1. Pengambilan resiko
2. Menjalankan usaha sendiri
3. Memanfaatkan peluang-peluang
4. Menciptakan usaha baru
5. Pendekatan yang inovatif
6. Mandiri (misal; tidak bergantung pada bantuan
pemerintah)
Objek Studi Kewirausahaan
a. Kemampuan merumuskan tujuan hidup / usaha.
b. Kemampuan memotivasi diri
c. Kemampuan untuk berinisiatif
d. Kemampuan berinovasi
e. Kemampuan untuk membentuk modal uang dan
barang modal.
f. Kemampuan mental yang dilandasi agama
g. Kemampuan untuk membiasakan diri dalam
mengambil hikmah pengalaman baik maupun
menyakitkan.
Pengusaha, wirausaha, dan penemu
Tidak semua pengusaha adalah wirausahawan.
Sebagai contoh seorang pengusaha yang karena
ia memiliki saham disuatu perusahaan dan
memiliki koneksi tertentu dengan pejabat
pemerintah sehingga ia memperoleh fasilitas-
fasilitas istimewa baik dalam memenangkan
tender maupun kemudahan dalam perizinan
bukanlah seorang wirausahawan.
Pengusaha, wirausaha, dan penemu
Wirausaha berbeda dengan penemu (inventor) yaitu orang
yang menemukan sesuatu yang berguna bagi kehidupan
manusia, misalnya Thomas Alpha Edison menemukan
listrik. Einstein menemukan atom, dan lainnya. Mereka
tidak dapat disebut wirausahawan jika penemuannya
tersebut tidak ditransformasikan oleh mereka sendiri ke
dalam dunia usaha. Wirausahawan adalah orang yang
yang memanfaatkan penemuan tersebut ke dalam dunia
usaha.
Wirausahawan dan Manajer
Wirausahawan berbeda dengan manajer.
Meskipun demikian tugas dan perannya dapat
saling melengkapi. Seorang wirausahawan yang
membuka suatu perusahaan harus menggunakan
keahlian manajerial (manajerial skills) untuk
mengimplementasikan visinya. Dilain pihak
seorang manajer harus menggunakan keahlian
dari wirausahawan (entrepreneurial skill) untuk
mengelola perubahan dan inovasi.
Pengusaha, wirausaha, dan penemu
Menurut Kao (1989), secara umum posisi wirausahawan
adalah menempatkan dirinya terhadap risiko atas
guncangan-guncangan dari perusahaan yang
dibangunnya (venture). Wirausahawan memiliki risiko
atas finansialnya sendiri atau finansial orang lain yang
dipercayakan kepadanya dalam memulai suatu. Ia juga
berisiko atas keteledoran dan kegagalan usahanya.
Sebaliknya manajer lebih termotivasi oleh tujuan
yang dibebankan dan kompensasi (gaji dan benefit
lainnya) yang akan diterimanya.
Wirausahawan dilahirkan, dicetak, atau lingkungan
1. Wirausahawan (entrepreneurs)
2. Wiramanajer (intrapreneurs)
3. Wirakaryawan (innopreneurs)
4. Ultramanajer (ultrapreneur)
5. Pendidik/ Pemikir
Manfaat mempelajari Kewirausahaan
Jika wirausahawan adalah orang yang menjalankan
usahanya sendiri, wiramanajer adalah orang yang memiliki
kemampuan sebagai wirausahawan tetapi tidak
menjalankan usaha sendiri melainkan menjalankan usaha
atau memimpin usaha orang lain. Wiramanajer
adalah manajer yang meng-implementasikan ide-ide
wirausahawan menjadi sesuatu yang menguntungkan bagi
organisasi/perusahaan (pinchott III, 1985).
Wirakaryawan adalah para karyawan yang memiliki
kemampuan sebagai wirausahawan tetapi karena sebab-
sebab tertentu mereka memilih untuk bekerja di suatu
perusahaan/organisasi. Mereka adalah karyawan dari
segala lapisan manajemen yang dapat mengimplementasikan
ide-ide yang inovatif di dalam struktur perusahaan yang ada
(Lynn dan Lynn,1992).
Keuntungan :
1. Otonomi.
Pengelolaan yang bebas dan tidak terikat membuat wirausaha
memposisikanseseorang menjadi “bos” yang memiliki kehendak
terhadap kontrol bisnisnya. Hal ini juga didukung dengan pendapat
Robert T. Kiyosaki yang menyatakan bahwa pada dasarnya
perspektif menjadi seorang wirausaha adalah pilihan karena
mencari sebuah kebebasan.
2.Tantangan awal dan perasaan motif berprestasi
Peluang untuk mengembangkan konsep usaha yang dapat menghasilkan
keuntungan sangat memotivasi wirausaha.
3.Kontrol finansial (Pengawasan keuangan).
Bebas dalam mengelola keuangan, dan merasa kekayaan sebagai milik
sendiri.
4. Memiliki legitimasi moral yang kuat untuk mewujudkan kesejahteraan
dan menciptakan kesempatan kerja.Hal ini dikarenakan target
entrepreneur adalah masyarakat kelas menengah dan bawah,
maka entrepreneur memiliki peran penting dalam proses
trickling down effect (memberikan manfaat).
Kerugian Kewirausahaan :
1. Pengorbanan personal.
Pada awalnya, wirausaha harus bekerja dengan waktu yang lama
dan sibuk. Sedikitsekali waktu untuk kepentingan keluarga, rekreasi.
Hampir semua waktu dihabiskan untuk kegiatan bisnis.
2. Beban tanggung jawab.
Wirausaha harus mengelola semua fungsi bisnis, baik pemasaran,
keuangan, secara personil maupun pengadaan dan pelatihan.
3. Kecilnya marjin keuntungan dan kemungkinan gagal.