DISUSUN OLEH :
GERALDINE KENYA ESTUWORO
GAGAL GINJAL KRONIK
Suatu keadaan klinis yang ditandai dengan penurunan fungsi
ginjal yang irreversibel.
Kriteria Penyakit Ginjal Kronis :
1. Kerusakan ginjal yang terjadi lebih dari 3 bulan, berupa
kelainan struktural/fungsional dengan atau tanpa penurunan
LFG dengan manifestasi
- kelainan patologis
- terdapat tanda kelainan ginjal termasuk komposisi darah/urin
2. LFG <60/ml/menit/1,73m2 selama 3 bulan dengan atau tanpa
kerusakan ginjal
DERAJAT GAGAL GINJAL KRONIK
DERAJAT PENJELASAN LFG (ml/mn/1.73m2)
Fungsi Pleura
Pleura parietalis : Fungsinya untuk
memproduksi cairan pleura
Pleura viseralis : Fungsinya untuk
mengabsorsi cairan pleura
Ada beberapa jenis cairan yang bisa
berkumpul di dalam rongga pleura
antara lain darah, pus, cairan seperti
susu dan cairan yang mengandung
kolesterol tinggi
Hidrothoraks
Hematoraks
Empiema
Kilothoraks
Patofisiologi
1. Peningkatan tekanan hidrostatik transudat : CHF, SVCS
2. Penurunan tekanan onkotik transudat :
hipoalbuminemia (sirosis, sindroma nefrotik)
3. Peningkatan permiabilitas membrana kapiler (proses
inflamasi) eksudat : infeksi, neoplasma dan penyakit
imunologi
4. Obstruksi limfatik : tumor, fibrosis paru
5. Infeksi rongga pleura eksudat : empiema
6. Perdarahan kedalam rongga pleura hemotoraks
7. Peningkatan cairan rongga peritoneal, migrasi lewat
diafragma melalui limfatik : sirosis hati, dialisis peritoneal
Klasifikasi
Berdasarkan
mekanisme
pembentukan
cairan
Transudat Eksudat
Transudat
Penyakit-penyakit yang menyertai
transudat adalah:
Gagal jantung kiri (terbanyak)
Sindrom nefrotik
Obstruksi vena cava superior
Asites pada sirosis hati (asites menembus
suatu defek diafragma atau masuk melalui
saluran getah bening)
Eksudat
Penyakit yang menyertai eksudat, antara
lain:
Infeksi (tuberkulosis, pneumonia)
Tumor pada pleura
Iinfark paru,
Karsinoma bronkogenik
Penyakit dan jaringan ikat/ kolagen/ SLE
(Sistemic Lupus Eritematosis).
Pemeriksaan
penunjang
Anamnesis
Pemeriksaan fisik
Radiologi
Thorakosintesis
Penatalaksanaan
1. Obati penyakit yang mendasarinya
2. Thorakosintensis
- Aspirasi cairan pleura berguna sebagai sarana untuk
diagnostik maupun terapeutik.
- Aspirasi dilakukan pada bagian bawah paru sela iga
garis aksilaris posterior dengan memakai jarum abbocath
nomor 14/ 16
- Pengeluaran cairan pleura sebaiknya tidak melebihi
1000-1500 cc/setiap aspirasi
Penatalaksanaan
: Sesak Nafas
Keluhan Utama
Diagnosa Banding
-- Pneumonia
Penatalaksanaan IGD
Pemeriksaan Penunjang :
- Proteinuria TATALAKSANA :
- GFR :
- Diit rendah protein dan
(140-Umur) x BB / 72x serum
kreatinin tinggi lemak
= 7.35 -Konsul HD
CKD Grade V - Furosemid 3x1 ampul IV
ANALISA KASUS
CHF KRITERIA
FRAMMINGHAM
Kriteria Mayor :
Kriteria Minor :
1. Edema paru akut
1. Edema eksremitas
2. Kardiomegali
2. Batuk malam hari
3. Ronki paru
3. Dispneu deffort
4. Hepatojugular refluks
4. Hepatomegali
5. Paroximal nocturnal dispneu
5. Efusi pleura
6. Gallop s3
6. Penutunan vital capacity dari
7. Distensi vena leher
normal
8. Peninggian vena jugularis
7. Takikardi >120x/menit