Anda di halaman 1dari 10

Tugas Pengukuran Besaran Listrik

Aplikasi dan kinerja osiloskop


analog
Osiloskop
Osiloskop pada dasarnya adalah suatu
alat penampil grafik yang
menggambarkan grafik sinyal elektrik.
Dalam kebanyakan aplikasi, grafik
memperlihatkan bagaimana sinyal
berubah terhadap waktu: sumbu
vertikal (Y, voltage)
merepresentasikan tegangan dan
sumbu horizontal (X, time)
menyatakan waktu.
Kegunaan Osiloskop
Osiloskop digunakan oleh setiap orang
mulai dari teknisi perbaikan TV ke saintis.
Kegunaan osiloskop adalah tidak terbatas
pada dunia elektronika. Dengan transduser
yang tepat, osiloskop dapat mengukur
segala jenis fenomena.
Transduser adalah alat yang
membangkitkan sinyal elektris sebagai
respons dari stimulasi fisik seperti, bunyi,
tegangan mekanis, tekanan, cahaya atau
panas.
Sebagai contoh, mikrofon adalah sebuah
transduser.
OSILOSKOP ANALOG
Suatu osiloskop analog bekerja secara langsung menggunakan
tegangan terukur untuk membangkitkan berkas elektron yang
bergerak pada layar osiloskop.
Osiloskop analog pada prinsipnya memiliki keunggulan
seperti; harganya relatif lebih murah daripada osiloskop digital,
sifatnya yang realtime dan pengaturannya yang mudah
dilakukan karena tidak ada tundaan antara gelombang yang
sedang dilihat dengan peragaan di layar, serta mampu
meragakan bentuk yang lebih baik seperti yang diharapkan
untuk melihat gelombang-gelombang yang kompleks,misalnya
sinyal video di TV dan sinyal RF yang dimodulasi amplitudo.
Keterbatasanya adalah tidak dapat menangkap bagian
gelombang sebelum terjadinya kedipan (flicker) pada layar
untuk gelombang yang frekuensinya rendah(sekitar 10-20 Hz).
Pada osiloskop analog, nilai tegangan dan
frekuensi sinyal tidak ditampilkan.
Diperlukan perhitungan manual untuk
mendapatkan parameter tersebut.
Kinerja Osiloskop Analog
1. Lebar Pita (Bandwidth)

Spesifikasi bandwidth menunjukan daerah frekuensi yang dapat diukur oleh osiloskop
dengan akurat.

Sejalan dengan peningkatan frekuensi, kapabilitas dari osiloskop untuk mengukur secara
akurat semakin menurun. Berdasarkan perjanjian, bandwidth menunjukkan frekuensi
ketika sinyal yang ditampilkan tereduksi menjadi 70.7% dari sinyal sinus yang digunakan.
(angka 70.7% mengacu pada titik "-3 dB", sebuah istilah yang berdasar pada skala
logaritmik).
2. Sensitivitas Vertikal

Sensitivitas vertikal menunjukan berapa kemampuan penguatan vertikal untuk


memperkuat sinyal lemah. Sensitivitas vertikal biasanya bersatuan mVolt/div. Sinyal
terlemah yang dapat ditangkap oleh osiloskop umumnya adalah 2 mV/div.

3. Kecepatan Sapuan (Sweep Speed)


Untuk osiloskop analog, spesifikasi ini menunjukkan berapa cepat "trace" dapat
menyapu sepanjang layar, yang memudahkan untuk mendapatkan detail dari sinyal.
Kecepatan sapuan tercepat dari sebuah osiloskop biasanya bersatuan nanodetik/div
(ns/Div)

4. Akurasi Gain

Akurasi penguatan menunjukkan seberapa teliti sistem vertikal melemahkan atau


menguatkan sebuah sinyal.
5. Basis Waktu dan Akurasi Horizontal
Akurasi horizontal menunjukkan seberapa teliti sistem horizontal menampilkan waktu
dari sinyal.

6. Sample Rate

Pada osiloskop digital, sampling rate menunjukkan laju pencuplikan yang bisa
ditangkap oleh ADC (tentu saja sama dengan osiloskop). Sample rate maksimum
ditunjukkan dengan megasample/detik (MS/s). Semakin cepat osiloskop mencuplik
sinyal, semakin akurat osiloskop menunjukkan detil suatu sinyal yang cepat. Sample
rate minimum juga penting jika diperlukan untuk melihat perubahan kecil sinyal yang
berlangsung dalam waktu yang panjang.

7. Resolusi ADC (Resolusi Vertical)

Resolusi dari ADC (dalam bit) menunjukkan seberapa tepat ADC dapat mengubah
tegangan masukan menjadi nilai digital.
8. Jumlah Channel (Kanal)
Osiloskop yang dapat membaca lebih dari satu sinyal dalam waktu yang sama dan
menampilkannya di layar secara simultan. Kemampuan tersebut tergantung pada jumlah
kanal yang dimilikinya. Pada umumnya, Osiloskop yang ditemukan di pasaran memiliki 2
atau 4 kanal.

9. Panjang Record

Panjang record dari sebuah osiloskop digital menunjukkan berapa banyak gelombang
dapat disimpan dalam memori. Tiap gelombang terdiri dari sejumlah titik. Titik-titik ini
dapat disimpan dalam sebuah record gelombang. Panjang maksimum dari record
bergantung dari banyaknya memori dalam osiloskop. Karena osiloskop hanya dapat
menyimpan dalam jumlah yang terbatas ada pertimbangan antara detail record dan
panjang record. Karena itu kita dapat memperoleh sebuah gambaran detil untuk waktu
yang pendek atau gambaran yang kurang mendetil untuk jangka waktu yang lebih lama.
Pada Beberapa osiloskop kita dapat menambahkan memori untuk meningkatkan panjang
record.
Sebagai kesimpulan, untuk menggunakan osiloskop analog,
dibutuhkan tiga setelan (setting) dasar untuk
mengakomodasikan sinyal yang akan diukur:

Redaman atau amplifikasi sinyal: menggunakan kontrol


volt/div untuk mengatur amplitudo sinyal sebelum ia diproses
oleh sistem defleksi vertikal;
Dasar waktu: menggunakan kontrol sec/div untuk mengatur
jumlah waktu per divisi yang direpresentasikan secara
horizontal pada layar;
Pen-trigger-an osiloskop: menggunakan level trigger untuk
menstabilisasi sinyal berulang.
Juga, pengaturan kontrol fokus dan intensitas agar didapatkan
tampilan yang jelas dan visibel.

Anda mungkin juga menyukai