Keluhan Utama :
Kejang
Keluhan Tambahan :
Demam , tidak nafsu makan
Riwayat Penyakit Sekarang :
Pasien mengalami kejang 1x SMRS. Keluhan kejang
disertai dengan demam tinggi sejak pagi . Setelah itu
kejang muncul tiba tiba, mengakibatkan keempat alat
gerak pasien kaku, mata memejam dan mulutnya
mengatup kuat. Hal ini berlangsung selama 2-3 menit.
Setelah itu, pasien kembali sadar dan menangis. Kejang
muncul pada pukul 13.00.
Keluarga akhirnya memutuskan untuk membawa pasien
ke rumah sakit. Di IGD, pasien tidak mengalami kejang
lagi. Pasien tidak mau makan dan minum sejak pagi.
Batuk, pilek disangkal. BAB cair 2x , berampas . BAK
dalam batas normal.
Riwayat Penyakit Dahulu :
Riwayat kejang demam saat umur 1 tahun
Riwayat alergi obat dan makanan disangkal
Penyakit Keluarga :
Riwayat penyakit yang sama pada keluarga disangkal
Riwayat Pengobatan :
Sebelum dibawa ke rumah sakit , pasien hanya di kompres
dengan air es dan diberi obat penurun panas dari warung.
Riwayat Pemeliharaan Prenatal:
Ibu pasien secara rutin memeriksakan kehamilannya setiap bulan ke bidan
Ibu pasien tidak mengalami kelainan, gangguan, ataupun penyakit tertentu selama
kehamilan
Ibu pasien juga tidak mengkonsumsi rokok, obat, ataupun minuman beralkohol selama
kehamilan
Perkembangan
Tidak ada gangguan perkembangan mental dan emosi
Psikomotor :
Tengkurap : 2 bulan
Duduk : 5 6 bulan
Berdiri Sendiri : 12 bulan
Berjalan
Interpretasi :
BB/U : di atas 1
PB/U : di bawah -1
BB/TB : di atas 1
IMT/U : berada 2
Riwayat Asupan Nutrisi
Pasien mengkonsumsi ASI sejak lahir hingga usia 8 bulan.
Sejak usia 8 bulan pasien mulai mengkonsumsi bubur dan
susu formula.
Pasien mulai makan nasi baru sejak umur 1 tahun.
Riwayat Imunisasi
Ibu mengaku bahwa imunisasi anaknya diberikan lengkap dan
sesuai dengan jadwal imunisasi di posyandu
1 Hepatitis B , BCG
9 Campak
PEMERIKSAAN FISIK
Pemeriksaan dilakukan pada hari Rabu, 30
November 2016 pukul 7.00 WIB di bangsal
Bougenvile 2, RSUD dr. Loekmono Hadi, Kudus.
Keadaan umum : Tampak sakit sedang
Kesadaran : Compos mentis, GCS 15 (E4, V5,
M6)
Tanda tanda vital :
Denyut nadi : 110 x/menit
Laju pernapasan : 22 x/menit
SpO2 : 99%
Suhu : 37,6C
Kulit : Anemis (-), sianosis (-), ikterik (-), turgor kulit baik
Kepala : Mesochepale, rambut terdistribusi merata, tidak
mudah dicabut
Mata : Konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), pupil
bulat, isokor, diameter 3mm, refleks cahaya (+/+)
Telinga : bentuk normal, nyeri tekan tragus (-/-), nyeri tarik
aurikula (-/-), pembesaran KGB retroaurikula (-/-),
liang telinga lapang dextra et sinistra, serumen (-/-),
sekret(-/-)
Hidung : bentuk normal, septum deviasi (-), sekret (-/-)
Mulut : Sulcus nasolabialis simetris, mukosa bibir merah muda,
tidak kering, sianosis (-), Tonsil T1-T1, hiperemis (-/-),
detritus (-/-), mukosa faring merah muda, lidah bersih
Leher : Trakea di tengah, pembesaran KGB leher (-),
pembesaran tiroid (-)
Jantung
Inspeksi : Pulsasi ictus cordis tidak tampak
Palpasi : Pulsasi ictus cordis teraba di ICS V Midclavicula line sinistra
Perkusi : Redup
Batas atas jantung di ICS II PSLS
Batas kanan jantung di ICS IV PSLD
Batas kiri jantung di ICS V MCLS
Auskultasi : Bunyi jantung I-II reguler, gallop (-), murmur (-)
Pulmo
Inspeksi : bentuk dada normal, saat inspirasi dan ekspirasi simetris, tidak ada
sisi yang tertinggal, retraksi otot pernafasan (-)
Palpasi : Pengembangan dada simetris kanan dan kiri, krepitasi(-), nyeri
tekan (-)
Perkusi : Sonor (+/+)
Auskultasi :Suara dasar vesikuler (+/+), rhonki (-/-), wheezing (-/-)
Abdomen
Inspeksi : tampak datar
Auskultasi :bising usus (+) normal
Perkusi :timpani pada seluruh kuadran
abdomen
Palpasi : supel, nyeri tekan (-) pada
seluruh kuadran, hepar tidak teraba
DIAGNOSA BANDING
Kejang demam kompleks
PENATALAKSAAN
Tatalaksana Farmakologi
Infus cairan RL 12 tpm
Pamol syr 3x1 cth
Cefotaxim 2x300
Diazepam supp 10 mg
Zinc 1x1
Cotrimoxazol 3x1
Tatalaksana Non Farmakologi
Tenangkan dan yakinkan orang tua pasien bahwa
kejang demam memiliki prognosis yang baik.
Mengedukasi keluarga pasien mengenai tanda-tanda
kejang demam dan tatalaksana awalnya
Keluarga harus waspada bila anak sedang demam
terutama bila sedang demam tinggi (segera diberikan obat
penurun panas).
Bila anak kembali kejang, keluarga tidak perlu panik
sebaiknya melonggarkan pakaian anak, anak diposisikan
miring agar lendir / cairan dapat keluar, dan pastikan jalan
napas tidak terhalang .
Jika kejang terjadi > 5 menit sebaiknya dibawa ke RS
terdekat.
Sediakan obat kejang dalam sediaan suppositoria di
rumah.
PROGNOSIS
Ad Vitam : Bonam
Ad Sanationam : Bonam
Ad Fungtionam : Bonam
CATATAN KEMAJUAN
Tanggal 01 Desember 2016
S: Demam(+), kejang (-), batuk (-), pilek (-), muntah (-), diare (-)
Pulmonal Suara vesikuler di seluruh lapang paru, ronkhi -/-, wheezing -/-
S: Demam(-), kejang (-), batuk (-), pilek (-), muntah (-), diare (-)
GCS 15
Suhu 37,1C
RR 22
Pulmonal Suara vesikuler di seluruh lapang paru, ronkhi -/-, wheezing -/-
S: Demam(-), kejang (-), batuk (-), pilek (-), muntah (-), diare (-)
O: KU baik
GCS 15
Suhu 36.7C
RR 23
Pulmonal Suara vesikuler di seluruh lapang paru, ronkhi -/-, wheezing -/-
Oleh :
Andy (406152020)
PENDAHULUAN
BUKAN PENYAKIT TETAPI
KEJANG MANIFESTASI DARI SUATU
PENYAKIT
KEJANG DEMAM
Resiko Tinggi
Metabolisme Basal
Gangguan Kebutuhan
Meningkat
Nutrisi
O ke Otak
Menurun
Kejang TIK
Demam Meningkat
Resiko Tinggi
Resiko Injuri Resiko Tinggi
Berulang
Gangguan Tumbuh
Kembang
PATOFISIOLOGI KEJANG
PATOFISIOLOGI DEMAM-KEJANG
KLASIFIKASI KEJANG DEMAM
Kejang Demam Kejang Demam Komplikata
Sederhana (Simple Febrile (Complex Febrile Seizure),
Seizure), dengan ciri-ciri dengan ciri-ciri gejala klinis
gejala klinis sebagai sebagai berikut:
berikut: -Kejang lama, > 15 menit
-Kejang berlangsung -Kejang fokal atau parsial satu
singkat, < 15 menit sisi, atau kejang umum
-Kejang umum tonik dan didahului kejang parsial
atau klonik -Berulang atau lebih dari 1 kali
-Umumnya berhenti sendiri dalam 24 jam
-Tanpa gerakan fokal atau
berulang dalam 24 jam
KLASIFIKASI KEJANG DEMAM
MENURUT LIVINGSTONE
Kejang Demam Sederhana
Kejang bersifat umum
Lamanya kejang berlangsung singkat ( < 15 menit)
Usia waktu kejang demam pertama kali muncul < 6 tahun
Frekuensi serangan 1-4 kali dalam satu tahun
EEG normal
Demam:
timbul mendadak, menggigil.
Gejala penyakit penyerta:
Mencret, muntah, sesak nafas, dll
PEMERIKSAAN FISIK
Tanda Rangsang meningeal :
Pemeriksaan kaku kuduk
Tanda brudzinki I dan II
Tanda kernig
Anti Piretik
* Parasetamol 10-15 mg/kgbb/kali
* Ibuprofen 5 -10 mg/kgbb/kali
Anti Konvulsan
* Diazepam oral 0.3-0.5 mg/kgbb
* Diazepam rectal 0.5 mg/kgbb
BB<10Kg:5mg; >10Kg:10mg
Jika kejang tidak teratasi dapat diulang dengan cara
dan dosis yang sama dengan interval 5 menit
Bila setelah 2 kali pemberian diazepam rektal masih
tetap kejang, dianjurkan ke rumah sakit. Dan
diberikan diazepam intravena 0,3-0,5 mg/kgbb
Bila kejang belum berhenti diberikan fenitoin 10-20
mg/kgbb/kali dengan kecepatan 1 mg/kgbb/menit atau
kurang dari 50 mg/menit.
Kejang berhenti Dosis selanjutnya 4-8
mg/kgbb/hari, yaitu 12 jam setelah dosis awal
Kejang belum berhenti rawat di ruang intensif.
RUMATAN
RUMATAN
RAWAT ICU Fenobarbital 3 4 mg/kgBB/hari
Asam Valproat 15-40 mg/kgBB/hr
PROGNOSIS
Tergantung dari jenis kejang demam dan faktor resiko.
Faktor risiko berulangnya kejang demam adalah:
1. Riwayat kejang demam dalam keluarga
2. Usia kurang dari 12 bulan
3. Tingginya suhu badan sebelum kejang
4. Cepatnya kejang setelah demam