Anda di halaman 1dari 18

HANGING

Dr.SURJIT SINGH.DFM.SPF
DEFINISI

Kematian akibat tekanan dari luar pada


leher akibat dari berat badan
seseorang,meskipun tidak harus seluruh
badan digunakan, atau terhalangnya
udara masuk ke paru oleh karena kontriksi
tali pada leher yang disebabkan oleh
pengaruh gaya tarik berat badan sendiri.
PEMBAGIAN HANGING

Jenis hanging dapat dibagi 2 tipe yaitu


Tergantung total (complete)
Setengah tergantung (partial)
Berdasarkan titik simpul, hanging dapat
dibagi 2, yaitu:
Tipikal (Typical hanging)
Atipikal (Atypical hanging)
Partial Hanging
SIMPUL
Simpul hidup (running
noose)
Simpul mati (satu
atau lebih
PENYEBAB KEMATIAN
Asfiksia
Kongesti Vena
Iskemi serebral
Syok Vagal
Fraktur atau Dislokasi tulang vertebra
servikalis
TANDA POST MORTEM
PEMERIKSAAN LUAR
Tanda penjeratan pada leher
Kedalaman dari bekas penjeratan
Jika korban lama tergantung, ukuran leher menjadi
semakin panjang
Tanda-tanda asfiksia
Air liur mengalir dari sudut bibir
Lebam mayat
Posisi tangan biasanya dalam keadaan tergenggam
Urin dan feses bisa keluar
Kadang penis tampak ereksi akibat terkumpulnya
darah
PEMERIKSAAN DALAM

Jaringan yang berada di bawah jeratan


berwarna putih, berkilat dan perabaan seperti
perkamen
Otot disekitar jeratan mungkin memar atau
ruptur
Lapisan dalam dan bagian tengah pembuluh
darah mengalami laserasi ataupun ruptur
Fraktur tulang hyoid
Fraktur kartilago tiroid
Fraktur vertebra servikalis
Paru-paru oedem dan kongesti dan dijumpai
tanda Tardeous spot.
Bilik kanan jantung penuh dengan darah dan
bilik kiri kosong
Tardeous spot
ASPEK MEDIKOLEGAL

suicide homicide

accidental
PERBEDAAN ANTARA PENGGANTUNGAN
ANTEMORTEM DAN POSTMORTEM

No Penggantungan antemortem Penggantungan postmortem


1. Tanda jejas berupa lingkaran Tanda jejas jeratan biasanya
terputus (non-kontinu) dan berbentuk lingkaran utuh (kontinu)
letaknya pada leher bagian atas dan letaknya pada bagian leher
tidak begitu tinggi
2. Simpul tali biasanya tunggal, Simpul tali biasanya lebih dari satu,
terdapat pada sisi leher diikatkan dengan kuat dan
diletakkan pada bagian depan
leher
3. Ekimosis tampak jelas pada salah Ekimosis pada salah satu sisi jejas
pinggir atas jejas penjeratan. penjeratan tidak ada atau tidak
jelas.
4. Lebam mayat tampak di atas jejas Lebam mayat terdapat pada bagian
jerat dan pada tungkai bawah tubuh yang menggantung sesuai
dengan posisi mayat setelah
meninggal
5 Parchmentisasi (+) Parchmentisasi (-)
6 Sianosis sangat jelas terlihat Sianosis tergantung dari penyebab
terutama jika kematian karena kematian
asfiksia
7 Wajah membengkak dan mata Tanda-tanda pada wajah dan mata
mengalami kongesti dan agak tidak terdapat, kecuali jika
menonjol penyebab kematian adalah
pencekikan (strangulasi) atau
sufokasi
8 Lidah bisa terjulur atau tidak sama Lidah tidak terjulur kecuali pada kasus
sekali kematian akibat pencekikan

9 Ereksi penis. Ereksi penis dan cairan sperma tidak


ada.
10 Feses (+) Feses (-)

11 Air liur ditemukan menetes dari Air liur tidak ditemukan yang menetes
sudut mulut, dengan arah yang pada kasus selain kasus
vertikal menuju dada. penggantungan.
LANGKAH-LANGKAH IDENTIFIKASI KEMATIAN
KARENA PENGGANTUNGAN
(GAMBARAN POST-MORTEM)
PEMERIKSAAN LUAR

No. Aspek yang diperiksa

1 Memeriksa tanda penjeratan pada leher


2 Memeriksa kedalaman bekas penjeratan untuk menunjukkan
lamanya tubuh tergantung
3 Memeriksa ukuran leher korban yang tergantung
4 Memeriksa tanda-tanda asfiksia.
5 Memeriksa air liur yang mengalir dari sudut bibir di bagian
yang berlawanan dengan tempat simpul tali
6 Memeriksa adanya lebam mayat dan posisinya
7 Memeriksa posisi tangan dan jemari
8 Memeriksa urin dan feses yang keluar
PEMERIKSAAN DALAM
No. Aspek yang diperiksa

1 Memeriksa jaringan yang berada di bawah jeratan


(tanda perkamen)
2 Memeriksa platisma atau otot lain di sekitarnya
3 Memeriksa lapisan dalam dan bagian tengah
pembuluh darah
4 Memeriksa fraktur tulang hyoid dan adanya efusi
darah di sekitar fraktur
5 Memeriksa fraktur kartilago tiroid
6 Memeriksa fraktur 2 buah tulang vertebra servikalis
bagian atas
PENATALAKSANAAN PADA KASUS
PENGGANTUNGAN YANG MASIH
HIDUP

Korban diturunkan
Ikatan pada leher dipotong dan jeratan dilonggarkan
Berikan bantuan pernafasan untuk waktu yang cukup lama
Lidah ditarik keluar, lubang hidung dibersihkan jika banyak
mengandung sekresi cairan
Berikan oksigen, lebih baik lagi kalau disertai CO2 5%
Jika korban mengalami kegagalan jantung kongestif,
pertolongan melalui venaseksi mungkin akan membantu
untuk mengatasi kegagalan jantung tersebut
Berikan obat-obat yang perlu
Gejala sisa: hemiplegia, amnesia, demensia, bronkhitis,
selulitis, parotitis.

Anda mungkin juga menyukai