Anda di halaman 1dari 16

Pedoman

Pemantauan Konsumsi Gizi (PKG)


Di Jawa Timur

Oleh :
SEKSI GIZI
Bidang PPKM Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur
2013
Latar Belakang
Indonesia Sehat 2010 merupakan salah
satu agenda dalam pembangunan
nasional, untuk mewujudkan mutu SDM
yang sehat, cerdas, produktif, dan
mandiri.
Meningkatnya status gizi penduduk
merupakan basis pembentukan SDM
yang berkwalitas.
Pemantauan Konsumsi Gizi dan Status
Gizi penduduk secara berkala
diperlukan untuk mengetahu sebaran
dan besaran masalah yang perlu
Masalah konsumsi gizi sangat bervariasi
disetiap wilayah/daerah, sehingga
penting untuk memperoleh informasi
tentang : - ketersediaan
kecukupan konsumsi pangan

Penduduk yang tidak cukup


mengkonsumsi pangan, atau mungkin
konsumsi pangannya cukup tetapi tidak
seimbang akan menimbulkan masalah
pada penduduk.
Tujuan PKG :
Tujuan Umum :
Mendapatkan gambaran tingkat ketahanan
pangan rumah tangga di tingkat
Kabupaten/Kota
Tujuan Kuhsus :
memperoleh gambaran tentang :
1. Tingkat konsumsi energi dan protein di tk.
Kabupaten/Kota.
2. Besaran defisit energi dan protein pada
rumah tangga di tingkat Kabupaten/Kota.
3. Menilai gambaran keanekaragaman pangan di
tingkat rumah tangga.
METODOLOGI
Penentuan sampel menggunakan
sistem kluster.
Setiap Kab / Kota ditentukan sebanyak
30 kluster dengan menggunakan
Sistematic Random Sampling
Tahapan dalam Penentuan sampel :
1. Perhitungan besar sampel :
Setiap kluster dipilih sebanyak 10 sampel
rumah tangga

Pemilihan sampel digunakan untuk


menentukan rumah tangga yang dapat
mewakili penduduk
METODOLOGI

rumah tangga merupakan unit


terkecil untuk dapat memberikan
Tahapan dalam ketahanan
gambaran Penentuanpangan
sampel dan
:
dapat mewakili secara keseluruhan
2. Pemilihan sampel rumah tangga
disetiap Desa/Kelurahan :
Tentukan titik kluster untuk awal mulai bergerak
memilih rumah tangga yang akan diwawancarai
(interview).

Titik kluster :
Sekolah, Pasar, Masjid, Rumah Kades, Gereja,
dll Jika memang diperlukan bisa dipilih >1 titik
kluster

Dari titik kluster tersebut, carilah rumah tangga


sesuai dengan jumlah yang telah ditentukan ( 10 RT )
Data Yang Dikumpulkan
Adalah data jenis dan jumlah konsumsi
berbagai jenis bahan makanan selama 24
jam (1 hari) yang lalu, meliputi :
Menggunakan formulir, berisi
keterangan : 1. Tempat.
2.
Rumah tangga.
3. Konsumsi bahan makanan 24
jam yg. lalu 4. Pengumpul Data.

Pelaksana Gizi Kab/Kota yang telah


dilatih (dibantu Tenaga Pelaksana Gizi
Cara Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan oleh
Tenaga Gizi Kab/Kota dibantu TPG
Puskesmas di rumah responden dengan
menggunakan kuesioner.
Responden yang diwawancarai adalah
ibu rumah tangga dan/atau anggota
lainnya yang dianggap paling
mengetahui keadaan rumah tangga
serta konsumsi makanan keluarga
(termasuk jajanan/ makanan
selingan)
BEBERAPA HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN
DALAM PENGUMPULAN DATA
Data yang dikumpulkan adalah data untuk
makanan keluarga
Bahan makanan yang direkam adalah bahan
makanan mentah
Harus mempertimbangkan makanan sisa,
makanan tambahan dari luar
Informasi yang diterima harus
dirasionalisasikan :
- Beras - Gula
- Minyak - Susu
- Tepung - Bakso
Supervisi Hasil Pengukuran Konsumsi
Diperlukan untukGizi
mengetahui dan
memperbaiki kesalahan yang dilakukan
oleh petugas dalam pengambilan data,
terutama makanan yang sering
dikonsumsi.
Supervisi sebaiknya dilakukan oleh :
Petugas Kabupaten.
Petugas Propinsi.
Pelaksanaan Pengumpulan Data Konsumsi
Gizi
Waktu Pengumpulan Data :
bulan April-Juni 2013.
Validasi Data :
akhir bulan Juni 2013.
Pengiriman Data Ke Provinsi :
akhir
bulan April-Mei-Juni 2013.
Entry Data :
akhir bulan September
2013.
Mekanisme Pelaporan
PUSAT

PROPINSI

Umpan balik

KAB/KOTA

KEC/PUSK

DESA
PEMANFAATAN INFORMASI
1. Diketahui perkembangan serta gambaran
tingkat konsumsi pangan dan skor PPH dari
tahun ke tahun.
bandingkan dengan AKG atau
PPH
2. Diketahui perbandingan antar wilayah kerja
menurut tingkat konsumsi pangan dan skor
PPH. Wilayah mana yang sudah baik dan yang
belum baik tingkat konsumsi pangan dan skor
PPH
bandingkan dengan AKG atau PPH yg ada.
3. Penentuan prioritas program pangan dan
perbaikan gizi
kaitkan dg. data status gizi & stok pangan
PEMANFAATAN INFORMASI (lanjutan)
4. Perbaikan tingkat konsumsi pangan maupun
kwalitas konsumsi pangan/keragaman pangan.
5. Bahan evaluasi keberhasilan program pangan
dan perbaikan gizi, serta penentuan intevensi
lebih lanjut.
Jika informasi ini dibandingkan antar waktu
panen dan paceklik dapat digunakan untuk
menentukan intervensi jangka pendek.
(kaitkan dengan status gizi, harga pangan,
dsb)
Jika informasi ini diikuti setiap tahun dapat
dilihat perkembangan kecenderungannya.

Anda mungkin juga menyukai