Anda di halaman 1dari 30

Hari ke 6

1
2
3
Sumur Resapan, Solusi untuk Melindungi dan
Memperbaiki Air Tanah

Air adalah salah satu kebutuhan vital bagi manusia.


Demikian pentingnya fungsi dan kedudukannya, hingga
di jaman modern ini, air menjadi salah satu produk yang
diperjual belikan. Namun tahukah anda bahwa
kerusakan lingkungan yang terjadi saat ini berefek pada
menurunnya kualitas air? Berkurangnya area resapan
karena kurang terencananya pembangunan, erosi,
abrasi, banjir hingga kemarau berkepanjangan menjadi
sebab menurunnya kualitas air, terutama yang
terkandung dalam tanah.
Kondisi tersebut tidak bisa didiamkan bagitu saja. Harus
ada upaya untuk mencari jalan keluar untuk
memperbaiki kualitas air tanah. Usaha perbaikan ini bisa
dimulai dari lingkungan rumah dimana kita tinggal. Salah
satu caranya dengan membuat sumur resapan. Sumur
resapan merupakan sebuah sarana berupa sumur atau
lubang pada permukaan tanah yang dibuat untuk
menampung air hujan dan meresapkannya ke dalam
tanah dengan baik.
Sumur resapan ini memiliki banyak manfaat diantaranya,
sebagai pengendali banjir, melindungi serta memperbaiki
kualitas air tanah, menekan laju erosi dan dalam jangka
waktu lama dapat memberi cadangan air tanah yang
cukup. Secara sederhana, prinsip kerja sebuah sumur
resapan yaitu menyimpan (untuk sementara) air hujan
dalam lubang yang sengaja dibuat, selanjutnya air
tampungan akan masuk ke dalam tanah sebagai air
resapan (infiltrasi). Air resapan ini selanjutnya menjadi
cadangan air tanah.
Persyaratan Pembuatan

Untuk membuat sumur resapan ada beberapa persyaratan


yang perlu diperhatikan, diantaranya:

1.Dibuat pada lahan yang lulus air dan tahan longsor


2.Harus bebas dari pencemaran maupun kontaminasi
limbah
3.Air yang masuk ke dalam sumur resapan adalah air hujan
4.Untuk daerah bersanitasi lingkungan buruk, yaitu daerah
dengan kondisi sarana air limbah, air hujan dan system
pembuangan sampahnya tidak memenuhi persyaratan
sanitasi, sumur resapan hanya menampung air hujan dari
atap yang disalurkan melalui talang
5.Mempertimbangkan aspek hidrogeologi, geologi dan
hidrologi
Pemilihan Lokasi

Beberapa faktor yang menjadi pertimbangan


untuk memilih lokasi pembuatan sumur resapan
(menurut Standar Nasional Indonesia (SNI)
tentang Tata Cara Perencanaan Sumur Resapan
Air Hujan untuk Lahan Pekarangan) adalah:
1. Keadaan muka air tanah

Untuk mengetahu keadaan muka air tanah dapat


ditentukan dengan cara mengukur kedalamannya
permukaan air tanah terhadap permukaan tanah dari
sumur di sekitarnya pada musim hujan.
2. Permeabilitas tanah

Permeabilitas tanah merupakan kemampuan tanah


untuk dapat dilalui air. Permeabilitas tanah yang dapat
dipergunakan untuk sumur resapan terbagi dalam tiga
kelas,yaitu :
permeabilitas tanah sedang (jenis tanah berupa
geluh/lanau, memiliki daya serap 2,0 6,5 cm/jam)
permeabilitas tanah agak cepat (jenis tanah berupa
pasir halus, memiliki daya serap 6,5 12,5 cm/jam)
permeabilitas tanah cepat (jenis tanah berupa pasir
kasar, memiliki daya serap 12,5 cm/jam)
Penempatan Sumur Resapan
Untuk membuat memaksimalkan fungsi sumur resapan
air hujan, kita perlu memperhatikan keadaan lingkungan
setempat. Misal jarak sumur resapan dengan jalan,
rumah, septic tank maupun sumur air minum. Jarak
minimum sumur resapan dengan dengan jalan kurang
lebih 1,5 meter. Persyaratan jarak minimum sebuah
sumur resapan bisa dilihat pada tabel di bawah ini :
Jenis Sumur Resapan

Bagi kita yang tinggal di daerah perkotaan,


berkurangnya daerah resapan air karena makin banyak
permukaan tanah yang tertutup bangunan dan jalan
berdampak pada berkurangnya daya serap tanah
terhadap air. Pembuatan sumur resapan di lingkungan
tempat tinggal menjadi salah satu solusi memperbaiki
kualitas air tanah. Penerapan sumur resapan pada
lingkungan tempat tinggal (terutama di wilayah
perkotaan) dapat dibedakan menjadi dua, yaitu:
1. Sumur resapan individu

Sesuai dengan namanya, semur resapan individu


merupakan sumur resapan yang dibuat pada
masing-masing rumah tinggal. Dampak sumur
resapan akan maksimal jika masing-masing
rumah ikut membuatnya. Peletakkan sumur
resapan dapat memanfaatkan lahan sisa maupun
pekarangan yang ada. Langkah-langkah untuk
membuat sumur resapan individu ini yaitu :
Memeriksa tinggi muka air tanah, tinggi muka air tanah
yang dipersyaratkan adalah >3 meter

Memeriksa permeabilitas tanah, permeabilitas tanah


yang baik adalah lebih besar atau sama dengan 2
cm/jam

Memperhatikan persyaratan jarak

Skema sumur resapan individu dapat dilihat pada gambar


di bawah ini :
Jumlah sumur resapan pada sebuah lahan pekarangan
ditentukan berdasarkan curah hujan maksimum,
permeabilitas tanah serta luas bidang tadah dan dapat
dihitung dengan menggunakan rumus berikut:

H = (D x I x A tadah D x k x A sumur)/(A sumur + D x k


x L)
dimana :
H = Kedalaman sumur (m)
D = Durasi hujan (jam)
A sumur = Luas penampang sumur (m2)
L = Keliling penampang sumur (m)
k = Permeabilitas tanah (m/jam)
A tadah = Luas tadah hujan (m2), berupa atap rumah dan
atau permukaan tanah yang diperkeras
I = Intensitas hujan (m/jam)
Untuk mengetahui berapa sumur resapan yang diperlukan
pada sebuah pekarangan, kita bisa melihat tabel di bawah
ini :
2. Sumur resapan kolektif
Jenis sumur resapan ini dibuat secara kolektif (bersama)
dalam sebuah komunitas warga masyarakat dengan
skala besar dan membutuhkan lahan cukup luas. Sumur
resapan kolektif dapat berupa kolam resapan, sumur
resapan dalam maupun resapan parit berorak. Tidak
jarang area sumur resapan kolektif bisa dijadikan tempat
rekreasi bersama di dalam sebuah kompleks
perumahan.
Spesifikasi Pembuatan Sumur Resapan

Untuk membuat sumur resapan yang baik ada beberapa


hal teknis yang harus diperhatikan, yaitu :
1. Penutup Sumur
Untuk penutup sumur dapat dipilih beragam bahan
diantaranya :
Pelat beton bertulang tebal 10 cm dicampur dengan
satu bagian semen, dua bagian pasir, dan tiga
bagian kerikil (1pc : 2ps : 3kr)
Pelat beton tidak bertulang tebal 10 cm dengan
campuran perbandingan yang sama, berbentuk
cubung dan tidak di beri beban di atasnya atau,
Ferocement (setebal 10 cm).
2. Dinding sumur bagian atas dan bawah

Pembuatan dinding sumur dapat memanfaatkan buis


beton. Dinding sumur bagian atas dapat menggunakan
batu bata merah, batako, campuran satu bagian semen,
empat bagian pasir (1pc : 4ps), diplester dan di aci
semen.
3. Pengisi Sumur
Pengisi sumur dapat berupa batu pecah ukuran 10-20
cm, pecahan bata merah ukuran 5-10 cm, ijuk, serta
arang. Pecahan batu tersebut disusun berongga.
4. Saluran air hujan
Dapat menggunakan pipa PVC berdiameter 110 mm,
pipa beton berdiameter 200 mm maupun pipa beton
setengah lingkaran berdiameter 200 mm.
Skema di bawah ini adalah gambar pembuatan sumur
resapan dengan menggunakan buis beton
Perawatan

Untuk menjaga agar kondisi sumur resapan tetap


berfungsi dengan baik maka perlu diadakan
pemeriksaan secara periodik, setidaknya setiap 6
bulan sekali. Pemeriksaan itu meliputi :

Aliran masuk
Bak control
Kondisi sumur resapan
Pembuatan sumur resapan air hujan merupakan
salah satu solusi untuk menjaga cadangan dan
kualitas air agar terjaga dengan baik. Dalam skala
yang lebih luas dapat pula memperbaiki kualitas
lingkungan sekitar. Kita bisa mulai membuatnya di
rumah yang kita tempati. Namun alangkah baiknya
jika dilakukan secara bersama-sama dan menjadi
gerakan massal. (Artikel ini telah dimuat dalam
Tabloid Hunianku Edisi 26, September 2011)
Peraturan pemerintah Republik
Indonesia Nomor 43 Tahun 2008
Tentang Air Tanah
Isinya : Mengatur dalam pengelolaan
air tanah

30

Anda mungkin juga menyukai