541512823 Latar Belakang Pembangunan Proyek 1. Alasan pembangunan 2. Alasan Penunjukan proyek Lokasi -Meningkatnya arus -Kawasan yang mudah urbanisasi. dijangkau. - Keterbatasan -Kawasan strategis. infrastruktur dan fasilitas - Owner memiliki lahan umum yang tidak yang sudah dimiliki seimbang. sebelumnya. Kirana Commercial Avenue Keterangan : A : Kirana Three Office Tower/ Office I (37 Lantai) B : Swiss-Bel Hotel Kelapa Gading (26 Lantai) C : Kirana Four Office Tower/ Office II (17 Lantai) D : Podium Office-Hotel E : Bella Terra Lifestyle Center (3 Bangunan) Fasilitas Pendukung Pembangunan Proyek
1. Polsek Terdekat: Polsek Metro Kelapa Gading
2. Rumah Sakit Terdekat: Rumah Sakit Mitra Kelapa gading 3. Tempat Futsal : Kirana Futsal Park Avenue 4. Ruko Gading Kirana yang di dalamnya terdapat Restaurant, Perkantoran, Bank, dll. 5. Halte Bus Trans Jakarta Aspek Tata Ruang Koefisien Dasar Bangunan (KDB) Koefisien Lantai Bangunan (KLB)
473,89 %, setelah dibagi dengan KDB
tergolong dalam KDB sedang yang sebesar 33,42 % hasilnya adalah 14,17, berarti baik, karena sisa lahannya angka ini menunjukan bahwa KLB yaitu sebesar 66,58 % tidak berada di antara klasifikasi tinggi dan tertutup oleh perkerasan dan sangat tinggi. Berarti blok peruntukan digunakan untuk lahan terbuka ketinggian bangunannya baik karena hijau. lebih banyak penghuni yang dapat ditampung oleh bangunan tersebut. Peta Peruntukkan Lahan Batas Proyek 1. Sebelah Utara : Komplek Ruko Nusa Kirana 2. Sebelah Timur : Jalan Boulevard Raya 3. Sebelah Selatan : Jalan Perintis Kemerdekaan, Gallia Apartment 4. Sebelah Barat : Bursa Mobil Gading Data Umum Proyek Data Umum Proyek Data Umum Proyek PELAKSANAAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN Data Teknis Proyek 1. Konstruksi Fondasi Bored Pile Sistem fondasi pada proyek Kirana Commercial Avenue menggunakan sistem Bored Pile dengan tiang bor 800 mm dan 1000 mm, untuk mutu beton fc = 25 Mpa dan Fy = 4000 kg/cm2. Data Teknis Proyek 2. Konstruksi Ground Water Tank (GWT) GWT ini mempunyai panjang 21,265 m lebar 7,5 m dan kedalaman 5,5 m dengan volume 877,18125 m3. Terletak di lantai Lower Ground yang menerus ke bawah. Mutu beton yang digunakan dalam pembuatan GWT adalah mutu beton fc 40 Mpa dan mutu baja tulangan = BJTP 24 (Polos) atau D = BJTD 40 (Ulir). Data Teknis Proyek 3. Konstruksi Sewage Treatment Plant (STP) Mutu beton yang digunakan dalam pembuatan STP ini adalah mutu beton fc 40 Mpa dan mutu baja tulangan = BJTP 24 (Polos) atau D = BJTD 40 (Ulir). Data Teknis Proyek 4. Konstruksi Kolom Pada proyek Kirana Commercial Avenue, menggunakan berbagai mutu beton yaitu fc 45 Mpa, fc 40 Mpa, fc 35 Mpa, dan fc 30 MPa, beton segarnya berasal dari PT. Multi Lateral Tekindon. Mutu baja tulangan yang digunakan yaitu BJTD 40. Data Teknis Proyek 5. Konstruksi Balok Data Teknis Proyek 6. Konstruksi Pelat Lantai Data Teknis Proyek 7. Konstruksi Tangga (Tangga U) -Lebar injakan (antrade) yaitu 30 cm. -Tinggi injakan (optrade) yaitu 17,5 cm. -Dimensi bordes adalah 3199 mm x 1520 mm. -Bahan railing yang digunakan adalah stainless steel. Data Teknis Proyek 8. Konstruksi Shear Wall Pada proyek Kirana Commercial Avenue dinding geser atau shear wall ini dikategorikan sebagai dinding geser simetris karena berada di kedua sisi bangunan secara simetris. Data Teknis Proyek 9. Konstruksi Atap Pada proyek pembangunan Kirana Commercial Avenue, konstruksi atap menggunakan pelat atap beton dengan mut beton fc 35. Administrasi Proyek Berikut adalah tata cara pelelangan dari proyek Kirana Commercial Avenue: 1. PT. Nusa Kirana Real Estate selaku owner membentuk panitia lelang yang sekurang- kurangnya beranggotakan 5 orang dari tim konsultan. 2. PT. Nusa Kirana Real Estate selaku owner mengundang perusahaan jasa konstruksi. 3. Peserta lelang membeli dokumen lelang dari panitia lelang. 4. Peserta lelang mempelajari dokumen lelang. 5. Peserta menyerahkan dokumen penawaran yang berisi surat penawaran lengkap dan syarat administrasi dan teknis. 6. Diadakan rapat penjelasan pelelangan. 7. Peserta lelang termasuk PT. Totalindo Eka Persada memasukkan harga penawaran kepada panitia lelang. 8. Selanjutnya tahap pemasukkan dokumen yaitu membuka dokumen bersama-sama, dokumen penawaran kontraktor diproses oleh panitia lelang sebagai acuan untuk mendapatkan calon pemenang. Penyampaian dan pembukaan penawaran oleh panitia lelang dilakukan dihadapan para peserta lelang. 9. Penetapan calon pemenang berdasarkan harga yang mendekati harga owner dan disesuaikan dengan realita dan kondisi harga di pasaran. 10. Kemudian, pemberian Surat Perintah Kerja (SPK) dari owner kepada kontraktor PT. Totalindo Eka Persada untuk melaksanakan pembangunan fisik bangunan. Struktur Organisasi Proyek Tenaga Kerja Keselamatan Tenaga Kerja 1. Pemberlakuan Daerah Batasan Daerah batasan dari proyek ini adalah lokasi yang berada di dalam pagar proyek. 2. Jenis Jenis Alat Pelindung Diri (APD) dan Pengaman Kerja Helm Sepatu Keselamatan Sarung Tangan Masker Las Penutup Telinga Kacamata Sabuk Keselamatan Jaring Keselamatan Alat Pemadam Api Ringan (APAR) Keselamatan Tenaga Kerja 3. Ketersediaan Fasilitas Keselamatan Kerja Keselamatan Tenaga Kerja 4. Peringatan Keselamatan Fasilitas Proyek 1. Direksi Keet Pada proyek Kirana Commercial Avenue terdapat 1 bangunan direksi yang terdiri dari 4 lantai diperuntukan untuk karyawan PT. Totalindo Eka Persada. Lantai 1 : Admin & QC Lantai 2 : PM & QS Lantai 3 : Engineering, Drafter & Musholla Lantai 4 : Ruang Rapat & Istirahat. Fasilitas Proyek 2. Gudang Material dan Peralatan Gudang material dan peralatan merupakan tempat penyimpanan material dan peralatan kerja. Bangunan gudang material dan peralatan ini hanya bersifat sementara,. Fasilitas Proyek 3. Lift Lift adalah fasilitas yang terdapat pada proyek yang digunakan untuk mempermudah akses pekerja dari lantai bawah ke lantai atas dan sebaliknya. Kapasitas Lift untuk 15 orang = 1000 kg Fasilitas Proyek 4. Bedeng Pekerja Bedeng pekerja adalah tempat sementara tinggal para pekerja/tukang saat proyek berlangsung. Bedeng pekerja yang ada di proyek terdiri dari 2 lantai. Fasilitas Proyek 5. Kamar Mandi Kamar mandi merupakan fasilitas penting dalam sebuah proyek. WC dimaksudkan untuk para pekerja yang hendak buang air kecil, buang air besar, ataupun mandi. Kamar mandi untuk staf proyek berada di sebelah kanan bedeng pekerja dan terbuat dari bahan triplek. Kamar mandi di proyek ini berjumlah 6 kamar mandi dan 1 bak dengan ukuran 1,5 m x 6 m. Fasilitas Proyek 6. Pos Jaga Pos jaga merupakan tempat satpam proyek bekerja. Pos jaga menjadi tempat para tamu / visitor melapor untuk masuk ke dalam lingkungan proyek. Pos jaga diposisikan dititik- titik dimana terdapat akses keluar/masuk proyek. Pos jaga pada proyek Kirana Commercial Avenue ada 2 yang terdapat tepat di depan kantor PT.Totalindo dan satunya lagi tepat berada di gerbang masuk. Pos jaga ini dilengkapi dengan CCTV. Fasilitas Proyek 7. Kantin Kantin merupakan tempat makan dan minum bagi para staf dan pekerja. Terletak di belakang lokasi proyek. Terdapat 1 warung makan pada kantin proyek Kirana Commercial Avenue. Fasilitas Proyek 8. Pagar Proyek Pagar proyek terbuat dari lembaran seng yang didukung oleh rangka balok kayu. Pagar diletakkan sekeliling area proyek dan berfungsi untuk menjaga keamanan proyek. Fasilitas Proyek 9. Los Kerja Besi dan Kayu Los kerja besi dan kayu merupakan tempat perakitan besi dan tempat perakitan bekisting. Pekerjaan perakitan besi berupa pemotongan dan pembengkokan. Los kerja ini harus mudah dijangkau oleh pekerja dan alat berat seperti tower crane, karena untuk memudahkan pendistribusian besi ataupun bekisting di lantai- lantai atas. Fasilitas Proyek 10. Tempat sampah Tempat sampah digunakan agar semua orang yang ada di dalam proyek tidak membuang sampah di sembarang tempat. Adapun tempat sampah ini dibuat dari bahan limbah kayu bekisting yang sudah tak terpakai Peralatan yang Digunakan 1. Tower crane Proyek Kirana Commercial Avenue memiliki 4 buah tower crane. 3TC yang mempunyai kapasitas angkat maksimum seberat 2,4 Ton untuk pekerjaan Tower Office 1,Tower Office 2, dan Tower Hotel sedangkan 1buah TC yang mempunyai maximum 1 Ton untuk pekerjaan Tower Lifestyle Peralatan yang Digunakan 2. Backhoe Backhoe digunakan untuk memindahkan tanah hasil galian dan pengeboran. Dengan menggunakan backhoe pekerjaan pemindahan tanah menjadi lebih cepat. Pada proyek Kirana Commercial Avenue untuk pemindahan tanah galian digunakan 1 buah backhoe. Peralatan yang Digunakan 3. Truck mixer concrete Truck mixer concrete adalah truck khusus yang dilengkapi dengan pengaduk beton (concrete mixer) dan dapat mengangkut beton dengan kapasitas 7 m3 sampai 10 m3. Peralatan yang Digunakan 4. Concrete Pump Concrete pump merupakan alat untuk memompa beton ready mix dari truck mixer concrete ke lokasi pengecoran. Penggunaan concrete pump ini untuk meningkatkan kecepatan dan efisiensi pengecoran. Selain itu penggunaan concrete pump sangat membantu dalam proses pengecoran pada lokasi yang sulit dijangkau seperti bangunan gedung bertingkat yang cukup luas sehingga dapat dengan mudah dijangkau. Concrete pump tersambung dengan pipa cor yang menghubungkan langsung ke area yang akan dicor. Peralatan yang Digunakan 5. Concrete bucket Concrete bucket adalah tempat pengankutan beton yang berbentuk menyerupai corong dari truck mixer sampai ke tempat pengecoran. Peralatan yang Digunakan 6. Concrete Vibrator Concrete vibrator adalah alat yang berfungsi untuk menggetarkan adukan beton yang belum mengeras pada saat pengecoran, agar adukan beton dapat mengisi seluruh ruangan dan tidak terdapat rongga-rongga udara diantara beton yang dapat membuat beton keropos, sehingga dapat dihasilkan beton yang padat dan bermutu tinggi. Peralatan yang Digunakan 7. Theodolite Theodolite merupakan alat bantu dalam proyek untuk menentukan as bangunan dan titik as elemen-elemen struktur seperti kolom, balok, core wall dan pelat lantai sehingga posisi bangunan yang dikerjakan sama seperti gambar rencana, serta membuat sudut-sudut bangunan. Peralatan yang Digunakan 8. Scaffolding Scaffolding merupakan rangka dari besi yang terbuat dari pipa besi, dengan putaran yang dapat diatur tinggi rendahnya. Scaffolding digunakan pada saat pemasangan bekisting, tulangan pelat dan balok sampai pelaksanaan pengecoran. Fungsi dari scaffolding ini adalah untuk menyangga bekisting, balok dan pelat lantai yang ada di atasnya agar tetap pada posisinya dan tidak melendut. Peralatan yang Digunakan 9. Bar Bender 10. Bar Cutter Bar bender adalah alat yang Bar cutter adalah alat yang digunakan untuk membekokkan besi digunakan untuk memotong besi tulangan sesuai dengan yang tulangan. direncanaka. Peralatan yang Digunakan 11. Air Compressor 12. Trowel Air Compressor adalah alat untuk Alat ini berfungsi untuk menghembuskan udara dengan menghaluskan hasil pengecoran tekanan tinggi. terutama pada pengecoran pelat lantai. Peralatan yang Digunakan 13. Las listrik 14. Lampu Halogen Las listrik berfungsi untuk Lampu halogen berfungsi mengikat/menyambung sebagai penerangan untuk besi atau baja. pekerjaan yang dilakukan malam hari. Peralatan yang Digunakan 15. Gerinda 16. Tangga besi Alat ini digunakan untuk Tangga besi yang mempercepat dalam digunakan untuk memotong kayu maupun menghubungkan lantai plywood. satu dengan lantai yang lainnya. Peralatan yang Digunakan 17. Bekisting 18. Passanger hoist Bekisting adalah suatu kontruksi Pada Proyek ini Passenger hoist yang pembantu pada struktur beton untuk digunakan berkapasitas 10 orang mencetak beton agar sesuai dengan atau 800 kg dengan satu operator ukuran, bentuk, rupa, atau letak yang yang selalu siap mengantar ke atas. direncanakan. Peralatan yang Digunakan 19. Beton Decking 20. Tulangan kaki ayam Beton decking berfungsi sebagai: Tulangan kaki ayam dipasang a. Selimut beton pada kolom, balok diantara tulangan pelat bawah dan dan pelat lantai. tulangan pelat atas, tulangan kaki b. Memisahkan antara tulangan ayam tersebut dari besi ulir 10-13 dengan bekisting pada pengecoran. mm dan jarak 70-80 cm antar tulangan. Bahan yang Digunakan 1. Air Kerja 2. Baja Tulangan (ulir) BJTD 40 : D32, D29, D25, D22, D19, D16, D13, D10 (polos) BJTP 24 : 8, 10 Bahan yang Digunakan 3. Semen Portland 4. Floor Hardener Bahan yang Digunakan 5. Batu bata ringan 6. Semen plesteran Bahan yang Digunakan 7. Waterproofing 8. Agregat Halus 9. Agregat Kasar Bahan yang Digunakan 10. Kawat ayam 11. Kawat Bendrat Bahan yang Digunakan 12. Plywood 13. Kayu Jenis plywood yang digunakan pada proyek Kirana Commercial Avenue adalah Kayu yang digunakan pada polyfilm dan penolit film. Polyfilm yang proyek Kirana Commercial digunakan dengan ketebalan 12 mm, sedangkan penolit film dengan tebal 18 Avenue ini berfungsi mm. Polyfilm digunakan pada bekisting sebagai penopang dalam struktur horisontal, sedangkan penolit film untuk bekisting struktur vertikal. pemasangan bekisting pada balok dengan ukuran 10x15 cm. Bahan yang Digunakan 14. Paku 15. Pipa Ada 3 jenis ukuran paku yang digunakan, yaitu 2 (5 cm), 3 (7 cm) dan 5 (10 cm). Bahan yang Digunakan 16. Beton Ready Mix 17. Calbond Supplier beton ready mix pada proyek Kirana Commercial Avenue adalah PT. Calbond adalah cairan Merak Jaya Beton. Pengangkutan yang digunakan untuk beton dari tempat pembuatan beton ready mix (batching plant) yang menyatukan antara beton berlokasi di daerah Pulo Mas ke lokasi yang lama dengan beton proyek menggunakan mixer truck yang disediakan oleh pihak supplier. Mutu yang baru yang akan beton menggunakan beton ready mix dilakukan pengecoran agar adalah fc 25 Mpa, fc 30 Mpa, fc 35 Mpa, fc 40 Mpa, fc 45 Mpa dan fc 50 tidak terjadi keretakan Mpa dengan nilai slump sebesar 12 pada garis pertemuan 2 cm dan 8 2 cm. beton tersebut. Pengendalian Mutu 1. Slump test 2. Uji kuat tekan beton. PROSEDUR PENGECORAN PADA BALOK PEMBONGKARAN BEKISTING PEMASANGAN ALUMA PEMASANGAN TULANGAN SLAB PEMBENGKOKAN BESI SAMBUNGAN BESI UTAMA PADA BALOK SAMBUNGAN PLAT DENGAN BALOK