Anda di halaman 1dari 21

DEPARTEMEN ILMU BEDAH SARAF

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

FUNCTIONAL BRAIN ANATOMY


AND HEAD TRAUMA

Departemen Ilmu Bedah Saraf FK.USU


PERKEMBANGAN JARINGAN OTAK

Minggu ke 3 – 4 kehidupan embryonal terbentuk Neural Tube yang


berasal dari ectoderm. Bagian anterior neural tube akan berkembang
membentuk 3 (tiga) Primary Brain Vesicles ,yaitu  Prosencephalon,
Mesencephalon dan Rhomencephalon

Departemen Ilmu Bedah Saraf FK.USU


PERKEMBANGAN JARINGAN OTAK

PROSENCEPHALON membentuk Telencephalon dan Diencephalon


MESENCEPHALON tetap menjadi Mesencephalon
RHOMBENCEPHALON membentuk Metencephalon dan Myelencephalon

Departemen Ilmu Bedah Saraf FK.USU


PERKEMBANGAN JARINGAN OTAK

Pada minggu ke 5 kehidupan embryonal :


TELENCEPHALON membentuk Cerebrum
DIENCEPHALON membentuk Thalamaus, Hypothalamus dan Epithalamus
MESENCEPHALON tetap sebagai Mesencephalon
METENCEPHALON membentuk Pons dan Cerebellum
MYELENCEPHALON membentuk Medulla Oblongata

Departemen Ilmu Bedah Saraf FK.USU


PERKEMBANGAN JARINGAN OTAK

PERHATIKAN :
1. Rongga Telencephalon akan menjadi LATERAL VENTRICLES
2. Rongga Diencephalon akan menjadi VENTRICLE III
3. Rongga Mesencephalon akan menjadi AQUEDUCT
4. Rongga Metencephalon akan menjadi bagian atas VENTRICLE IV
5. Rongga Myelencephalon akan menjadi bagian bawah VENTRICLE IV

Departemen Ilmu Bedah Saraf FK.USU


BAGIAN - BAGIAN DARI OTAK
Otak manusia terdiri atas 4 (empat( bagian :

1. Brain stem yang berhubungan dengan medulla spinalis (spinal


cord), dan terdiri atas : medulla oblongata, pons dan midbrain
(mesencephalon).
2. Cerebellum yang terletak posterior dari brain stem
3. Diencephalon, terletak superior dari brain stem, dan terdiri atas :
thalamus, hypothalamus dan epithalamus
4. Cerebrum yang terletak diatas brain stem dan diencephalon,
merupakan bagian terbesar dari otak.

Departemen Ilmu Bedah Saraf FK.USU


BRAIN STEM :
Medulla Oblongata

Medulla oblongata

Foramen magnum

Medulla oblongata mengandung antara lain :


1. Pusat kardiovaskular  mengatur denyut jantung
2. Medullary Rhytmicity Area  mengatur pernafasan bersama Pons
3. Inferior Olivary Nucleus  mengatur aktivitas otot-otot melalui Cerebrllum
4. Nucleus-nucleus yang mengatur muntah, menelan, bersin, cekukan (hiccup)
5. Reticular Formation yang berfungsi / berperan dalam kesadaran dan keadaan
bangun (arousal)

Departemen Ilmu Bedah Saraf FK.USU


BRAIN STEM :
Medulla Oblongata

Pada cedera kepala (head injury) dimana terjadi


fraktur pada dasar tulang tengkorak disekitar
foramen magnum  medulla oblongata dapat
mengalami kerusakan serius sehingga penderita
dapat meninggal pada saat terjadi trauma

Departemen Ilmu Bedah Saraf FK.USU


BRAIN STEM :
Pons

Pons

Pons mengandung :
1. Serabut-serabut sensorik (dari reseptor sensorik tubuh ke sensory area di cerebral cortex) dan serabut-
serabut motorik (dari motor area di cerebral cortex ke otot-otot tubuh)
2. Pons nuclei (Nuclei pontis) me-relay impuls-impuls saraf dari motor area cerebral cortex ke
cerebellum.
3. Vestibular nuclei (bersama dengan medulla oblongata) yang merupakan bagian dari sistim
keseimbangan ke otak.
4. Pneumotaxic area dan Apneustic area (bersama dengan medulla oblongata) membantu mengatur
pernafasan.
5. Mengandung inti-inti saraf cranial V, VI, VII dan VIII.

Departemen Ilmu Bedah Saraf FK.USU


BRAIN STEM :
Pons

Pada sudut Pons-Cerebellum (Cerebello-Pontine Angle/CPA)


pada kasus-kasus tertentu bisa dijumpai adanya tumor yang
disebut neurinoma acusticus

Pada cedera kepala dimana terjadi kerusakan atau gangguan di


pons, penderita akan menunjukkan abnormal extensor response
(skor 2) pada pemeriksaan best motor response menurut
Glasgow Coma Score.

Departemen Ilmu Bedah Saraf FK.USU


BRAIN STEM :
Mesencephalon

Mesencephalon

Mesencephalon mengandung :
1. Serabut-serabut sensorik (dari reseptor sensorik tubuh ke sensory area di cerebral
cortex) dan serabut-serabut motorik (dari motor area di cerebral cortex ke otot-otot
tubuh)
2. Superior colliculi, melakukan koordinasi gerakan kepala, mata dan tubuh sebagai reaksi
terhadap rangsang visual
3. Substantia Nigra dan Red Nucleur (Nucleus Ruber) ikut beroeran dalam mengontrol
pergerakan
4. Mengandung inti-inti saraf cranial ke III dan IV

Departemen Ilmu Bedah Saraf FK.USU


Departemen Ilmu Bedah Saraf FK.USU
BRAIN STEM :
Mesencephalon

Pada cedera kepala dimana terjadi kerusakan atau gangguan di


mesencephalon, penderita akan menunjukkan abnormal flexor response
(skor 3) pada pemeriksaan best motor response menurut Glasgow Coma
Score.

Pada cedera kepala berat, dapat terjadi perdarahan intracranial dan


cerebral edema sehingga brain stem secara keseluruhan tertekan kebawah
dan “terjepit” didaerah tentorium  Tentorial herniation

Departemen Ilmu Bedah Saraf FK.USU


CEREBELLUM

Cerebellum
Fossa Posterior

Fungsi cerebellum adalah :


1. Memperhalus dan mengkoordinasikan gerakat otot-otot rangka (skeletal muscles)
2. Mengatur posisi tubuh (posture) dan keseimbangan (balance)
3. Mempunyai peranan kognitif dan proes berbahasa (language process)

Pada cedera kepala (head injury) dengan gangguan di /atau terhadap cerebellum,
kemungkinan akan ditemukan gangguan berjalan (gait ataxia).

Perdarahan didalam cerebellum (intracerebellar hemorrhage) lebih dari 30 ml akan


berakibat fatal karena kompartemen fossa posterior s angat sempit sehingga mudah
terjadi tekanan terhadap brain stem.

Departemen Ilmu Bedah Saraf FK.USU


DIENCEPHALON

Thalamus

Hypothalamus

DIENCEPHALON

Epithalamus

Thalamus berfungsi :
1. Melakukan relay dari hampir semua impulse sensorik yang menuju ke
cerebral cortex.
2. Ikut serta dalam mengatur fungsi motorik dengan megirim informasi
dari cerebellum dan basal ganglia kedaerah motor area di cerebral
cortex.
3. Mempunyai peranan dalam memelihara kesadaran.

Departemen Ilmu Bedah Saraf FK.USU


DIENCEPHALON

Thalamus

Hypothalamus
DIENCEPHALON

Epithalamus

Hypothalamus berfungsi antara lain :


1. Memproduksi hormon-hormon (termasuk hormone-hormon pelepas dan
hormone-normon penghambat), oxytocin dan ADH.
2. Mengatur emosi dan tingkah laku bersama-sama dengan limbic system
3. Mengandung pusat makan (feeding center) dan pusat kepuasan (satiety center)
yang mengatur nafsu makan dan mengandung pusat haus (thirst center) yang
mengatur minum
4. Mengontrol suhu tubuh dengan bertindak sebagai thermostat tubuh (body
thermostat)
5. Mengandung suprachiasmatic nucleus yang mengatur circadian rhythms (suatu
proses biologis ulang-alik setiap 24 jam = biological clock

Epithalamus terdiri dari :


1. Kelenjar Pineal (Pineal Gland) yang men-sekresikan melatonin
2. Habenular nuclei , antara lain membantu fungsi dari suprachiasmatic nucleus

Departemen Ilmu Bedah Saraf FK.USU


CEREBRUM

Cerebrum terdiri dari 4 (empat) lobus


:
1. Frontal lobe
2. Parietal lobe
3. Temporal lobe
4. Occipital lobe

Departemen Ilmu Bedah Saraf FK.USU


Perhatikanletak:
1. Primary SomatosensoryArea
2. Primary MotorArea
3. Somatosensoryassociation area
4.Visual association area
5.Auditory association area
4. Basal Ganglia ( Caudate Nucleus, Putamensan GlobusPallidus)

Departemen Ilmu Bedah Saraf FK.USU


Basal Ganglia (warna ungu)) Limbic System

Fungsi cerebrum, antara lain :

1. Primary somatosensory area di cerebral cortex terlibat dalam persepsi (daya tangkap) yang berasal dari
informasi sensorik (reseptor sensorik ditubuh).

2. Primary motor area di cerebral cortex mengontrol perintah gerakan-gerakan otot yang sadar (voluntary
movements)

3. Association areas (Somatosensory association area, Visual association area, Auditory association area)
berhubungan dengan fungsi integrative yang lebih kompleks seperti memori, sifat kepribadian, dan
intelegensia.

4. Basal Ganglia menolong memulai dan mengakhiri setiap gerakan, menekan gerakan-gerakan yang tidak
diinginkan, dan mengatur tonus otot.

5. Limbic system meningkatkan serangkaian emosi ,diantaranya rasa senang, nyeri,

Departemen Ilmu Bedah Saraf FK.USU


CEREBROSPINAL FLUID

CSF diproduksi oleh Choroid Plexus di Lateral


ventricle,Ventricle III, Ventricle IV

SIRKULASI CSF :
Choroid Plexus : Lateral ventricle (kanan-kiri)  ventricle III  Aqueduct  Ventricle IV  Rongga
Subarachnoid  Sinus Venosus  Jantung  Paru  Arteri  Choroid Plexus

Pada cedera kepala, dapat terjadi perdarahan didalam sistim ventricle. Darah didalam sistim ventricle
pada akhirnya akan terbawa ke rongga subarachnoid dan mengendap di rongga subarahnoid;
endapan darah ini akan meyebabkan penyerapan CSF kedalam sistim vena (sinus sagittalis superior)
menjadi terhalang.
Bila penyerapan CSF terhalang maka akan terjadi penumpukan CSF didalam sistim ventricle dan
sistim ventricle akan membesar ukurannya. Penumpukan CSF didalam sistim ventricle akan
menimbulkan penyakit yang disebut Hydocephalus.
Departemen Ilmu Bedah Saraf FK.USU
KLASIFIKASI HEAD INJURY
BERDASARKAN JENIS TRAUMA
1. Blunt Head Injury (Closed Head Injury(
2. Penetrating Head Injury

BERDASARKAN WAKTU DAN PROSES PATOLOGIK INTRACRANIAL


1. Primary Damage
2. Secondary Damage

BERDASARKAN LUASNYA KERUSAKAN OTAK


1. Diffuse Brain Injury
2. Focal Brain Injury

TINGKAT KESADARAN
Dinilai secara kwantitatif menurut Glasgow Coma Score.
Kesadaran pada penderita trauma tidak boleh dinilai secara kwalitatif dengan menggunakan
istilah-istilah : somnolen, apatis, sopor, stupor, semi coma, coma  tidak objektif dan tidak
dapat menggambarkan keadaan patologik penderita,

Departemen Ilmu Bedah Saraf FK.USU

Anda mungkin juga menyukai