Anda di halaman 1dari 29

Case report

Oleh :
Hasbullah Kasim

Pembimbing :
dr. Adolf. A. Rumambi, DK, M.
Kes

RUMKIT TK. III RW MONGISIDI


MANADO
2016
Identitas Pasien
Nama : Ny. M
Umur : 41 tahun
Pekerjaan : Swasta
Jenis Kelamin: Perempuan
Agama : Islam
Alamat : Dimembe, Minut

Anamnesis
Keluhan Utama : Pusing berputar

RPS :
Pada tanggal 8 Agustus 2016 pasien datang ke IGD
dengan keluhan pusing berputar. Keluhan ia
rasakan sudah 3 hari yang lalu. Pusing lebih terasa
memberat dengan perubahan posisi dari tidur ke
duduk, dari duduk ke berdiri, dibandingkan
dengan menoleh ke kanan dan ke kiri
Keluhan pada tenggorokan : nyeri menelan (-),
berbicara serak (-), keluar ludah banyak (-), bau mulut
(-), sulit menelan (-).
Keluhan pada telinga : nyeri (-), telinga berdengung (+),
penurunan pendengaran (+), gatal (-), liang telinga
terasa penuh (+), keluar cairan dari telinga (-), sering
dikorek-korek dengan cotton bud (-),
Keluhan pada hidung : pilek (-), bersin-bersin (-),
hidung tersumbat (-), perdarahan hidung (-), suara
sengau (-), hidung gatal (-), nyeri (-).
Keluhan sistemik : batuk (-), demam (-), penglihatan
menurun (-), sesak nafas (-), nyeri dada (-), mual
muntah (+) berisi makanan dan minuman yang
dimakan dan minum pasien, nyeri perut (-), mual
muntah (+), gatal-gatal (-), BAB dan BAK lancar.
Riwayat Penyakit Dahulu
Riwayat Serupa : diakui (sejak 4 bulan yang
lalu)
Riwayat Hipertensi : -
Riwayat DM : -
Riwayat Alergi : -

Riwayat Penyakit Keluarga


Riwayat Serupa : -
Riwayat Hipertensi : -
Riwayat DM : -
Riwayat Alergi : -
RIWAYAT KEBIASAAN : Dikorek-korek (-)
Pemeriksaan Fisik
A. Status Generalis
KU : Sedang
KS : CM
Vital Sign:
Tekanan Darah 140/80 mmHg
Nadi 80x/ Menit
RR 22x/ Menit
Suhu 36,9C
Kepala : Bentuk normocephal, Konjungtiva
anemis (-), Sklera ikterik (-), nistagmus (-)

Leher : Retraksi supra sternal (-) Deviasi


trachea (-) Peningkatan JVP (-), Pembesaran
kelenjar limfe (-)

Thorax : Setinggi abdomen, Suara dasar


vesikuler (+/+), Rhonki (-/-), wheezing (-/-), Bunyi
jantung I dan II murni reguler, Bising (-)

Abdomen : Distended (-), Nyeri tekan (-), Peristaltik


Normal 10x/ Menit

Ekstremitas : Clubbing finger (-), Edema tungkai


(-), Sianosis (-), Akral hangat (+)
Status Lokalis
1. Hidung
Inspeksi ND/NS
Bentuk : (N/N)
Bekas luka : (-/-)
Oedem : (-/-)
Sekret : (-/-)
Palpasi ND/NS
Nyeri tekan : (-/-)
Krepitasi : (-/-)
Nyeri di pipi : (-/-)
2. Telinga
Inspeksi AD/AS
Bentuk : (N/N)
Bekas luka : (-/-)
Oedem : (-/-)
Serumen : (-/-)
Palpasi AD/AS
Tragus pain : (-/-)
Nyeri tekan daun telinga : (-/-)
Mastoid pain : (-/-)
3. Tenggorokan
Bibir sianosis (-), ulkus (-), lidah tremor
(-), mukosa faring hiperemis (-),
granulasi (-), tonsil membesar (-),
tonsil hiperemis (-), kripte melebar
(-), detritus (-), uvula, palatum, dan
arkus faring dalam batas normal.
Pemariksaan Penunjang
Keterangan Hasil Satuan Nilai rujukan
Hb 11,0 g/DL 12,00-16,00
Hct 35,2 % 37,00-47,00
AL 8,6 10/l 5-10
Trombosit 252 10/l 150-300
Eritrosit 4,02 10/l 4,00-5,00
MCV 80,9
MVH 25,3
MCHC 31,3
Diagnosis
- Meniere disease

Diagnosis Banding
- Vertigo
Terapi
Inf RL 12 tpm
Inj Ranitidin 2x1 amp
Inj ondancetron 3x1
Inj dexamethason 3x1
Dramamin 2x1
Vestigo 3x12 mg
Amlodipin 1x1
SINKOP
Defenisi
Pingsan (sinkop) adalah kehilangan kesadaran yang
terjadi secara mendadak dan dalam waktu yang
singkat.

Sinkop ( pingsan ) adalah kehilangan kesadaran


sementara karena berkurangnya aliran darah ke
otak. Sinkop merupakan gejala dimana terjadi
kehilangan kesadaraan yang tiba- tiba,
berlangsung singkat dan disertai penurunan
ketegangan ( tonus ) otot.
Etiologi
Pingsan merupakan gejala dari tidak
memadainya suplai oksigen dan zat makanan
lainnya ke otak, yang biasanya disebabkan
oleh berkurangnya aliran darah yang bersifat
sementara.
Etiologi
Berkurangnya aliran darah ini dapat terjadi jika
tubuh tidak dapat segera mengkompensasi
suatu penurunan tekanan darah, seperti yang
terjadi pada:
Gangguan irama jantung (kelainan jantung)
Aktivitas fisik yang berat
Penurunan volume darah
Mekanisme kompensasi terhadap sinyal yang
berasal dari bagian tubuh lain
Etiologi
Berkemih berlebihan (sinkop mikturisi)
Kelainan vaskular
psikogenik
Pingsan juga dapat disebabkan oleh:
- Berkurangnya jumlah sel darah merah (anemia)
- Berkurangnya kadar gula darah (hipoglikemi)
Tanda dan Gejala
Pucat
Pusing
Berkeringat
Denyut jantung melambat
Nadi lemah
Pandangan kabur
Patofisiologi

Kelainan jantung hipoperfusi Hipoglikogemia

Kelainan arteri

serebral
Volume darah

Neurologis
Sinkop
Diagnosa
Kehilangan kesadaran
Anamnesa
Pasien (-)
Orang lain (penyebab)
Pemeriksaan Fisik
Inspeksi
Pucat, berkeringat
Palpasi
Nadi lemah, dingin
Perkusi (-)
Auskultasi
Denyut jantung melemah, hipotensi
Diagnosa
Elektrokardiogram dapat menunjukkan adanya
penyakit jantung. Jika irama jantung yang tidak
teratur terjadi bersamaan dengan pingsan,
kemungkinan penyebabnya adalah suatu kelainan
jantung.
Untuk menemukan penyebabnya, dokter bisa
memasang monitor Holter pada penderita untuk
merekam irama jantung selama 24 jam dan
penderita melakukan kegitannya seperti biasa.
Holter
Differensial diagnosa
Koma
Penatalaksanaan
Penatalaksanaan sinkop tergantung
etiologinya, perawatan secara umum tidak
diperlukan. Biasanya berbaring mendatar
merupakan satu-satunya cara untuk
mengembalikan kesadaran penderita.
Mengangkat kaki dapat mempercepat
pemulihan karena bisa meningkatkan aliran
darah ke jantung dan otak.
Penatalaksanaan
Denyut jantung yang terlalu lambat dapat diperbaiki
dengan pencangkokan alat pacu jantung, suatu alat
listrik yang merangsang denyut jantung.
Pada denyut jantung yang terlalu cepat, bisa diberikan
obat untuk memperlambat denyut jantung.
Jika denyut jantung tidak teratur, dicangkokkan suatu
defibrilator untuk menyentak jantung agar kembali ke
iramanya yang normal.
Pada penderita kelainan katup jantung mungkin perlu
dipertimbangkan untuk dilakukan pembedahan.
Pencegahan
Olahraga Secara rutin dan secukupnya
Makan makanan yang bergizi
Prognosis
Tergantung etiologi, jika sinkop kardiak maka
prognosisnya buruk.
Kesimpulan
sinkop adalah kehilangan kesadaran dan
kekuatan postural tubuh serta kemampuan
untuk berdiri karena pengurangan aliran darah
ke otak bersifat sementara. Berkurangnya
alirandarah ini terjadi bila tubuh tidak dapat
segera mengkompensasi suatu
penurunantekanan darah. Pingsan bisa
didahului oleh pusing atau perasaan melayang,
terutama pada saat seseorang sedang dalam
keadaan berdiri.

Anda mungkin juga menyukai