LAPORAN KASUS
Pasien HIV/AIDS dengan Infeksi
Opportunitis GE kronis + Anemia Berat +
Susp. TB paru
Pendahuluan
Acquired Immunodeficiency Syndrome (AIDS)
penyakit yang menunjukkan adanya sindrom defisiensi imun selular.
disebabkan oleh virus HIV yang dapat menyebabkan daya tahan tubuh
menurun sehingga mudah terjangkit penyakit infeksi berat atau keganasan
yang menyebabkan kematian.
Laporan Kasus
Identitas Pasien
Nama : Ny. H
Umur : 44 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Status perkawinan : Menikah
Pekerjaan : Ibu rumah tangga
Alamat : RT 02 DS Teluk Kuwala
Jambi
Agama : Islam
MRS : 29 Desember 2016
Tanggal pengambilan CRS : 9 Januari 2017
Anamnesis
Anamnesis dilakukan berdasarkan Autoanamnesis dan
Alloanamnesis pada tanggal 9 januari 2017.
Keluhan utama
Nyeri ulu hati 1 bulan SMRS
Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien datang dengan keluhan nyeri ulu hati 1 bulan SMRS. Os mengeluh
nyeri ulu hati seperti ditusuk-tusuk. Nyeri dirasakan hilang timbul, tidak
menjalar, nyeri tidak dipengaruhi makanan.
Keluhan disertai mual dan muntah, muntah 2 kali dalam sehari, muntah
berisi makanan dan minuman yang dimakan. Os mengatakan badanya
terasa sangat lemas. Nafsu makan os menurun serta disertai penurunan
berat badan secara drastis dalam 1 bulan terakhir, hal ini di akui oleh
keluarganya yang melihat pasien jauh tampak lebih kurus dari biasanya
sejak sakit.
Pasien juga mengeluh BAB cair yang dirasakan 1 bulan SMRS, berwarna
hitam, konsistensi cair, disertai lendir, frekuensi 5 kali dalam sehari.
Sejak masuk rumah sakit os juga mengaku menjadi sering batuk berdahak.
Dahak kental dan sulit dikeluarkan. Riwayat benjolan di sekitar leher,
ketiak dan pangkal paha disangkal. Riwayat batuk lama, sesak nafas, dan
keringat malam disangkal.
Riwayat infeksi menular seksual disangkal. Riwayat pemakaian jarum
suntik disangkal. Riwayat memiliki tato disangkal, riwayat penggunaan
jarum suntik dan obat obatan disangkal. Riwayat berganti pasangan
disangkal.
Riwayat suami dengan HIV/AIDS (+). Pasien merupakan pasien rujukan dari
RS Nurdin Hamzah dengan susp. SIDA(Sindrom Imuno Defisiensi Akuista) +
diare kronik+ candidiasis oral+ anemia berat.
Riwayat Penyakit Dahulu
Riwayat keluhan yang sama sebelumnya (-)
Riwayat sakit maag (+)
Tanda Vital
Keadaan umum : Tampak lemas
Kesadaran : Composmentis. GCS 15, E4 V5 M6
Tekanan darah : 110/70 mmHg
Nadi : 82 x/menit
Respirasi : 18 x/menit
Suhu : 37,5 0C
Kulit : hiperpigmentasi (+) krusta (+)
pada kaki kiri
Pemeriksaan Mulut
Bibir : tidak sianosis, kering
Lidah : kotor (+) oral plaque , tepi tidak
hiperemis, ulkus (+)
Pulmo : Pada auskultasi didapatkan Ronkhi basah halus
(+/+)
Abdomen
Palpasi : nyeri tekan epigastrium (+), nyeri tekan supra
pubis (+)
Auskultasi : bising usus (+) meningkat
Hasil Laboratorium Sederhana
Rontgent Thoraks :
Hillus tebal
Corakan bronchovaskuler bertambah
Tampak infiltrate perihiler
Kesan yang didapat : Bronchopneumonia
Diagnosis
Primer
HIV/AIDS stadium III dengan infeksi Oportunistik candidiasis
oral, papular pruritic eruption, GE kronis dan
Bronkopneumonia
Sekunder
Anemia berat
Pengobatan
Non Medikamentosa
Bedrest
Medikamentosa
IVFD RL 20 TPM
Transfusi PRC 250 cc/hari s.d HB 10 mg/dl
Inj.Ranitidin 2x50mg
Nystatin 3x10.000 IU
Fluconazole 1x200mg
Kotrimoksazol1x960mg
Duviral 2x 1 tablet (AZT 300 mg+3TC 150mg)
Neviral 1x 1 tablet ( Nevirapine 200 mg)
Prognosis
Quo ad vitam : dubia ad bonam
Quo ad functionam : dubia ad malam
Follow up Keadaan Pasien
10 Januari 2017
S : pasien merasa lemas,nyeri perut berkurang, BAB cair (+)
O : Kesadaran : CM
Tekanan darah : 110/70 mmHg
A : HIV/AIDS Stadium III dengan infeksi opportunistik : Candidiasis oral,
popular pruritic eruption, GE kronis, Bronchopneumonia
P :
IVFD RL 20 gtt/i
Inj.Ranitidin 2x50mg
Nystatin 3x10.000 IU
Fluconazole 1x200mg
Kotrimoksazol 1x960mg
Duviral 2x 1 tablet (AZT 300 mg+3TC 150mg)
Neviral 1x 1 tablet ( Nevirapine 200 mg)
Attapulgit 2x 1 tablet
11 Januari 2017
S : pasien merasa lemas,nyeri perut berkurang, BAB cair (+) sudah
berkurang
O : Kesadaran : CM
Tekanan darah: 110/60 mmHg
A : HIV/AIDS Stadium III dengan infeksi opportunistik : Candidiasis
oral, popular pruritic eruption, GE kronis, Bronchopneumonia
P :
IVFD RL 20 gtt/i
Inj.Ranitidin 2x 50mg
Nystatin 3x10.000 IU
Fluconazole 1x200mg
Kotrimoksazol1x960mg
Duviral 2x 1 tablet (AZT 300 mg+3TC 150mg)
Neviral 1x 1 tablet ( Nevirapine 200 mg)
Attapulgit 2x 1 tablet
12 Januari 2017
S : pasien merasa lemas berkurang,BAB cair (-), nyeri perut
berkurang
O : Kesadaran : CM
Tekanan darah: 120/80 mmHg
A : HIV/AIDS Stadium III dengan infeksi opportunistik : Candidiasis
oral, papular pruritic eruption, GE kronis, Bronchopneumonia
P :
IVFD RL 20 gtt/i
Inj.Ranitidin 2x50mg
Nystatin 3x 10.000 IU
Fluconazole 1x200mg
Kotrimoksazol1x960mg
Duviral 2x 1 tablet (AZT 300 mg+3TC 150mg)
Neviral 1x 1 tablet ( Nevirapine 200 mg)
PEMBAHASAN
Pada laporan kasus ini, pasien Ny. NS (42 tahun) didiagnosa dengan
HIV/AIDS stadium III dengan infeksi opportunistik + GE kronis + anemia
sedang + Bronkopneumonia. Dasar diagnosa pada pasien ini adalah
sebagai berikut:
Pasien datang dengan keluhan nyeri ulu hati 1 bulan SMRS. Os mengeluh nyeri ulu
hati seperti ditusuk-tusuk. Nyeri dirasakan hilang timbul, tidak menjalar, nyeri tidak
dipengaruhi makanan.
Keluhan disertai mual dan muntah, muntah 2 kali dalam sehari, muntah berisi
makanan dan minuman yang dimakan. Os mengatakan badanya terasa sangat lemas.
Nafsu makan os menurun serta disertai penurunan berat badan secara drastis dalam 1
bulan terakhir, hal ini di akui oleh keluarganya yang melihat pasien jauh tampak lebih
kurus dari biasanya sejak sakit.
Anamnesis
Pasien juga mengeluh BAB cair yang dirasakan 1 bulan SMRS, berwarna hitam,
konsistensi cair, disertai lendir, frekuensi 5 kali dalam sehari.
Sejak masuk rumah sakit os juga mengaku menjadi sering batuk berdahak. Dahak
kental dan sulit dikeluarkan. Riwayat benjolan di sekitar leher, ketiak dan pangkal paha
disangkal. Riwayat batuk lama, sesak nafas, dan keringat malam disangkal.
Anamnesis
Riwayat infeksi menular seksual disangkal. Riwayat pemakaian jarum suntik disangkal.
Riwayat memiliki tato disangkal, riwayat penggunaan jarum suntik dan obat obatan
disangkal. Riwayat berganti pasangan disangkal.
Riwayat suami dengan HIV/AIDS (+). Pasien merupakan pasien rujukan dari RS Nurdin
Hamzah dengan susp. SIDA(Sindrom Imuno Defisiensi Akuista) + diare kronik+
candidiasis oral+ anemia berat.
Pemeriksaan Pemeriksaan Pemeriksaan
fisik fisik fisik
Kepala : Mulut : lidah kotor Thoraks: ronkhi
Normocephal (+) Oral Plaque, basah halus pada
Mata : ulkus (+) kedua lapang paru.
Konjungtiva Kulit : terdapat Abdomen: datar,
Anemis + / + hiperpigmentasi BU(+), nyeri tekan
pada kaki kiri dan epigastrium (+)
kanan dan krusta
pada kaki kiri
Berat badan turun lebih dari 10 % dalam 1 bulan
Diare kronik yang berlangsung lebih dari 1 bulan
Demam berkepanjangan lebih dari 1 bukan
Penurunan kesadaran dan gangguan neurologi
Gejala mayor Demensia / ensefalopati HIV
Prognosis bagi pasien saat ini adalah Dubia ad malam sampai saat ini
belum dapat disembuhkan tetapiangka kematian dapat ditekan, harapan
hidup lebih baik dan kejadian infeksi oportunistik dapat berkurang jika
dilakukan pengobatan yang lengkap
Gastroenteritis kronis
Hal ini didapatkan dari anamnesis pasien mengeluh diare yang dirasakan
1 bulan SMRS
berwarna hitam
Cair
disertai lendir
5 kali dalam sehari.
mual dan muntah, muntah 2 kali dalam sehari, muntah berisi
makanan dan minuman yang dimakan
sangat lemas
Nafsu makan os menurun
Penurunan berat badan secara drastis dalam 1 bulan terakhir
Pada pemeriksaan fisik didapatkan
nyeri tekan epigastrium (+)
didapatkan BU (+) meningkat.
Gastroenteritis Kronis
Gastroenteritis adalah keadaan frekuensi, BAB lebih dari 4 kali dalam
sehari pada bayi dan lebih dari 3 kali pada anak atau dewasa dalam satu
hari dengan konsisten feses encer dapat berwarna hijau atau dapat
bercampur dengan darah dan lendir atau lendir saja.
Manifestasi Klinis GEK
Konsistensi feces cair (diare) dan frekuensi defekasi semakin
sering
Muntah (umumnya tidak lama)
Demam (mungkin ada, mungkin tidak)
Kram abdomen, tenesmus
Membrane mukosa kering
Fontanel cekung (bayi)
Berat badan menurun
Malaise
Papular pruritic eruption
Diagnosa ini di dapatkan dari :
Pemeriksaan fisik pada kulit ekstremitas inferior yang memperlihatkan
adanya hiperpigmentasi dan krusta pada kaki.
Hal ini sesuai dengan teori yang menyatakan bahwa Kandidiasis oral
seringkali merupakan gejala awal dari infeksi HIV. Faktor utama etiologi
kandidiasis oral adalah jamur Candida albicans, meskipun spesies lain dari
Candida dapat terlibat. Prevalensi yang dilaporkan bervariasi secara luas,
sampai setinggi 72% pada anak-anak dan 94% pada orang dewasa.
Kandidiasis oral yang didapatkan pada pasien ini berupa
pseudomembranosis
Anamnesis :
batuk berdahak sejak di rumah sakit
Dahak kental dan sulit dikeluarkan
Pemeriksaan fisik :
Suara paru Ronkhi basah halus pada kedua lapang paru
Suhu badan meningkat
Anemia
Anemia merupakan keadaan di mana masa eritrosit dan atau masa
hemoglobin yang beredar tidak memenuhi fungsinya untuk menyediakan
oksigen bagi jaringan tubuh
Anemia
Tanda-tanda Anemia
Lesu, Lemah, Letih, Lelah, Lalai (5L)
Sering mengeluh pusing dan mata berkunang-kunang
Gejala lebih lanjut adalah kelopak mata, bibir, lidah, kulit, dan telapak
tangan menjadi pucat.
terimakasih