Anda di halaman 1dari 24

INFEKSI TORCH

Dr. Marzuqi Sayuti, SpOG


Sitomegalovirus (CMV)
Termasuk gol.virus herpes DNA

Transmisi CMV

Horizontal (udara, air ludah, urin)


Vertikal (penularan infeksi maternal
ke janin)
Hubungan seksual
Sitomegalovirus (CMV)
(Patogenesis)

Infeksi Primer
Pemaparan virus pertama kali ke individu

Infeksi Laten
Virus akan menetap dalam sel dan jaringan pada
waktu yang tak terbatas

Infeksi Rekuren / Reaktivasi Virus


Karena penyakit tertentu/ supresi imun sehingga
menekan sel T dan disertai berbagai sindrom
Sitomegalovirus (CMV)
(Infeksi CMV pada Kehamilan)

Infeksi eksogenous

Non Primer : Pada ibu hamil dengan


pola imunologik seropositif
Primer : Pada ibu hamil dengan pola
imunologik seronegatif

Infeksi endogenous

Reaktivasi virus sebelumnya dalam


keadaan paten
Sitomegalovirus (CMV)
(Diagnosis)

(Diagnosis Pranatal)

Metode PCR

Isolasi Virus
Sitomegalovirus (CMV)
(Terapi dan Konseling)

Infeksi primer 20 minggu, terminasi


kehamilan.

Obat yg digunakan:

Ganciclovir
Foscarnet
Cidofivir
Valaciclovir
Toksoplasmosis Kongenital
Toksoplasmosis Kongenital
(Aspek Klinik dan Perilaku Biologik Toksoplasma
Kongenital)

Transmisi toksoplasma kongenital hanya


terjadi bila infeksi toksoplasma akut terjadi
selama kehamilan

Bila hasil isolasi positif di jaringan plasenta


menunjukkan terjadinya infeksi pada neonatus
Toksoplasmosis Kongenital
(Diagnosis
Pranatal)

Diagnosis :
Efektif untuk Umumnya ditegakkan
menghindari atau dilakukan pada berdasarkan hasil
menekan risiko usia kehamilan pemeriksaan
toksoplasmosis 14-27 (trimester menunjukkan
kongenital II) adanya IgM janin
spesifik
Toksoplasmosis Kongenital
(Diagnosis
Pranatal)
Aktivitas diagnosis pranatal meliputi:

Pemeriksaan
tambahan :
Pembiakan
Kordosentesis penetapan
darah janin
ataupun enzim liver,
ataupun cairan
amniosentesis platelet,
ketuban
leukosit dan
limfosit
Toksoplasmosis Kongenital
(Diagnosis
Pranatal)
Faktor-faktor yang harus diperhatikan agar diagnosis pranatal menjadi
aman dan efisien adalah:
Antibodi IgM +
Skrinning Serokonversi seropositif IgM dan
serologik IgG
maternal Titer IgG tinggi > 1/1024
Aviditas IgG <200

Keterampilan Untuk melakukan kordosintesis dan


klinisi amniosintesis

Untuk mengerjakan pekerjaan rumit


Kecermatan dan dan khusus di lab seperti inokulasi,
keterampilan ELISA dll
Toksoplasmosis Kongenital
(Terapi dan Pencegahan)
Kehamilan dengan infeksi akut

Spiramisin
Diberikan 2-4 g/hari PO dibagi dalam 4 dosis
untuk 3 minggu
Aktif membunuh takizoit sehingga menekan
transmisi transplasental
Piremitamin
Diberikan setiap 3-4 hari
Dikombinasikan dengan sulfadiazin
Toksoplasmosis Kongenital
(Terapi dan Pencegahan)
Toksoplasma kongenital & Penderita imunodefisiensi

Sulfadiazin 50 100 mg/kg/hari

Piremitamin 0,5 1 mg/kg ; diberikan


setiap 2 4 hari selama 20 hari

Injeksi IM Asam Folinik 5 mg setiap 2


4 hari
Toksoplasmosis Kongenital
(Terapi dan Pencegahan)
Pencegahan

Memakan semua sayur-sayuran dan


daging yang dimasak

Skrinning serologik pramarital yang


dilanjutkan skrinning bulanan selama
kehamilan pada ibu hamil dengan
seronegatif
Toksoplasmosis Kongenital

T. gondii tachyzoites
Rubella
German measles

Etiologi : virus rubella

Gambaran klinik : menyerupai campak,


tetapi bercaknya lebih kasar.
Rubella

Resiko terhadap kehamilan :

Trimester I ( 0 -13 minggu) :


sangat beresiko terkena
Rubella.
Trimester II ( 14 s/d 26 minggu)
: risiko pada bayi berupa
gangguan penglihatan dan
pendengaran.
Trimester III : resiko rendah.
Rubella

Cara menginfeksi :

Rubella bisa ditransmisikan


melalui udara, urin, feces, dan
kulit. Masa inkubasinya 2-3
minggu.
Jika tidak terdapat imunitas,
imunisasi tidak bisa diberikan
saat sedang hamil.
Rubella

Rubella Virus,
transmission electron Congenital Rubella
micrograph (Image:
CDC USA) (Image: CDC USA)
Herpes Simpleks Virus

Suatu penyakit virus menular dengan afinitas pada kulit, selaput


lendir, dan sistem saraf.

HSV-2 penyebab tersering infeksi herpes genitalis.

Penularan melalui kontak langsung.

Jika ibu mengalami infeksi kronik, kemungkinan bayi terinfeksi


tidak terbukti sehingga dapat dilahirkan pervaginam. Sebaliknya,
jika ibu terkena herpes saat kehamilan akan mempunyai resiko
sehingga dianjurkan Seksio Sesarea.
Herpes Simpleks Virus

Herpes Simplex, Vulva Herpes Simplex in AIDS


Infeksi Lain pada TORCH

Sifilis Hepatitis

Virus
Ebstein- hPV
Barr
Daftar Pustaka
Prawiroharjo, Sarwono. 2008. Buku
Ajar Ilmu Kandungan. Jakarta : Bina
Pustaka

Prawiroharjo, Sarwono. 2008. Buku


Ajar Ilmu Kebidanan. Jakarta : Bina
Pustaka

Cunninghamz. 2008. Obstetri


William. Jakarta : EGC

Anda mungkin juga menyukai