MAKALAH
oleh
Kelompok 6
TIROID STORM
MAKALAH
oleh
Sri Ariani
142310101005
Melviana Yulia A
142310101009
Dewi Rizki A
142310101054
142310101061
Dinar Maulida H
142310101077
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat
dan hidayah-Nya kita dapat menyelesaikan makalah yang berjudul Tiroid Storm
ini dengan baik, benar dan tepat waktu. Makalah ini disusun guna memenuhi
tugas mata kuliah Ilmu Dasar Keperawatan 1A. Ucapan terima kasih kepada
semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan makalah Tiroid Storm
ini. Harapan kami semoga makalah Tiroid Storm ini dapat membantu
menambah pengetahuan bagi para pembaca. Sehingga kami dapat memperbaiki
bentuk maupun isi makalah ini agar dapat lebih baik kedepannnya.
Kami juga menerima kritik dan saran dari semua pihak demi
kesempurnaan skripsi ini. Akhir kata kami berharap, semoga skripsi ini dapat
bermanfaat.
Penulis
DAFTAR ISI
Cover Luar. 1
Cover Dalam.. 2
KATA PENGANTAR... 3
DAFTAR ISI. 4
BAB I ANATOMI. 5
1.1 Macam Kelenjar Hormone...5
1.2 Anatomi Tiroid Storm.. 6
BAB II KAJIAN PUSTAKA. 7
2.1 Pengertian Tiroid Storm...7
2.2 Epidemiologi Tiroid Strom.. 8
2.3 Etiologi Tiroid Storm... 9
2.4 Tanda dan Gejala Tiroid Storm 10
2.5 Patofisiologi. 11
BAB III PENATALAKSANAAN. 13
3.1 Pengobatan...13
3.2 Pencegahan..16
BAB IV PEMBAHASAN. 18
BAB V KESIMPULAN 19
DAFTAR PUSTAKA.... 20
PROFIL KELOMPOK.. 21
BAB I. ANATOMI
1.1 Macam-macam kelenjar hormone
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Morfologi :
1.
2.
3.
4.
5.
Berat: 18 60 gr
2 lobus dihubungkan oleh istmus
Setinggi cartilago trachea II IV
50% populasi lobus pyramidalis
Hormon:
Triiodotironin
tiroid
dapat
bervariasi,
tergantung
dari
penyebab
Penyebab paling sering tiroktosikosis pada tiroid storm ini adalah penyakit
grave. Penyakit grave dimediasi oleh antibody reseptor tirotropin yang
menstimulasi sintesis hormone tiroid menjadi berlebihan dan tidak terkendali.
Kebanyakan kejadian ini dijumpai pada wanita muda, namun dapat juga muncul
pada semua jeniskelamin dan umur.Krisis tiroid juga dapat muncul pada adenoma
soliter toksik.Penyebab jarang krisi tiroid termasuk hipersekresi karsinoma tiroid,
thyrothropin-secreting pituitary adenoma, teratoma, HCG-secreting hydatiform
mole. Penyebab lain antara laininterferon alfa dan interleukin 2, terpapar iodine,
dan pemberian amiodaron. Pemberian interferon alfa dan interleukin 2 dapat
mengganggu ikatan tiroksin dengan globulin sehingga meningktakan kadar
tiroksin bebas. Meskipun tidak biasa terjadi, krisis tiroid juga dapat merupakan
komplikasi dari operasi tiroid. Kondisi ini diakibatkan oleh manipulasi kelenjar
tiroid selama operasi pada pasien hipertiroidisme. Krisis tiroid dapat terjadi
sebelum,
selama,
atau
sesudah
operasi.
Operasi
umumnya
hanya
hormone hormone tiroid yang bebas. Peningkatan kadar hormone ini disertai
dengan penekanan kadar tirotropin, sehingga serum tirotropin umumnya tidak
terdeteksi, terkecuali pada pituitary thyrotropin-secreting adenoma.
2.4 Tanda dan Gejala Tiroid Storm
Gambaran klinis
1. Demam
2. Sinus takikardia
3. Gagal jantung kongestif
4. Gejala gastrointestinal (muntah, diare) secara terus menerus
Gejala Konstitusional
1. Kehilangan berat badan walaupun asupan kalori cukup
2. Keadaan hipermetabolisme menyebabkan peningkatan panas/
keringat berlebihan
3. Kelelahan
4. Kelemahan otot
5. Dehidrasi
Neuropsikiatri
1. Ketidakstabilan emosi
2. Kegelisahan
3. Kecemasan
4. Kebingungan
5. Bahkan koma
Gastrointestinal
1. Peningkatan frekuensi usus
2. Pembuangan isi usus lebih cepat
Gejala reproduksi
1. Prubahan siklus menstruasi pada wanita
2. Penurunan libido dan ginekomastia pada lelaki
Respirasi dan kardiologi
1. Palpitasi
2. Sesak nafas saat beraktifitas
3. Nyeri pada dada
4. Peningkatan tekanan darah
5. Takiaritmia
Secara etiologi, krisis tiroid bukan merupakan suatu kuantitas yang
berbeda dari tiroksikosis, melainkan merupakan salah satu akhir dari spectrum
keparahan hipertitroid.
2.5 Patofisiologi
10
11
12
sintesis hormone tiroid yang baru dengan thionamide harus dilakukan terlebih
dahulu
sebelum
terapi
iodin
dilakukan,
untuk
mencegah
stimulasi
pembentukan/sintesis hormone tiroid baru yang hal ini dapat muncul jika iodine
diberikan terlebih dahulu.Namun, waktu penundaan pemberian agen antitiroid dan
pemberian yodium masih merupakan kontroversi dan hanya dpat diberikan waktu
30-60 menit.
Obat antitiroid yakni dalam hal ini tionamid telah digunakan untuk
pengobatan tiroktosikosis sejak pengenalan klasifikasi obat ini tahun 1943.Dua
spesifik kelas obat antitiroid adalah tiourasil dan imidazole.Propiltiourasil (PTU)
adalah
tiourasil,
sementara
methimazole
dan
karbimazole
adalah
perburukan
klinis
tiroid
storm
terjadi,
meskipun
telah
pendingin dan ice packs juga dapat digunakan. Kehilangan cairan dan dehidrasi
juga sering dijumpai pada tiroid storm.Kehilangan cairan merupakan hasil dari
kombinasi demam, mual, muntah, dan diare. Cairan intravena dengan
dekstrosa(normal salin dengan dekstrosa 5% atau 10%) dapat diberikan untuk
menggantikan glikogen yang terpakai.
Pengobatan factor pencetus krisis tiroid merupakan bagian yang penting,
mengingat bahwa factor pencetus yang paling sering dijumpai adalah infeksi.Jika
factor pencetus tidak dijumpai, maka pencarian lebih jauh untuk kemungkinan
sumber infeksi dianjurkan pada pasien krisis tiroid yang demam. Hal ini dapat
dilakukan dengan pemeriksan darah, urin, kultur dahak, dan radiografi dada atau
CT non-kontras. Antibiotic ampirik tidak dianjurkan tanpa ada bukti dijumpai
sumber infeksi.Pengobatan penyakit yang mendasari harus dilakukan sejalan
dengan pengobatan tiroktosikosis itu sendiri.
2. Pengobatan perioperative
Tindakan operasi tiroid dalam keadaan tiroktosikosis menyebabkan
peningkatan angka kematian.Kebanyakan kematian berhubungan dengan operasi
tiroid dikarenakan munculnya krisis tiroid paska operasi.Pada tahun 1923, iodin
inorganic digunakan preoperative dan penurunan mortalitas mencapai <
1%.Kemudian pada tahun 1940-an, tionamid diperkenalkan untuk digunakan
sebagai persiapan preoperative pasien tirotoksik.Akhirnya, pada tahun 1960,
blockade reseptor adregenik-beta sebagai preoperative yang menghasilkan
outcome yang lebih baik.
Manajemen preoperasi pasien tirotoksik dapat dibagi menjadi dua kategori
yakni :
a. Persiapan untuk operasi elektif (nonurgensi)
b. Persiapan untuk prosedur emergensi
Pada
kasus
persiapan
operasi
elektif,
terapi
dengan
tionamid
14
muncul
dalam
waktu
24-72
jam
setelah
pengobatan.Sekali
15
kehadiran
tionamid,
penggunaan
potassium
perklorat
dilakukan
pada
pasien
yang
berisiko
mengalami
hipertiroidisme.
4) menggunakan garam beryodium untuk mencegah terjadinya penyakit
gondok yang bersifat endemic
16
1-2%
pasien
hypertiroidisme.
Sedangkan
insidensi
keseluruhan
menghasilkan
thyrotropin-releasing
hormone(TRH)
yang
17
pasien. Bentuk bebas ini mengatur kadar hormon tiroid ketika keduanya
beredar di sirkulasi darah yang menyuplai kelenjar pituitari anterior.
Dengan tirotoksikosis yang terkendali dan penanganan dini krisis tiroid,
angka kematian dapat diturunkan hingga kurang dari 20%.Pada proses
penatalaksanaan dalam pemberian obat pada setiap langkah memainkan peranan
penting dalam keberhasilan
pengobatan.
Pengobatan
ditunjukkan untuk
BAB V. KESIMPULAN
Krisis tiroid adalah kondisi hipermetabolik yang mengancam jiwa dan
ditandai oleh demam tinggi dan disfungsi sistem kardiovaskular, sistem saraf, dan
sistem saluran cerna. Etiologi yang paling banyak menyebabkan krisis tiroid
adalah penyakit Graves (goiter difus toksik). Krisis tiroid timbul saat terjadi
dekompensasi sel-sel tubuh dalam merespon hormon tiroid yang menyebabkan
hipermetabolisme berat.
Diagnosis krisis tiroid didasarkan pada gambaran klinis bukan pada
gambaran laboratoris.Jika gambaran klinis konsisten dengan krisis tiroid, terapi
tidak boleh ditunda karena menunggu konfirmasi hasil pemeriksaan laboratorium
atas tirotoksikosis.Penatalaksanaan krisis tiroid harus menghambat sintesis,
sekresi, dan aksi perifer hormon tiroid.Penanganan suportif yang agresif
dilakukan kemudian untuk menstabilkan homeostasis dan membalikkan
dekompensasi multi organ.Angka kematian keseluruhan akibat krisis tiroid
diperkirakan berkisar antara 10-75%. Namun, dengan diagnosis yang dini dan
penanganan yang adekuat, prognosis biasanya akan baik.
18
yang
jarang
namun
berhubungan
dengan
mortalitas
lebih
DAFTAR PUSTAKA
1. Bakta, I Made &Suastika, I Ketut. (1999). Gawat Darurat di Bidang
Penyakit Dalam, Jakarta: Penerbit EGC. From:
http://books.google.co.id/books?
id=ims8gbiWJScC&printsec=frontcover&hl=id&source=gbs_ge_summar
y_r&cad=0#v=onepage&q&f=false
2. Tucker, Susan Martin., Canobbio, Mary M., Paquette, Eleanor Vargo &
Wells, Majorie Fyfe. (1999). Standar Perawatan Pasien: Proses
Keperawatan, Diagnosis, Dan Evaluasi, Edisi V, Jakarta: EGC. From:
http://books.google.co.id/books?
id=a3EIYQEWuKIC&pg=PA382&dq=krisis+tiroid&hl=en&sa=X&ei=Bq
4zVMyyOYayuAT4gIHYDA&redir_esc=y#v=onepage&q=krisis
%20tiroid&f=false
3. Gruendemann, Barbara J & Fernsebner, Billie. (1995). Buku
AjarKeperawatan Perioperatif, Vol 2 Praktik, Jakarta: EGC. From:
http://books.google.co.id/books?
id=V7q8bMOurj0C&pg=PA114&dq=krisis+tiroid&hl=en&sa=X&ei=Bq4
19
zVMyyOYayuAT4gIHYDA&redir_esc=y#v=onepage&q=krisis
%20tiroid&f=false
4. Tandra, Hans. (2011). Mencegah dan Mengatasi Penyakit Tiroid Segala
Sesuatu yang Harus Anda Ketahui Tentang Kelenjar Gondok, Jakarta: PT.
Gramedia Pustaka Utama. From: http://books.google.co.id/books?id=xvxHEdmk4wC&pg=PA63&dq=krisis+tiroid&hl=en&sa=X&ei=Bq4zVMy
yOYayuAT4gIHYDA&redir_esc=y#v=onepage&q=krisis
%20tiroid&f=false
5. KRISIS TIROID ( Thyrotoxic Storm ) | copyaskep. 9 November 2011.
http://copyaskep.wordpress.com/2011/11/09/krisis-tiroid-thyrotoxic-storm/
PROFIL KELOMPOK 6
21