Anda di halaman 1dari 21

1.

Pengelompokan pasien
2. Penentuan kebutuhan staf
3. Seleksi
4. Orientasi
5. Jadwal
6. Penugasan
7. Absensi
8. Pengembangan staf
9. Penurunan pergantian
1. Mengidentifikasi bentuk & beban yan.kep yang akan
diberikan
2. Menentukan kategori perawat yang akan ditugaskan
untuk melaks. yan.kep
3. Menentukan jumlah setiap kategori perawat yang
dibutuhkan
4. Menerima & menyaring untuk mengisi posisi yang
ada
5. Menyeleksi calon-calon yang ada
6. Menentukan tenaga perawat sesuai dengan unit /
shiff
7. Memberikan tanggung jawab untuk meleksanakan
tugas yan.kep
Penentuan tenaga keperawatan
dipengaruhi oleh keinginan untuk
menggunakan tenaga keperawatan
yang sesuai

Pimpinan keperawatan harus


mempunyai keyakinan
tertentu dalam organisasi
Ratio perawat klien ruang intensif
=1:1
Perbandingan perawat ahli &
terampil di R. Med.Bedah, Kebid,
Anak, Psikiatri = 1 : 2
Ratio perawat klien Dinas pagi / sore
= 1 : 5 dan 1 : 10 dinas malam hari
Menetapkan jumlah tenaga keperawatan
sesuai dengan kategori klien yang dirawat
yaitu :
a. Keperawatan mandiri ( Self Care ):
Memerlukan bantuan minimal dalam melakukan
tindakan kep & pengobatan
b. Keperawatan sebagian ( Partial Care):
Memerlukan bantuan sebagian dalam tindakan
keperawatan & pengobatan
c. Keperawatan Total ( Total Care ) :
Memerlukan bantuan penuh dalam perawatan
diri & perlu observasi ketat
d. Keperawatan intensif ( Intensif Care ) :
Memerlukan observasi & tindakan yang terus
menerus
1. Waktu keperawatan langsung (Direct Care)
Waktu yang dibutuhkan + 4 5 jam /psn/hr
( Gillies, 1989 )
Self Care : x 4 jam = 2
Partial Care : x 4 jam = 3
Total Care : 1-1 x 4 jam = 4-6
Intensive Care : 2 x 4 jam = 8
2. Waktu keperawatan tidak langsung
hasil penelitian di RS Grace Rata-rata = 38 mnt/psn/hr
( Gillies, Wolf & Young) adl 60 mnt/psn/hr
3. Waktu penyuluhan kesehatan = + 15 mnt/psn/hr ( Gillies,1989 )
Hal-hal yang perlu diketahui untuk menentukan beban kerja perawat :

1. Jumlah pasien yang dirawat/hr/bln/th di unit tsb


2. Kondisi/ tingkat ketergantungan pasien
3. Rata-rata hr keperawatan pasien
4. Pengukuran keperawatan langsung, tidak lgs , wkt
penyuluhan kes/psn
5. Frekuensi tindakan keperawatan yang dibutuhkan psn
Masalah komunitas
Hukum & PP
Pengaruh politik
Kemajuan IPTEK
Pendidikan konsumen
Keadaan ekonomi
Pengaruh musim dan cuaca

Jumlah tenaga ahli & terampil ditentukan oleh tingkat


ketergantungan klien
menurut Abdullah & Levine : 55 % tenaga ahli, 45 %
tenaga terampil
Jumlah tenaga keperawatan yang dibutuhkan
untuk masing-masing unit (Gillies, 1989):

Jml jam kep yg X Rata Sensus X Jml hr/th


dibutuh psn/hr psn/hr
----------------------------------------------------------------------------
Jml hr/th Hr libur tiap prwt X Jml Jam kerja tiap prwt

Jml Jam yg dibutuh/th


= --------------------------------------------------
Jml Jam kep yg diberikan prwt/ th

= Jml prwt yg diperlukan unit


Contoh :
Bangsal Medikal Bedah
Rata-rata jam perawatan/psn/hr = 5 jam
Rata-rata 20 psn/hr
Jam kerja = 40 jam. 5 hr/mgg. 20 hr cuti/th. 120
hr libur/th
Perhitungan :
5 jam x 20 psn x 365 hr = 36500 jam
365 hr140(120+20) hr x 8 jam 1800
jam
= 20,2
Jadi kebutuhannya = 20,2 perawat/ unit ( 21 )
Pembagian tenaga keperawatan ( penyusunan jadwal
tanggung jawab Ka Ru / pengawas krn mengetahui tingkat
kesibukan ruangan & karakteristik stafnya
1. Ada keseimbangan antara kebutuhan unit kerja &
kebut staf
2. Siklus penugasan ( sibuk-tidak, berat-ringan ) hrs
dilalui semua staf, dan harus mempunyai jam
kerja yang sama
3. Setiap staf harus mengalami siklus ( rotasi) : pagi,
siang, malam
4. Metode siklus yang dipakai hrs sesui dg kondisi,
kuantitas, kulalitas staf
5. Siklus yg digunakan mengikuti metode penugasan
yg dipakai
6. Setiap staf mencatat hr dinas, libur & shif
Formulasi untuk perkiraan jml staf/shift
Menurut Swanburg (1990)
Hasil sensus harian selama 6 bulan di unit
Medikal Bedah = 25 TT ditemukan 19 psn
rata-rata dirawat
Rata-rata perawat kontak dengan dg pasien
5 jam/ps/24 jam
Total jam dinas rata-rata 8 jam,
Maka jumlah staf yg dibutuhkan
= 95 : 8 = 11,9 12 org/hr
Total jam perawatan yang dibutuhkan /mgg
=40 jam jml /shift/mgg =12 x 7(hr/mgg)
=84 jam
Jika jml staf sama setiap hr dg 5 hr
kerja/mgg dan 8 jam/shift
Maka jml staf yang dibutuhkan/hr
= 84 : 5 = 16,8 org
= 17 org
Menurut Warstler dalam Swanburg ( 1990 )

Proporsi dinas pagi = 47 %, dinas sore


= 35 %, dinas malam = 18 %
Artinya bila total staf/hr = 17 org
Maka dinas pagi = 47 % x 17 = 8 org
Dinas sore = 35 % x 17 = 6 org
Dinas malam = 18 % x 17 = 3 org
Cara Modifikasi Kerja Mingguan
10 jam/hr & 4 hr kerja/mgg dg total jam
kerja/mgg adl 40 jam
Pada metode ini terjadi tumpang tindih
+ 6 jam/24 jam
Jadi jam tersebut bisa digunakan untuk
ronde keperawatan, penyelesaian
pencatatan askep dll
Kelemahannya adl membutuhkan staf
yang banyak
Lanjutan
12 jam dalam 1 shift, dg perincian = 3 hr kerja,
4 hr libur & 4 hr kerja sistem ini adl sistem
10 jam memerlukan tenaga yang banyak
7 jam dalam 2 mgg, dg perincian 10 jam/hr
( 7 hr kerja & 7 hr libur )
8 jam/hr dg 5 hr kerja/mgg, sistem ini lebih
banyak dipakai karena dapat mengurangi
kelelehan staf & produktifitas tinggi
CARA LAIN PEMBUATAN JADWAL DG
Nursing Management Information System (NMIS)

Pembuatan jadwal dinas dg pertimbangan


produktifitas kerja staf
Produktifitas kerja diukur dg
= Output or jam staf yg dibutuh x 100 %
Input Jam staf yg tersedia
Dari hasil penelitian time motion study
(Swanburg, 1990)
Jml staf yg dibutuhkan
Jam staf yang tersedia
= 380,50 x 100 % = 94,7 %
402,00
Makin rendah jam staf yang tersedia,
maka makin tinggi produktifitas kerja staf
(aspek kelelahan staf perlu
dipertimbangkan )
Pengukuran produktifitas
Jam kerja perawat = jam/psn/hr
Jml hr perawatan

Dari penelitian tsb dalam Swanburg (1990)


52000 = 18,03 jam/psn/hr
2883,5

Sehingga kontak perawat & pasien yg produktif


= 18,03 jam/psn/24 jam

Anda mungkin juga menyukai