... ) gaib magfirah ( ..... ) magfirah magrib ( .... )
magrib

gue menjadi ge igue ige gigue gige

.a ( . Arab) menjadi h .akim ( .... ) hakim i.la. ( ..... ) islah si.r ( ... ) sihir

hamzah ( . Arab) yang diikuti oleh vokal menjadi a, i, u ’amr ( ... ) amar mas’alah
( ..... ) masalah ’i.la. ( ..... ) islah qa’idah ( ..... ) kaidah ’ufuq ( ... ) ufuk

hamzah ( . Arab) di akhir suku kata, kecuali di akhir kata, menjadi k ta’wil ( ..... )
takwil ma’mum ( ..... ) makmum mu’min ( .... ) mukmin

hamzah ( . Arab) di akhir kata dihilangkan imla’ ( ..... ) imla istinja’ ( ....... )
istinja/tinja munsyi’ ( ..... ) munsyi wu.u’ ( .... ) wudu
i (Arab, bunyi pendek atau bunyi panjang) menjadi i 'i‘tiqad ( ...... ) iktikad muslim
( .... ) muslim na.i.ah ( ..... ) nasihat .a.i. ( .... ) sahih

i pada awal suku kata di depan vokal tetap i iambus iambus ion ion iota iota

ie (Belanda) menjadi i jika lafalnya i politiek politik riem rim

ie tetap ie jika lafalnya bukan i variety varietas patient pasien hierarchy hierarki

jim ( . Arab) menjadi j jariyah ( ..... ) jariah janazah ( ..... ) jenazah 'ijazah ( ..... )
ijazah

kha ( . Arab) menjadi kh khu.u. ( .... ) khusus makhluq ( ..... ) makhluk tarikh ( ..... )
tarikh

ng tetap ng contingent kontingen congres kongres linguistics linguistik

oe (oi Yunani) menjadi e foetus fetus oestrogen estrogen oenology enologi

oo (Belanda) menjadi o komfoor kompor provoost provos

oo (Inggris) menjadi u cartoon kartun proof pruf pool pul

oo (vokal ganda) tetap oo zoology zoologi coordination koordinasi

ou menjadi u jika lafalnya u gouverneur gubernur coupon kupon contour kontur

ph menjadi f phase fase physiology fisiologi spectograph spektograf

ps tetap ps pseudo pseudo psychiatry psikiatri psychic psikis psychosomatic


psikosomatik

pt tetap pt pterosaur pterosaur pteridology pteridologi ptyalin ptialin

q menjadi k aquarium akuarium frequency frekuensi equator ekuator

qaf ( . Arab) menjadi k ‘aqiqah ( ..... ) akikah maqam ( .... ) makam mu.laq ( .... )
mutlak

rh menjadi r rhapsody rapsodi rhombus rombus rhythm ritme rhetoric retorika

sin ( . Arab) menjadi s asas ( .... ) asas salam ( .... ) salam silsilah ( .... ) silsilah

sa ( . Arab) menjadi s asiri ( ..... ) asiri .adis ( .... ) hadis sulasa ( . .... ... ) selasa waris
( .... ) waris

.ad ( . Arab) menjadi s ‘a.r ( ... ) asar mu.ibah ( ..... ) musibah khu.u. ( .... ) khusus .a..
( .. ) sah
syin ( . Arab) menjadi sy ‘asyiq ( .... ) asyik ‘arsy ( ... ) arasy syar. ( ... ) syarat

sc di depan a, o, u, dan konsonan menjadi sk scandium skandium scotopia skotopia


scutella skutela sclerosis sklerosis

sc di depan e, i, dan y menjadi s scenography senografi scintillation sintilasi


scyphistoma sifistoma

sch di depan vokal menjadi sk schema skema schizophrenia skizofrenia scholastic


skolastik

t di depan i menjadi s jika lafalnya s actie aksi ratio rasio patient pasien

.a ( . Arab) menjadi t kha.. ( .. ) khat mu.laq ( .... ) mutlak .abib ( .... ) tabib

th menjadi t theocracy teokrasi orthography ortografi thrombosis trombosis methode


(Belanda) metode

u tetap u unit unit nucleolus nukleolus structure struktur institute institut

u (Arab, bunyi pendek atau bunyi panjang) menjadi u ruku’ ( .... ) rukuk syub.at ( .... . )
syubhat sujud ( .... ) sujud ’ufuq ( ... ) ufuk

ua tetap ua aquarium akuarium dualisme dualisme squadron skuadron

ue tetap ue consequent konsekuen duet duet suede sued

ui tetap ui conduite konduite equinox ekuinoks equivalent ekuivalen

uo tetap uo fluorescein fluoresein quorum kuorum quota kuota

uu menjadi u lectuur lektur prematuur prematur vacuum vakum

v tetap v evacuation evakuasi television televisi vitamin vitamin

wau ( . Arab) tetap w jadwal ( .... ) jadwal taqwa ( .... ) takwa wujud ( .... ) wujud

wau ( . Arab, baik satu maupun dua konsonan) yang didahului u dihilangkan nahwu
( ... ) nahu nubuwwah ( ..... . ) nubuat quwwah ( .... . ) kuat

aw (diftong Arab) menjadi au, termasuk yang diikuti konsonan awrat ( .... ) aurat hawl
( ... ) haul mawlid ( .... ) maulid walaw ( ... ) walau

x pada awal kata tetap x xanthate xantat xenon xenon xylophone xilofon

x pada posisi lain menjadi ks executive eksekutif express ekspres latex lateks taxi
taksi
xc di depan e dan i menjadi ks exception eksepsi excess ekses excision eksisi
excitation eksitasi

xc di depan a, o, u, dan konsonan menjadi ksk excavation ekskavasi excommunication


ekskomunikasi excursive ekskursif exclusive eksklusif

y tetap y jika lafalnya y yakitori yakitori yangonin yangonin yen yen yuan yuan

y menjadi i jika lafalnya ai atau i dynamo dinamo propyl propil psychology psikologi
yttrium itrium

ya ( . Arab) di awal suku kata menjadi y ‘inayah ( ..... ) inayah yaqin ( .... ) yakin ya‘ni
( .... ) yakni

ya ( . Arab) di depan i dihilangkan khiyanah ( ..... ) khianat qiyas ( .... ) kias ziyarah
( ..... ) ziarah

z tetap z zenith zenit zirconium zirkonium zodiac zodiak zygote zigot

zai ( . Arab) tetap z ijazah ( ..... ) ijazah khazanah ( ..... ) khazanah ziyarah ( ..... )
ziarah zaman ( ... ) zaman

zal ( . Arab) menjadi z azan ( .... ) azan izn ( ... ) izin ustaz ( ..... ) ustaz zat ( ... ) zat

.a ( . Arab) menjadi z .afi. ( .... ) hafiz ta‘.im ( ..... ) takzim .alim ( .... ) zalim

Konsonan ganda diserap menjadi konsonan tunggal, kecuali kalau dapat


membingungkan.

Misalnya: accu aki =allamah alamah commission komisi effect efek ferrum ferum
gabbro gabro kaffah kafah salfeggio salfegio tafakkur tafakur tammat tamat 'ummat
umat

Perhatikan penyerapan berikut!

'Allah Allah mass massa massal massal

Catatan:

Unsur serapan yang sudah lazim dieja sesuai dengan ejaan bahasa Indonesia tidak
perlu lagi diubah.

Misalnya: bengkel nalar Rabu dongkrak napas Selasa faedah paham Senin kabar perlu
sirsak khotbah pikir soal koperasi populer telepon lahir
Selain kaidah penulisan unsur serapan di atas, berikut ini disertakan daftar istilah
asing yang mengandung akhiran serta penyesuaiannya secara utuh dalam bahasa
Indonesia.

-aat (Belanda) menjadi –at advocaat advokat

-age menjadi -ase percentage persentase etalage etalase

-ah (Arab) menjadi –ah atau –at =aqidah ( ..... ) akidah 'ijazah ( ..... ) ijazah ‘umrah
( .... ) umrah 'akhirah ( .... ) akhirat 'ayah ( ... ) ayat ma‘siyyah ( ...... ) maksiat 'amanah
( ..... ) amanah, amanat hikmah ( .... ) hikmah, hikmat ‘ibadah ( ..... ) ibadah, ibadat
sunnah ( ... ) sunah, sunat surah ( .... ) surah, surat

-al (Inggris), -eel dan -aal (Belanda) menjadi –al structural, structureel struktural
formal, formeel formal normal, normaal normal

-ant menjadi -an accountant akuntan consultant konsultan informant informan

-archy (Inggris), -archie (Belanda) menjadi arki anarchy, anarchie anarki monarchy,
monarchie monarki oligarchy, oligarchie oligarki

-ary (Inggris), -air (Belanda) menjadi -er complementary, complementair


komplementer primary, primair primer secondary, secundair sekunder

-(a)tion (Inggris), -(a)tie (Belanda) menjadi -asi, -si action, actie aksi publication,
publicatie publikasi

-eel (Belanda) menjadi -el materieel materiel moreel morel

-ein tetap -ein casein kasein protein protein

-i, -iyyah (akhiran Arab) menjadi –i atau -iah ‘alami ( ..... ) alami 'insani ( ...... ) insani
‘aliyyah ( ...... ) aliah ‘amaliyyah ( ...... ) amaliah

-ic, -ics, dan -ique (Inggris), -iek dan -ica (Belanda) menjadi -ik, ika dialectics,
dialektica dialektika logic, logica logika physics, physica fisika linguistics, linguistiek
linguistik phonetics, phonetiek fonetik technique, techniek teknik

-ic (Inggris), -isch (adjektiva Belanda) menjadi -ik electronic, elektronisch elektronik
mechanic, mechanisch mekanik ballistic, ballistisch balistik

-ical (Inggris), -isch (Belanda) menjadi -is economical, economisch ekonomis


practical, practisch praktis logical, logisch logis

-ile (Inggris), -iel (Belanda) menjadi -il mobile, mobiel mobil percentile, percentiel
persentil projectile, projectiel proyektil
-ism (Inggris), -isme (Belanda) menjadi -isme capitalism, capitalisme kapitalisme
communism, communisme komunisme modernism, modernisme modernisme

-ist menjadi -is egoist egois hedonist hedonis publicist publisis

-ive (Inggris), -ief (Belanda) menjadi -if communicative, communicatief komunikatif


demonstrative, demonstratief demonstratif descriptive, descriptief deskriptif

-logue (Inggris), -loog (Belanda) menjadi -log analogue, analoog analog epilogue,
epiloog epilog prologue, proloog prolog

-logy (Inggris), -logie (Belanda) menjadi -logi technology, technologie teknologi


physiology, physiologie fisiologi analogy, analogie analogi

-oid (Inggris), oide (Belanda) menjadi -oid anthropoid, anthropoide antropoid


hominoid, hominoide hominoid

-oir(e) menjadi -oar trotoir trotoar repertoire repertoar

-or (Inggris), -eur (Belanda) menjadi -ur, -ir director, directeur direktur inspector,
inspecteur inspektur amateur amatir formateur formatur

-or tetap -or dictator diktator corrector korektor distributor distributor

-ty (Inggris), -teit (Belanda) menjadi -tas university, universiteit universitas quality,
kwaliteit kualitas quantity, kwantiteit kuantitas

-ure (Inggris), -uur (Belanda) menjadi -ur culture, cultuur kultur premature, prematuur
prematur structure, struktuur struktur

-wi, -wiyyah (Arab) menjadi -wi, -wiah dunyawi ( ...... ) duniawi kimiyawi ( ....... )
kimiawi lugawiyyah ( ...... ) lugawiah

2.1.3. Indeks

A. Pengertian Indeks Buku

Indeks buku adalah istilah atau kata penting yang tersusun


berdasarkan abjad yang memberikan informasi mengenai nomor
halaman tempat istilah atau kata tersebut ditemukan.

Biasanya indeks buku ditaruh di halaman akhir sebuah buku, berguna mempercepat
pencarian istilah yang ada di dalam buku sehingga tidak perlu memerlukan waktu
banyak untuk mencari sebuah istilah.

B. Bagian-Bagian Indeks Buku


Terdapat beberapa bagian yang ada di dalam indeks buku, yaitu indeks nama, indeks
topik, perincian indeks topik, dan nomor halaman dimana letak rincian topik tersebut
berada. Bagian tersebut lah yang membangun sebuah indeks buku.

Materi lainnya: Teks Cerita Sejarah

Berikut ini bagian-bagian indeks buku:

1. Indeks nama (pengarang)

Merupakan susunan atau kumpulan nama-nama orang dalam sebuah indeks.

2. Indeks topik (subjek/istilah)

Merupakan kumpulan istilah atau subjek yang disusun berdasarkan abjad dimana
istilah tersebut berada dalam buku atau bersangkutan dengan isi buku tersebut. Dalam
sebuah buku geografi, indeks topik biasanya adalah istilah yang ada kaitannya dengan
ilmu geografi.

3. Perincian indeks topik

Merupakan subjek atau istilah yang ada kaitannya dengan subjek yang ada dalam
sebuah indeks topik.

4. Nomor halaman

Merupakan bagian indeks buku yang bertuliskan nomor-nomor halaman dimana


sebuah sebuah menunjukkan letak istilah tersebut.

C. Macam-Macam Indeks Buku

Indeks dibedakan menjadi 2 yaitu indeks subjek dan indeks pengarang. Silahkan baca
uraian dibawah ini untuk mengetahui perbedaan serta pengertian macam indeks buku
ini.

1. Indeks Subjek, berisi daftar istilah-istilah dalam buku.


2. Indeks Pengarang, berisi daftar nama pengarang atau tokoh yang pendapat
atau teorinya dikutip dalam buku yang bersangkutan.

Adapun aturan penulisan indeks pengarang:

 Jika nama pengarang hanya terdiri atas satu kata maka nama pengarang ditulis
apa adanya. Nama depan ditulis dengan huruf kapital.
 Jika nama pengarang terdiri atas dua kata, maka nama kedua diletakkan di
depan nama pertama; di antara nama kedua dan pertama diberi tanda koma.
 Jika nama pengarang terdiri atas lebih dari dua kata, maka nama terakhir
diletakkan di depan nama pertama dan kedua; setelah nama terakhir tersebut
diberi tanda koma.
 Nama kedua dan ketiga dalam penulisannya boleh disingkat salah satu atau
keduanya.
 Nama gelar sebaiknya tidak dicantumkan.

D. Contoh Indeks Buku

A
Abadi Husnu, 101
Abeba, A. Aris, 3
Achmad, Sri Wintala, 222
Bachri, Sutardji Calzoum, 233
Chudori, Leila S., 101
Donggo, A.D., 8
Gantang, I Gusti Putu Bawa Samar, 106B
Bachri, Sutarji Colzoum, 31, 41, 54, 77, 87
Bachtiar, Toto Sudarto 22, 43, 44, 95, 99
Badudu, J.S., 40
Balada, 45-46, 48, 62-64

Sehingga ketika kamu sedang membaca buku dan ingin mencari suatu istilah sudah
tidak perlu lagi bolak-balik halaman dan memerlukan banyak waktu karena hanya
cukup buka indeks buku. Sekian penjelasan Yuksinau.id tentang pengertian indeks
buku, bagian-bagiannya dan macam indeks buku beserta contohnya.
BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan

A. Penggunaan tanda-tanda koreksi yang baik dan benar sangat diperlukan dalam
tahap pengoreksian suatu karya tulis. Terlebih bagi mahasiswa dalam pembuatan
karya tulis seperti makalah dan lainnya. Masing-masing tanda koreksi memiliki arti
dan aturan tersendiri, sehingga apabila pembaca tidak mengerti arti dari tanda-tanda
koreksi itu sendiri, pembaca akan kesulitan dalam melakukan pengoreksian karya
tulis.
B. Unsur serapan memiliki aturan tersendiri juga. Contohnya pada huruf ae, jika
bervariasi dengan e, menjadi e seperti kata haemoglobin menjadi hemoglobin.
C. Indeks memiliki urutan dan aturan penulisan masing-masing. Indeks disusun
berdasarkan abjad dimana istilah tersebut berada dalam buku atau bersangkutan
dengan isi buku tersebut.

3.2. Saran

Dari makalah ini, banyak hal yang dapat kita pelajari seputar EYD atau PUEBI,
terutama dalam tanda-tanda koreksi, unsur serapan, dan indeks. Kami harap pembaca
dapat menambah wawasan dan pemahaman sehingga pembaca dapat menulis suatu
karya tulis dengan baik dan benar.
DAFTAR PUSTAKA

http://abasawatawalla01.blogspot.com/2013/02/ejaan-yang-disempurnakan-e
yd-pengertian.html
https://id.wikipedia.org/wiki/Ejaan_yang_Disempurnakan
https://daftarbuku.blogspot.com/2016/07/tanda-tanda-koreksi.html
https://puebi.readthedocs.io/en/latest/unsur-serapan/
http://www.yuksinau.id/indeks-buku-pengertian-bagian-macam-contoh/

Anda mungkin juga menyukai