Purwakarta, Indonesia
Pada tanggal 29 April 2016 PT Indo Bharat Rayon terjerat kasus pencemaran
lingkungan akibat tidak melakukan pengelolaan limbah B3 ( Bahan Berbahaya dan
Beracun) serta melakukan dumping limbah ke suatu lingkungan dengan tanpa izin.
Secara timeline produksinya, PT Indo Bharat Rayon menggunakan bahan bakar
berupa batu bara dengan jumlah total 700 – 800 ton per hari.
Dari penggunaan tersebut, dihasilkan limbah yang berbentuk fly ash serta
bottom ash ( Kategori Limbah B3 ) dari sumber berdasarkan PP No.18 dan No. 85
tahun 1999 serta PP No. 101 tahun 2014. Kuantitas jumlah Limbah B3 yang
dihasilkan oleh PT IBR berjumlah sekitar 56 ton per harinya.
Awal mula kasus ini bermula pada tanggal 27 Februari 2013, dimana ada
pengaduan pembuangan fly ash dan bottom ash yang dilakukan oleh PT IBR.
Kemudian pada tanggal 4 Maret 2013, Asisten Deputi Penyelesaian Lingkungan
KLH ( Kementrian Lingkungan Hidup ) bersama dengan BLH ( Badan Lingkungan
Hidup ) Purwakarta melakukan survey ke lokasi dan benar ditemukan adanya
timbunan Limbah B3.