Anda di halaman 1dari 25

PORTOFOLIO

INFEKSI SALURAN KEMIH

Pembimbing :
d r. D e b b y L e s t a r y M i n t j e l u n g a n

dr. Hasbullah Kasim


Anamnesis (29/01/2016)

Nama : Ny. M
Jenis Kelamin : Perempuan
Umur : 55 tahun
Tanggal Masuk RS : 29 Januari 2016
Anamnesis (29/01/2016)

Keluhan Utama
Nyeri Perut bawah

Riwayat Penyakit Sekarang


Pasien datang dengan keluhan nyeri perut bagian bawah sejak
4 jam sebelum masuk rumah sakit. Nyeri dirasakan hilang
timbul. Pasien juga mengeluh mual namun tidak muntah.
Pasien mengeluhkan BAK sedikit, tidak tuntas, panas dan
anyang-anyangan. Sejak 1 hari sebelum masuk rumah sakit
pasien juga mengeluh demam dan badan terasa greges. Buang
air besar dalam batas normal.
Riwayat pengobatan : Pasien belum melakukan pengobatan
sebelumnya.
Anamnesis (29/01/2016)

Riwayat Penyakit Dahulu


Pasien mengaku baru pertama kali merasa sakit
seperti ini

Riwayat Penyakit Keluarga


Riwayat sakit yang sama pada anggota keluarga
disangkal.

Kebiasaan
Riwayat merokok disangkal
Pemeriksaan Fisik

Status Generalis
Keadaan umum : tampak sakit sedang
Kesadaran : kompos mentis, GCS :
E4V5M6
Pemeriksaan Umum
Nadi : 104 x/menit
Tekanan darah : 130/80 mmHg
Napas : 28 x/menit
Suhu : 37,4 0C
Pemeriksaan Fisik

Kepala
Mata : konjungtiva anemis -/-, sklera ikterik-/-, pupil
isokor, diameter 3mm, reflek cahaya +/+
Leher : pembesaran kelenjar getah bening (-)
Toraks
Paru :
Inspeksi : pergerakan dinding dada tertinggal pada
dada kanan .
Palpasi : Pengembangan dada kanan=kiri
Perkusi : sonor / sonor
Auskultasi : vesikuler ( + /+), ronki (-/-), Wheezing (-/-)
Pemeriksaan Fisik

Jantung :
Suara jantung (BJ I & II ) normal, murmur (-), gallop (-)

Abdomen
Inspeksi : perut datar, venektasi (-)
Auskultasi : bising usus (+) normal
Perkusi : timpani
Palpasi : perut supel, nyeri tekan epigastrium (-), nyeri
tekan suprapubik (+)

Ekstremitas
Pitting Edema (-), clubbing finger (-), akral hangat
Pemeriksaan Laboratorium

Hb 11 mg/dL (normal 12,0 14,0 mg/dL)


Leukosit 7.61,9 /uL (normal 5.000 10.000/uL)
Trombosit 273 /uL (normal 150.000 400.000/uL)
Ht 38,6% (normal 37 43%)
Warna : kuning
Kekeruhan : agak keruh
pH :6
Reduksi : negatif
Protein : negatif
Sedimen Epithel : +1
Sedimen Leukosit : 2-6/LP
Sedimen Eritrosit : 10-15/LP
Sedimen Kristal : negatif
Sedimen Ca Oxalat : negatif
Sedimen Triple Fosfat : negatif
Sedimen Asam Urat : negatif
Sedimen Amorph : negatif
Sedimen Hyalin : negatif
Sedimen Granular : negatif
Sedimen spermatozoa : negatif
Sedimen bakteri : +1
Diagnosis

Kolik abdomen susp Infeksi Saluran Kemih

Diagnosis banding : Batu Saluran Kemih


Tatalaksana

Medikamentosa :
IVFD RL 20 gtt/mnt
Injeksi Ranitidine 2x1 amp
Injeksi ketorolak 30 mg 1 amp k/p
Parasetamol 3 x 500 mg
Trimetoprim sulfametoksasol 2 x 1 tablet selama 5 hari

Edukasi :
Perlu dijelaskan kepada pasien dan keluarga pasien
mengenai penyebab, kondisi pasien, dan pengobatan
yang akan diberikan. Perlu juga di jelaskan pencegahan
ISK agar dapat terhindar dari penyakit tersebut, serta
komplikasi yang mungkin bisa terjadi.
ISK
Definisi

Infeksi Saluran Kemih (ISK) adalah ditemukannya


bakteri pada urin di kandung kemih, yang umumnya
steril.
Termasuk pula berbagai infeksi di saluran kemih
yang tidak hanya mengenai kandung kemih
(prostatitis, uretritis).
Klasifikasi

Menurut lokasi :
1. ISK Atas (upper UTI) (pielonefritis)
2. ISK bawah (lower UTI) (sistitis)
Batas antara atas dan bawah adalah hubungan
vesikoureter. Untuk membedakan ISK atas dengan
bawah.
Hampir semua infeksi saluran kemih disebabkan
invasi mikroorganisme asending dari uretra ke
dalam kandung kemih dan pada beberapa pasien
tertentu invasi mikroorganisme dapat mencapai
ginjal.
Pada pasien ini berdasarkan pemeriksaan urin
rutin didapatkan hasil bakteri positif.
Bakteri uropatogenik yang melekat pada sel
uroepitel, dapat mempengaruhi kontraktilitas otot
polos dinding ureter dan menyebabkan gangguan
peristaltiknya. Hal ini kemungkinan yang
menyebabkan gejala frekuensi atau seringnya miksi,
pada pasien ini didapatkan gejala buang air kecil
tidak puas.
Gejala yang lazim ditemukan adalah disuria,
polakisuria dan terdesaknya kencing atau disebut
urgency yang semua dapat terjadi bersamaan. Rasa
sakit bisa didapatkan didaerah suprapubik atau
pelvis berupa rasa nyeri atau rasa terbakar di uretra
ataupun di muara uretra luar sewaktu kencing
maupun diluar waktu kencing.
Rasa sakit bisa didapatkan didaerah suprapubik atau
pelvis berupa rasa nyeri atau rasa terbakar di uretra
ataupun di muara uretra luar sewaktu kencing
maupun diluar waktu kencing.
Pada pasien ini didapatkan keluhan nyeri perut atas
dan perut bawah diluar buang air kecil, dan
didapatkan gejala polakisuria.
Tujuan pengobatan ISK adalah mencegah dan
menghilangkan gejala, mencegah dan mengobati
bakteriemia, mencegah dan mengurangi risiko
kerusakan jaringan ginjal
Biasanya yang paling sering menyebabkan ISK
adalah bakteri gram negatif Escherichia coli
Obat-obatan untuk ISK

Sulfonamide (kloramfenikol, eritromosin,


tetrasiklin)
Sulfonamide dapat menghambat baik bakteri gram
positif dan gram negatif. Secara struktur analog
dengan asam p-amino benzoat (PABA). Biasanya
diberikan per oral, dapat dikombinasi dengan
Trimethoprim,
Obat-obatan untuk ISK

Trimetoprim :
Mencegah sintesis THFA, dan pada tahap selanjutnya
dengan menghambat enzim dihydrofolate
reductase yang mencegah pembentukan tetrahydro
dalam bentuk aktif dari folic acid.
Diberikan per oral atau intravena, di diabsorpsi dengan
baik dari usus dan ekskresi dalam urine.

Biasanya untuk pengobatan utama infeksi saluran kemih.


Trimethoprim dapat diberikan tunggal (100 mg setiap 12
jam) pada infeksi saluran kemih akut.
Obat-obatan untuk ISK

Trimethoprim + Sulfamethoxazole (TMP-


SMX):
Jika kedua obat ini dikombinasikan, maka akan
menghambat sintesis folat, mencegah resistensi, dan
bekerja secara sinergis. Sangat bagus untuk
mengobati infeksi pada saluran kemih, pernafasan,
telinga dan infeksi sinus
Dua tablet ukuran biasa (Trimethoprim 80 mg +
Sulfamethoxazole 400 mg) yang diberikan setiap 12
jam dapat efektif pada infeksi berulang pada saluran
kemih bagian atas atau bawah.
Obat-obatan untuk ISK

Fluoroquinolones :
Mekanisme kerjanya adalah memblok sintesis DNA
bakteri dengan menghambat topoisomerase II (DNA
gyrase) topoisomerase IV. Penghambatan DNA
gyrase mencegah relaksasi supercoiled DNA yang
diperlukan dalam transkripsi dan replikasi normal.
Fluoroquinolon menghambat bakteri batang gram
negatif
termasuk enterobacteriaceae, Pseudomonas, Neisse
ria.
Obat-obatan untuk ISK

- Ciprofloxacin :
Merupakan generasi kedua dari fluoroquinolones,
mempunyai efek yang bagus dalam melawan bakteri
gram negatif dan juga melawan gonococcus,
mykobacteria, termasuk Mycoplasma pneumoniae.
- Levofloxacin
Merupakan generasi ketiga dari fluoroquinolones.
Hampir sama baiknya dengan generasi kedua tetapi
lebih baik untuk bakteri gram positif.
Pada pasien ISK yang terinfeksi bakteri gram
negatif Escherichia coli dengan kelainan fungsi
ginjal adalah dengan mencari antibiotik yang tidak
dimetabolisme di ginjal
Beberapa jurnal dan text book dikatakan penggunaan
Trimethoprim + Sulfamethoxazole (TMP-
SMX) mempunyai resiko yang paling kecil dalam
hal gangguan fungsi ginjal.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai