Anda di halaman 1dari 11

Pertemuan ke-5

Wanprestasi : Pengertian, bentuk


dan akibat hukumya
WANPRESTASI
Apabila pihak debitur tidak melakukan apa
yang dijanjikannya maka dikatakan ia
melakukan wanprestasi.

Wanprestasi dapat berupa :


1. Tidak melaksanakan prestasi sama sekali
2. Melaksanakan prestasi tapi terlambat
3. Melaksanakan suatu perbuatan tidak seperti
yang diperjanjikan
4. Melakukan sesuatu yang dilarang oleh
perjanjian.
Apabila terjadi wanprestasi maka pihak
kreditur dapat memilih tuntutan-tuntutan
sebagai berikut :
1. pelaksanaan prestasi
2. pelaksanaan prestasi + ganti rugi
3. ganti rugi
4. pembatalan perjanjian
5. pembatalan perjanjian + ganti rugi
Untuk dapat mempertanggungjawabkan perbuatannya
itu debitur harus lebih dahulu dinyatakan lalai.
Sedangkan untuk mempertanggungjawabkan debitur
terhadap kerugian karena wanprestasi, harus dipenuhi
persyaratan yaitu debitur harus terlebih dahulu ditegur
dengan suatu peringatan yang mewajibkan ia untuk
melaksanakan prestasi yang diperjanjikan dengan
memberi jangka waktu yang cukup atau pantas kapan ia
bisa melaksanakannya. Teguran ini dinamakan somasi.
apakah somasi perlu dilaksanakan pada setiap bentuk
wanprestasi :
1. dalam hal tidak melaksanakan prestasi sama sekali
dalam bentuk ini somasi tidak diperlukan, debitur
langsung ditindak sebab sudah jelas debitur tidak
akan melaksanakan prestasi.
2. Dalam hal terlambat melaksanakan prestasi :
disini somasi diperlukan, karena belum jelas apakah
debitur akan melaksanakan prestasi atau tidak. Somasi
diperlukan untuk memberi waktu kepada debitur untuk
memenuhi prestasi yang dijanjikan, jangka waktu itu
harus cukup untuk melaksanakan prestasi.
3. Dalam hal melaksanakan suatu perbuatan tidak seperti
yang diperjanjikan
disini somasi tidak diperlukan karena sudah jelas debitur
tidak melaksanakan prestasi yang diperjanjikan.
4. Dalam hal melakukan perbuatan yang dilarang oleh
perjanjian
disini tidak diperlukan somasi, karena debitur jelas
berbuat melawan dengan apa yang diperjanjikan.
TIDAK DIPENUHINYA KEWAJIBAN
DALAM PERJANJIAN KARENA 2 HAL,
YAITU :
1. KESALAHAN DEBITUR KARENA :
A. DISENGAJA
B. LALAI
2. KEADAAN MEMAKSA
AKIBAT WANPRESTASI :
1.BAGI DEBITUR :
A. MENGGANTI KERUGIAN
B. OBJEK PERJANJIAN MENJADI
TANGGUNGJAWAB DEBITUR
2.BAGI KREDITUR (Pasal 1267 BW)
A. PEMENUHAN PERIKATAN
B. GANTI KERUGIAN (Pasal 1243-1252 BW)
adalah akibat hukum yang ditanggung
debitur yang tidak memenuhi kewajibannya
yang berupa memberikan atau mengganti :
1. biaya
2. rugi
3. bunga, macam-macamnya :
a. bunga konvensional
b. bunga moratoire
c. bunga kompensatoir
d. bunga berganda
Ganti rugi diakibatkan oleh :
a.Wanprestasi
b.Perbuatan melawan hukum
JADI BIAYA, RUGI, DAN BUNGA
MERUPAKAN UNSUR-UNSUR DALAM
G A N T I K E R U G I A N
PEMBATALAN PERIKATAN :
Berlaku asas syarat batal (pasal 1266 BW)
apabila salah satu pihak dalam perjanjian
timbal balik tidak memenuhi kewajibannya
mak a pihak lainny a pun tidak perlu
memenuhi prestasi . Tiga syarat yang harus
dipenuhi untuk terjadinya pembatalan
p e r j a n j i a n :
1.Perjanjian harus timbal balik
2. harus ada wanprestasi
3.Harus ada keputusan hakim
Debitur yang dituduh lalai oleh kreditur
dapat mengajukan pembelaan sebagai
berikut :
a. M e n g a j u k a n t u n t u t a n a d a n y a
overmacht/keadaan memaksa
b. Mengajukan tuntutan bahwa si kreditur
j u g a t e l a h l a l a i
c. Mengajukan tuntutan bahwa si kreditur
telah melepaskan haknya untuk
m e n u n t u t g a n t i r u g i
Kerugian menurut wujudnya dapat
dibedakan menjadi 2 yaitu :
1. Kerugian materil :
2. Kerugian immateril

Anda mungkin juga menyukai