EPISTAKSIS ANTERIOR
Oleh:
ARSY CAHYA RAMADHANI
H1A012008
Epistaksis
adalah keluarnya darah dari hidung yang
merupakan gejala atau manifestasi penyakit lain,
penyebabnya bisa lokal atau sistemik. Perdarahan bisa
ringan sampai serius dan bila tidak segera ditolong
dapat berakibat fatal. Sumber perdarahan biasanya
berasal dari bagian depan atau bagian belakang
hidung
Epidemiologi
Epistaksis anterior
Epistaksis posterior
Diagnosis
Anamnesis
Apakah darah terutama mengalir ke dalam tenggorok
(posterior) atau keluar dari hidung depan (anterior) bila
pasien duduk tegak
Lama perdarahan dan frekuensinya
Riwayat perdarahan sebelumnya
Kecenderungan perdarahan
Riwayat gangguan perdarahan dalam keluarga
Riwayat trauma hidung yang belum lama
Riwayat hipertensi
Riwayat diabetes mellitus
Riwayat penyakit hati
Riwayat penggunaan alcohol dan obat-obatan,
misalnya; aspirin dan fenilbutazon atau penggunaan
anti koagulan
Trauma hidung yang belum lama
Pemeriksaan fisik
kesadaran, tanda vital, pemeriksaan kepala sampai ekstremitas. Pada
epistaksis anterior, keadaan umum pasien baik, tidak ada gangguan
tanda vital, dan tidak ditemukannya tanda hipoperfusi
Rhinoskopi anterior
Vestibulum, mukosa hidung dan septum nasi, dinding lateral hidung,
dan konka inferior
Rhinoskopi posterior.
Pemeriksaan nasofaring dengan rhinoskopi posterior penting pada
pasien dengan epistaksis berulang.
Pemeriksaan Penunjang
- Rontgen sinus
Rontgen sinus penting mengenali neoplasma atau infeksi
- Skrinning terhadap koagulopati
Penatalaksanaan
Prinsip :
memperbaiki keadaan umum,
cari sumber perdarahan,
menghentikan perdarahan,
mencari faktor penyebab untuk mencegah
berulangnya perdarahan.
Menghentikan Perdarahan
Mangunkusumo E dan Wardani RS. Epistaksis. Dalam: Soepardi A., Iskandar N., Bashiruddin
J., dan Restuti D. Buku Ajar Ilmu Kesehatan Telinga Hidung Tenggorok Kepala & Leher Edisi
Ketujuh. Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2012; p. 131-135.
Soetjipto D, mangunkusumo E, dan Wardani RS. Hidung. Dalam: Soepardi A., Iskandar N.,
Bashiruddin J., dan Restuti D. Buku Ajar Ilmu Kesehatan Telinga Hidung Tenggorok Kepala &
Leher Edisi Ketujuh. Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2012; p.96-100.
Hilger PA. Hidung; Anatomi dan Fisiologi Terapan. Dalam: Adam GL, Boies LR, Higler PA.
Boies: Buku Ajar penyakit THT edisis 6. Jakarta: EGC, 2013; p. 173-188.
Hilger PA. Penyakit Hidung. Dalam: Adam GL, Boies LR, Higler PA. Boies: Buku Ajar penyakit
THT edisis 6. Jakarta: EGC, 2013; p. 224-233.
Broek PVD, Feenstra L. Buku Saku Ilmu kesehatan tenggorok, Hidung, dan Telinga edisi 12.
Jakarta: EGC, 2010. P.124-127.
Terima kasih