Anda di halaman 1dari 16

SARA DALAM KEHIDUPAN

BERBANGSA DAN
BERNEGARA
Di susun oleh :
• DEVI KHANTI DWI BHAKTI
• MUHAMAD SHOLAHUDIN TRI Y
• PUTRA ERWADI
• SITI FATIMAH
SARA adalah berbagai pandangan dan tindakan
yang didasarkan pada sentimen identitas yang
menyangkut keturunan, agama, kebangsaan
atau kesukuan dan golongan. Setiap tindakan
yang melibatkan kekerasan, diskriminasi dan
pelecehan yang didasarkan pada identitas diri
dan golongan dapat dikatakan sebagai tidakan
SARA.
SARA merupakan singkatan
dari Suku agama dan Ras
antar Golongan serta adat
istiadat. Keempat hal
tersebut adalah merupakan
isu penting jika dikaitakan
dengan peristiwa
pertentangan dan konflik
dalam masyarakat.
SARA Dapat Digolongkan Dalam Tiga Kategori

Kategori pertama yaitu Individual :


merupakan tindakan Sara yang dilakukan oleh
individu maupun kelompok. Termasuk di dalam
katagori ini adalah tindakan maupun
pernyataan yang bersifat menyerang,
mengintimidasi, melecehkan dan menghina
identitas diri maupun golongan
Kategori kedua yaitu Institusional :
merupakan tindakan Sara yang dilakukan oleh
suatu institusi, termasuk negara, baik secara
langsung maupun tidak langsung, sengaja atau
tidak sengaja telah membuat peraturan
diskriminatif dalam struktur organisasi
maupun kebijakannya
Kategori ke tiga yaitu
Kultural : merupakan
penyebaran mitos,
tradisi dan ide-ide
diskriminatif melalui
struktur
budaya masyarakat
Faktor penyebab terjadinya konflik SARA

1. Perbedaan Individu,
Yang Meliputi Perbedaan Pendirian Dan Perasaan. Setiap
manusia adalah individu yang unik. Artinya, setiap orang memiliki
pendirian dan perasaan yang berbeda-beda satu dengan lainnya.
2. Perbedaan Latar Belakang Kebudayaan Sehingga Membentuk
Pribadi-Pribadi Yang Berbeda
Seseorang sedikit banyak akan terpengaruh dengan pola-pola
pemikiran dan pendirian kelompoknya. Pemikiran dan pendirian yang
berbeda itu pada akhirnya akan menghasilkan perbedaan individu
yang dapat memicu konflik.
3. Perbedaan Kepentingan Antara Individu Atau Kelompok
Manusia memiliki perasaan, pendirian maupun latar belakangkebudayaan
yang berbeda. Oleh sebab itu, dalam waktu yang bersamaan, masing-masing orang
atau kelompok memiliki kepentingan yang berbeda-beda. Kadang-kadang orang
dapat melakukan hal yang sama, tetapi untuk tujuan yang berbeda-beda.

4. Perubahan-Perubahan Nilai Yang Cepat Dan Mendadak Dalam Masyarakat


Perubahan adalah sesuatu yang lazim dan wajar terjadi, tetapi jika perubahan
itu berlangsung cepat atau bahkan mendadak, perubahan tersebut dapat memicu
terjadinya konflik sosial.
Dampak Positif dan Negatif adanya SARA
• Dampak positif • Dampak negatif

- Sebagai keragaman budaya di tengah - Adanya isu SARA


- timbulnya kekerasan akibat kurangnya rasa
kehidupan sosial masyarakat Indonesia tolernsi dan kurangnya menghargai perbedaan.
- Melatih kita agar bisa saling menghormati - timbul persaingan, saling berlomba lomba untuk
- kita bisa mengambil hikmah atau mencontoh membuktikan agama, suku atau ras mana yang
kebiasaan baik yang sering dilakukan oleh paling baik.
suatu suku, agama atau ras - munculnya rasisme, atau membeda-bedakan
- melatih untuk menghargai perbedaan dan antar golongan
rasa toleransi - timbulnya individualisme karena suatu suku,
agama atau ras yang tidak mau
- keragaman suku, ras dan agama membuka membaur dengan suku, agama atau ras lainnya.
mata kita sebagai makhluk sosial bahwa kita
tidak hidup sendiri, melainkan membutuhkan - munculnya perpecahan antar suku, ras atau
bantuan orang lain agama karena perbedaan budaya atau ajaran
masing-masing
Pemecahan masalah terkait konflik SARA

1. Menemukan fakta (Fact Finding)


• Ada beberapa konflik di tanah air ini
yang sering dikaitkan dengan isu-isu
SARA:
 Konflik Poso
 Konflik Sampit
 Konflik Kaum Syi’ah Sampang
 Konflik Ambon
 Konflik Etnis Tionghoa
2. Menemukan ide/gagasan (Idea Finding)
a. Konsiliasi
Konsiliasi berasal dari kata Latin conciliatio atau perdamaian yaitu
suatu cara untuk mempertemukan pihak-pihak yang berselisih guna mencapai
persetujuan bersama untuk berdamai
b. Mediasi
Mediasi berasal dari kata Latin mediatio, yaitu suatu cara
menyelesaikan pertikaian dengan menggunakan seorang pengantara
(mediator).
c. Arbitrasi
Arbitrasi berasal dari kata Latin arbitrium, artinya melalui pengadilan,
dengan seorang hakim (arbiter) sebagai pengambil keputusan.
d. Koersi
Koersi ialah suatu cara menyelesaikan pertikaian dengan
menggunakan paksaan fisik atau pun psikologis.
e. Detente
Detente berasal dari kata Perancis yang berarti mengendorkan.
Pengertian yang diambil dari dunia diplomasi ini berarti mengurangi
hubungan tegang antara dua pihak yang bertikai.
3. Evaluating
Dari beberapa gagasan yang kami kumpulkan , kami memilih mengatasi SARA
dengan cara Détente :

1. Cara Détente (mengurangi hubungan tegang antara dua pihak yang bertikai)
karena cara ini paling efektif dengan mempertemukan kedua pihak yang
bertikai melalui mediasi
2. Dengan cara ini ketegangan bisa dikurangi dengan melihat dampak positif
yang ada dan menyadari keragaman suku, ras dan agama membuka mata kita
sebagai makhluk sosial bahwa kita tidak hidup sendiri, melainkan
membutuhkan bantuan orang lain
4. Implementasi (Implementing)
• A. Deciding on a Solution • Acting on a Solution
-Pertemuan tatap muka pihak-pihak yang
berkonflik dengan maksud - Berdoa pada Tuhan Yang Maha Kuasa
mengidentifikasi masalah dan
memecahkannya melalui pembahasan - Jangan menghakimi dan berpikiran
terbuka negatif tentang suku, agama, ras, dan
- Saling mempercayai satu sama lain golongan yang berbeda Saat
menjumpai beberapa orang dari
-Saling memberikan toleransi pendapat golongan tertentu
dan mudah memaafkan kesalahan
-Memiliki jiwa tenggang rasa antar - Jangan memaksakan kehendak pada
sesama orang lain Pemaksaan yang saya
maksud di sini, khususnya berkaitan
-Harus menindak tegas para pelanggar dengan agama.
HAM
-Memberikan perlindungan terhadap - Menghormati dan mengasihi orang
kelompok kecil lain
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai