Anda di halaman 1dari 22

Profesi Ners bacth 8

Gaudensius Hayon
Henik Cyah Kinasih
Nora Anjalina M. G
Kejadian pneumonia cukup tinggi di dunia,
yaitu sekitar 15% - 20% (Dahlana , 2014).
Di Indonesia, prevalensi kejadian pneumonia
pada tahun 2013 sebesar 4,5% (Kementerian
Kesehatan RI, 2013).
Pneumonia merupakan salah satu dari 10
besar penyakit rawat inap di rumah sakit,
dengan proporsi kasus 53,95% laki-laki dan
46,05% perempuan.
Pneumonia adalah penyakit yang disebabkan
kuman Pneumococcus, Staphylococcus,
Streptococcus, dan virus. Gejala penyakit
pneumonia yaitu menggigil,demam, sakit kepala,
batuk, mengeluarkan dahak, dan sesak napas.
Populasi yang rentan terserang pneumonia
adalah anakanak usia kurang dari 2 tahun, usia
lanjut lebih dari 65 tahun dan orang yang
memiliki masalah kesehatan (malnutrisi,
gangguan imunologi) (KEMENKES RI, 2015).
Infeksi \Bakteri
Infeksi Atipikal
Infeksi Jamur
Infeksi Virus
Infeksi Protosoa
Menggigil dan cepat berkelanjutan menjadi
demam
Nyeri dada
Takipnea
Nadi cepat
Bradikardi
Nafsu makan menurun
PenicillinG: untuk infeksi pneumonia
staphylococcus.
Amantadine, rimantadine: untuk infeksi
pneumonia virus
Eritromisin, tetrasiklin, derivat tetrasiklin:
untuk infeksi pneumonia mikroplasma
Pemberian oksigen jika terjadi hipoksemia.
Bila terjadi gagal nafas, diberikan nutrisi
dengan kalori yang cukup
Pemeriksaan Laboratorium
Pemeriksaan Radiologi
Pemeriksaan mikrobiologi
Analisa gas darah
Effusipleura
Empiema
Abses paru
Pneumothorax
Gagal nafas
Pasien dengan inisial An. S umur 1 Tahun datang dengan
keluhan Batuk dan sesak selama 4 hari SMRS, dahak seperti
susah dikeluarkan kadang demam, riwayat imunisasi hanya
1 kali polio, BCG dan DPT. Nafsu makan berkurang. TB 82
cm dan BB 8 kg. Saat diauskultasi terdengar suara ronchi -
/+ dari apex basal. Tanda vital: HR: 100x/mnt, RR:
40x/mnt, Suhu: 36.5C, SPO2: 90%. BAB & BAK lancar, lahir
SC letak melintang BBL 2,6 kg, imunisasi tidak lengkap
karena sering sakit batuk sesak, post rawat di RS
Fatmawati 1 bulan karena bronchopneumonia. Anak baru
bisa duduk, belum bisa hal lainnya.
Hasil laboratorium: AGD (Ph 3,38/PCO2 33/PO2 56/ HCO3
19,1/ BE -4,7/ Na 140/ K 3,6/ Ca 0,65/ Cl 104. Hb 13.1 Ht
42,6%, GDS 134 mg/dl.
Hasil rontgen : tanggal 17 April 2017: hilus berselubung,
corakan bronchovaskuler ramai, tampak infiltrate luas
dilapangan paru Kesan: Bronchopneumonia duplek.
Carpenito Lynda Juall. 2007. Diagnosa
Keperawatan. Aplikasi pada Praktek KlinisKlinis.
9th ed. Dialih bahasakan oleh Kusrini Semarwati
Kadar, dkk. EkaAnisa Mardella, Meining Issuryanti
(ed). Jakarta: EGC.
Muttaqin Arif dan Kumala Sari. 2011. Gangguan
Gastrointestinal AplikasiAsuhan Keperawatan
Medical Bedah. Jakarta: Salemba Medika.
Nanda NIC NOC. 2012
Ngastiyah. 2010. Perawatan Anak Sakit Edisi 2.
Jakarta:EGC
Widagdo. 2012. Masalah & Tatalaksana Penyakit
Anak Dengan Demam. Jakartaa: Sagung Set

Anda mungkin juga menyukai