Anda di halaman 1dari 9

EPILEPSI

By:
Ns. M. Henry W
Definisi
Epilepsi merupakan sindrom yang ditandai oleh
kejang yang terjadi berulang- ulang akibat dari
tidak normalnya listrik di sel-sel otak
Epilepsi (bhs Yunani) yg berarti Jatuh di atas
Tanah mrp serangan berkala yg disebabkan
oleh lepasnya muatan listrik dr neuron2 otak
scr berlebihan
Penyebab
Cedera otak saat lahir
Trauma kepala
Tumor
Penyakit serebrovaskuler
Penyakit infeksi otak
kongenital
Tanda & Gejala
Gangguan kesadaran atau gangguan penginderaan
Bagian tubuh yang kejang tergantung lokasi dan sifat fokus
epileptogen
Dapat mengalami aura
Napas terlihat sesak dan jantung berdebar
Raut muka pucat dan badannya berlumuran keringat
Satu jari atau tangan yang bergetar, mulut tersentak
Penderita biasanya terdiam tidak bergerak atau bergerak secara
otomatis, dan terkadang individu tidak ingat kejadian kejang
Penderita terkadang juga tidak dapat berbicara secara tiba- tiba
Kedua lengan dan tangannya kejang, serta dapat pula tungkainya
menendang- menendang
Gigi geliginya terkancing
Hitam bola matanya berputar- putar
Terkadang keluar busa dari liang mulut dan diikuti dengan buang air
kecil
Penanganan Epilepsi
Selama Kejang
Mengamankan penderita di lantai jika memungkinkan
Hindarkan benturan kepala atau bagian tubuh lainnya dari benda keras,
tajam, atau panas (Jauhkan dari tempat berbahaya)
Longgarkan bajunya. Bila mungkin, miringkan kepalanya kesamping
untuk mencegah lidahnya menutupi jalan pernapasan.
Biarkan kejang berlangsung. Jangan memasukkan benda keras diantara
giginya, karena dapat mengakibatkan gigi patah. Untuk mencegah gigi
klien melukai lidah, dapat diselipkan kain lunak disela mulut penderita
tapi jangan sampai menutupi jalan pernapasannya.
Ajarkan penderita untuk mengenali tanda2 awal munculnya epilepsi
atau yg biasa disebut "aura". Aura ini bisa ditandai dengan sensasi aneh
seperti perasaan bingung, melayang2, tidak fokus pada aktivitas,
mengantuk, dan mendengar bunyi yang melengking di telinga. Jika
Penderita mulai merasakan aura, maka sebaiknya berhenti melakukan
aktivitas apapun pada saat itu dan anjurkan untuk langsung beristirahat
atau tidur.
Bila serangan berulang-ulang dalam waktu singkat atau penyandang
terluka berat, bawa ia ke dokter atau rumah sakit terdekat.
Setelah Kejang
Penderita akan bingung atau mengantuk setelah kejang terjadi.
Pertahankan penderita pada salah satu sisi untuk mencegah aspirasi.
Yakinkan bahwa jalan napas paten.
Periode henti napas pendek dapat terjadi selama atau secara tiba-
tiba setelah kejang
Pasien pada saat bangun, harus diorientasikan terhadap lingkungan
Beri penderita minum untuk mengembalikan energi yg hilang selama
kejang dan biarkan penderita beristirahat.
Jika pasien mengalami serangan berat setelah kejang, coba untuk
menangani situasi dengan pendekatan yang lembut dan memberi
restrein yang lembut
Laporkan adanya serangan pada dokter. Ini penting untuk pemberian
pengobatan oleh dokter
Pengkajian
Riwayat Keperawatan: riwayat pembedahan, cidera
kepala, stroke, tumor otak, infeksi otak, riwayat
kejang, menelan bahan2 toksix
Px fisik
Pgkjian peristiwa kejang: bagaimana timbulnya
kejang, tipe pergerakan, lama serangan, lamanya
waktu klien kembali kejang
Psikososial : usia, jenis kelamin, strategi koping, gaya
hidup, sistem dukungan , konsep diri, interaksi sosial
Pengetahuan: kondisi penyakit dan pengobatan,
kondisi kronik, kemampuan belajar
Diagnosa Keperawatan
Bersihan jalan nafas b/d hiper sekresi
cairan (busa)
Resiko aspirasi b/d sekresi busa,
penurunan kesadaran
Resiko cedera b/d aktifitas kejang
Koping individu tdk efektif b/d sigma sosial
Kecemasan b/d penyakit yg diderita
Kurang pengetahuan b/d pengalaman
pertama kejang

Anda mungkin juga menyukai