Anda di halaman 1dari 17

Definisi : Sediaan padat dalam berbagai bobot dan

bentuk, yang diberikan melalui rektum, vagina atau


uretra, yang dapat meleleh, melunak atau melarut pada
suhu tubuh.

Drs. Iskandar Sulaiman, Apt 1


Pelindung jaringan setempat

Pembawa zat terapetik lokal atau sistemik

Drs. Iskandar Sulaiman, Apt 2


1. Pengobatan lokal contoh : haemorroid,
pencahar
dan infeksi lain
2. Pengobatan sitemik : absorpsi via
membran mukosa
Analgetik, anti konvulsi
3. Pengobatan yang tidak memungkinkan peroral :
muntah, pingsan
4. Absorpsi cepat via mukosa rektum
5. Mencegah rusaknya obat karena enzim, asam
lambung dan metabolisme dalam hati

Drs. Iskandar Sulaiman, Apt 3


Berdasarkan tempat penggunaan

1. Rektal : bobot 2 g ; bentuk torpedo ; bgmn


pk
2.Vaginal ( ovula ) : bobot 3-5 g ; btk bola
lonjong spt
kerucut
3. Uretra ( bacilla ) : digunakan via uretra btk
batang
panjang 7-14 cm

Drs. Iskandar Sulaiman, Apt 4


1. menghindari iritasi lambung
2. menghindari rusak obat oleh enzim dan
aslam
3. efek lebih cepat krn lgsg msk ke dalam
darah
4. sesuai bagi pasien muntah dan tidak sadar

Kerugian
1. Tidak menyenangkan penggunannya
2. Absorbsi obat sering tidak teratur dan sulit
diramalkan.

Drs. Iskandar Sulaiman, Apt 5


1. PK zat aktif sesuai dengan prosedur yg ada
(dlm farmakope)
2. Uji Titik Lebur
3. Uji Kerapuhan
4. Uji Waktu Hancur (utk PEG 1000 15 mnt,
ol. Cacao 3 mnt
5. uji Homogenitas

Drs. Iskandar Sulaiman, Apt 6


Drs. Iskandar Sulaiman, Apt 7
Supositoria Bisakodil

Syarat Kadar : C22H19NO4 : 90,0 % - 110,0 %


dari jumlah yang tertera pada etiket
BM : 361,40
Baku pembanding : Bisakodil BPFI yang sudah
dikeringkan pada suhu 105 C selama 2 jam

Drs. Iskandar Sulaiman, Apt 8


Identifikasi
PK secara KCKT (prosedur selengkapnya lihat
FI IV 1995)

Wadah dan penyimpanan : dalam wadah


tertutup baik pada suhu tidak lebih dari 30.

Drs. Iskandar Sulaiman, Apt 9


Tablet Bisakodil
Parameter uji lain
Identifikasi
PK
Waktu Hancur
Keseragaman Sediaan (keragaman
kandungan)

Drs. Iskandar Sulaiman, Apt 10


PK : TBA
Syarat kadar : 98,0% - 101,0%
Prosedur :
timbang saksama lebih kurang 250 mg bisakodil
BPFI
Larutkan dalam 70 mL asam asetat glasial P
Titrasi dengan asam perklorat 0,1 N LV
menggunakan 3 tetes indikator p-naftolbenzena
LP
Lakukan penetapan blanko
1 mL asam perklorat 0,1N 36,14 mg
C22H19NO4

Drs. Iskandar Sulaiman, Apt 11


1. Cuci kedua tangan sampai bersih dengan
air dan sabun
2. Sebelum dikeluarkan dari wadah, jika
suppositoria terasa melunak, simpan di
kulkas atau rendam dalam air dingin selama
beberapa saat untuk mengeraskannya
kembali
3. Buka wadah pembungkus suppositoria

Drs. Iskandar Sulaiman, Apt 12


4. Jika diminta untuk menggunakan hanya
setengahnya ( jarang terjadi) maka potong di
bagian tengah dengan rata menggunakan
pisau yang tajam
5. Bagian ujung suppositoria dilumasi dengan
lubrikan larut air supaya licin, jika tidak ada
bisa ditetesi sedikit dengan air
6. Diperbolehkan memakai sarung tangan
bersih jika ingin

Drs. Iskandar Sulaiman, Apt 13


7. Atur posisi tubuh berbaring menyamping
dengan kaki bagian bawah diluruskan
sementara kaki bagian atas ditekuk kearah
perut
8. Angkat bagian atas dubur untuk
menjangkau kedaerah rektal

Drs. Iskandar Sulaiman, Apt 14


9. Masukkan suppositoria, ditekan dan
ditahan dengan jari telunjuk, sampai betul-
betul masuk kebagian otot sfinkter rektum
(sekitar 1 inci dari lubang dubur). Jika
tidak dimasukkan sampai kebagian otot
sfinkter, suppositoria ini akan terdorong
keluar lagi dari lubang dubur
10. Diberikan malam hari sebelum tidur

Drs. Iskandar Sulaiman, Apt 15


Dulcolax : pabrik Boehringer Ingelheim
Komposisi : bisakodil 10 mg dan 5 mg/supp
dan
5 mg/tab
Indikasi : konstipasi, persiapan sebelum dan
sesudah operasi, mempercepat defekasi
Paten lain : Bicolax, Codylax, Lacsacod,
Laxamec, laxana, Melaxan, Prolaxan

Drs. Iskandar Sulaiman, Apt 16


Drs. Iskandar Sulaiman, Apt 17

Anda mungkin juga menyukai